MAKALAH KELOMPOK 4 (Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi)
MAKALAH KELOMPOK 4 (Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi)
Dosen Pengampu:
Dr. Muhammad Gowon, S.E., Ak., M.Si., C.A.
Disusun Oleh:
KELOMPOK 4
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menuntaskan penulisan makalah
pendidikan yang berjudul “RISET SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN
PEMERINTAHAN (Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi)” dengan
maksimal, tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Riset Sistem Informasi Akuntansi dan Pemerintahan
yang diampu oleh Ibu Dr. Muhammad Gowon, S.E., A.k., M.Si., C.A.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Dalam beberapa kasus, perusahaan menganggap perlindungan data
sebagai hal yang sepele. Namun tidak banyak pula perusahaan yang
mengutamakan pengendalian sistem informasi. Karena pada dasarnya,
pengendalian dan pengamanan yang memadai terhadap sumber informasi
sebuah organisasi harus menjadi prioritas utama dalam manajemen puncak. Ini
bertujuan untuk membantu pihak manajemen dalam mengendalikan operasi
bisnis, terutama dalam perlindungan informasi akuntansi. Maka tidak heran bila
banyak perusahaan yang telah merancang sistem informasi internal yang efektif
dengan mengutamakan sistem pemeriksaan dan pengkajian ulang terhadap
sistem informasi akuntansi.
2
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah
dikemukakan, maka tujuan dari penulisan ini antara lain:
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2. Sistem Batas (Boundary System), yaitu sistem yang membantu pegawai
bertindak secara etis dengan membangun batas pada perilaku
kepegawaian.
3. Sistem Pengendalian Diagnostik (Diagnostic Control System), yaitu
sistem yang mengukur, mengawasi, dan membandingkan perkembangan
perusahaan aktual dengan anggaran dan tujuan kinerja.
4. Sistem Pengendalian Interaktif (Interactive Control System), yaitu sistem
yang membantu manajer untuk memfokuskan perhatian bawahan pada
isu-isu strategis utama dan lebih terlibat didalam keputusan mereka.
5
b. Pengendalian Detektif (Detective Control), yaitu pengendalian yang
didesain untuk menemukan masalah pengendalian yang tidak
terelakkan.
a. Pengendalian Korektif (Corrective Control), yaitu pengendalian
yang mengidentifikasi dan memperbaiki masalah serta memperbaiki
dan memulihkan dari kesalahan yang dihasilkan.
6
c. Pengendalian Akuntansi, yaitu pengendalian yang bertujuan
membantu menjaga aktiva dan menjamin akurasi dan daya andal
catatan keuangan perusahaan.
7
International). Pada tahun 1992, COSO menerbitkan “Internal Control –
Integrated Framework” yang diterima secara luas sebagai otoritas untuk
pengendalian internal yang digabungkan kedalam kebijakan, peraturan
dan regulasi yang digunakan untuk mengendalikan aktivitas bisnis.
Selanjutnya, COSO mengembangkan kerangka pengendalian yang
disebut ERM (Enterprise Risk Management) atau dikenal dengan istilah
Manajemen Resiko. Jenis kerangka ini telah diadopsi secara luas sebagai
cara evaluasi internal berbasis pengendalian risiko.
Manajemen
Gaya Operasi
8
Selera Resiko
Komitmen
9
2.6 Penetapan Tujuan Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi
Penetapan tujuan merupakan salah satu komponen ERM. Manajemen
menentukan hal yang ingin dicapai oleh perusahaan, sering disebut sebagai visi
dan misi perusahaan. Perusahaan menentukan hal yang harus berjalan dengan
benar untuk mencapai tujuan dan menetapkan ukuran kinerja guna menentukan
apakah ukuran kinerja tersebut terpenuhi. Dalam hal ini, tujuan dapat
dibedakan menjadi 4 (empat), antara lain:
a. Tujuan strategis: merupakan sasaran tingkat tinggi yang disejajarkan
dengan misi perusahaan, mendukungnya serta menciptakan nilai pemegang
saham.
b. Tujuan operasi: berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi operasi
perusahaan, menentukan cara mengalokasikan sumber daya.
c. Tujuan pelaporan: membantu memastikan ketelitian, kelengkapan dan
keterandalan laporan perusahaan, meningkatkan pembuatan keputusan dan
mengawasi aktivitas serta kinerja perusahaan.
d. Tujuan kepatuhan: membantu perusahaan mematuhi seluruh hukum dan
peraturan yang berlaku.
