Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KAYU TANGI
Jalan Cemara Raya No. 147 RT. 33 Kelurahan Sungai Miai
Kecamatan Banjarmasin Utara, Kode Pos : 70123
Telp : (0511) 3306113, e-mail : pkmkayutangi.bjm@yahoo.com

KERANGKA ACUAN PROGRAM

SDIDTK

PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia


seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang
dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di dalam kandungan. Upaya
kesehatan ibu yang dilakukan sebelum dan semasa hamil hingga
melahirkan, ditujukan untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan lahir
dengan selamat (infact survival) . Upaya kesehatan yang dilakukan yang
sejak anak masih di dalam kandungan sampai lima tahun pertama
kehidupannya, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh
kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki
intelegensi majemuk sesuai, dengan potensi genenetiknya

Adapun dasar hukum diantaranya, yaitu:

a. UUD 1945 Pasal 28B Ayat 2 menyatakan bahwa “setiap anak berhak
atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”. Selanjutnya Pasal 28H Ayat
1 menegaskan bahwa “setiap orang berhak untuk memperoleh pelayanan
kesehatan”;

b. Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;

c. Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI


Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (UUPA);

 Latar Belakang
Adanya gangguan dan kelainan yang terjadi pada usia dewasa dapat di
deteksi sejak balita. Dalam hal ini peran orang tua dan dokter anak cukup
besar. Setiap orang tua pasti ingin tumbuh kembang buah hatinya berjalan
sempurna. Namun, bagaimana jika ada gangguan dalam dalam tahapan
proses tumbuh kembang si kecil ?
Anda bisa mengetahuinya melalui program Kementrian Kesehatan yang
dilakukan dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional, yakni dengan
kegiatan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak
(SDIDTK). SDIDTK merupakan rangkaian kegiatan atau pemeriksaan untuk
menemukan penyimpangan tumbuh kembang secara dini agar lebih mudah
diintervennsi serta memberikan konseling kepada keluarga bagaimana cara
menstimulasi tumbuh kembang anak.

“Bila penyimpangan terlambat dideteksi, maka lebih sulit diintervensindan


akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak.”

Kelainan dapat ditemukan dengan melakukan beberapa proses


pemeriksaan mulai dari pengukuran lingkar kepala, ukuran tinggi badan,
dan memperhatikan beberapa deteksi dini penyimpangan sebagai berikut :

a. Perhatikan Pertumbuhan, lihat status gizi anak apakah normal,


kurang, buruk, makrocephali dan mikrocephali.

b. Perhatikan Perkembangannya, apakah mengalami kelemahan


Perkembangan, gangguan daya lihat dan daya dengar.

c. Perhatikan gangguan mental emosionalnya

d. Autisme

e. Perhatikan pula hiperaktivitas dan gangguan pemusatan


perhatiannya.

Periode 5 (lima) tahun pertama kehidupan anak sering disebut juga sebagai “
masa keemasan (golden period) atau Jendela kesempatan (window
opportunity) atau masa kritis (critical period)” karena periode ini merupakan
masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat pada otak
manusia, masa yang sangat peka bagi otak anak dalam mennerima berbagai
masukan dari lingkungan sekitar.

Kebutuhan tumbuh kembang merupakan salah satu hak dasar anak sesuai
undang-undang no 23 tahun 2003 tentang Perlindungan Anak dan Konvensi
hak-hak anak tahun 1989/1990. Ooleh karena itu orang tua perlu
mengupayakan agar anaknya tumbuh dan berkembang optimal sesuai
dengan potensi yang dimilikinya. Upaya yang dapat dilakukan adalah
memenuhi Kebutuhan dasar anak agar tumbuh dan berkembang optimal
termasuk melakukan kegiatan SDIDTK.
Kegitan SDIDTK meliputi :

a. Stimulasi dini, yaitu merangsang otak Balita agar perkembangan


kemampuan motorik (gerak kasar dan gerak halus), berbicara, berbahasa,
bersosialisasi, dan kemandirian anak meningkat secara optimal sesuai usia
anak.

b. Deteksi dini, yaitu melakukan pemeriksaan /skrining atau mendeteksi


sejak dini terhadap kemungkinan adanya penyimpangan tumbuh kembang
anak.

c. Intervensi dini, yaitu melakukan koreksi sejak dini dengan


memangfaatkan plastisitas otak anak untuk memperbaiki bila ada
penyimpangan tumbuh kembang. Serta mencegah supaya penyimpangannya
tidak menjadi lebih berat.

d. Rujukan dini, yaitu merujuk/membawa anak ke fasilitas kesehatan


bila masalah penyimpangan tumbuh kembang tidak dapat di atasi di tingkat
rumah tangga meskipun sudah dilakukan intervensi dini.

