Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama : Ghofar Ismail


B. Judul Modul : ZAKAT
C. Kegiatan Belajar : Zakat Profesi (KB 2)
D. RefleksiB. :

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1. Zakat dalam Ekonomi Modern
Hukum zakat dalam konteks sistem ekonomi modern
a) Zakat Profesi

Zakat Profesi Dalil Zakat Profesi QS al-


Baqarah/2: 267

Artinya:”Hai orang-orang yang beriman nafkahkanlah (di


jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik”

Bentuk Ijtihad

Pengqiyasan Zakat gaji dengan zakat pertanian

Sesungguhnya orang yang pemasukkannya


tidak kurang dari petani yang diwajibkan zakat,
maka ia wajib mengeluarkan zakat
Syekh
Muhammad
al-Ghozali

secara rasional, Islam telah mewajibkan zakat atas


petani. Jika petani yang penghasilannya lebih
rendah daripada mereka diwajibkan zakat, apalagi
mereka yang penghasilannya lebih tinggi daripad
petani

Peta Konsep (Beberapa


1 istilah dan definisi) di modul
bidang studi
gaji atau pendapatan yang diterima dari setiap
Al-Qardhawi pekerjaan atau keahlian profesional tertentu yang
halal wajib dizakati

menyamakan dengan zakat al-mal al-mustafad (harta


yang diperoleh seorang muslim melalui satu jenis
proses kepemilikan yang baru dan halal)

➢ zakat gaji bisa langsung diberikan kepada golongan yang


berhak menerima zakat (Firman Allah QS al-Taubah/9:
60)

b. Zakat Perusahaan
➢ Pemilik perusahaan wajib mengeluarkan zakat
➢ dua kekayaan yang mengalami pertumbuhan yang
diwajibkan zakatnya
1) kekayaan yang dipungut zakatnya dari pangkal dan
pertumbuhannya, yaitu dari modal dan keuntungan
investasi, setelah setahun Besaran zakatnya adalah
2,5 %
2) kekayaan yang dipungut zakatnya dari hasil investasi
dan keuntungannya saja pada saat keuntungan itu
diperoleh tanpa menunggu masa setahun, baik
modal itu tetap, seperti tanah pertanian, maupun
tidak tetap seperti lebah madu. Besaran zakatnya
adalah 10% atau 5%
Harta (modal)
perniagaan

Barang dagangan yang beredar (manqul)

Barang-barang yang tidak beredar atau tetap (tsawabit)

Barang-barang yang tidak bergerak (‘iqar)

Berbagai macam utang-piutang

➢ Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam


perhitungan zakat Perusahaan, diantaranya:
- Zakat wajib kepada orang muslim dan tidak wajib kepada
nonmuslim
- Aset berupa fasilitas perusahaan tidak dikenai zakat,
seperti mobil untuk fasilitas, kantor, komputer, dan
sejenisnya
- Zakat perusahaan secara subtansial berarti menzakati
harta orang-orang yang menamkan modal di perusahaan
serta keuntungannya
- Sistem zakat perusahaan tergantung bidang perusahaan
tersebut.
- Bahan baku Perusahaan yang belum diproduksi masuk
dalam hitungan harta yang terkena zakat
- Penghitungan zakat perusahaan boleh dilakukan saat
tutup buku atau genap satu tahun
- Hutang bisa menjadi pengurang zakat, apabila nilai
hutang itu melebihi nilai asset tidak bergerak Perusahaan

c. Surat-surat Berharga
➢ Sebagian ulama mengatakan saham dan surat-surat
berharga (obligasi) merupakan salah satu objek zakat
yang tercantum dalam literatur fikih zakat kontemporer.
Saham dan surat-surat berharga adalah harta yang
berkaitan dengan perusahaan dan kepemilikan saham
➢ Muktamar Internasional Pertama tentang zakat (Kuwait,
29 Rajab 1404 H) juga memutuskan bahwa jika
perusahaan telah mengeluarkan zakatnya sebelum
deviden dibagikan kepada para pemegang saham, maka
para pemegang saham tidak perlu lagi mengeluarkan
zakatnya. Akan tetapi, jika pemegang saham belum
mengeluarkan, maka para pemegang saham
berkewajiban mengeluarkan zakatnya. Kewajiban terebut
harus dituangkan dalam peraturan perusahaan

d. Perdagangan Kurensi
➢ Transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Tidak untuk spekulasi (untung-untungan)
2) Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga
(simpanan)
3) Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang
sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai
(at-taqabudh)
4) Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan
dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat
transaksi dan secara tunai
e. Investasi Properti
➢ Fikih menyebut zakat investasi sebagai zakat
“Almustaghillat”. Artinya, zakat yang dikenakan terhadap
harta yang diperoleh dari hasil investasi
2. Golongan dan Syarat Penerima Zakat

