Pedoman Pelayanan Imunisasi Gemuh I
Pedoman Pelayanan Imunisasi Gemuh I
:
Revisi
ke :
Berlaku
tanggal :
Ditetapkan :
Kepala Puskesmas Gemuh I
Jl. Napak Tilas Desa Pamriyan Kec.Gemuh Kab Kendal Kode Pos 51356 Telp. (0294)
388105
e-mail : pkmgemuh01@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Kegiatan imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Mulai
tahun 1977 kegiatan imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan
Imunisasi (PPI) dalam rangka pencegahan penularan terhadap beberapa Penyakit
yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu Tubercolusis, Difteri, Pertusis,
Campak, Polio, Tetanus, serta Hepatitis B.
Beberapa penyakit yang saat ini menjadi perhatian dunia dan merupakan
komitmen global yang wajib diikuti oleh semua negara adalah eradikasi polio
(ERAPO), eliminasi Campak – pengendalian Rubella (EC-PR) dan Maternal
Neonatal Tetanus Elimination (MNTE).
Kekebalan terhadap penyakit tetanus, dan difteri, pada imunisasi dasar hanya
diperoleh melalui imunisasi tetanus dan difteri minimal sebanyak dua dosis.
Perlindungan jangka panjang diperoleh jika mendapatkan imunisasi tetanus
sebanyak 5 (lima) dosis (status 5T). Attack rate tetanus neonaturum pada bayi dari
ibu yang tidak mendapatkan imunisasi tetanus sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup
dan case fatality rate antara 30% sampai 90%. Untuk mempertahankan status
eliminasi tetanus neonaturum kurang dari 1/1000 kelahiran hidup di tingkat
kabupaten/kota dalam satu tahun sesuai ketentuan WHO, diperlukan upaya
pencapaian status T5 bagi semua WUS. Pemberian imunisasi DT dan Td pada anak
sekolah dasar atau sederajat merupakan rangkaian upaya mencapai status T-5 bagi
setiap individu.
II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
III. SASARAN
V. BATASAN OPERASIONAL
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
I. DENAH RUANGAN
bersih, ventilasi ruangan baik, tidak lembab, tidak terkena sinar matahari langsung.
Untuk penyimpanan semua vaksin, ADS, safety boks harus dekat dengan
1.Jarak minimal lemari es dengan dinding belakang adalah 10-15 cm atau sampai
5.Setiap satu unit lemari es menggunakan hanya satu stop kontak listrik.
petugas loket mengirim RM, kemudian petugas memanggil satu persatu, diliat status
imunisasi menanyakan apakah anak sehat, bila sehat dilakukan imunisasi, diberi
II. datang
Pasien
III.
Loket
IV.
V.
Pelayanan
VI.
imunisasi
VII.
PASIEN
PULANG
VIII.
IX.
Ruang Vaksin
imunisasi
b.Persyaratan ruangan
Atap harus kuat terhadap kemungkinan bencana, tidak bocor dan tidak menjadi
tempat perindukan vector
- Langit-langit
Langit-langit harus kuat, berwarna terang, mudah dibersihkandan
ketinggian dari lantai minimal 2,8m
- Dinding
Material dinding harus keras, rata, mudah dibersihkan
- Lantai
- Lantai harus kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna terang, mudah
dibersihkan-
- Pintu dan Jendela
Lebar bukaan pintu minimal 90 cm, jendela ditutup gorden untuk mencegah
matahari tidak langsung masuk ke ruang vaksin
BAB IV
BAB V
LOGISTIK
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Tenaga kesehatan sebagai ujung tombak yang melayani dan kontak langsung
dengan pasien oleh sebab itu tenaga kesehatan wajib menjaga kesehatan dan
keselamatan dirinya dari resiko tertular penyakit.Untuk menghindarkan paparan
tersebut setiap petugas harus menerapkan prinsip Universal Precation. Tindakan
yang beresiko terpajan
a. Cuci tangan yang kurang benar
b. Penggunaan sarung tangan yg kurang tepat
c. Penutupan kembali jarum suntik secara tidak aman
d. Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman
e. Tehnik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan kurang tepat
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
BAB IX
PENUTUP