 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengoptimalisasikan tumbuh kembang anak sesuai dengan potensi dan
keterbatasannya.
2. Tujuan Khusus
- Mendeteksi, mendiagnosa, menstimulasi, mengobati, dan ‘follow-up’
anak yang di rujuk ataupun datang sendiri dengan penyimpangan tumbuh
kembang.
- Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditangani setempat ke pusat
Rujukan yang lebih lengkap atau instansi yang berkompeten atau Yayasan
khusus sesuai dengan kasus yang ditangani.
 Tata Nilai
1. Togetherness (Kebersamaan)
Definisi Operasional adalah sebuah ikatan organisasi yang
menjalankan program – program kerjanya dengan saling bekerjasama
dan bahu membahu untuk memenuhi tujuan visi dan misi organisasi.
2. WISE (BIJAKSANA)
Definisi Operasional adalah sebuah kesesuaian dalam pengambilan
keputusan yang di dapat melalui koordinasi dan komunikasi serta
memperhatikan kebutuhan petugas dan juga pengguna pelayanan
3. INTEGRITY (INTEGRITAS)
Definisi Operasional adalah kesesuaian antara pikiran dan tindakan
dalam menjalankan program kerja
4. NORM (NORMA)
Defenisi operasional adalah dalam melaksanakan kegiatan dan kerja
selalu berlandaskan aturan dan perundang-undangan.
5. NO DISCRIMINATION (TIDAK MEMBEDA – BEDAKAN)
Definisi operasional adalah setiap kegiatan pelayanan diberikan
kepada masyarakat tanpa memandang SARA maupun relasi maupun
jabatan
6. ENERGIC (ENERJIK)
Definisi operasional adalah adanya semangat dalam bekerja yang
tergambar disetiap nuansa kerja
7. RESPONSIVE (RESPONSIF)
Definisi Operasional adalah tanggap dan perduli dengan penggunaan
layanan serta kebutuhan pemberian layanan dan permasalahannya
8. SAFETY (AMAN)
Definisi Operasional adalah keamanan dalam melakukan tindakan
pelayanan maupun PPI di unit pelayanan baik untuk petugas maupun
untuk pengguna layanan
 Peran Lintas Program dan Lintas Sektor
Dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas bekerjasama dengan
dokter, gizi, bidan dan apotek. Untuk kerjasama lintas sektor
berkoordinasi dengan Lurah, Ketua RT, Sekolah dan Tokoh Masyarakat
atau Kader setempat apabila kegiatan pemantauan kesehatan neonatus
termasuk neonatus risti Uraian peran serta lintas sektor:
1. Lurah : Memberikan ijin untuk melakukan pemantauan bayi resiko
tinggi di wilayah Puskesmas Kayu Tangi
2. Ketua RT : Memberikan ijin untuk melakukan pemantauan bayi resti
di wilayah RT yang bersangkutan, memberitahu warga bahwa akan
ada kegiatan pemantauan bayi resiko tinggi
3. Kader membantu petugas dalam pelaksanaan pemantauan seperti
mendampingi petugas saat kegiatan pemantauan bayi resti
 Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
Kegiatan SDIDTK dapat dilakukan dengan menggunakan buku KIA yg
dilaksanakan oleh kader Posyandu atau Guru PAUD. Dan apabila ada
penyimpangan di salah satu kuesioner dapat dilakukan rujukan ke
tempat pelayanan kesehatan terdekat
 Cara Melaksanakan Kegiatan
-Pengukuran Berat Badan Terhadap Tinggi Badan (BB/TB)
Tujuan pengukuran BB/TB adalah untuk menentukan status Gizi
anak, normal, kurus, kurus sekali atau gemuk.
-Pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA)
Tujuan Pengukuran Lingkaran kepala anak adalh untuk mengetahui
lingkaran kepala anak dalam batas normal atau diluar batas normal.
-Untuk melaksanakan kegiatan di Klinik Tumbuh Kembang maka
diperlukan alat-alat seperti alat untuk mendeteksi gangguan
pendengaran, gangguan penglihatan
 Sasaran

Sasaran langsung stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan


tumbuh kembang adalah semua anak umur 0 sampai dengan 6 tahun yang
ada di wilayah kerja Puskesmas.

 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

N Bulan
Kegiatan
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SDIDTK x x

 Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Kegiatan SDIDTK sudah dilakukan secara rutin.
 Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

Pencatatan dilakukan dalam format pelaporan yang biasa dilakukan


setiap akhir bulan dan akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Setiap awal
bulan. Evaluasi kegiatan DDTK anak dilaksanakan secara berjenjang di
semua tingkatan oleh karena kegiatan ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pelayanan kesehatan masyarakat.

Mengetahui Banjarmasin,
Kepala Puskesmas Kayu Tangi Pengelola Anak

Drg. Siti Khotijah Ratu Farah Diba


NIP. 196705141998032003 NIP. 198212022008042005

Anda mungkin juga menyukai