Via : Seuntai sajak KEHIDUPAN TERNAK AYAMKU Dhita : Pd pertengahan agustus 45 Kami bangkit merebut Kemerdekaan Kami siramkan DARAH PERJUANGAN Tapi aku masih BERBARING diatas… Bu Ndari : Kekasihku Aku tak meyangka engkau begitu tega melakukan itu Kau putuskan cintaku yang suci Ingin rasanya aku melumat kembali……. Via : Pantat ayamku Kini tampak membesar Sebentar lagi telur akan keluar lewat… Dhita : Celah – celah benteng perjuangan Akan ku hancurkan penjajah Aku muak , aku benci kekerasan Dan ingin rasanya kubunuh… Via : Ayamku ……… Bu Ndari : Kau sia siakan cintaku Dulu kala cinta kita bersemi Kau merengkuh dalam dekapanku Dan kini……….. Dhita : Hanya tinggal setetes darah Tapi aku masih berdiri kokoh Kutantang seribu penjajah Dengan sebilah pedang pedang dikananku Seujung keris dikiriku Aku hancurkan …………… Bu Ndari : Surat cinta yang kau kirim dulu Kini masih tersimpan dibuku diary Kubiarkan semua kenangan Tapi aku tak mampu mengeluarkan …………. Via : Telur –telur ayamku Yang besar – besar Sebentar lagi menetas…….. Dan aku akan banyak mempunyai Dhita : Mayat –mayat yang terbujur kaku Dengan penuh luka didada Kalau maut mengancamku Aku takan berpaling dari………. Bu Ndari : Matamu Yang besar bagai bola bekel Tapi kini hanya tinggal………… Via : Bulu ayamku Tumbuh satu persatu Kini kulihat membesar Oh …..betapa bahagia hatiku Ayamku ………… Dhita : Kubunuh kau … kau penghianat…. Aku pimpin laskar perjuangan Takan gentar oleh seribu……. Bu Ndari : Bayangan cintamu yang biru Dan kini kau berpaling dari……… Via : Kotoran ayamku Yang menyebarkan aroma jingga Aku peternak ayam setiap hari kujual ayamku di……. Dhita : Medan perang … Darah membasahi bumi pertiwi Tempat Pahlawan membela negerinya Demi kemerdekaan …….. Bu Ndari : Cintaku Pada seorang yang bergayut dihatiku Tapi kandas ditengah jalan Hingga terbayang ………….. VIA : Tai ayamku Keras seperti……. Dhita : Dada ku Kau tusuk.. Walau maut akan ….. Bu Ndari : Mencari cintaku…. Dulu begitu pasrah dalam rengkuhanku Kau hanya mendekap….. VIA : Ayamku Begitu besar jasamu padaku Kau merubah hidupku dari kemiskinan menjadi… Dhita : Keberingasan Dalam membunuh musuh Aku berteriak lantang dengan menggenggam ……… Bu Ndari : Sepucuk surat cinta… Kini hanya kenangan Aku tak mudah melupakan kala kita sama-sama……….. Via : Bertelur Ayamku kini bertelur lagi Kuperhatikan telurmu keluar dari……. Dhita : Moncong senapan musuh Dan kulihat panser musuh Yang mulai mengeluarkan ………….. Bu Ndari : Janji tuk sehidup semati… Bulan bintang menjadi saksi cinta kita Kasih kala ku menatap mu Daku teringat Via : Pantat ayamku…. Akankah kau mengeluarkan…… Dhita : Aku… Berdiri diantara erangan dan rintihan… Kudengar diantara…. Bu Ndari : Kidung asmara Gamelan cinta bertalu talu Diantara dua hati menyatu.. Kasih.., kau hanya memberikan sebagian …. Via : Telur-telurmu Satu demi satu dan…. Dhita : Meledak ……Dorrrrrrrrrrrrrr!!!!!!!!!!!!!!!! Tapi aku masih berdiri menantang Kugenggam bambu runcing bertahtah merah putih…. Aku bermandikan darah perjuangan Namun aku tak menyangka… Bu Ndari : Kau jual murah cintamu Lalu kau berpaling dariku Kau anggap hina diriku Walau diriku tak mampu….. Via : Beranak lagi Sudah sekian lama telurmu menetas lagi Ayamku aku harap kau…………. Dhita : Kenang.. kenanglah kami Yang tinggal tulang diperut bumi Kami berbaring diantara….. Bu Ndari : Cinta dan dusta Berbaur jadi Satu Kurelakan kau pergi dariku Dan aku hanya berkata….. Via : Ayamku Bertelur lagi buatku Semakin bayak telurmu Hatiku semakin senang Karena hanya engkau yang mampu……. Dhita : Membunuh musuh musuhku Sambil memegang ujung tombak Aku berteriak…… Bu Ndari : Sayang……… Biar kau baca puisi puisiku Sekalipun cinta kita telah…….. Via : Kujual dipasar… Dan kini tinggal ayamku yang masih kecil Bermain dengan lucunya…. Betapa senang hatiku melihat….. Dhita : Darah yang berceceran Kubiarkan merah putih menjulang diangkasa Pertanda perjuangan mencapai puncak….. Bu Ndari : Asmaraku Dulu tumbuh bersemi Kini layu ditrpa panas cintamu Kasih…, kudo’akan kamu….. Via : Dimakan ayam Hinga kini tumbuh membesar dan menjadi….. Dhita : Pahlawan, dalam berjuang demi bangsanya Sungguh besar jasamu…ooooohh……… Bu Ndari : Kekasihku Biar aku sendiri menatap masa depan untuk… Via : Bertelur sebanyak mungkin Hingga kau banyak mempunyai…. Dhita : Pejuang kemerdekaan tanah air kita Dan aku harus berhasil jadi salah satu orang yang…. Bu Ndari : Berhasil dalam bercinta… Tapi kau selalu menghindar bila kutatap wajahmu Dan kau selalu…. Via : Menyodorkan pantatmu Yang siap bertelur Kau sibuk mencari tempat untuk ………….. Dhita : Membunuh musuh Aku pertaruhkan nyawaku Karena aku pahlawan….. Bu Ndari : Yang menderita karena Cinta Kasih ….,sebagai tanda perpisahan Ingin rasanya Aku memandangmu dalam dalam, dan…………… Via : Kukeluarkan telur telurmu Aku sangat bahagia walau hanya sekejap melihatnya Ingin rasanya telur itu……………. Dhita : Kutusuk dengan sebilah pedang Sambil aku berteriak ……………… Bu Ndari : Cintaku kandas ditengah jalan…. Hingga akhirnya………… Via : Dierami oleh induknya Ooooooooohhhh ….,ayamku seandainya…….. Bu Ndari : CINTA DITOLAK DUKUN BERTINDAK……….. Dhita : TIDAAAAAAAKKKK………..TIIIIIIDAKKKKKK Itu Tidak Mungkin… Bu Ndari : Biar kau pergi bersama yang lain Aku akan BERKATA
Dhita, Bu Ndari dan Via : MERDEKA………………!!!!!!!!!!!!