Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1 FARMASETIKA DASAR

NAILA JAMALUDDIN
D4 1B / PO714251231066
Berikut adalah nama-nama ilmuwan yang berperan dalam perkembangan kefarmasian:

1. Hippocrates (460 – 370 Sebelum Masehi)


Hippocrates adalah seorang dokter Yunani yang memperkenalkan farmasi dan kedokteran
secara ilmiah. Dia menerangkan obat secara rasional, dan menyusun sistematika
pengetahuan kedokteran, serta meletakkan pekerjaan kedokteran pada suatu etik yang
tinggi. Hasil uraiannya dari beratus-ratus obat-obatan pada masa itu menimbulkan suatu
istilah “Farmakon”, yang diartikan sebagai obat yang dimurnikan haya untuk tujuan
kebaikan.

2. Dioscorides (abad ke-1 Setelah Masehi)


Dioscorides adalah seorang dokter Yunani yang juga ahli Botani. Dia meruapakan orang yang
pertama kali menggunakan ilmu tunbuhan sebagai Ilmu Farmasi Terapan. Hasil karyanya De
Materia Medika dianggap sebagai awal dari pengembangan botani farmasi, yang kemudian
ilmu bidang ini sekarang dikenal sebagai Farmakognosi. Obat-obat yang berhasil dibuat oleh
Dioscorides antara lain Opium, Ergot, Hyoscyamus, dan Cinnamon.

3. Galen (130 – 200 Setelah Masehi)


Galen adalah seorang dokter dan ahli farmasi bangsa Yunani yang menciptakan suatu sistem
yang sempurna dari fisiologi, patologi, dan pengobatan. Dialah yang memulai pembuatan
obat-obatan yang berasal dar tumbuhan dengan mencampur atau melebur masing-masing
bahan, yang sekarang ini disebut sebagai “Farmasi Galenika”.

4. Paracelsus
Philippus Aureolus Theophrastus Bombastus von Hohenheim (1493-1541), yang menyebut
dirinya Paracelsus , adalah orang yang memelopori penggunaan mineral dan bahan kimia
lainnya dalam pengobatan. Merkuri, timbal, arsenik, dan antimon—racun bagi sebagian
besar orang—adalah obat dalam pandangannya. "Dalam segala hal pasti ada racunnya, dan
tidak ada sesuatu pun yang tidak mengandung racun. Hanya bergantung pada dosisnya
apakah suatu racun itu racun atau bukan..." Meskipun sebagian besar resepnya tidak lagi
disukai, arsenik masih digunakan untuk membunuh parasit tertentu. Antimon digunakan
sebagai obat pencahar dan mendapatkan banyak popularitas setelah digunakan untuk
menyembuhkan Louis XIV. Paracelsus juga diberi penghargaan atas penemuan laudanum,
atau larutan opium. Ia memahami bahwa opium lebih larut dalam alkohol. Laudanum adalah
bagian utama dari farmakope pada abad kedua puluh. Itu adalah penyalahgunaan narkoba
yang umum selama era Victoria.

5. Louis Pasteur
Louis Pasteur adalah ilmuwan Perancis yang paling terkenal secara internasional. Dia
menemukan kiralitas molekuler, dan dia berkontribusi pada pemahaman proses fermentasi,
membantu pembuat bir dan pembuat anggur meningkatkan kualitas minuman mereka. Dia
mengusulkan suatu proses, yang dikenal sebagai pasteurisasi, untuk sterilisasi anggur. Dia
mendirikan teori kuman penyakit menular yang memungkinkan Joseph Lister
mengembangkan praktik antiseptik dalam pembedahan. Ia memecahkan masalah penyakit
ulat sutera, meskipun ia sempat membantah gagasan Antoine Béchamp, yang pertama kali
menganggapnya sebagai infeksi mikroba. Dia menciptakan empat vaksin (kolera unggas,
antraks, erisipelas babi, dan rabies) sesuai dengan pendahulunya, Henri Toussaint (vaksin
antraks) dan Pierre Victor Galtier (vaksin rabies). Dia menggeneralisasi kata “vaksinasi” yang
diciptakan oleh Richard Dunning, Teman Edward Jenner. Robert Koch, lawannya yang paling
terkenal, menunjukkan betapa ambigunya pendekatan Pasteur dalam mempersiapkan
vaksinnya. Analisis terhadap buku catatan laboratoriumnya memungkinkan para sejarawan
membedakan antara legenda yang dibangun oleh para hagiografernya dan kenyataan.

6. Friedrich Sertürner
Friedrich Wilhelm Adam Sertürner (1783-1841) adalah salah satu apoteker terkemuka yang
secara signifikan mempengaruhi transformasi kimia farmasi dari bidang alkimia menjadi
cabang ilmu pengetahuan yang diakui pada akhir abad ke-18. Pada usia dua puluh satu
tahun, Sertürner adalah orang pertama yang melaporkan beberapa hasil mengenai zat yang
dianggap bertanggung jawab sebagai "agen tidur". Zat ini telah dia isolasi dari tanaman
opium. Karena laporan pertama ini luput dari perhatian, dia mengulangi analisisnya dan
menjelaskan sekali lagi tentang sifat-sifat zat yang "dapat dikristalisasi" pada tahun 1817,
yang sekarang dia beri nama morfin. Untuk mendapatkan gambaran tentang efek
obat, Sertürner mampu memastikan sifat hipnotis dan analgesik morfin yang dikenalnya
sejak melakukan tes pada hewan. Karena ia dapat mendemonstrasikan kualitas basa morfin,
sesuatu yang benar-benar baru pada saat itu, Sertürner menjadi salah satu pendiri dan
promotor jenis kimia baru yang sekarang dikenal sebagai kimia alkaloid.

7. Paul Ehrlich
Paul Erlich (1854-1915) seorang dokter Jerman dan ahli immunologi yang beralih menjadi
ahli kimia, merupakan eksponen nyata pertama dari penelitian obat yang kita ketahui
sekarang. Dia mendefinisikan beberapa sarana intelektual dari ilmu 11 kimia medisinal,
misalnya dengan ada dan terlihatnya fungsi reseptor untuk senyawa obat dan metabolitnya.
Molekul obat dikelompokkan berdasarkan gugus farmakofornya, suatu istilah dipinjam dari
kromofor dari zat warna. Zat warna menarik Ehrlich, karena dalam sifat zat warna (pewarna)
merupakan suatu alat analisis yang baik di dalam pelajaran biologi, dan zat warna itu dapat
menghasilkan pewarnaan secara selektif untuk beberapa sel, tapi tidak untuk sel yang lain.
Sejak itu terjadi peluang untuk menghasilkan model binatang bagi infeksi klinis, dengan
menginfeksi organisme patogen pada hewan uji, zat warna ternyata pada kondisi tertentu
dapat dipakai sebagai senyawa kemoterapi pada penyakit infeksi.

8. Gertrude B. Elion
Gertrude Belle Elion lahir pada (New York City, 1918 – 1999) ialah biokimiawati Amerika
Serikat. revolusi penelitian milik Gertrude Elion keduanya membawa perkembangan pada
bidang farmasi dan obat-obatan. Sebelumnya, bidang farmasi di produksi menggunakan
bahan-bahan alami. Pada periode 1950-an, Gertrude Elion, bersama George Hitchings,
mengembangkan metode sistematis untuk menghasilkan obat-obatan berdasarkan dari
pengetahuan biokimia. Salah satu obat pertama yang diproduksi oleh mereka adalah obat
untuk leukemia, dan menolong banyak anak penderita untuk bertahan. Obat lainnya yang di
ciptakan telah digunakan untuk melawan malaria, infeksi, encok, juga transplantasi organ.

9. Ibnu Sina
Ibnu Sina memiliki kontribusi luarbiasa dalam kemajuan bidang kedokteran dan berbagai
cabangnya. Dia telah melakukan penelitian besar dan mendapatkan penemuan penting yang
diabadikan oleh sejarah kedokteran. Berikut penemuan Ibnu Sina di bidang Farmasi: Ibnu
Sina menemukan, dan menulis sebanyak 760 jenis obat-obatan. Dia menganjurkan agar
obat-obatan dikemas dalam bungkusan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada pasien.

10. Johan Jacob W


Johann Jakob Wepfer (1620-1695) berhasil melakukan verifikasi efek farmakologi dan
toksikologi obat pada hewan percobaan, ia mengatakan:”I pondered at length, finally I
resolved to clarify the matter by experiment”. Ia adalah orang pertama yang melakukan
penelitian farmakologi dan toksikologi pada hewan percobaan. Percobaan pada hewan
merupakan uji praklinik yang sampai sekarang merupakan persyaratan sebelum obat diuji–
coba secara klinik pada manusia.

Anda mungkin juga menyukai