Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR


‘’implementasi 8 keterampailan mengajar dalam pembelajaran pkn’’

Dosen pengampu:
Dr.Sailendra Putra,M.pd

Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah: Strategi Belajar Mengajar

Disusun Oleh kelompok: 6

1. Teresa Gumay (2187205021)


2. Sonia Safitri (2187205012)
3. Yudho Wirawan (2187205034)
4. Nahdia (2187205044)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAANFAKULTASKEGURUANDAN ILMUPENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BENGKULU2023
KATAPENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga makalah yang berjudul ” Strategi belajar
mengajar” dapatterselesaikan dengan baik dan dapat disajikan dengan baik.Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan maupun pengkajiannya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifat-sifatnya
membangun sangat penulis harapkan, demi untuk perbaikan di masa yang akan datang.Demi
kelancaran mengerjakan tugas ini kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing :
Bapak Harinal Setiawan M.A., kedua orang tua penulis yang telah memberikan motivasi dan
semua teman – teman yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini.Semoga Allah
SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua, dan akhirnya
makalah ini walaupun sederhana mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi para pembaca pada umumnya.

Bengkulu,23 Mei 2023

Penullis

ii
DAFTARISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. TujuanPenulisan.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Penertian Keterampilan Mengajar Guru Ppkn............................................... 3

B. Implementasi 8 Keterampilan Yang Harus Dikuasai Oleh Guru Ppkn........ 16

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................... 17

B. Saran............................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 18

ii
i
BABI
PENDAHUAN

A. Latar belakang

Pendidikan bermaksud membantu peserta didik untuk


menumbuhkembangkanpotensi-potensi kemanusiaannya. Potensi kemanusiaan
merupakan benih untukmenjadi manusia (Tirtarahardja& Sulo, 2010: 1).

Pendidikan merupakan cara untukmerubah perilaku manusia untuk menjadi


manusia yang berkarakter, menguasai ilmupengetahuan dan teknologi dan mampu
bersaing dengan bangsa lain tanpameninggalkan nilai karakter bangsa. Adapun nilai
karater yang diharapkan adalahnilai-nilai yang berdasarkan Pancasila.Upaya dalam
penyaluran karakter siswa dibutuhkan suatu pengantar. Di siniguru bertindak sebagai
pembimbing, pembina, dan pengevaluasi pendidikan karakter.

Didukung oleh kurikulum yang diterapkan olehsekolah.Sebagaimana diketahui


bahwa Pendidikan Kewarganegaraan pada hakikatnyamerupakan pendidikan yang
mengarah pada terbentuknya warga negara yang baikdan bertanggung jawab berdasarkan
nilai-nilai dan dasar negara Pancasila. Ataudengan perkataan lain merupakan pendidikan
Pancasila dalam praktek. Secarakonseptualepistemologis, pendidikan Pancasila dapat
dilihat sebagai suatu integratedknowledge system (Hartonian: 1996, Winataputra: 2001
dalam Depdiknas, 2007 : 3).PKn merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus
ditempuh olehsatuan pendidikan mulai dari SD, SMP, hingga SMA. PKn merupakan
mata pelajaranyang bertujuan untuk pembentukan warga negara yang mampu memahami
danmelaksanakan hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia
yangbaik, cerdas, terampil, dan berkarakter sesuai dengan amanat Pancasila dan
UUD1945.

B. RUMUSANMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka masalah yang akan
kami bahas adalah sebagai berikut :
a. Apa itu pengertian keterampilan mengajar guru pkn?

b. Apa saja keterampilan dasar yang harus dikuasai guru pkn?

4
C. TUJUANMASALAH

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:


a. Menjelaskan mengenai pengertian keterampilan belajar guru pkn.
b. Mengetahui mengenai keterampilan dasar dalam pembelajaran mengajar.

5
BAB Il

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Mengajar Untuk Guru Ppkn


Guru PKn merupakan guru yang mengajarkan tentang pendidikan karakter
kepada siswanya. Visi dari pendidikan karakter adalah untuk pembangunan nasional
Indonesia, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika,
berbudaya, dan beradab berdasarkan nilai-nilai PancasilaSebagai guru yang
mengajarkan nilai karakter, maka guru PKn harus memiliki keterampilan dalam
mengajarkan karakter kepada siswa. Sudah menjadikewajiban guru untuk
meningkatkan minat belajar siswa melalui mata pelajaran PKn.Mengingat pentingnya
mata pelajaran PKn ditempuh oleh siswa dengan jenjang mulai dari pendidikan dasar
sampai pendidikan menengah.Belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, sebagai hasil pengalaman interaksi
dengan lingkungannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dgologkan menjadi dua jenis, yaitu
faktor intern dan faktor eksern. Faktor intern merupakan faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern merupakan faktor yang ada di
luar individu.Menjadi seorang guru merupakan tugas yang sangat mulia meskipun
tidak semudah membalikkan telapak tangan. Guru harus memiliki bekal mumpuni,
baik secara intelektual maupun emosional karena kinerja seorang guru tidak hanya
bermanfaat untuk dirinya sendiri, melainkan untuk generasi muda penerus bangsa.
Salah satu kinerja itu dibuktikan dengan kemampuan guru saat mengajar.
Ternyata, guru membutuhkan suatu keterampilan dasar untuk mengajar. Sebelum
membahas keterampilan dasar mengajar, Quipper Blog akan membahas tentang
pengertian mengajar. Mengajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru
dalam mengelola lingkungan belajar untuk mendorong peserta didik agar mau
belajar.
Selama mengajar, guru akan senantiasa memindahkan/mentransferilmu yang
dimiliki kepada peserta didik agar kekayaan intelektual peserta didik bisa bertambah.
Untuk memindahkan ilmu itu dibutuhkan adanyaketerampilan dasar atau biasAa
disebut keterampilan dasar mengajar.
Keterampilan dasar adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh tenaga pengajar
(guru atau dosen) agar kegiatan mengajar bisa berjalan profesional, efektif, dan

6
efisien. Keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai guru berjumlah 8. Adapun
rinciannya adalah sebagai berikut.
1. Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya adalah keterampilan seorang guru untuk mengadakan
tanya jawab sebagai umpan balik proses pembelajaran yang dilakukan. Keterampilan
ini wajib dimiliki oleh semua guru, baik guru pemula maupun guru
profesional. Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari
seseorang yang dikenai (Hasibuan dan Moedjiono 1995:62). Brown (dalam
Hasibuan 1995:19) mendefinisikan bahwa bertanya adalah setiap pertanyaan
yang mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri siswa. Jadi, pertanyaan yang
dilontarkan oleh guru merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari siswanya
dengan tujuan mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri siswa. Respon siswa
terhadap pertanyaan guru merupakan umpan balik yang dapat
meningkatkan keefektifan pembelajaran. Sehingga, pertanyaan guru
merupakan stimulus efektif pendorong kemampuan berpikir siswa.
Keterampilan bertanya seorang guru bisa membawa dampak positif bagi para
peserta didik, yaitu sebagai berikut.
1. Memberikan rasa ingin tahu berlebih peserta didik terhadap suatu materi yang
ditanyakan.
2. Melatih peserta untuk berani mengungkapkan pendapatnya sesuai pemahaman siswa
tersebut.
3. Melatih peserta didik untuk fokus.
4. Menciptakan komunikasi yang efektif antara guru dan peserta didik.
2. Keterampilan Memberikan Penguatan

7
Keterampilan penguatan adalah keterampilan seorang guru dalam
mempertahankan kemungkinan berulangnya suatu perilaku peserta didik. Artinya,
guru bisa membuat peserta didik konsisten dalam melakukan sesuatu.
Penguatan (Reinforcement) adalah segala bentuk respon, apakah bersifat verbal
ataupun nonverbal yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap
tingkah laku siswa yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik bagi si
penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi.Pemberian respon
dalam proses interaksi edukatif disebut “pemberian penguatan” karna hal tersebut
dapat membantu meningkatkan hasil belajar. Penguatan yang dilakukan oleh guru
dalam pembelajaran dapat ditujukan kepada pribadi tertentu dan kepada kelompok,
juga pada kelas secara keseluruhan.
Dalam pelaksanaannya pengutaan ini juga dapat dilakukan dengan berbagai
macam bentuk yang bervariasi sesuai dengan kemampuan guru. Penguatan
merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan
terulangnya kembali perilaku tersebut. Penguatan yang dilakukan oleh guru dalam
pembelajaran dapat ditujukan kepada pribadi tertentu dan kepada kelompok, juga
pada kelas secara keseluruhan. Dalam pelaksanaannya penguatan ini juga dapat
dilakukan dengan berbagai macam bentuk yang bervariasi sesuai dengan kemampuan
guru.Keterampilan penguatan bisa dilakukan secara verbal maupun nonverbal.
Penguatan verbal adalah penguatan yang dilakukan secara lisan.
Sementara itu, penguatan nonverbal adalah penguatan yang dilakukan melalui
gerakan tubuh, mimik, dan sebagainya. Adapun contoh keterampilan penguatan
verbal dan nonverbal adalah sebagai berikut.
1. Penguatan verbal, yaitu dengan memberikan pujian dan penghargaan bagi peserta
didik.
2. Penguatan nonverbal, yaitu dengan membuat suasana kelas menjadi menyenangkan,
memberikan usapan kasih sayang, dan sebagainya.

8
3. Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran
Keterampilan membuka dan menutup pelajaran harus dilakukan secara
sistematis agar peserta didik bisa antusias sebelum pelajaran dimulai dan berkesan
setelah pembelajaran usai. Adapun penjelasan keterampilan membuka dan menutup
pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Keterampilanmembuka pembelajaran

Keterampilan membuka pembelajaran adalah keterampilan yang dibutuhkan


untuk mengondisikan peserta didik agar mereka bisa fokus dengan materi
yang akan dipelajari. Contoh keterampilan membuka pembelajaran adalah
dengan menghubungkan antara materi yang akan dipelajari dengan materi
sebelumnya atau membuat apersepsi berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari.

b. Keterampilan menutup pembelajaran


Sama halnya dengan membuka, menutup pembelajaran juga membutuhkan
keterampilan. Penutupan pembelajaran tidak bisa dilakukan secara terburu-
buru, melainkan dikondisikan terlebih dahulu, misalnya didahului
merangkum dan dilanjutkan dengan berdoa.

4. Keterampilan Mengelola Kelas


Mengelola kelas merupakan tugas wajib bagi seorang guru. Kondusif tidaknya
proses pembelajaran ditentukan dengan bagaimana cara guru mengelola kelas tersebut.
Itulah mengapa, untuk mengelola kelas dibutuhkan suatu keterampilan. Keterampilan
mengelola kelas adalah kemampuan seorang guru untuk mengondisikan kelas
sedemikian sehingga proses pembelajaran bisa berjalan secara optimal. Menurut
Mu’awanah Pengelolaan kelas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Pengelolaan fisik, yaitu ketatalaksanaan dan pengaturan ruangan kelas
yang mendukung terjadinya proses belajar mengajar secara efektifitas dan
efisien, seperti pengaturan pergantian udara, pengaturan cahaya, tempat
duduk siswa, meja kursi guru, papan tulis, alat-alat pelajaran dan
sebagainya.
b. Pengelolaan yang menyangkut siswa, yaitu upaya menciptakan dan
mempertahankan motivasi siswa untuk secara sadar berperan serta dan
terlihat dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.

9
Tujuan Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas memiliki tujuan. Menurut Syaiful
Bahri Djamarah tujuan pengelolaan kelas dibagi menjadi dua, yaitu untuk anak
didik dan guru. Tujuan pengelolaan kelas untuk anak didik adalah:
a. Mendorong anak didik mengembangkan tanggung jawab individu terhadap
tingkah lakunya dan kebutuhan untuk mengontrol diri sendiri
b. Membantu anak didik mengetahui tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib
kelas dan memahami bahwa teguran guru merupakan suatu peringatan dan bukan
kemarahan
c. Membangkitkan rasa tanggung jawab untuk melibatkan diri dalam tugas
dan pada kegiatan yang diadakan
Sedangkan tujuan pengelolaan kelas untuk guru adalah:
a. Mengembangkan pemahaman dalam penyajian pelajaran dengan
pembukaan yang lancar dan kecepatan yang tepat
b. Menyadari kebutuhan anak didik dan memiliki kemampuan dalam
memberi petunjuk secara jelas kepada anak didik
Adapun contoh keterampilan mengelola kelas adalah saat ada sebagian peserta
didik membuat onar di tengah pembelajaran, guru harus memberikan pengertian pada
peserta didik yang onar tersebut agar pembelajaran bisa berjalan lancar kembali.
5. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Keterampilan membimbing diskusi dalam suatu kelompok kecil adalah suatu
keterampilan yang didalamnya dikuasai oleh guru. Dalam kegiatan mengajar, guru
ada kalanya melakukan kegiatan diskusi kelompok. Kegiatan diskusi melibatkan
aktivitas mental dan emosional yang dapat meningkatkan kemampuan hubungan antar
perseorangan. Sehingga dalam membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan
dari guru sangat dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan diskusi secara efektif.
Dalam lingkup diskusi kelompok kecil jumlah anggota diskusi yaitu tiga hingga
sembilan orang.(Arifin, M., 2017).

Membimbing suatu kelompok diskusi merupakan proses yang perlu dilakukan


secara terus menerus dimana dalam interaksi tatap muka peserta didik dilibatkan
untuk berbagi suatu informasi, serta pemecahan masalah atau pengambilan suatu
keputusan. Diskusi kelompok mempunyai pengertian yaitu suatu strategi yang
melibatkan peserta didik untuk berpikir bersama dengan kelompok dalam
memecahkan suatu masalah.(Helmiati, 2013).

10
Kondisi kelas yang terkadang tidak kondusif membuat guru berpikir lebih
ekstra, bagaimana cara mengembalikan kelas agar lebih kondusif? Tak jarang,
Bapak/Ibu mengubah haluan dengan membentuk kelompok kecil dalam
kelas. Masing-masing kelompok beranggotakan peserta didik yang kemampuan
kognitifnya sepadan. Nantinya, Bapak/Ibu guru akan mendatangi tiap kelompok untuk
memberikan bimbingan terkait materi yang sedang dipelajari. Keterampilan guru
seperti ini disebut sebagai keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.

6. Keterampilan Mengadakan Variasi


Menurut agung & wibawa,2014 salah satu hal yang mempengaruhi efektifitas
kegiatan belajar di kelas adalah rasa bosan yang timbul pada diri siswa., guru dituntut
untuk kreatif di dalam kelas untuk mengatasi atau mencegah datangnya rasa bosan
pada siawa. Kreativitas guru tersebut dapat di tuangkan dalam keterampilan guru
untuk melakukan variasi dalam mengajar. dalam kegiatan belajar mengajar adalah
perubahan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi para siswa serta
mengurangi kejenuhan dan kebosanan. Keterampilan mengadakan variasi ini dapat
juga dipakai untuk pengunaan keterampilan mengajar yang lain, seperti dalam
mengunakan ketrampilan bertanya memberi pengutan, menjelaskan dan
sebagainya(saud,2010:70)

Dari pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa Keterampilan mengadakan


variasi adalah suatu proses perubahan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk
menghilangkan kejenuhan dan kebosanan serta berubahnya mood siswa dalam proses
pembelajaran untuk menerima bahan pengajaran yang di berikan guru dan
memusatkan perhatian siswa sehingga siswa agar dapat selalu aktif dan terfokus
dalam proses pembelajaran. Keterampilan mengadakan variasi ini juga dapat
digunakan untuk penggunaan lketerampilan mengajar yang lain, seperti dalam
menggunakan keterampilan bertanya, memberi penguatan, menjelaskan dan
sebagainya.Keterampilan mengadakan variasi adalah keterampilan guru dalam
mengajar dengan berbagai variasi untuk menarik perhatian peserta
didik. Keterampilan variasi ini berkaitan dengan kreativitas guru dalam mengajar.
Contoh keterampilan mengadakan variasi adalah sebagai berikut.

11
a. Saat mengajar materi sel, Bapak/Ibu menyuguhkan video tentang
proses metabolisme yang terjadi di dalam sel.
b. Saat mengajar materi tentang rangka manusia, Bapak/Ibu membawa alat peraga
berupa model kerangka.

7. Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan Menurut Rusman (2010 :86) keterampilan
menjelaskan dalam pembelajaran adalah penyajian informasi secara lisan yang
diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan
yang lainnya, misalnya antara sebab dengan akibat, definisi dengan contoh atau
dengan sesuatu yang belum diketahui. lanjutnya guru dikatakan memiliki
keterampilan menjelaskan yang baikapabila selalu menjelaskan apa yang harus
dijelaskanya, memanfaatkan dari keterampilan menjelaskan dengan baik, dengan
menggunakan cara menjelaskan sesuai dengan apa yang ingin
dijelaskan.Keterampilan mengajar adalah keterampilan seorang guru untuk
menyampaikan materi pada peserta didik. Melalui penjelasan gurulah para peserta
didik akan mendapatkan pengetahuan baru tentang materi yang sedang dipelajari.
Keterampilan menjelaskan terdiri dari dua komponen, yaitu merencanakan dan
penyajian.
a. Merencanakan: analisis terhadap hukum-hukum yang digunakan pada materi.

b. Penyajian: cara bagaimana guru menyampaikan materi pada peserta didik.

8. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil


Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah keterampilan guru
dalam memberikan bimbingan pada kelompok kecil. Adanya kelompok kecil ini
memungkinkan peserta didik untuk berpikir, berinteraksi sosial, sampai menarik
kesimpulan.
Adapun contoh keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil adalah
Bapak/Ibu mendatangi setiap kelompok diskusi lalu memberikan arahan tentang
materi/permasalahan yang sedang didiskusikan. Arahan Bapak/Ibu dan teori yang ada
nantinya bisa membantu siswa dalam menganalisis masalah hingga diperoleh
kesimpulan.

12
Berdasarkan pembahasan di atas, jelas bahwa keterampilan dasar mengajar
wajib dimiliki oleh setiap guru. Dengan adanya keterampilan dasar mengajar, peserta
didik diharapkan bisa lebih antusias dan semangat setiap kali memasuki kelas untuk
belajar. Keterampilan dasar ini bisa diterapkan secara optimal apabila ada kerja sama
dariseluruh Wargadi lingkungan sekolah

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Mata pelajaran PKn membantu siswa dalam membentuk pemikiran dan sikap sebagai
seorang warga negara yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Dalam pengembangan
karakter siswa di sekolah, guru memiliki posisi sebagai pelaku utama. Guru merupakan sosok
yang bisa ditiru atau menjadi contoh bagi siswa. Guru bisa menjadi sumber inpirasi dan
motivasi peserta siswanya. Selain sebagai contoh bagi siswa dalam melaksanakan nilai
karakter, guru PKn juga memiliki peran-peran yang lain dalam proses belajar mengajar. Peran
tersebut antara lain: guru sebagai demonstrator, guru sebagai pengelola kelas, guru sebagai
mediator dan fasilitator, dan guru sebagai evaluator.

Guru ditintut memiliki keterampilan dalam mengajar. Keterampilan dasarmenagajar


tersebut antara lain: keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan
mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup
pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas,
dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
B. SARAN
Berdasarkan Penulisan Ini, Maka Penulis Mengemukakan Saran Yakni Diharapkan
Untuk Seluruh Guru Agar Lebih Memperhatikan Siswa Dan Kondisi Siswa, Hal Ini
Mendorong Meningkatkan Minat Belajr Siswa. Dengan Kata Lain Bahwa Guru Harus
Memiliki Kemampuan Dan Keterampilan Untuk Lebih Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa.Dengan Adanya Keterampilan Mengajar Guru Ini Diharapkan Membangun Pendidikan
Afektif Dan Inovatif Terkhusus Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Yang
Banyak Dianggap Pelajaran Yang Membosankan Dan Tidak Menarik Maka Disinilah Peran
Guru Pendidikan Kewarganegaraan Lebih Memperhatikan Pengelolaan Kelas Terutama
Keterampilan Mengajar Yang Perlu Dipersiapkan Atau Dirancang Sebelum Memulai Proses
BelajarMengajar.

18
DAFTAR PUSTAKA

RusmanVol.2,no.1,2010.“PengembanganKurikulumPendidikanTinggi”.
Saud(2009;59),Kamus besar bahasa indonesia pusat

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Depdiknas. 2007. Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Pendidikan

Kewarganegaraan. Pusat kurikulum

Fauzi, Fadil Yudia. Arianto, Ismail. & Solihatin, Etin. 2013. Peran Guru Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Upaya Pembentukan Karakter Peserta Didik.


Jurnal PPKn UNJ Online Volume 1 , Nomor 2 , Tahun 2013 Sabri, Ahmad. 2007. Strategi
Belajar Mengajar & Micro Teaching.

Ciputat: PT Ciputat Press Solihatin, Etin. 2012. Strategi Pembelajaran PPKn. Jakarta:
Bumi Aksara

Tirtarahardja, Umar, & Sulo, S, L, La. 2010. Pengantar Pendidikan.

Jakarta: PT. Rineka Cipta Usman, Moh., Uzer. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung:
PT Remaja Rosdakary

19

Anda mungkin juga menyukai