Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SARANA PRASARANA PENJAS

Dosen Pengampu : Dra. Onyas Widianingsih, M.Pd.

Disusun Oleh :

Nama : Dara Suhesti

Nim : 6203111054

Kelas : PJKR VII-C (2020)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini pada mata kuliah sarana dan prasarana penjas.
Sebagai salah satu tugas yang diberikan oleh dosen saya yaitu ibu Onyas Widianingsih, M.Pd.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal. Dalam pengerjaannya, makalah ini juga
mendapat bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu saya berterimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan dalam
penulisan dan penyususunan tata bahasanya. Oleh karena itu, saya menerima saran dan kritik
dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita, dan dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi para pembaca.

Medan, 10 September 2023

Dara Suhesti
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. .......................................................................... ........................


DAFTAR ISI .......................................................................................... .........................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................
C. Tujuan dan Manfaat...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................
A. Pengertian Sarana Prasarana......................................................................................
B. Pentingnya Fasilitas Pembelajaran Penjas.................................................................
C. Variasi Mengajar........................................................................................................
D. Memodifikasi Sarana Prasarana Pendidikan Jasmani................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................


A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................................

DARTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran merupakan sebuah inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan
guru sebagai pemeran utama, dan Pembelajaran juga merupakan suatu proses yang
mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu (Usman, 2001:12).
“Permasalahan yang sering terjadi kebanyakan guru penjas di sekolah-sekolah sulit untuk
memberikan materi dikarenakan sarana dan prasarana sekolah tepatnya yang ada di desa
kurang mendukung/memadai untuk pembelajaran penjas, sehingga guru penjas harus membuat
variasi mengajar dan memodifikasi peralatan untuk dijadikan suatu proses pembelajaran”.
Dengan adanya sarana prasarana yang lengkap dan memadahi akan memudahkan guru dan siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua
sekolah mampu menyediakan sarana dan prasarana secara lengkap, karena terbatasnya dana dan
lain-lain. Usaha-usaha yang dapat dilakukan guru dalam mengatasi terbatasnya sarana dan
prasaran di sekolah untuk melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani.
Sistem pembelajaran pengguna variasi mengajar dalam suatu pembelajaran sangat penting
berkaitan dengan bagaimana cara seorang guru mengedepankan siswanya agar aktif dalam
proses pembelajaran sehingga tercapai standar kompotensi dasar dan tujuan pembelajaran yang
efektif dan efiesien. Dalam menggunakan variasi adalah sebagai perbuatan guru dalam
konteks proses belajar mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga
dalam proses belajarnya siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta
berperan secara aktif (Hasibuan,1986:64). Begitu pula dalam hal pembelajaran , memiliki
hakekat perencanaan sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam
belajar siswa diharapkan dapat berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. materi pembelajaran pada
hakekatnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tugas seorang sebagai pengajar
yakni perencanaan, prediksi, dan proyeksi tentang apa yang dilakukan pada saat kegiatan variasi
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Kasus yang sering terjadi “Kebanyakan guru penjas di sekolah-sekolah sulit untuk
memberikan materi dikarenakan sarana dan prasarana sekolah tepatnya yang ada di desa kurang
mendukung/memadai untuk pembelajaran penjas, sehingga guru penjas harus membuat variasi
mengajar dan memodifikasi peralatan untuk dijadikan proses pembelajaran”.
Dari permasalahan studi kasus diatas dapat dijabarkan dalam pertanyaan sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan sarana prasarana ?
b. Mengapa sarana prasarana sangat penting bagi pendidikan jasmani ?
c. Apa yang dimaksud dengan variasi mengajar dalam proses pembelajaran ?
d. Apa yang dimaksud dengan modifikasi peralatan dalam proses pembelajaran ?

C. Tujuan dan Manfaat


a. Memahami maksud dari sarana prasarana.
b. Agar mengetahui pentingnya sarana prasarana dalam pendidikan penjas.
c. Agar dapat memahami maksud dari variasi mengajar penjas.
d. Agar memahami maksud dari modifikasi peralatan dalam penjas.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sarana Prasarana


Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1227), mengartikan bahwa sarana adalah “segala
sesuatu yang didapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan, syarat, upaya”.
Prasarana atau fasilitas adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam proses pembelajaran
pendidikan jasmani, bersifat permanen atau tidak dapat dipindah-pindahkan. Contohnya seperti
lapangan (sepakbola, bola voli, dll).
Selanjutnya dalam KBBI (2008:1099) mengartikan bahwa prasarana merupakan “segala
sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan,
dsb). Adapun tujuan dari sarana dan prasarana penjas yaitu memperlancarkan jalan pembelajran,
memudahkan gerak, kelangsungan aktivitas, dan memacu siswa dalam bergerak.

B. Pentingnya Fasilitas Pembelajaran Penjas


Kelengkapan dan ketersediaan fasilitas pendidikan di sekolah sangat berpengaruh terhadap
keaktifan dan kelancaran pembelajaran di dalam kelas (Darmastuti, 2014, hal. 10). Hal ini
sejalan dengan yang disampaikan oleh Husdarta (2011, hal. 176) bahwa ketersediaan sarana
prasarana yang memadai akan dapat mengoptimalkan kemampuan guru dalam menunjang proses
pembelajaran yang efektif dan efisien dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Lebih lanjut
Rosdiani (2012, hal. 47) mengemukakan bahwa fasilitas pembelajaran pendidikan jasmani bagi
siswa berupa tersedianya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mencapai tujuan dari
proses belajar mengajar dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani
memerlukan sarana media pembelajaran, alat dan perlengkapannya. Alat dan media yang sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik siswa akan mengembangkan potensi serta keterampilannya
secara optimal. Dengan demikian, sarana prasarana dalam pendidikan jasmani sangat penting
dan memiliki pengaruh yang besar terhadap pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani.
Menurut Husdarta (2011, hal. 176) fungsi dan sarana prasarana sangat strategis dalam
pembelajaran. Dengan alat dan media yang tepat, proses pembelajaran akan berjalan dengan baik
dan partisipasi anak dalam proses belajar akan terwujud. Sarana prasarana pendidikan jasmani
berfungsi dan berperan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang mampu
bersaing dan kerjasama di era globalisasi, meningkatkan keterampilan dan kualitas fisik untuk
mendukung aktivitas sehari-hari, dan untuk meningkatkan kemandirian dalam mengikuti
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler dan belajar di rumah. Lebih lanjut menurut Rink (1993)
yang dikutip Husdarta (2011, hal. 177) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar mengajar dalam pendidikan jasmani adalah (1) motivasi belajar siswa, (2)
kemampuan siswa, (3) kemampuan guru, dan (4) fasilitas pembelajaran. Dengan demikian,
keberadaan sarana prasarana dalam pendidikan jasmani tidak dapat dianggap remeh dan harus
mendapatkan perhatian khusus, karena sarana prasarana turut menentukan tercapai tidaknya
tujuan pendidikan jasmani itu sendiri.

C. Variasi Mengajar
Menurut Udin S. Winataputra (2014:91), Variasi adalah: Keanekaan yang membuat
sesuatu tidak monoton: Variasi dapat berwujud perubahan-perubahan atau perbedaan-
perbedaan yang sengaja di ciptakan atau dibuat untuk memberikan kesan yang unik. Dalam
proses belajar mengajar variasi mengajar di perlukan tujuan sebagai berikut:
1. Agar perhatian siswa meningkat

