Topografi
a. Kecamatan Bulu Taba
Berdasarkan analisis pada peta topografi yang telah dilakukan,
Kecamatan Bulu Taba memiliki beragam kemiringan lereng pada
masing-masing desa yang ada di Kecamatan Bulu Taba. Terdapat
tingkat kemiringan lereng mulai dari 0-2%, 2-15%,15-25%,25-40%,
>40%.
B. Jenis Tanah
a. Kecamatan Bulu Taba
Berdasarkan analisis pada peta jenis tanah yang telah dilakukan,
Kecamatan Bulu Taba memiliki beragam jenis tanah pada masing-
masing desa yang ada di Kecamatan Bulu Taba. Jenis-jenis tanah
tersebut yakni Latosol, Litosol, Regosol, dan Renzine.
Tabel 4.3 Jenis Tanah Kecamatan Bulu Taba
Dari data di atas dapat dilihat bahwa jenis tanah pada Kecamatan
Bulu Taba untuk jenis tanah Latosol terdapat di Desa Bukit Harapan,
Desa Kareve, Desa Kastabuana, dan Desa Ompi. Jenis tanah Litosol
terdapat di Desa Bukit Harapan, dan Desa Ompi. Jenis tanah Regosol
terdapat pada Desa Bukit Harapan, Desa Kastabuana, Desa Lelejae,
dan Desa Ompi. Sedangkan untuk jenis tanah Renzine terdapat pada
Desa Bukit Harapan, Desa Karave, Desa Kastabuana, Desa Lelejae,
Desa Lilimori, Desa Ompi, dan Desa Sumber Sari.
b. Kecamatan Lariang
Berdasarkan analisis pada peta jenis tanah yang telah dilakukan,
Kecamatan Lariang memiliki beragam jenis tanah pada masing-masing
desa yang ada di Kecamatan Lariang. Jenis-jenis tanah tersebut yakni
Glei, Regosol, dan Renzine.
Tabel 4.4 Jenis Tanah Kecamatan Lariang
Dari data di atas dapat dilihat bahwa jenis tanah pada Kecamatan
Lariang untuk jenis tanah Glei terdapat di Desa Bambakoro, dan Desa
Singgani. Jenis tanah Regosol terdapat di Desa Bajawali, Desa
Bambakoro, Desa Batu Matoru, Desa Kenangan, Desa Kulu, Desa
Parabu, dan Desa Singgani. Serta untuk jenis tanah Renzine terdapat
pada Desa Bajawali, Desa Bambakoro, Desa Batu Matoru, Desa
Kenangan, Desa Kulu, Desa Parabu, dan Desa Singgani.
C. Curah Hujan
a. Kecamatan Bulu Taba
Berdasarkan analisis pada peta curah hujan yang telah dilakukan,
Kecamatan Bulu Taba memiliki dua jenis curah hujan yakni curah hujan
2000-2500 mm dan 2500-3000 mm.
Tabel 4.5 Curah Hujan Kecamatan Bulu Taba
Curah Hujan
No Desa Luas (ha) Persentase
(mm)
2000-2500 23059,29 70%
1 Bukit Harapan
2500-3000 9695,00 30%
2 Karave 2500-3000 956,87 100%
2000-2500 2027,55 100%
3 Kastabuana
2500-3000 9,0635 0%
2000-2500 233,62 16%
4 Lelejae
2500-3000 1227,10 84%
2000-2500 0,6918 0%
5 Lilimori
2500-3000 1566,90 226509%
6 Ompi 2000-2500 28041,90 100%
2000-2500 17,676 9%
7 Sumber Sari
2500-3000 175, 339 91%
Sumber: Hasil Analisa Kelompok 1
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa curah hujan pada Kecamatan
Bulu Taba untuk curah hujan 2000-2500 mm terletak pada Desa Bukit
Harapan, Desa Kastabuana, Desa Lelejae, Desa Lilimori, Desa Ompi,
dan Desa Sumber Sari. Sedangkan untuk curah hujan 2500-3000 mm
terletak pada Desa Bukit Harapan, Desa Karave, Desa Kastabuana,
Desa Lelejae, Desa Lilimori, dan Desa Sumber Sari.
b. Kecamatan Lariang
Berdasarkan analisis pada peta curah hujan yang telah dilakukan,
Kecamatan Lariang hanya memiliki satu jenis curah hujan yakni curah
hujan 2500-3000 mm pada setiap desa di kecamatan tersebut.
Curah Hujan
No Desa Luas (ha) Persentase
(mm)
1 Bajawali 2500-3000 897,74 100%
2 Bambakoro 2500-3000 1833,75 100%
3 Batu Matoru 2500-3000 1281,58 100%
4 Kenangan 2500-3000 463,70 100%
5 Kulu 2500-3000 1123,53 100%
6 Parabu 2500-3000 757,76 100%
7 Singgani 2500-3000 2286,92 100%
Sumber: Hasil Analisa Kelompok 1
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa curah hujan pada Kecamatan
Lariang hanya terdapat curah hujan 2500-3000 mm yang terletak pada
seluruh desa di Kecamatan Lariang yaitu Desa Bajawali, Desa
Bambakoro, Desa Batu Matoru, Desa Kenangan, Desa Kulu, Desa
Parabu, dan Desa Singgani.
D. Hidrologi
a. Kecamatan Bulu Taba
Berdasarkan hasil analisis pada peta hidrologi yang telah
dilakukan, Kecamatan Bulu Taba memiliki beragam jenis air tanah pada
masing-masing desa yang ada di Kecamatan Bulu Taba. Jenis-jenis air
tanah tersebut yaitu Akuifer Produktif Kecil - Setempat Berarti, Akuifer
Produktif Rendah, Akuifer Produktif Rendah - Setempat Berarti, Akuifer
Produktif Sedang, dan Wilayah Air Tanah Langka.
Dari data di atas dapat dilihat bahwa jenis air tanah pada
Kecamatan Bulu Taba untuk jenis air tanah Akuifer Produktif Kecil -
Setempat Berarti terdapat di Desa Bukit Harapan, Desa Kareve, Desa
Kastabuana, Desa Lelejae, Desa Lilimori, dan Desa Ompi. Sedangkan
jenis air tanah Akuifer Produktif Rendah hanya terdapat di Desa Bukit
Harapan. Serta jenis air tanah Akuifer Produktif Rendah - Setempat
Berarti hanya terdapat di Desa Ompi. Untuk jenis air tanah Akuifer
Produktif Sedang terdapat pada Desa Bukit Harapan, Desa Karave,
Desa Kastabuana, Desa Lelejae, Desa Lilimori, dan Desa Sumber Sari.
Untuk jenis Wilayah Air Tanah Langka terdapat di Desa Bukit Harapan
dan Desa Ompi.
b. Kecamatan Lariang
Berdasarkan hasil analisis pada peta hidrologi yang telah
dilakukan, Kecamatan Lariang memiliki beragam jenis air tanah pada
masing-masing desa yang ada di Kecamatan Lariang. Jenis-jenis air
tanah tersebut yaitu Akuifer Produktif Kecil - Setempat Berarti, Akuifer
Produktif Rendah, dan Akuifer Produktif Sedang.