➢ 8 Golongan Penerima Zakat

Fakir

Ibnu sabil Miskin

Golongan
Fi Sabilillah Penerima Zakat Amil

Gharim Muallaf

Budak

➢ Sayrat Penerima Zakat


a) Fakir Miskin
Fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta
benda atau mata pencaharian yang bisa mencukupi
kebutuhan-kebutuhannya, baik sandang dan papan
maupun pangan
miskin adalah orang yang mempunyai harta atau
mata pencaharian, tetapi tidak dapat mencukupi
kebutuhannya
Seseorang dapat dikategorikan fakir, ketika
penghasilannya dibawah separuh dari kebutuhan
hidupnya, akan tetapi jika diatas separuh
kebutuhannya, termasuk kategori miskin
b) Amil Zakat
Amil zakat ialah suatu panitia atau badan yang
dibentuk oleh pemerintah untuk menangani masalah
zakat dengan segala persoalannya
syarat yang dipenuhi dalam diri amil:
- beragama Islam
- mukallaf (sudah baligh dan berakal)
- merdeka (bukan budak)
- adil
- bisa melihat
- bisa mendengar
- laki-laki
- mengerti terhadap tugas-tugas yang menjadi
tanggungjawabnya
- tidak termasuk ahlul-bait atau bukan keturunan Bani
Hasyim dan Bani Muththalib
- bukan mawali ahlul-bait atau budak yang
dimerdekakan oleh golongan Bani Hasyim dan
Bani Muththalib
c) Mualaf
Mualaf atau al-mu’affalah qulubuhum ialah orang
yang berusaha dilunakkan hatinya
d) Mukatab
Mukatab adalah budak yang melakukan transaksi
dengan majikannya untuk memerdekakan diri dengan
cara mengkredit pembayarannya
e) Gharim
Gharim ialah orang-orang yang mempunyai beban
utang kepada orang lain
f) Fi Sabililah
Fi Sabilillah adalah orang-orang yang merelakan
diri dan hartanya berperang di jalan Allah swt

g) Ibnu Sabil
Mazhab Hanibilah dan Syafi’iyah mendefinisikan
Ibnu Sabil sebagai seorang musafir yang akan
bepergian atau yang sedang melewati tempat adanya
harta zakat dan membutuhkan biaya perjalanan

3. Prospek Zakat dalam Peningkatan Ekonomi Umat


➢ Zakat mempunyai dimensi sosial yang sangat mulia, yang
menandakan bahwa ajaran Islam telah memikirkan
mengenai solusi pemecahan persoalan ketimpangan dan
distribusi pendapatan yang tidak merata di Masyarakat
➢ Zakat merupakan instrumen fiskal negara yang berfungsi
bukan hanya untuk mendistribusikan kesejahteraan umat
secara lebih adil dan merata tetapi juga merupakan
bagian integral akuntabilitas manusia kepada Allah SWT
atas rezeki yang diberikan kepada-Nya
➢ Tujuan zakat tidak hanya sekedar menyantuni orang
miskin secara konsumtif, tetapi mempunyai tujuan yang
lebih permanen yaitu mengentaskan kemiskinan
➢ Zakat yang diberikan kepada mustahik akan berperan
sebagai pendukung peningkatan ekonomi mereka apabila
dikonsumsikan pada kegiatan produktif
➢ Dengan adanya dana zakat tersebut, fakir miskin akan
mendaptkan penghasilan tetap, meningkatkan usaha,
serta mereka dapat menyisihkan penghasilannya untuk
menabung

Daftar materi bidang studi 1. Deskripsi Zakat Perusahaan


2 yang sulit dipahami pada
modul

Daftar materi yang sering


1. Kewajiban zakat dua kekayaan yang mengalami
3 mengalami miskonsepsi
pertumbuhan
dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai