Anda di halaman 1dari 8

A.

Topografi
a. Kecamatan Bulu Taba
Berdasarkan analisis pada peta topografi yang telah dilakukan,
Kecamatan Bulu Taba memiliki beragam kemiringan lereng pada
masing-masing desa yang ada di Kecamatan Bulu Taba. Terdapat
tingkat kemiringan lereng mulai dari 0-2%, 2-15%,15-25%,25-40%,
>40%.

Tabel 4.1 Kemiringan Lereng Kecamatan Bulu Taba

No Desa Kemiringan Lereng Luas (ha) Persentase


0-2% 1091,54 3%
2-15% 2192,87 7%
1 Bukit Harapan 15-25% 1361,98 4%
25-40% 9686,72 30%
>40% 18421,18 56%
0-2% 900,24 94%
2 Karave
25-40% 56,64 6%
0-2% 1142,59 56%
2-15% 297,01 15%
3 Kastabuana 15-25% 132,37 6%
25-40% 189,48 9%
>40% 275,16 14%
4 Lelejae 0-2% 1460,72 100%
0-2% 1554,76 99%
5 Lilimori
2-15% 12,837 1%
0-2% 256,92 1%
2-15% 2061,44 7%
6 Ompi 15-25% 7015,27 25%
25-40% 15738,70 56%
>40% 2969,57 11%
7 Sumber sari 0-2% 193,01 100%
Sumber: Hasil Analisa Kelompok 1

Dari data di atas dapat dilihat bahwa kemiringan lereng pada


Kecamatan Bulu Taba untuk kemiringan lereng 0-2% terletak di Desa
Bukit Harapan, Desa Kareve, Desa Kastabuana, Desa Lelejae, Desa
Lilimori, Desa Ompi, dan Desa Sumber Sari. Kemiringan lereng 2-15%
terletak di Desa Bukit Harapan, Desa Kastabuana, Desa Lilimori, dan
Desa Ompi. Kemiringan lereng 15-25% terletak di Desa Bukit
Harapan, Desa Kastabuana, dan Desa Ompi. Kemiringan lereng 25-
40% terletak pada Desa Bukit Harapan, Desa Kareve, Desa
Kastabuana, dan Desa Ompi. Untuk kemiringan lereng >40% terletak
pada Desa Bukit Harapan, Desa Kastabuana, dan Desa Ompi.
b. Kecamatan Lariang
Berdasarkan analisis pada peta topografi yang telah dilakukan,
Kecamatan Lariang memiliki beragam kemiringan lereng pada masing-
masing desa yang ada di Kecamatan Lariang. Terdapat tingkat
kemiringan lereng mulai dari 0-2% dan 2-15%.

Tabel 4.2 Kemiringan Lereng Kecamatan Lariang

No Desa Kemiringan Lereng Luas (ha) Persentase


1 Bajawali 0-2% 897,74 100%
2 Bambakoro 0-2% 1833,75 100%
0-2% 1255,70 98%
3 Batu Matoru
2-15% 25, 88 2%
0-2% 451,75 97%
4 Kenangan
2-15% 11,96 3%
5 Kulu 0-2% 1123,53 100%
6 Parabu 0-2% 757,76 100%
0-2% 2165,08 95%
7 Singgani 5%
2-15% 121,84
Sumber: Hasil Analisa Kelompok 1

Dari data di atas dapat dilihat bahwa kemiringan lereng pada


Kecamatan Lariang untuk kemiringan kereng 0-2% terletak pada Desa
Bajawali, Desa Bambakoro, Desa Batu Matoru, Desa Kenangan, Desa
Kulu, Desa Parabu, dan Desa Singgani. Sedangkan untuk kemiringan
lereng 2-15% terletak pada Desa Batu Matoru, Desa Kenangan, dan
Desa Singgani.

B. Jenis Tanah
a. Kecamatan Bulu Taba
Berdasarkan analisis pada peta jenis tanah yang telah dilakukan,
Kecamatan Bulu Taba memiliki beragam jenis tanah pada masing-
masing desa yang ada di Kecamatan Bulu Taba. Jenis-jenis tanah
tersebut yakni Latosol, Litosol, Regosol, dan Renzine.
Tabel 4.3 Jenis Tanah Kecamatan Bulu Taba

No Desa Jenis Tanah Luas (ha) Persentase


Latosol 11555,5 35%
Litosol 19945,55 61%
1 Bukit Harapan
Regosol 483,47 1%
Renzine 769,77 2%
Latosol 9,9578 1%
2 Karave
Renzine 946,92 99%
Latosol 398,89 20%
3 Kastabuana Regosol 45,09 2%
Renzine 1592,63 78%
Regosol 656,04 45%
4 Lelejae
Renzine 804,69 55%
5 Lilimori Renzine 1567,59 100%
Latosol 17631,19 63%
Litosol 9424,62 34%
6 Ompi
Regosol 822,26 3%
Renzine 163,82 1%
7 Sumber Sari Renzine 193,01 100%
Sumber: Hasil Analisa Kelompok 1

Dari data di atas dapat dilihat bahwa jenis tanah pada Kecamatan
Bulu Taba untuk jenis tanah Latosol terdapat di Desa Bukit Harapan,
Desa Kareve, Desa Kastabuana, dan Desa Ompi. Jenis tanah Litosol
terdapat di Desa Bukit Harapan, dan Desa Ompi. Jenis tanah Regosol
terdapat pada Desa Bukit Harapan, Desa Kastabuana, Desa Lelejae,
dan Desa Ompi. Sedangkan untuk jenis tanah Renzine terdapat pada
Desa Bukit Harapan, Desa Karave, Desa Kastabuana, Desa Lelejae,
Desa Lilimori, Desa Ompi, dan Desa Sumber Sari.

b. Kecamatan Lariang
Berdasarkan analisis pada peta jenis tanah yang telah dilakukan,
Kecamatan Lariang memiliki beragam jenis tanah pada masing-masing
desa yang ada di Kecamatan Lariang. Jenis-jenis tanah tersebut yakni
Glei, Regosol, dan Renzine.
Tabel 4.4 Jenis Tanah Kecamatan Lariang

No Desa Jenis Tanah Luas (ha) Persentase


Regosol 74,74 8%
1 Bajawali
Renzine 822,99 92%
Glei 474,77 26%
2 Bambakoro Regosol 1108,83 60%
Renzine 250,15 14%
Regosol 858,07 67%
3 Batu Matoru
Renzine 423,51 33%
Regosol 41,29 9%
4 Kenangan
Renzine 422,42 91%
Regosol 842,87 75%
5 Kulu
Renzine 280,66 25%
Regosol 8,761 1%
6 Parabu
Renzine 748,99 99%
Glei 273,83 12%
7 Singgani Regosol 1349,51 59%
Renzine 663,55 29%
Sumber: Hasil Analisa Kelompok 1

Dari data di atas dapat dilihat bahwa jenis tanah pada Kecamatan
Lariang untuk jenis tanah Glei terdapat di Desa Bambakoro, dan Desa
Singgani. Jenis tanah Regosol terdapat di Desa Bajawali, Desa
Bambakoro, Desa Batu Matoru, Desa Kenangan, Desa Kulu, Desa
Parabu, dan Desa Singgani. Serta untuk jenis tanah Renzine terdapat
pada Desa Bajawali, Desa Bambakoro, Desa Batu Matoru, Desa
Kenangan, Desa Kulu, Desa Parabu, dan Desa Singgani.

C. Curah Hujan
a. Kecamatan Bulu Taba
Berdasarkan analisis pada peta curah hujan yang telah dilakukan,
Kecamatan Bulu Taba memiliki dua jenis curah hujan yakni curah hujan
2000-2500 mm dan 2500-3000 mm.
Tabel 4.5 Curah Hujan Kecamatan Bulu Taba

Curah Hujan
No Desa Luas (ha) Persentase
(mm)
2000-2500 23059,29 70%
1 Bukit Harapan
2500-3000 9695,00 30%
2 Karave 2500-3000 956,87 100%
2000-2500 2027,55 100%
3 Kastabuana
2500-3000 9,0635 0%
2000-2500 233,62 16%
4 Lelejae
2500-3000 1227,10 84%
2000-2500 0,6918 0%
5 Lilimori
2500-3000 1566,90 226509%
6 Ompi 2000-2500 28041,90 100%
2000-2500 17,676 9%
7 Sumber Sari
2500-3000 175, 339 91%
Sumber: Hasil Analisa Kelompok 1

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa curah hujan pada Kecamatan
Bulu Taba untuk curah hujan 2000-2500 mm terletak pada Desa Bukit
Harapan, Desa Kastabuana, Desa Lelejae, Desa Lilimori, Desa Ompi,
dan Desa Sumber Sari. Sedangkan untuk curah hujan 2500-3000 mm
terletak pada Desa Bukit Harapan, Desa Karave, Desa Kastabuana,
Desa Lelejae, Desa Lilimori, dan Desa Sumber Sari.

b. Kecamatan Lariang
Berdasarkan analisis pada peta curah hujan yang telah dilakukan,
Kecamatan Lariang hanya memiliki satu jenis curah hujan yakni curah
hujan 2500-3000 mm pada setiap desa di kecamatan tersebut.

Tabel 4.6 Curah Hujan Kecamatan Lariang

Curah Hujan
No Desa Luas (ha) Persentase
(mm)
1 Bajawali 2500-3000 897,74 100%
2 Bambakoro 2500-3000 1833,75 100%
3 Batu Matoru 2500-3000 1281,58 100%
4 Kenangan 2500-3000 463,70 100%
5 Kulu 2500-3000 1123,53 100%
6 Parabu 2500-3000 757,76 100%
7 Singgani 2500-3000 2286,92 100%
Sumber: Hasil Analisa Kelompok 1
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa curah hujan pada Kecamatan
Lariang hanya terdapat curah hujan 2500-3000 mm yang terletak pada
seluruh desa di Kecamatan Lariang yaitu Desa Bajawali, Desa
Bambakoro, Desa Batu Matoru, Desa Kenangan, Desa Kulu, Desa
Parabu, dan Desa Singgani.

D. Hidrologi
a. Kecamatan Bulu Taba
Berdasarkan hasil analisis pada peta hidrologi yang telah
dilakukan, Kecamatan Bulu Taba memiliki beragam jenis air tanah pada
masing-masing desa yang ada di Kecamatan Bulu Taba. Jenis-jenis air
tanah tersebut yaitu Akuifer Produktif Kecil - Setempat Berarti, Akuifer
Produktif Rendah, Akuifer Produktif Rendah - Setempat Berarti, Akuifer
Produktif Sedang, dan Wilayah Air Tanah Langka.

Tabel 4.7 Hidrologi Kecamatan Bulu Taba

No Desa Jenis Air Tanah Luas (ha) Persentase


Akuifer Produktif Kecil - 12149,13 37%
Setempat Berarti
Bukit
1 Akuifer Produktif Rendah 179,02 1%
Harapan
Akuifer Produktif Sedang 173,86 1%
Wilayah Air Tanah Langka 20252 62%
Akuifer Produktif Kecil - 589,62 62%
2 Karave Setempat Berarti
Akuifer Produktif Sedang 367,25 38%
Akuifer Produktif Kecil - 1307,91 64%
3 Kastabuana Setempat Berarti
Akuifer Produktif Sedang 728,70 36%
Akuifer Produktif Kecil - 25,161 2%
4 Lelejae Setempat Berarti
Akuifer Produktif Sedang 1435,56 98%
Akuifer Produktif Kecil - 433,23 28%
5 Lilimori Setempat Berarti
Akuifer Produktif Sedang 1134,36 72%
Akuifer Produktif Kecil - 17772,53 63%
Setempat Berarti
6 Ompi Akuifer Produktif Rendah - 2092,69 7%
Setempat Berarti
Wilayah Air Tanah Langka 8176,69 29%
7 Sumber sari Akuifer Produktif Sedang 193,01 100%
Sumber: Hasil Analisa Kelompok 1

Dari data di atas dapat dilihat bahwa jenis air tanah pada
Kecamatan Bulu Taba untuk jenis air tanah Akuifer Produktif Kecil -
Setempat Berarti terdapat di Desa Bukit Harapan, Desa Kareve, Desa
Kastabuana, Desa Lelejae, Desa Lilimori, dan Desa Ompi. Sedangkan
jenis air tanah Akuifer Produktif Rendah hanya terdapat di Desa Bukit
Harapan. Serta jenis air tanah Akuifer Produktif Rendah - Setempat
Berarti hanya terdapat di Desa Ompi. Untuk jenis air tanah Akuifer
Produktif Sedang terdapat pada Desa Bukit Harapan, Desa Karave,
Desa Kastabuana, Desa Lelejae, Desa Lilimori, dan Desa Sumber Sari.
Untuk jenis Wilayah Air Tanah Langka terdapat di Desa Bukit Harapan
dan Desa Ompi.

b. Kecamatan Lariang
Berdasarkan hasil analisis pada peta hidrologi yang telah
dilakukan, Kecamatan Lariang memiliki beragam jenis air tanah pada
masing-masing desa yang ada di Kecamatan Lariang. Jenis-jenis air
tanah tersebut yaitu Akuifer Produktif Kecil - Setempat Berarti, Akuifer
Produktif Rendah, dan Akuifer Produktif Sedang.

Tabel 4.8 Hidrologi Kecamatan Lariang

No Desa Jenis Air Tanah Luas (ha) Persentase


Akuifer Produktif Kecil - Setempat 49,741 6%
Berarti
1 Bajawali
Akuifer Produktif Rendah 0, 328 0%
Akuifer Produktif Sedang 847,67 94%
2 Bambakoro Akuifer Produktif Sedang 1833,75 100%
Akuifer Produktif Kecil - Setempat 376,14 29%
Batu
3 Berarti
Matoru
Akuifer Produktif Sedang 905,45 71%
Akuifer Produktif Kecil - Setempat 104,99 23%
4 Kenangan Berarti
Akuifer Produktif Sedang 358,71 77%
Akuifer Produktif Kecil - Setempat 0,014 0%
5 Kulu Berarti
Akuifer Produktif Sedang 1123,52 100%
6 Parabu Akuifer Produktif Sedang 757,76 100%
Akuifer Produktif Kecil - Setempat 501,79 22%
7 Singgani Berarti
Akuifer Produktif Sedang 1786,99 78%
Sumber: Hasil Analisa Kelompok 1
Dari data di atas dapat dilihat bahwa jenis air tanah pada
Kecamatan Lariang untuk jenis air tanah Akuifer Produktif Kecil -
Setempat Berarti terdapat di Desa Bajawali, Desa Batu Matoru, Desa
Kenangan, Desa Kulu dan Desa Singgani. Sedangkan jenis air tanah
Akuifer Produktif Rendah hanya terdapat di Desa Bajawali. Untuk jenis
air tanah Akuifer Produktif Sedang terdapat pada Desa Bajawali, Desa
Bambakoro, Desa Batu Matoru, Desa Kenangan, Desa Kulu, Desa
Parabu, dan Desa Singgani.

Anda mungkin juga menyukai