• Pemisahan tugas;
• Pengembangan proyek dan pengendalian akuisisi;
• Perubahan pengendalian manajemen;
• Perancangan dan pencatatan dokumen/catatan;
10
• Pengamanan aset, catatan, dan data perusahaan;
• Pengecekan kinerja yang independen;
• Informasi dan Komunikasi; dan
• Pengawasan.
11
mengambil alih fungsi akuntansi dalam mencatat kehadiran para pegawai.
Hal ini dimaksudkan pula untuk menghindari kecurangan dalam
pembuatan daftar gaji hingga pembayaran jumlag gaji pokok beserta
tujangan dan potongan untuk karyawan. Selain itu, ini juga dapat
memudahkan manajemen untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya
operasional perusahaan.
12
dilatarbelakangi oleh penyerahan laporan keuangan selama 6 tahun
terakhir oleh pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah pasca pemekaran
sebagai kabupaten baru. Dimana Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah
telah mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), tetapi masih
terdapat masalah yang harus diperhatikan diantaranya: Pengendalian,
Pencatatan, dan Pengendalian aset yang belum dilakukan secara
signifikan. Didorong dengan regulasi pemerintah pada Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 yang mewajibkan seluruh instansi pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah untuk mengganti pencatatan akuntansi
berbasis kas menjadi pencatatan akuntansi berbasis akrual terhitung sejak
tahun 2015. Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
akuntansi berbasis akrual yang didukung dengan sistem pengendalian
internal dan laporan keuangan yang berkualitas pada instansi pemerintah
Bengkulu Tengah dapat menghasilkan informasi ekonomi yang efisien
dan efektif pada pelayanan publik. Tidak hanya sekedar menghasilkan
laporan pertanggungjawaban dan laporan keuangan daerah yang baik,
pencatatan akuntansi berbasis akrual, sistem pengendalian internal dan
kualitas laporan keuangan dapat menjadi dasar bagi Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) dalam memberikan nilai dan masukan terhadap
pertanggungjawaban bupati. Di sisi lain, ini dapat difungsikan sebagai
akses yang baik dalam melakukan pemantauan kinerja pemerintah
Bengkulu Tengah.
4. Dilansir dari penelitian Lestari dan Dewi (2020) yang berjudul “Pengaruh
Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi
dan Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan”. Penelitian ini dilakukan pada Badan Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Badung, Bali. Berdasarkan 60
responden yang diambil seluruhnya dari pegawai BPKAD Kabupaten
Badung dengan kriteria tertentu, hasilnya menunjukkan bahwa
Pemahaman Akuntansi, Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi dan
13
Sistem Pengendalian Internal berpengaruh positif terhadap Kualitas
Laporan Keuangan. Ini berarti kualitas laporan keuangan yang dihasilkan
bergantung pada tingkat pemahaman akuntansi yang dimiliki oleh pegawai
BPKAD. Selain itu, sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian
internal amat dibutuhkan dalam mencegah indikasi kecurangan sekaligus
membantu pegawai mengidentifikasi resiko-resiko kecurangan yang dapat
terjadi di BPKAD. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik
pemahaman akuntansi, pemanfaatan sistem informasi akuntansi, dan
sistem pengendalian internal yang dimiliki pemerintah, semakin baik pula
kualitas laporan yang akan dihasilkan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengendalian adalah proses mempengaruhi atau mengarahkan
aktivitas sebuah obyek, organisasi atau sistem. Pengendalian berkaitan erat
dengan sistem operasi yang dijalankan oleh pihak internal, salah satunya
sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan
sumber daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data
menjadi informasi. Dimana pengendalian sistem informasi dapat digolongkan
ke dalam beragam jenis, baik berdasarkan fungsi pentingnya, kategorinya,
maupun bidangnya.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu demi pemahaman bersama, mari kita membaca buku dan literatur
lain yang bisa menambah ilmu dan pengetahuan kita tentang pembahasan
Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi dalam mata kuliah Riset Sistem
Informasi Akuntansi dan Pemerintahan.
15
Penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran yang sifatnya
membangun dari dosen pembimbing dan para pembaca, agar penulisan
makalah berikutnya dapat lebih baik lagi.
16
DAFTAR PUSTAKA
17