2. Motivasi siswa

3. Menjaga wibawa

4. Mendorong kelengkapan fasilitas pengajaran

D. Memodifikasi Sarana Prasarana Pendidikan Jasmani


Modifikasi secara umum diartikan sebagai usaha untuk mengubah atau menyesuaikan.
Strategi ke dua yang dilakukan adalah memodifikasi sarana prasarana pendidikan jasmani.
Setelah melakukan pemilihan materi yang akan diajarkan, maka langkah berikutnya adalah guru
melakukan modifikasi sarana prasarana yang hendak digunakan dalam mengajarkan setiap
materi tersebut. Dari sarana prasarana yang dimodifikasi antara lain memodifikasi lapangan
untuk permainan bola kasti mini yaitu dengan meletakkan ruang bebas di samping ruang
pemukul. Tata letak ruang bebas pada lapangan yang seharusnya berada disamping kanan ruang
pemukul, namun berhubung kondisi lapangan sempit maka guru memodifikasi dengan
meletakkan ruang bebas dibelakang ruang pemukul. Kemudian jumlah base dalam permainan
bolak kasti ini juga dibatasi dari yang seharusnya ada tiga base menjadi dua base. Jarak antara
base satu ke base dua disesuaikan dengan kondisi lapangan. Selanjutnya modifikasi peralatan
yang dipergunakan seperti bola yang gunakan bukan bola kasti yang sesungguhnya namun bola
tenis dan tanda untuk ke dua base menggunakan tong sampah yang diberikan tiang sebagai
penganti keset. Dengan demikian permainan bola kasti mini dapat diajarkan tanpa mengurangi
konsep dan teknik dasar dari permainan bola kasti.
Husdarta (2011, hal. 179) yang menyatakan bahwa modifikasi digunakan sebagai salah
satu alternatif pendekatan dalam pendidikan jasmani dengan berbagai pertimbangan. Tujuan dari
modifikasi tersebut adalah agar siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran,
meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi siswa, dan siswa dapat melakukan
pola gerak sacara benar.
Suyanto dan Jihad (2013, hal. 89) menambahkan bahwa karakteristik sarana prasarana
yang efektif apabila sarana prasarana tersebut menarik perhatian dan minat siswa, mampu
meletakkan dasar- dasar untuk memahami sesuatu hal secara kongkret, sekaligus mencegah atau
mengurangi verbalisme, merangsang tumbuhnya saling pengertian, mempunyai banyak
kegunaan dan multifungsi, mempunyai bentuk sederhana, mudah digunakan dan dirawat, mudah
diperoleh, dan dapat dibuat sendiri oleh guru.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah yang tertera diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwasannya keberadaan
sarana prasarana merupakan faktor yang sangat penting dalam penjas, sarana prasarana yang
lengkap dan memadai dapat menunjang keberhasilan pembelajaran penjas dalam ketercapaian
tujuan pendidikan jasmani yang optimal.

B. Saran
Saran yang dapat saya sampaikan yaitu (1) agar pemerintah atau pihak sekolah dapat
memfasilitasi atau memperbaiki sarana prasarana penjas disekolah yang berada di pelosok desa
agar siswa dapat merasakan fasilitas belajar yang memadai. (2) agar para guru penjas sebaiknya
banyak melakukan keterampilan/kreatifitas dalam memodifikasi alat olahraga sehingga proses
pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA

Widiastuti. “Mengatasi Keterbatasan Sarana Prasarana Pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani”.


Jurnal Ilmiah 15, no. 1 (2019) : 155.
https://www.researchgate.net/publication/330744565_MENGATASI_KETERBATASA
N_SARANA_PRASARANA_PADA_PEMBELAJARAN_PENDIDIKAN_JASMANI_
OVERCOMING_FACILITIES_LIMITATIONS_AFFECTING_PHYSICAL_EDUCATI
ON_LEARNING_ACTIVITIES
Bete, Dixon. “Keterampilan Guru Pendidikan Jasmani Dalam Mengatasi Kekurangan Sarana
Prasarana Dalam Pembelajaran Penjas Di SMP”. 2, no. 1 (2019).
https://www.researchgate.net/publication/334107138_KETRAMPILAN_GURU_PENDI
DIKAN_JASMANI_DALAM_MENGATASI_KEKURANGAN_SARANA_PRASARA
NA_DALAM_PEMBELAJARAN_PENJAS_DI_SMP

Faraj Muhammad Kharis, Dr Ismalasari Rini, Wulandari Fif it Yeti, Sifaq Aghus. 2021. Sarana
Dan Prasarana Olahraga. ISBN: 978-623-6448-32-8.
https://123dok.com/document/qooe8p0q-prof-dr-andi-ihsan-kes-dr-benny-badaru.html

Anda mungkin juga menyukai