Anda di halaman 1dari 5

ASFIKSIA NEONATORUM

No.Dokumen : SOP/159/CNR/2022

No. Revisi : 01
SOP
Tgl. Terbit : 19 Mei 2022

Halaman :1/5

UPTD
PUSKESMAS drg. Rahmina Dewi
NIP. 196802252002122003
CINERE

1. Pengertian Asfiksia adalah kedaan bayi baru lahir tidak dapat bernafas secara
spontan dan teratur karena penimbunan CO2 dan asidosis.

Asfiksia Neonatorum adalah suatu kedaan bayi baru lahir yang


gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir.
Keadaan ini disertai dengan hipoksia, hiperkapnia dan berakhir
dengan asidosis.
2. Tujuan Sebagai pedoman penanganan pada bayi baru lahir dengan
asfiksia

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 440/022-


2/KPTS/CNR/IV/2022 tentang Panduan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar (PONED) UPTD Puskesmas
Kecamatan Cinere
4. Referensi
Wiknjosastro, 2009. Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

5. Prosedur / Langkah-langkah:
Langkah-
1. Bidan menggunakan APD level 2 dan bidan menyiapkan
langkah
alat resusitasi
2. Bidan memakai sarung tangan
3. Bidan menjaga bayi tetap hangat
4. Bidan mengatur posisi kepala bayi setengah ekstensi,
ganjal bahu dengan 1 kain dilipat disesuaikan, 1 kain untuk
alas resusitasi, 1 kain untuk menyelimuti bayi
5. Bidan melakukan hisap lendir
6. Bidan mengeringkan bayi sambil melakukan rangsangan
taktil
7. Bidan melakukan reposisi
8. Bidan menilai kemajuan tindakan
a. Jika bayi belum bernafas spontan, frekuensi nafas
diatas 100x/menit lakukan langkah-langkah VTP
1) Bidan memasang sungkup dan memperhatikan
perlekatan
2) Bidan melakukan ventilasi 2x, dengan tekanan
30 cm air
3) Bidan menilai nafas bayi,
b. Jika bayi belum bernafas spontan
1) Bidan melakukan VTP ulang 20x dalam 30 detik
2) Bidan menghentikan VTP, bidan menilai ulang
nafas setiap 30 detik
3) Bidan menilai jika bayi belum bernapas spontan
selama 2 menit resusitasi, siapkan rujukan, nilai
denyut jantung
c. Jika bayi dirujuk
1) Bidan melakukan informed consent dan
persiapan rujukan
2) Bidan melanjutkan resusitasi
3) Bidan melakukan pemantauan tanda bahaya
4) Bidan melakukan perawatan tali pusat
5) Bidan melakukan pencegahan hipotermi
6) Bidan melakukan pemberian vit.k
7) Bidan melakukan pemberian salep mata
8) Bidan melepas sarung tangan dan meletakan
pada larutan klorin 0,5%
9) Bidan melakukan pencatatan dan pelaporan
d. Jika bayi tidak mau dirujuk dan tidak berhasil :
1) Bidan menilai bayi sesudah 10 menit apabila bayi
tidak bernapas spontan dan tidak terdengar
denyut jantung pertimbangkan menghentikan
resusitasi
2) Bidan melepas sarung tangan dan meletakan
pada larutan klorin 0,5%
3) Bidan melakukan konseling pada pasien dan
keluarga
4) Bidan melakukan pencatatan dan pelaporan
6. Diagram Alir (jika
dibutuhkan)

7. Unit terkait Pelayanan UKPP


DAFTAR TILIK

SOP ASFIKSIA NEONATORUM

No Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku

Apakah bidan menggunakan APD dan bidan


1
menyiapkan alat resusitasi
Apakah bidan memakai sarung tangan
2

Apakah bidan menjaga bayi tetap hangat


3

Apakah bidan mengatur posisi kepala bayi


setengah ekstensi, ganjal bahu dengan 1 kain
4
dilipat disesuaikan, 1 kain untuk alas
resusitasi, 1 kain untuk menyelimuti bayi
Apakah bidan melakukan hisap lendir
5

Apakah bidan mengeringkan bayi sambil


6
melakukan rangsangan taktil
Apakah bidan melakukan reposisi
7

Apakah bidan menilai kemajuan tindakan Jika


bayi belum bernafas spontan, frekuensi nafas
diatas 100x/menit lakukan langkah-langkah
VTP, kemudian bidan memasang sungkup
dan memperhatikan perlekatan, bidan
melakukan ventilasi 2x, dengan tekanan 30
cm air, bidan menilai nafas bayi. Jika bayi
8
belum bernafas spontan bidan melakukan
VTP ulang 20x dalam 30 detik, bidan
menghentikan VTP, bidan menilai ulang
nafas setiap 30 detik, bidan menilai jika bayi
belum bernapas spontan selama 2 menit
resusitasi, siapkan rujukan, nilai denyut
jantung dan melanjutkan resusitasi.
CR: ……………………………%.

Petugas Pelaksana Penilai,

Pelayanan,

(NAMA JELAS) (NAMA JELAS)

NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai