Makalah Riset Sia-Kel 1
Makalah Riset Sia-Kel 1
Dosen Pengampu:
Dr. Muhammad Gowon, S.E., Ak., M.Si., C.A.
Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
1. GUSHENDARTO P2C323009
2. SARAH SINADELA P2C323006
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menuntaskan penulisan makalah
pendidikan yang berjudul “Ruang Lingkup SIA dan Riset SIA” dengan maksimal,
tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Metode Riset Akuntansi yang diampu oleh Bapak Dr.
Muhammad Gowon, S.E., Ak., M.Si., C.A.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Informasi dari suatu perusahaan atau instansi terutama Informasi
keuangan dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan.
Pihak-pihak diluar perusahaan, seperti kreditur, calon investor, kantor pajak,
dan lain-lain memerlukan Informasi ini dalam kaitannya dengan kepentingan
mereka.
Di samping itu, pihak intern yaitu manajemen juga memerlukan
Informasi untuk mengetahui, mengawasi, dan mengambil keputusan-
keputusan untuk menjalankan perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan
Informasi bagi pihak luar maupun dalam perusahaan disusun suatu sistem
akuntansi.
Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan Informasi yang
berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan. Sistem akuntansi yang
disusun untuk suatu perusahaan dapat diproses secara manual (tanpa mesin-
mesin pembantu) atau proses dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari
mesin pembukuan yang sederhana sampai denagn computer.
Menurut Sudir et al., sistem informasi akuntansi dianggap efektif
jika dapat menghasilkan informasi yang dapat diterima dan
menyampaikannya secara tepat waktu, akurat, dan dapat diandalkan. 2022).
Menurut Pratiwi (2019) kualitas sistem informasi akuntansi merupakan
bentuk output atau keluaran dari informasi yang dihasilkan. Kemampuan
teknis pribadi dapat menjadi faktor lain yang mempengaruhi efektivitas
sistem informasi akuntansi. Menurut Satria dan Putra (2019) kemampuan
teknis personal pengguna memiliki peran penting dalam pengembangan
sistem informasi untuk dapat menghasilkan informasi guna membuat laporan
perencanaan yang akurat.
Beberapa pendapat yang telah dikemukakan merujuk pada sistem
informasi akuntansi memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan
maupun instansi. Sistem informasi akuntansi dapat memberikan informasi
yang berkaitan dengan informasi keuangan dan berbagai informasi yang dapat
membantu dalam pengambilan keputusan bagi perusahaan.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, rumusan masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
pihak internal yang terlibat langsung pada pengelolaan keuangan. Informasi
yang dihasilkan oleh pihak internal perusahaan di gunakan sebagai
pendukung dalam kegiatan perusahaan sehari – hari dan pendukung dalam
proses pengambilan keputusan. Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh
SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
5
1. Para pengguna yang menggunakan sistem atau orang-orang yang
mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.
2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses,
dan menyimpan data. Baik secara manual ataupun yang terotomatisasi
3. Data yang berisikan tentang organisasi serta kegiatan bisnisnya.
4. Perangkat lunak yang digunakan untuk memproses data.
5. Infrastruktur teknologi informasi, yang di dalamnya termasuk komputer,
perangkat periferal, dan perangkat komunikasi jaringan yang digunakan
dalam mengolah sistem informasi akuntansi.
6. Pengendalian internal dan prosedur kemanan guna melindungi sistem
informasiakuntansi
Keenam komponen tersebut memungkinkan SIA untuk memenuhi
tiga fungsi bisnis penting berikut.
1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas organisasi,
sumber daya, dan personel. Organisasi memiliki sejumlah proses bisnis,
seperti penjualan atau pembelian bahan baku mentah, yang sering kali
terjadi berulang.
2. Mengubah data menjadi informasi sehingga membantu manajemen untuk
merencanakan, mengeksekusi, mengendalikan, serta mengeksekusi
aktivitas, sumber daya, dan personel.
3. Menyediakan pengendalian yang cukup untuk mengamankan aset dan data
organisasi.
6
dan pembelian bahan baku dengan proses yang sering dilakukan secara
berulang.
2. Mengubah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat
merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi
kegiatan, sumber daya, dan personil orangnisasi.
3. Memberikan pengendalian yang memadai untuk melindungi aset dan data
organisasi.
7
a. Kegagalan perangkat keras atau perangkat lunak
b. Kesalahan atau bug yang terjadi pada perangkat lunak
c. Sistem operasi mengalami kemacetan
d. Pemadaman listrik dan fluktuasi
e. Kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi
3. Tindakan yang tidak disengaja
contoh :
a. Kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian manusia, kegagalan
mengikuti prosedur yang ditetapkan, dan personil yang kurang
terlatih atau diawasi
b. Kesalahan atau kelalaian yang tidak bersalah
c. Data hilang, salah, hancur, atau salah tempat
d. Kesalahan logika
e. Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan atau tidak
dapat menangani tugas yang dimaksud.
4. Tindakan disengaja (computer crimes)
contoh :
a. Melakukan sabotase.
b. Melakukan kesalahan penyajian, kesalahan penggunaan, atau
pengungkapan data yang tidak sah.
c. Melakukan penyalahgunaan asset perusahaan.
d. Melakukan kecurangan dalam pembuatan laporan keuangan.
e. Melakukan korupsi.
f. Melakukan computer fraud - attacks, rekayasa sosial, malware, dll.
8
dijual,pengiriman barang ke pelanggan, penempatan pesanan ke
pemasok.
2. Model File Datar
Menjelaskan sebuah lingkungan dengan file data yang tidak saling
berhubungan dengan file lainnya. Para pengguna akhir dalam lingkungan
ini memiliki sendiri file datanya sebagai ganti berbagi dengan para
pengguna lainnya. Jadi, pemrosesan datanya dilakukan oleh aplikasi yang
berdiri sendiri dan bukan melalui sistem terintegrasi.
Masalah signifikan dalam file datar adalah:
a. Penyimpanan data : sistem informasi yang efisien hanya menangkap
dan menyimpan data sekali serta membuatnya menjadi sebuah sumber
yang tersedia bagi semua pengguna yang membutuhkannya.
b. Pembaruan data : perusahaan memilki banyak sekali data yang
disimpan dalam berbagai file dan yang membutuhkan pembaharuan
berkala untuk mencerminkan berbagai perubahan.
c. Kekinian informasi : Jika informasi yang baru tidak disebarkan secara
tepat, perubahan tersebut tidak akan tercermin dalam data pengguna,
hingga mengakibatkan adanya keputusan yang didasarkan pada
informasi yang kadaluwarsa.
d. Dependensi pekerjaan-data : adalah ketidakmampuan penggunanya
untuk mendapatkan tambahan informasi ketika kebutuhan pengguna
tersebut berubah.
e. File flat membatasi integrasi data : strukturisasi semacam ini dapat
tidak memasukkan atribut data yang berguna bagi pengguna lainnya,
sehingga menghambat keberhasilan integrasi data di perusahaan.
3. Model Basis Data
Perusahaan dapat mengatasi berbagai masalah yang berkaitan
dengan file datar dengan mengimplementasikan model basis data
untuk manajemen data. Akses ke sumber daya data dikendalikan melalui
sistem manajemen basis data (database management sistem-DBMS).
9
DBMS adalah perangkat lunak sistem khusus yang deprogram untuk
mengetahui elemen data mana yang penggunanya memiliki hak untuk
mengaksesnya.
10
Mereka ingin menilai pelaksanaan yang telah berlaku dan
memperkirakan pelaksanaan yang akan datang. Penyediaan laporan
tahunan atau annual report untuk para pemegang saham disebut
sebagai fungsi pelayanan atau steward ship function dan secara
tradisional merupakan tanggung jawab sistem informasi akuntansi.
d. Para karyawan
Karyawan berkepentingan terhadap informasi umum, seperti tingkat
upah rata-rata, tunjangan, laba perusahaan, tingkat kesempatan kerja,
tingkat produktifitas dan lain-lain.
e. Para pemberi pinjaman
Lembaga-lembaga keuangan yang meminjamkan dana sangat
berkepentingan atas faktorfaktor seperti reputasi atau nama baik dan
kemempuan manajemen perusahaan, kemampuan untuk memenuhi
kewajiban keuangan dan prospek untuk keberhasilan pada masa
depan.
f. Instansi pemerintah
Kantor pelayanan pajak berkepentingan terhadap informasi
mengenai laba perusahaan dan jumlah pajak yang terutang oleh
perusahaan kepada pemerintahan atau Negara.
11
akuntansi yang inovatif dan relevan. Tekanan persaingan global telah
mengubah lingkungan ekonomi. Perubahan ini menyebabkan
terciptanya lingkungan baru pada bidang akuntansi, setidak-tidaknya
untuk sejumlah besar organisasi.
12
c. Dilansir dari JKPIM atau Jurnal Kajian dan Penalaran Ilmu Manajemen
oleh Indri Widya Wulandari (2023), penelitian yang berjudul “Peran
Sistem Informasi Akuntansi Dalam pengaplikasian Enkripsi Terhadap
peningkatan Keamanan Perusahaan”. Menyebutkan bahwa Di era
sistem informasi yang berkembang pesat saat ini, keamanan
informasiharus diperhatikan karena informasi dapat berada di bawah
kendali orang yang tidakberwenang atau tidak bertanggung jawab,
keakuratan informasi dapat diragukan bahkanmenjadi informasi yang
menyesatkan.
Tingkat keamanan data juga bergantung pada sensitivitas data
dalam database,untuk data yang tidak terlalu sensitif, sistem
keamanannya tidak terlalu ketat, sedangkan untuk data yang sangat
sensitif, harus ditetapkan tingkat keamanan yang ketat untuk
mengaksesnya. SIA memainkan banyak peran penting dalam perusahaan,
seperti, Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya dalam produksi
barang dan jasa, meningkatkanpengambilan keputusan, dan menciptakan
keunggulan kompetitif.
Dengan bantuan SIA, perusahaan dapat melakukan segala
aktivitasnya dengan lebih efektif dan efisien. Selainitu, manajemen
keuangan yang baik juga diperlukan untuk menjalankan bisnis, SIA yang
dikombinasikan dengan manajemen keuangan yang baik pasti akan
memberikan hasil yang lebih baik.
2. Karakteristik Riset Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang Baik
Berikut adalah karakteristik data yang diperlukan untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas (Kroenke & Boyle, 2017):
a. Akurat
Informasi yang berkualitas berasal dari data yang benar, akurat,
dan lengkap berdasarkan hasil pengolahan data sesuai dengan yang
diharapkan. Data yang akurat sangat diperlukan dalam bisnis karena data
sangat berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam strategi bisnis.
13
Pengambilam keputusan dari sebuah informasi yang tidak akurat tentunya
akan memperoleh hasil yang tidak sesuai dengan harapan.
b. Tepat waktu
Informasi yang berkualitas membutuhkan data yang tepat waktu.
Tepat waktu merujuk pada ketersediaan data pada waktu yang diperlukan
untuk dapat digunakan dalam kebutuhan tertentu. Informasi yang
berkualitas berasal dari data yang dapat diolah dan dihasilkan secara cepat
dan tepat agar pemanfaatannya tepat guna. Contohnya, ketika sebuah
perusahaan memerlukan laporan bulanan, maka data yang diproses adalah
data yang dihasilkan oleh perusahaan dalam sebulan dan laporan tersebut
harus dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat karena laporan tersebut
akan menjadi pertimbangan manajemen dalam membuat sebuah keputusan
bagi keberlangsungan sebuah perusahaan.
c. Relevan
Data harus dapat relevan baik dalam konteks maupun subyek.
Relevansi data berdasarkan konteks merujuk pada data yang sesuai dengan
penggunaan dalam bidang tertentu. Contoh, bagi karyawan pada
bagian payroll, daftar data jam kerja untuk setiap karyawan merupakan
data yang relevan terkait pekerjaan karyawan bagian payroll tersebut.
Namun, daftar data jam kerja akan menjadi tidak relevan berdasarkan
konteks apabila diberikan kepada seluruh karyawan.
Relevansi data berdasarkan subyek merujuk pada data yang
disusun berdasarkan subyek terkait. Contoh, apabila dalam perusahaan
memerlukan data tentang penawaran kredit oleh berbagai bank, maka
menampilkan data suku bunga merupakan sebuah relevansi data
berdasarkan subyek.
d. Cukup
Informasi yang berkualitas juga didukung oleh data yang cukup.
Cukup merujuk pada data yang sesuai dengan keperluan dan tidak
melebihi apa yang diperlukan dalam memproses data untuk dijadikan
informasi.
14
e. Sebanding dengan biaya
Data tidaklah gratis. Ada biaya dalam pemrosesan sebuah data
meliputi pemeliharaan sistem yang memproses data, membayar gaji
karyawan yang mengolah data, dan sebagainya. Menyadari hal tersebut,
penggunaan data harus bijak sehingga data yang dihasilkan dapat
mengimbangi biaya yang diperlukan dalam memproses data tersebut.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuntansi selama ini telah dikenal sebagai salah satu sistem informasi
yang cukup sistematis. Apa yang disajikan dalam laporan-laporan dan
ikhtisar-ikhtisar akuntansi sampai saat ini merupakan contoh keluaran sistem
informasi yang cukup memadai bagi kebutuhan manajemen dalam proses
pengambilan keputusan di berbagai lini, khususnya pengambilan keputusan
keuangan.
Sistem informasi akuntansi (SIA) muncul sebagai akibat semakin
merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi. Semakin kerasnya
persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang
ditawarkan, serta meningkatnya tuntutan selera konsumen terhadap produk dan
jasa yang ditawarkan menyebabkan pencatatan akuntansi sudah tidak bisa
lagi menggunakan sistem manual.
Menurut Romney & Steinbart (2018:10) Sistem informasi
akuntansi adalah sistem yang dapat mengumpulkan, mencatat, menyimpan,
dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi para pembuat
keputusan. Hal ini termasuk orang, prosedur dan instruksi, data, perangkat
lunak, infrastruktur teknologi informasi, kontrol internal serta langkah-
langkah keamanan.
16
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu demi pemahaman bersama, mari kita membaca buku
dan literatur lain yang bisa menambah ilmu dan pengetahuan kita tentang
pembahasan Ruang Lingkup SIA dan Riset SIAdalam mata kuliah Riset Sistem
Informasi Akuntansi Dan Pemerintahan. Penulis sangat mengharapkan kritik
maupun saran yang sifatnya membangun dari dosen pembimbing dan para
pembaca agar penulisan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi
17
DAFTAR PUSTAKA
18
Mojokerto. JFAS : Journal of Finance and Accounting Studies, 3(2), 120–
135.
Mistiyowati, S. (2019). Analisis Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak,
Pengetahuan Manajer, Kualitas Sistem Informasi Akuntansi dan Budaya
Organisasi Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi. Skripsi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang, 1–
66.
Muslim, A. B., Yani, N. A., & Permatasari, M. D. (2022). Pengaruh Kecanggihan
Teknologi, Kemampuan Teknik Personal dan Pengalaman Kerja Terhadap
Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus Pada SiCepat
Ekspress Indonesia). 7(1), 17–39.
Resi Intan Penatari, Doddy Setiawan, Djoko Suhardjanto (2010). Dinamika
Penelitian Sistem Informasi Akuntansi Di Indonesia. Jurnal Akuntansi
Multiparadigma, 2020, 11(1), 159-177
Romney, M.B and Steinbart, P.J., 2015. Sistem InformasiAkuntansi, Salemba
Empat.
Siti Nurhasanah, Ismet Ismatullah, Venita Sofiani (2019). Analisis Penerapan
Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Obat Dalam Pencegahan
Kecurangan Pada Puskesmas. Jati: Jurnal Akuntansi Terapan Indonesia
Vol 2 No 2 Hal 52-58 Oktober 2019
Sudir, M. R. F., Arizona, I. P. E., & Ernawatiningsih, N. P. L. (2022). Pengaruh
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Partisipasi Pemakai Sistem Informasi,
Dukungan Manajemen Puncak Dan Peran Pengawas Internal Terhadap
Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi Pada Lpd Di Kecamatan Denpasar
Selatan. 4(2), 9–25.
Yohana May Jeni Lumban Gaol, Kristin Ayu Putri, Ayu Resky P Tondang, &
Hanks Gilbert (2011) Pengertian Dan Karaktersitik Sistem Informasi
Akuntansi
19
20