Anda di halaman 1dari 15

p-ISSN 2085-1049

e-ISSN 2549-8118

Jurnal Keperawatan
Volume 13 No 2, Juni 2021

Chief Editor
Livana PH (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal, Indonesia)

Editorial Team
Yazid Basthomi (Universitas Negeri malang, Jawa Timur, Indonesia)
Abdul Wakhid (Universitas Ngudi Waluyo, Jawa Tengah, Indonesia)
Firman Aziz (Universitas Pendidikan Indonesia, Jawa Barat, Indonesia)
Mohammad Fatkhul Mubin (Universitas Muhammadiyah Semarang, Jawa Tengah, Indonesia)

Reviewers Team
Yulia Susanti (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal, Jawa Tengah, Indonesia)
Novi Indrayati (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal, Jawa Tengah, Indonesia)
Triana Arisdiani (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal, Jawa Tengah, Indonesia)
Midhu Kurian (College of Nursing, IQ City Medical College, West Bengal, India)
Muhammad Khabib Burhanudin Iqomh (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal, Jawa tengah Indonesia)
Rita Kartika Sari (Univesitas Islam Sultan Agung Semarang, Jawa Tengah, Indonesia)
Ice Yulia Wardani (Universitas Indonesia, Jawa Barat, Indonesia)
Poppy Fitriyani (Universitas Indonesia, Jawa Barat, Indonesia)
Kellyana Irawati (Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
Indah Mei Rahajeng (Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana, Bali, Indonesia)
Dian Made Sulistiowati (Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana, Bali, Indonesia)
Putu Ayu Sani Utami (Universitas Udayana, Bali, Indonesia)
Setiawan (Universitas Sumatera Utara, Indonesia)
Untung Sujianto (Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia)
Rr.Sri Endang Pudjiastuti (Poltekkes Kemenkes Semarang, Jawa Tengah, Indonesia)
Tantri Widyarti Utami (Poltekkes Kemenkes Bandung, Jawa Barat Indonesia)
Ni Putu emy Darmayanti (Universitas Udayana, Bali, Indonesia)
Yossie Susanti Eka Putri (Universitas Indonesia, Jawa Barat, Indonesia)
Junardi (Poltekkes Kemenkes Aceh, Indonesia)
Rizka Febtrina (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Payung Negeri, Riau, Indonesia)
Eka Malfasari (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Payung Negeri, Riau, Indonesia)
Jek Amidos (Universitas Sari Mutiara, Sumatera Barat, Indonesia)
Richa Noprianty (Universitas Bhakti Kencana Bandung, Jawa Barat, Indonesia)
Aric Frendi Andriyan (Universitas Baiturrahmah, Sumatera Barat, Indonesia)
Fifi Alviana (Universitas Sains Al-Qur'an, Jawa Tengah, Indonesia)
Guriti (Akademi Kebidanan St.Benedicta Pontianak, Kalimantan barat, Indonesia)
Nurnainah (STIKES Gunung Sari, Makasar, Indonesia
Natalia Ratna Yulianti (STIKEs St. Elisabeth Semarang, Jawa tengah, donesia)
Tetti Solehati (Universitas Padjajaran, Jawa Barat, Indonesia)
Lina Puspitasari (Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia)
Ni Luh Putu Eva Yanti (Universitas Udayana, Bali, Indonesia)
Ari Athiutama (STIKES Aisyiyah Palembang, Sulawesi Selatan, Indonesia)
Efri Widianti (Universitas Padjajaran, Jawa Barat, Indonesia)
Atik Setiawan Wahyuningsih (Institut Ilmu Kesehatan STRADA INDONESIA, Jawa Timur Indonesia)
Yuni Puji Widiastuti (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal, Jawa Tengah, Indonesia)
Dwi Rahayu (Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri, Jawa Timur, Indonesia)
Kandar (RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah, Indonesia)
Titik Suerni (RSJD Dr Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah, Indonesia)
Language Editing
Yazid Basthomi (Universitas Negeri Malang, Jawa Timur, Indonesia)
M Faruq Ubaidillah (Universitas Negeri Malang, Jawa Timur, Indonesia)
Imroati Istibsyaroh Ar Ruhimat (Universitas Negeri Malang, Jawa Timur, Indonesia)

IT Supporting/Administrator
Dona Yanuar Agus Santoso (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal, Indonesia)

Sekretariat Redaksi Jurnal Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Kendal
Jln. Laut No. 31A Kendal Jawa Tengah 51311, Telp (0294) 381343, Ext. 102, Fax (0294) 381343
e-mail: lppm@stikeskendal.ac.id
http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/keperawatan
P-ISSN 2085-1049
e-ISSN 2549-8118

Jurnal Keperawatan
Volume 13 No 2 Juni 2021

DAFTAR ISI
Hal
Studi Deskriptif Karakteristik Bermain Anak di Masa Pandemi Covid-19 1 - 10
Made Rismawan, I Gusti Ngurah Made Kusuma Negara, Putu Indrayoni

Senam Aerobik Intensitas Ringan Berpengaruh terhadap Penurunan


Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 11 – 18
I Gusti Ngurah Putu Jaya Antara, Ni Komang Matalia Gandari, Nina
Rismawati Hakim

Media Video dan Whatsapp Reminder terhadap Kepatuhan Remaja Putri


Minum Tablet Tambah Darah 19 - 28
Nengah Runiari, I Dewa Made Ruspawan

Perspektif Ekologi Pelaksanaan Protokol Kesehatan pada Keluarga di


Kota Denpasar: Studi Kualitatif 29 - 40
Ni Komang Ari Sawitri, Indah Mei Rahajeng, Ni Luh Putu Eva Yanti, Ida Ayu
Agung Novi Jayanti

Pijat Oksitosin dan Endorphine Massage Berpengaruh terhadap


Jumlah Pengeluaran Darah pada Kala IV Persalinan Normal 41 - 48
Rini Anggeriani, Rinda Lamdayani, Ria Oktarisa

Penerapan Diskusi Refleksi Kasus dengan Ketidakpatuhan Perawat dalam


Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur Risiko Jatuh 49 - 58
Ni Komang Ayu Resiyanthi, Ni Putu Arista, Niken Ayu Merna Eka Sari

Burnout Pada Perawat Hemodialisis Selama Pandemi Covid-19 59 - 68


Gusti Ayu Ary Antari, Ni Luh Putu Shinta Devi, I Gede Wiranata

Dukungan Keluarga Mengontrol Kepatuhan Minum Obat Anti Hipertensi


pada Lansia Selama Pandemi Covid 19 69 - 78
Ni Putu Wiwik Oktaviani, Ni Putu Nopindrawati, Ni Wayan Trisnadewi,I Made
Sudarma Adiputra

Pengaruh Pelatihan dan Pemberian Video terhadap Pengetahuan Perawat


tentang Alat Pelindung Diri Di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 79 - 88
Ida Ayu Md Vera Susiladewi, Ni Putu Emy Darma Yanti, Hary Pradiksa

Pembelajaran Virtual Patient dengan Triage Simulator Meningkatkan


Kemampuan Mahasiswa Melakukan Triage Prehospital 89 - 96
Ika Subekti Wulandari, Maria Wisnu Kanita
Pengetahuan, Persepsi dan Perilaku Pencegahan Covid 19 pada Ibu Balita 97 - 104
Susilia Idyawati, Ni Putu Aryani, Baiq Ricca Afrida

Model Intervensi Modul dan Pendampingan Orangtua Menurunkan


Durasi Penggunaan Gadget pada Anak 105 - 112
N.L.K Sulisnadewi, I Ketut Labir, I Wayan Candra

Gambaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih


Dan Sehat pada Anak Usia Sekolah 113 - 122
Ni Komang Ayu Resiyanthi, Ni Komang Maepiani, Niken Ayu Merna Eka Sari

Gambaran Kualitas Pelayanan Kesehatan di Poliklinik Jantung 123 - 136


I Nyoman Asdiwinata, I Gusti Ayu Putu Dian Wulandari

Gambaran Pengetahuan Perawat tentang Alat Pelindung Diri dan


Kebersihan Tangan di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 137 - 146
Ni Putu Emy Darma Yanti, Hary Pradiksa, Ida Ayu Md Vera Susiladewi

Pengalaman Perawat Kamar Bedah dalam Penerapan Keperawatan


Transkultural di Bali, Indonesia: Studi Deskripsi Analisis Kualitatif-
Kuantitatif 147 - 158
Nyoman Agus Jagat Raya, I Wayan Winarta, I Wayan Rosdiana, I Wayan
Purnata, Ni Komang Widiari
Jurnal Keperawatan
Volume 13 Nomor 2, Juni 2021
e-ISSN 2549-8118; p-ISSN 2085-1049
http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan

GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG APD DAN KEBERSIHAN


TANGAN DI MASA PANDEMI CORONAVIRUS DISEASE 2019
Ni Putu Emy Darma Yanti1*, Hary Pradiksa2, Ida Ayu Md Vera Susiladewi2
1
Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Jl. P.B.
Sudirman, Dangin Puri Klod, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali 80232, Indonesia
2
Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara, Jl. By Pass Ngurah Rai No.548, Sanur Kauh, Kec. Denpasar Sel.,
Kota Denpasar, Bali 80234, Indonesia
*emydarmayanti@unud.ac.id

ABSTRAK
Penggunaan APD yang efektif dan ketepatan melakukan kebersihan tangan oleh petugas kesehatan
merupakan bagian integral dari pencegahan penularan Coronavirus Disease 2019 di rumah sakit.
Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang APD dan kebersihan
tangan di masa pandemi Coronavirus Disease 2019. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan
desain deskriptif survei pada 210 perawat di Bali melalui purposive sampling. Penelitian ini
menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner pengetahuan tentang APD di masa pandemi
Coronavirus Disease 2019 yang terdiri dari 10 pertanyaan dan kuesioner tentang kebersihan tangan di
masa pandemi Coronavirus Disease 2019 yang terdiri dari 8 pertanyaan. Data dianalisis secara
univariat dan disajikan dalam distribusi frekuensi. Hasil analisis mendapatkan pengetahuan perawat
tentang APD di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 ada pada kategori baik yaitu 42,2%, cukup
51,9%, dan kurang 5,7%. Kategori pengetahuan perawat tentang kebersihan tangan di masa pandemi
Coronavirus Disease 2019 didapatkan 30% baik, 56,2% cukup, dan 13,8% kurang. Mayoritas
pengetahuan perawat tentang APD dan kebersihan tangan di masa pandemic COVID-19 berada pada
kategori cukup.

Kata kunci: alat pelindung diri; coronavirus disease 19; kebersihan tangan; pandemi; pengetahuan;
perawat

NURSE'S KNOWLEDGE OF PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT AND HAND


HYGIENE DURING THE CORONAVIRUS DISEASE (COVID) 2019 PANDEMIC

ABSTRACT
The use of effective personal protective equipment and the accuracy of carrying out hand hygiene by
health workers is an integral part of preventing the transmission of Coronavirus Disease 2019 in
hospitals. The research objective was to describe the knowledge of nurses about personal protective
equipment and hand hygiene during the 2019 Coronavirus Disease pandemic. This type of research
was quantitative with a descriptive survey design of 210 nurses in Bali through purposive sampling.
This study used a data collection tool in the form of a knowledge questionnaire about personal
protective equipment during the 2019 Coronavirus Disease pandemic consisting of 10 questions and a
questionnaire on hand hygiene during the 2019 Coronavirus Disease pandemic consisting of 8
questions. Data were analyzed by univariate and presented in a frequency distribution. The results of
the analysis obtained the knowledge of nurses about personal protective equipment during the 2019
Coronavirus Disease pandemic in the good category, namely 42.2%, 51.9% sufficient, and 5.7% less.
The category of nurses' knowledge about hand hygiene during the 2019 Coronavirus Disease
pandemic was 30% good, 56.2% sufficient, and 13.8% lacking. The majority of nurses' knowledge
about personal protective equipment and hand hygiene during the COVID-19 pandemic was in the
sufficient category.

Keywords: coronavirus disease 19; hand hygiene; pandemic; knowledge; nurse; personal protective
equipment

137
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 2, Hal 137 - 146, Juni 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

PENDAHULUAN
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang ditetapkan sebagai pandemi global sejak Maret
2020 merupakan penyakit saluran pernafasan yang disebabkan oleh SARS CoronaVirus-2
(SARS CoV-2). Transmisi virus ini dapat melalui kontak, droplet (percikan), udara (airbone),
fomit, fekal-oral, darah, ibu ke anak, dan binatang ke manusia (World Health Organization,
2020b). Transmisi yang didapatkan paling utama adalah melalui rute droplet saluran nafas
dan kontak yang terjadi dari orang yang prasimtomatik atau simtomatik kepada orang lain
dalam kontak erat (kontak fisik langsung atau tatap muka dengan kasus kemungkinan atau
terkonfirmasi dalam jarak satu meter untuk waktu yang lama), dan ketika alat pelindung diri
(APD) tidak digunakan dengan tepat (World Health Organization, 2020b).

Banyak rumah sakit di daerah kewalahan menangani lonjakan pasien yang suspek maupun
terkonfirmasi Covid-19. Hal tersebut berdampak terhadap kualitas dan keamanan pelayanan
yang diberikan oleh rumah sakit (Ridlo, 2020). Kemanan pelayanan oleh tenaga kesehatan
akan sangat dipengaruhi oleh kepatuhan petugas kesehatan dan pasien terhadap prosedur,
ketersediaan APD yang standar, pelatihan yang memadai sesuai standar, dan pemahaman
petugas kesehatan terhadap protokol penanganan Covid-19. Selain itu, efektifitas pelayanan
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ketersediaan sarana prasarana, ketepatan
penanganan dan pengobatan (Ridlo, 2020). Ketidaksiapan fasilitas kesehatan mulai dari
tingkat Puskesmas, rumah sakit rujukan hingga rumah sakit Utama dalam menghadapi situasi
pandemic Covid-19 tampak dari belum optimalnya tata kelola sumber daya manusia
kesehatan, ketergantungan impor obat-obatan dan alat kesehatan, rendahnya infrastruktur
kesehatan, belum fokusnya penguatan standar pelayanan kesehatan dasar dan jaminan
kesehatan nasional serta kinerja pelayanan kesehatan yang masih rendah. Semua hal tersebut
tentunya akan berdampak pada risiko penularan Covid-19 pada tenaga kesehatan yang
semakin tinggi (Ginanjar et al., 2020).

Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kepada pasien di
rumah sakit selama 24 jam berisiko tinggi terinfeksi Covid-19 apabila tidak mengikuti
prosedur yang berlaku. Berdasarkan data Indeks Pengaruh Kematian Nakes (IPKN) sampai
dengan 21 Juli 2020, rasio kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan dibanding dengan
total kematian terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia mencapai 2,4% dan termasuk salah satu
yang tertinggi dibandingkan negara lain (Ginanjar et al., 2020). Hal ini selain disebabkan
karena minimnya APD yang disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan bagi tenaga
kesehatan, rendahnya kepatuhan tenaga kesehatan dalam menggunakan APD dan melakukan
kebersihan tangan dengan tepat juga menjadi determinan dalam penularan Covid-19 pada
tenaga kesehatan di rumah sakit.

Kepatuhan perawat dalam menggunakan APD belum dapat dikatakan baik. Hasil penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa petugas kesehatan memiliki praktik yang buruk mengenai
penggunaan APD (Hossain et al., 2021). Praktik penggunaan APD petugas kesehatan
didapatkan 75,8% tidak menggunakan APD secara teratur selama perawatan pasien, 62,6%
tidak melakukan fit test setelah memakai masker, 41,7% tidak menggunakan APD sekali
pakai, 40,2% tidak mengikuti metode mengenakan/melepas APD yang benar, dan 62,6% tidak
menggunakan kantong biohazard selama pembuangan APD (Hossain et al., 2021).
Perilaku perawat dalam menggunakan APD dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan dan
sikap perawat tentang APD. Hasil penelitian Hossain et al., (2021) menyatakan pengetahuan
yang baik dan sikap positif mengarah pada praktik pencegahan pengendalian infeksi yang
tepat. Akan tetapi, hasil penelitian sebelumnya menemukan bahwa mayoritas pengetahuan
perawat mengenai APD didapatkan pada kategori kurang (68,9%) (Yanti, Pradiksa, &

138
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 2, Hal 137 - 146, Juni 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Susiladewi, 2021). Hal ini dapat memengaruhi rendahnya kepatuhan perawat dalam
menggunakan APD.

World Health Organization merekomendasikan serangkaian langkah-langkah komprehensif


sebagai upaya pencegahan transmisi Covid-19, salah satunya adalah kebersihan tangan. Selalu
membersihkan tangan dengan sering menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol
atau cuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun saat lima waktu yang mengharuskan
melakukan kebersihan tangan (World Health Organization, 2020a). Mencuci tangan sesering
mungkin dan dengan cara yang tepat (setidaknya selama 40 detik) merupakan salah satu
langkah paling penting untuk mencegah infeksi Covid-19. Cuci tangan pakai sabun (CTPS)
jauh lebih efektif membunuh kuman, bakteri, dan virus dibandingkan dengan mencuci tangan
dengan air saja. Sabun dapat dengan mudah menghancurkan membran lipid Covid-19,
membuat virus Covid-19 tidak aktif (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020).

Kepatuhan perawat dalam melakukan kebersihan tangan juga masih menjadi permasalahan di
beberapa rumah sakit. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang
menyatakan tingkat kepatuhan perawat dalam melakukan cuci tangan lima waktu hanya
37,8%, walaupun 85% diantaranya telah mendapatkan pelatihan cuci tangan (Caesarino,
Wahjono, & Lestari, 2019). Mayoritas perawat juga ditemukan tidak patuh dalam kegiatan
mencuci tangan berdasarkan hasil penelitian Parwa, Krisnawati, & Yanti (2019). Distribusi
frekuensi kepatuhan mencuci tangan perawat sebelum kontak dengan pasien hanya 5,8%,
kepatuhan setelah kontak dengan lingkungan pasien 13,93%, dan setelah kontak dengan
pasien 18,57% (Parwa et al., 2019). Hasil penelitian lainnya yang melibatkan perawat sebagai
responden penelitiannya menyimpulkan bahwa hampir semua perawat tidak patuh melakukan
cuci tangan dengan benar (Uar, 2015). Hanya 1,8% perawat yang melakukan langkah cuci
tangan dengan benar dan 5,5% perawat yang melakukan cuci tangan pada lima waktu dengan
benar (Uar, 2015). Penelitian mengenai gambaran pengetahuan perawat tentang APD dan
kebersihan tangan di masa pandemi Covid-19 di Bali masih minim dilakukan sebelumnya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang APD dan
kebersihan tangan di masa pandemi Covid-19 di Unit Pelaksana Teknis Rumah Sakit Umum
Daerah Bali Mandara.

METODE
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif analitik. Peserta
penelitian adalah 210 perawat di Unit Pelaksana Teknis Rumah Sakit Umum Daerah Bali
Mandara yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria inklusi penelitian
ini antara lain, yaitu perawat yang memberikan pelayanan keperawatan langsung kepada
pasien, mampu mengakses google form, dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini
dengan menandatangani lembar persetujuan responden.

Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan perawat tentang APD di masa pandemi
Covid-19 dan pengetahuan perawat tentang kebersihan tangan di masa pandemi Covid-19.
Alat ukur yang digunakan untuk menilai kedua variabel tersebut adalah kuesioner online.
Kuesioner pengetahuan perawat tentang APD di masa pandemi Covid-19 yang terdiri dari 10
pertanyaan dengan pilihan jawaban benar dan salah. Jika jawaban Benar diberikan skor 1 dan
salah skor 0. Kuesioner pengetahuan perawat tentang kebersihan tangan di masa pandemi
Covid-19 terdiri dari delapan item pernyataan dengan pilihan jawaban benar dan salah. Jika
jawaban Benar diberikan skor 1 dan salah skor 0. Kategori nilai pengetahuan yang digunakan
berdasarkan Arikunto (2013), jika nilai total 76-100% benar termasuk kategori pengetahuan
baik, 56-75% benar termasuk kategori pengetahuan cukup, dan <56% benar termasuk

139
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 2, Hal 137 - 146, Juni 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

kategori pengetahuan kurang. Validitas dan reliabilitas kuesioner telah diuji (r = 0,291-1>r
tabel = 0,1409; Cronbach's Alpha = 0,668).

Hasil penelitian ini dianalisis secara univariat untuk mengetahui gambaran pengetahuan
perawat tentang APD di masa pandemi Covid-19 dan pengetahuan perawat tentang
kebersihan tangan di masa pandemi Covid-19. Penyajian data dalam bentuk distribusi
frekuensi karena menggunakan skala kategorik. Penelitian ini telah mendapatkan keterangan
laik etik dari Komisi Etika Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan
nomor 1098/UN.14.2.2.VII.14/LT/2020.

HASIL
Hasil penelitian ini berkaitan dengan distribusi frekuensi karakteristik peserta penelitian,
distribusi pengetahuan perawat tentang APD di masa pandemi Covid-19, distribusi
pengetahuan perawat tentang kebersihan tangan di masa pandemi Covid-19, distribusi
kategori pengetahuan perawat tentang APD di masa pandemi Covid-19 dan distribusi kategori
pengetahuan perawat tentang kebersihan tangan di masa pandemi Covid-19 ditampilkan pada
Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, dan Tabel 4 secara berturut-turut.

Tabel 1.
Distribusi frekuensi karakteristik peserta penelitian (n=210)
Karakteristik f %
Jenis Kelamin
Laki-Laki 49 23.3
Perempuan 161 76.7
Tingkat Pendidikan
D3 Keperawatan 109 51.9
Sarjana Keperawatan 9 4.3
Ners 89 42.4
Magister 3 1.4
Usia
17-25 tahun 19 9
26-35 tahun 156 74.3
36-45 tahun 35 16.2
46-55 tahun 8 3.8
> 55 tahun 1 0.5

Tabel 2.
Distribusi frekuensi pengetahuan perawat tentang APD di masa pandemi Covid-19 (n=210)
Jawaban Benar Jawaban Salah
No Pertanyaan
f % f %
1 Alat pelindung diri (APD) adalah alat yang 210 100 - -
digunakan untuk melindungi pekerja dari risiko
kerja
2 APD yang digunakan oleh petugas kesehatan 206 99 2 1
diperlukan untuk melindungi petugas dari
paparan cairan tubuh pasien dan sebaliknya
3 Masker bedah merupakan APD yg harus 155 73.8 55 26.2
digunakan oleh orang di fasilitas umum baik
dalam kondisi sehat maupun sakit

140
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 2, Hal 137 - 146, Juni 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Jawaban Benar Jawaban Salah


No Pertanyaan
f % f %
4 Coverall adalah pelindung diri yang wajib 141 67.1 69 32.9
digunakan pada perawatan pasien Covid-19
karena penularan Covid-19 sama dengan Ebola
5 Penerapan kewaspadaan berdasarkan transmisi 159 75.7 51 24.3
pada pasien dengan Covid-19 hanya
kewaspadaan transmisi droplet dan
kewaspadaan transmisi kontak
6 APD bekas pakai perawatan pasien Covid-19 209 99.5 1 0.5
harus dibuang ke tempat sampah infeksius
7 Pada pemakaian masker N95, diperlukan fit test 171 81.4 39 18.6
positif dan negatif
8 Sebelum memakai masker N95, petugas harus 32 15.2 178 84.8
menggunakan masker bedah terlebih dahulu
sebagai lapisan pertama
9 Saat pelepasan sarung tangan harus 198 94.3 12 5.7
menggunakan prinsip kotor-kotor, bersih-bersih
10 Saat pelepasan masker N95 setelah digunakan, 148 70.5 62 29.5
untuk menghindari masker terpental saat
melepas masker, satu tangan harus memegang
bagian luar masker

Tabel 3.
Distribusi frekuensi pengetahuan perawat tentang kebersihan tangan di masa pandemi Covid-
19 (n=210)
Jawaban Benar Jawaban Salah
No Pertanyaan
f % f %
1 Kebersihan tangan dilakukan dengan satu cara 87 41.4 123 58.6
yaitu dengan melakukan cuci tangan di bawah
air mengalir dengan sabun.
2 Handwash dilakukan ketika tangan terlihat 195 92.9 15 7.1
kotor atau telah melakukan handrub 5 kali
3 Handwash dilakukan selama minimal 40 detik 189 90 21 10
4 Petugas harus melakukan kebersihan tangan 206 98.1 4 1.9
setiap sebelum menyentuh pasien
5 Handrub dilakukan setelah melepas sarung 114 54.3 96 45.7
tangan untuk membersihkan sisa bedak dari
sarung tangan
6 Momen 2 dilakukan untuk menjaga pasien agar 205 97.6 5 2.4
terhindar dari infeksi, termasuk flora
tubuhnya, masuk ke dalam tubuh pasien
7 Momen 1 dalam kebersihan tangan dilakukan 161 76.7 49 23.3
untuk mencegah kolonisasi pada petugas oleh
bakteri pada pasien untuk mencegah
penyebaran ke lingkungan
8 Jika anda hanya menyentuh meja di dekat 34 16.2 176 83.3
pasien, anda tidak perlu melakukan kebersihan
tangan

141
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 2, Hal 137 - 146, Juni 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 4.
Distribusi frekuensi kategori pengetahuan perawat tentang APD dan kebersihan tangan di
masa pandemi Covid-19 (n=210)
Kategori Baik Cukup Kurang
f % f % f %
Pengetahuan tentang APD 89 42.2 109 51.9 12 5.7
Pengetahuan tentang 63 30 118 56.2 29 13.8
kebersihan tangan

Tabel 1 menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (76,7%)


berpendidikan D3 Keperawatan (51,9%), dan berusia antara 26-35 tahun (74,3%). Tabel 2
menunjukkan sebagian besar perawat menjawab benar pada setiap item pertanyaan yang
diberikan mengenai alat pelindung di masa pandemi Covid-19. Hanya item dengan
pernyataan “Sebelum memakai masker N95, petugas harus menggunakan masker bedah
terlebih dahulu sebagai lapisan pertama” yang dominan responden menjawab salah (84,8%).
Tabel 3 menunjukkan sebagian besar perawat juga menjawab benar pada setiap item
pertanyaan yang diberikan mengenai kebersihan di masa pandemi Covid-19. Akan tetapi,
pernyataan item nomor delapan “Jika anda hanya menyentuh meja di dekat pasien, anda tidak
perlu melakukan kebersihan tangan”, dominan responden salah menjawab (83,3%). Tabel 4
menunjukkan mayoritas perawat memiliki kategori tingkat pengetahuan yang cukup tentang
APD dan kebersihan tangan di masa pandemi Covid-19 masing-masing sebesar 51,9% dan
56,2%.

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis pada 210 perawat yang terlibat sebagai responden penelitian,
distribusi kategori pengetahuan perawat tentang APD dan kebersihan tangan menunjukkan
mayoritas perawat memiliki pengetahuan yang cukup. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian sebelumnya di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak yang
mendapatkan pengetahuan responden mengenai cuci tangan paling banyak berada pada
kategori cukup (Kusumawardani, 2019). Akan tetapi, hasil penelitian ini berbeda dengan
penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa gambaran pengetahuan tentang kepatuhan
penggunaan APD perawat dan tenaga kesehatan lainnya dari berkategori baik (Azzahri &
Ikhwan, 2019; Hossain et al., 2021). Hasil penelitian sebelumnya juga berlawanan dengan
penelitian ini yang menyimpulkan bahwa dari 29 perawat di NICU dan ICU RSUD Sukoharjo
sebagian besar memiliki pengetahuan tentang lima waktu cuci tangan yang baik (Wulandari &
Sholikah, 2017). Berdasarkan beberapa penelitian tersebut menggambarkan bahwa tingkat
pengetahuan perawat tentang APD dan kebersihan tangan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Salah satu faktor yang dapat memengaruhi tingkat pengetahuan perawat mengenai APD
adalah dukungan manajemen rumah sakit dalam pelaksanaan pelatihan bagi seluruh perawat
(Hossain et al., 2021). Penelitian ini tidak mengidentifikasi riwayat pelatihan yang pernah
diikuti oleh seluruh perawat, sehingga perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya tidak dapat dibandingkan.

Pengetahuan atau pemahaman yang baik merupakan dasar dari sikap dan perilaku atau praktik
yang postif. Seseorang dapat memiliki kemampuan untuk menentukan dan mengambil
keputusan yang tepat apabila memiliki pengetahuan yang baik terhadap suatu hal
(Purnamasari & Raharyani, 2020). Perawat yang memiliki pengetahuan kurang memiliki
risiko 7,8 kali untuk tidak patuh dalam menggunakan APD (Azzahri & Ikhwan, 2019). Hasil
penelitian Wulandari & Sholikah (2017) menyatakan tingkat pengetahuan mengenai lima
waktu cuci tangan yang baik berbanding lurus dengan penerapannya. Begitu pula dalam

142
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 2, Hal 137 - 146, Juni 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

penanganan pandemi Covid-19, pengetahuan merupakan salah satu hal yang sangat penting
diperhatikan, terlebih bagi tenaga kesehatan. Hal tersebut mendukung pernyataan penelitian
sebelumnya yang menyebutkan peningkatan pengetahuan mengenai penyakit Covid-19 sangat
diperlukan bagi petugas kesehatan untuk tatalaksana penyakit yang lebih holistik dan
komprehensif (Darwis & Perdani, 2020).

Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar perawat menjawab benar pada item-item
pernyataan yang diberikan terkait penggunaan APD. Profesional tenaga kesehatan garda
depan yang terus-menerus melakukan kontak dengan pasien Covid-19, memiliki risiko besar
terinfeksi di lingkungan tempat kerja. Alat pelindung diri (APD) merupakan satu-satunya
pelindung bagi tenaga kesehatan yang bekerja dan bagi pasien lain dari penularan Covid-19
(Cook, 2020; Holland, Zaloga, & Friderici, 2020). Tenaga kesehatan harus mampu memilih
dan menggunakan APD dengan tepat sesuai dengan prosedur (Ojha, Debnath, Sharma, &
Niraula, 2021). Ketepatan dalam pelepasan (doffing) APD merupakan hal yang sama
pentingnya dengan pemakaian APD yang tepat dalam mencegah risiko penularan Covid-19
pada tenaga kesehatan. Jika prosedur ini tidak dilakukan dengan tepat, dapat menyebabkan
kontaminasi pada diri sendiri dan lingkungan serta dapat menyebabkan infeksi silang (Brown,
Munro, & Rogers, 2019).

Item nomor delapan pada kuesioner pengetahuan tentang APD dengan pernyataan “Sebelum
memakai masker N95, petugas harus menggunakan masker bedah terlebih dahulu sebagai
lapisan pertama” yang dominan responden menjawab salah. Pemakaian masker yang benar
dapat mengoptimalkan manfaat masker dalam mencegah penularan Covid-19. Pemakaian
masker yang direkomendasikan salah satunya adalah menggunakan masker dua lapis yaitu
masker medis di bagian dalam dan masker kain di bagian luar. Akan tetapi tidak
direkomendasikan memakai masker KN95 bersamaan dengan masker lainnya (Satuan Tugas
Penanganan Covid-19, 2021). Sehingga jawaban item nomor delapan pada kuesioner
pengetahuan tentang APD adalah salah. Perawat mungkin mempersepsikan penggunaan
masker dua lapis berlaku untuk semua jenis masker termasuk masker N95 atau memang tidak
mengetahui mengenai hal tersebut.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan dominan perawat menjawab benar pada item-item
pernyataan tentang kebersihan tangan. Cuci tangan menggunakan sabun terbukti efektif
mencegah penularan Covid-19. Tangan yang tidak dicuci menggunakan sabun dapat
menyebarkan Covid-19 dengan memindahkan virus dari satu benda ke benda lainnya terutama
benda atau permukaan yang sering disentuh seperti gagang pintu, permukaan meja, dan
pegangan tangga atau ekskalator sehingga berisiko tinggi ditularkan kepada orang lain yang
menyentuh benda atau permukaan tersebut (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2020). Efektifitas sabun dalam membunuh kuman dan menghilangkan virus didasarkan pada
mekanisme pecahnya membrane virus, elusi sederhana, dan penjeratan virus (Chaudhary et
al., 2020).

Item nomor satu pada kuesioner pengetahuan tentang kebersihan tangan dengan pernyataan
“Kebersihan tangan dilakukan dengan satu cara yaitu dengan melakukan cuci tangan di bawah
air mengalir dengan sabun” merupakan salah satu item dengan frekuensi salah paling banyak
dijawab salah oleh perawat. Kebersihan tangan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
dibawah air mengalir dengan sabun dan menggunakan hand sanitizer atau cairan yang
mengandung alkohol minimal 60% (Centers for Disease Control and Prevention, 2020). Ada
perbedaan penting antara mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun dan menggunakan
pembersih tangan berbahan alkohol. Sabun dan air berfungsi untuk menghilangkan semua

143
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 2, Hal 137 - 146, Juni 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

jenis kuman dari tangan, sedangkan pembersih tangan berbahan alkohol bekerja dengan
membunuh kuman tertentu pada kulit. Pembersih tangan berbasis alkohol dapat dengan cepat
mengurangi jumlah kuman dalam banyak situasi jika digunakan dalam situasi yang tepat.
Sabun dan air lebih efektif daripada pembersih tangan berbasis alkohol dalam menghilangkan
jenis kuman tertentu seperti norovirus, Cryptosporidium, dan Clostridioides difficile, serta
bahan kimia (Centers for Disease Control and Prevention, 2020).

Item nomor delapan pada kuesioner pengetahuan tentang kebersihan tangan dengan
pernyataan “Jika anda hanya menyentuh meja di dekat pasien, anda tidak perlu melakukan
kebersihan tangan” juga didapatkan mayoritas dijawab salah oleh responden pada penelitian
ini. Penyedia layanan kesehatan harus memastikan tangannya bersih untuk melindungi diri
dan pasien dari kuman atau virus yang mematikan dengan cara selalu mencuci tangan pada
waktu-waktu penting mencuci tangan. Salah satu waktu yang dimaksud adalah segera setelah
menyentuh pasien atau lingkungan terdekat pasien (Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2020). Menyentuh meja di dekat pasien merupakan contoh tindakan yang termasuk
kontak dengan lingkungan pasien, sehingga perawat ataupun tenaga kesehatan lainnya harus
melakukan kebersihan tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabut atau cairan
berbahan dasar alkohol.

SIMPULAN
Penelitian ini menemukan bahwa mayoritas perawat yang dilibatkan sebagai responden dalam
penelitian ini memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang APD dan kebersihan tangan
di masa pandemi Covid-19. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan sebagian besar perawat
menjawab benar pada setiap item pertanyaan yang diberikan baik mengenai alat pelindung
maupun kebersihan tangan di masa pandemi COVID-19.

DAFTAR PUSTAKA
Azzahri, L. M., & Ikhwan, K. (2019). Hubungan pengetahuan tentang penggunaan alat
pelindung diri (APD) dengan kepatuhan penggunaan APD pada perawat di Puskesmas
Kuok. Prepotif: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(1). Retrieved from
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/article/view/442/360
Brown, L., Munro, J., & Rogers, S. (2019). Use of personal protective equipment in nursing
practice. Nursing Standard (Royal College of Nursing (Great Britain) : 1987).
https://doi.org/10.7748/ns.2019.e11260
Caesarino, R. I., Wahjono, H., & Lestari, E. S. (2019). Tingkat kepatuhan perawat Rumah
Sakit X di Semarang terhadap pelaksanaan cuci tangan. Jurnal Kedokteran Diponegoro,
8(2), 852–859. Retrieved from http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/medico
Centers for Disease Control and Prevention. (2020). Handwashing: Clean hands save lives.
Retrieved from https://www.cdc.gov/handwashing/hand-sanitizer-use.html
Chaudhary, N. K., Chaudhary, N., Dahal, M., Guragain, B., Rai, S., Chaudhary, R., …
Bhattarai, A. (2020). Fighting the SARS CoV-2 (COVID-19) Pandemic with Soap.
Preprints, 1–19. Retrieved from https://www.preprints.org/manuscript/202005.0060/v2
Cook, T. M. (2020). Personal protective equipment during the coronavirus disease (COVID)
2019 pandemic - a narrative review. Anaesthesia, 75(7), 920–927.
https://doi.org/10.1111/anae.15071
Darwis, I., & Perdani, R. R. Wi. (2020). Peningkatan Pengetahuan Tenaga Kesehatan

144
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 2, Hal 137 - 146, Juni 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Mengenai Penyakit Corona Virus Disease ( COVID ) 19 pada Pasien Dewasa. Jurnal
Pengabdian Masyarakat (JPM), 5(1), 126–130.
https://doi.org/https://doi.org/10.23960/jpm.v5i1.2820
Ginanjar, E., Puspitasari, A., Rinawati, W., Hasibuan, R. K., Sofiana, N. A., Satria, A. B., …
Rudyanto Soedono. (2020). Pedoman standar perlindungan dokter di era covid-19.
Retrieved from
https://www.pdspatklin.or.id/assets/files/pdspatklin_2020_09_09_18_05_48.pdf
Holland, M., Zaloga, D. J., & Friderici, C. S. (2020). COVID-19 Personal Protective
Equipment (PPE) for the emergency physician. Visual Journal of Emergency Medicine,
19, 100740. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.visj.2020.100740
Hossain, M. A., Rashid, M. U. Bin, Khan, M. A. S., Sayeed, S., Kader, M. A., & Hawlader,
M. D. H. (2021). Healthcare Workers ’ Knowledge , Attitude , and Practice Regarding
Personal Protective Equipment for the Prevention of COVID-19. Journal of
Multidisciplinary Healthcare, 14, 229–238.
https://doi.org/https://doi.org/10.2147/JMDH.S293717
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Panduan cuci tangan pakai sabun.
Retrieved from
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Panduan_CTPS2
020_1636.pdf
Kusumawardani, R. (2019). Gambaran pengetahuan dan perilaku tentang cuci tangan pada
pegawai Rumah Sakit Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2017.
Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura, 5(1). Retrieved from
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/31351
Ojha, S., Debnath, M., Sharma, D., & Niraula, A. (2021). Knowledge of Handling the
Personal Protective Equipment by Frontline Allied Health Professionals in COVID-19
Outbreak d A Web-Based Survey Study. Journal of Radiology Nursing, 40(2), 167–171.
https://doi.org/10.1016/j.jradnu.2020.12.012
Parwa, I. M. D., Krisnawati, K. M. S., & Yanti, N. P. E. D. (2019). Hubungan Supervisi dan
Motivasi Dengan Kepatuhan Perawat Mencuci Tangan Di RSUD. Jurnal
Kepemimpinan Dan Manajemen Keperawatan, 2(1), 28–32.
https://doi.org/https://doi.org/10.32584/jkmk.v2i1.281
Purnamasari, I., & Raharyani, A. E. (2020). Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Masyarakat
Kabupaten Wonosobo Tentang Covid-19. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 10(1), 33–42.
Retrieved from https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jik/article/view/1311/783
Ridlo, I. A. (2020). Mengapa rumah sakit kewalahan hadapi pandemi COVID-19 dan apa
dampaknya bagi keselamatan pasien. Retrieved from https://fkm.unair.ac.id/mengapa-
rumah-sakit-kewalahan-hadapi-pandemi-covid-19-dan-apa-dampaknya-bagi-
keselamatan-pasien/
Satuan Tugas Penanganan Covid-19. (2021). Pengendalian Covid-19 dengan 3M, 3T,
Vaksinasi, Disiplin, Kompak, dan Konsisten (Buku 2). Retrieved from
https://manajemencovid.net/2021/06/02/pengendalian-covid-19-dengan-3m-3t-
vaksinasi-kompak-displin-dan-konsisten/

145
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 2, Hal 137 - 146, Juni 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Uar, R. S. (2015). Gambaran kepatuhan petugas dalam penerapan cuci tangan yang benar di
Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak. Jurnal Proners, 3(1). Retrieved from
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmkeperawatanFK/article/view/15417
World Health Organization. (2020a). Materi komunikasi risiko COVID-19 untuk fasilitas
pelayanan kesehatan. Retrieved from https://www.who.int/docs/default-
source/searo/indonesia/covid19/risk-communication-for-healthcare-
facility.pdf?sfvrsn=9207787a_2
World Health Organization. (2020b). Transmisi SARS-CoV-2: Implikasi terhadap
kewaspadaan pencegahan infeksi. Retrieved from https://www.who.int/docs/default-
source/searo/indonesia/covid19/transmisi-sars-cov-2---implikasi-untuk-terhadap-
kewaspadaan-pencegahan-infeksi---pernyataan-keilmuan.pdf?sfvrsn=1534d7df_4
Wulandari, R., & Sholikah, S. (2017). Pengetahuan dan penerapan five moments cuci tangan
perawat di RSUD Sukoharjo. Gaster, 15(1), 18–27. Retrieved from
https://core.ac.uk/download/pdf/296949142.pdf
Yanti, N. P. E. D., Pradiksa, H., & Susiladewi, I. A. M. V. (2021). Nurses Knowledge and
Perception Regarding Personal Protective Equipment while Caring for Patients with
Covid-19. Jurnal Keperawatan, 13(1), 213–226.
https://doi.org/https://doi.org/10.32583/keperawatan.v13i1.1162

146

Anda mungkin juga menyukai