Anda di halaman 1dari 57

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MUARA TELANG
Jl. Telang Raya RT 007 RW 003 Desa Muara Telang Kec Sumber Marga Telang
Email : muaratelang2019@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OFREFERENCE


BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK
TAHUN 2024

Satker : Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin


Unit Kerja : Puskesmas Muara Telang
Kegiatan : Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan
pangan lokal
Output : 1. Persentase ibu hamil KEK yang mendapatkan
tambahan asupan gizi
2. Persentase balita gizi kurang yang mendapatkan
tambahan asupan gizi kurang

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan
Nasional dalam rangka Visi, Misi Presiden dan Impelementasi Nawa Cita ke lima
yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia untuk mewujudkan derajat
Kesehatan Masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan Upaya Promotif
dan Preventif tanpa mengesampingkan kuratif dan rehabilitative secara terpadu,
menyeluruh dan berkesinambungan.
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan cara
preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun promotif, yang semuanya harus berjalan
secara komprehensif, berkesinambungan dan melibatkan semua unsur terkait,
terutama pemerintah maupun masyarakat yang salah satu tolak ukur
keberhasilan pembangunan dan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dimana bidang kesehatan salah satu
komponen penting dalam peningkatan IPM tersebut. Dalam rangka tercapainya
pembangunan kesehatan yang optimal, adil, bermutu dan merata perlu adanya
kerjasama secara berkesinambungan dalam rangkaian program pembangunan
yang menyuluruh, terarah dan terpadu. Sebagai hasil pembangunan kesehatan
selama ini, derajat kesehatan masyarakat telah meningkat dengan baik, meskipn
belum dinikmati secara merata oleh seluruh penduduk dan hasil yang dicapaipun
masih belum seluruhnya menyuluruh Anggaran merupakan pernyataan
mengenai estimasi kinerja yang akan dicapai oleh suatu organisasi dalam
periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran moneter.
Dalam organisasi sektor publik anggaran merupakan instrument
akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program
yang dibiayai dengan uang publik. Penganggaran dalam organisasi sektor publik
merupakan aktifitas yang penting karena berkaitan dengan proses penentuan
alokasi dana untuk setiap program maupun aktifitas. Anggaran sektor publik
berisi tentang besarnya belanja yang harus dikeluarkan untuk membiayai
program dan aktifitas yang direncanakan serta cara untuk mendapatkan dana
untuk membiayai program dan aktifitas tersebut.
Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut
DAK Nonfisik adalah dana yang diberikan ke daerah untuk membiayai
operasional kegiatan program prioritas nasional di bidang kesehatan yang
menjadi urusan daerah guna meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan di daerah. Kementrian Kesehatan dalam membantu pemerintah
kabupaten/kota melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar
Pelayananan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan menuju Millenium Deveploment
Goals (MDGs), dengan meningkatkan kinerja puskesmas dan jaringan serta
Poskesdes dan posyandu dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
promotif dan preventif.
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan salah satu bantuan
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mendukung operasional
puskesmas. Kementrian kesehatan telah melakukan upaya terobosan melalui
berbagai perubahan yang dilaksanakan secara berkesinambungan, salah
satunya adalah dengan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Pemanfaatan
dana BOK harus berdasarkan hasil perencanaan yang di sepakati dalam
Lokakarya Mini Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin, periodik
bulanan/ triwulan sesuai kondisi di wilayah puskesmas. Pengelolaan keuangan
penatausahaan dana tugas pembantuan BOK di puskesmas di lakukan oleh
bendahara BOK. Puskesmas Muara Telang, sebagai salah satu sarana
pemerintah yang bertugas melaksanakan penanganan masalah kesehatan
masyarakat dalam mencapai Kecamatan Sumber Marga Telang sehat menuju
Kabupaten Banyuasin sehat, Puskesmas Muara Telang berkewajiban untuk
selalu meningkatkan kinerja dan kualitas dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
1. Dasar Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 204/PMK.07/2022 tentang Pengelolaan
Dana Alokasi Khusus Nonfisik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 1319)
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun
Anggaran 2023.

2. Gambaran Umum
UPTD Puskesmas Muara Telang merupakan Puskesmas Rawat Inap,
yang ada di Kecamatan Sumber Marga Telang terletak di Desa Muara Telang.
Unit Pelaksana Teknis Dinas Puskesmas Muara Telang didukung jaringan
dibawahnya sebanyak 4 Pustu, 9 Poskesdes, 27 Posyandu Balita serta 9
Posyandu Lansia dan 9 Posbindu PTM.
Secara geografis wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Muara
telang terletak di Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin
dengan luas wilayah ± 177,528 Km² yang mencakup 9 desa. Jumlah penduduk
24.942 jiwa, dengan jumlah ibu hamil 499 jiwa dan balita 2.269 jiwa. Kasus Ibu hamil
KEK dari tahun ke tahun mengalami peningkatan selama beberapa tahun terkhir, dimana
pada tahun 2020 jumlah ibu hamil KEK 9 jiwa, meningkat menjadi 15 pada tahun 2021
dan pada tahun 2022 kembali ada peningkatan menjadi 19 jiwa.
Kasus balita gizi kurang di Puskesmas Muara Telang berjumlah 4, dan angka ini
mengalami peningkatan juga dari tahun ke tahun.

No Rincian Menu/Komponen Uraian


1. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal
a Persiapan pemberian Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan pe
makanan tambahan mberian makanan tambahan berbasis panga
berbasis pangan lokal bagi n lokal bagi ibu hamil kek dan balita gizi kura
ibu hamil kek dan balita ng yang dilakukan di Puskesmas Muara
gizi kurang tingkat Telang
kab/kota dan puskesmas
b Penyediaan bahan Belanja bahan, dan penyiapan PMT lokal Bal
makanan tambahan ita gizi kurang
berbasis pangan lokal bagi Belanja bahan, dan penyiapan PMT lokal Bu
ibu hamil kek dan balita mil KEK
gizi kurang

B. PENERIMA MANFAAT
No Nama Menu/Komponen Jumlah Penerima Manfaat
1 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal
a Persiapan pemberian makanan 30 PKK/Kader/Bidan
tambahan berbasis pangan lokal Desa
bagi ibu hamil kek dan balita gizi
kurang tingkat kab/kota dan
puskesmas
b Penyediaan bahan makanan 20 Balita Gizi Kurang
tambahan berbasis pangan lokal 10 Ibu Hamil KEK
bagi ibu hamil kek dan balita gizi
kurang

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN OUTPUT


Rincian Output
No Metode Tahapan
Komponen Satuan Volume
1 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal
a Persiapan Dokumen 1 kali Swakelola  Persiapan
pemberian Laporan pertemuan
makanan  Pelaksanaan

tambahan berbasis pertemuan

pangan lokal bagi di


Puskesmas
ibu hamil kek dan
balita gizi kurang (TW1)
tingkat kab/kota  Pembuatan
dan puskesmas Laporan
b Penyediaan bahan
makanan
tambahan berbasis
pangan lokal bagi
ibu hamil kek dan
balita gizi kurang
Belanja bahan, d Dokumen 90 hari Swakelola  Persiapan
an penyiapan PM Laporan administrasi
T lokal Balita gizi  Pemberian
kurang PMT,
Pemantauan
berkala
(TW2)
 Pembuatan
Laporan
Belanja bahan, d Dokumen 90 hari Swakelola  Persiapan
an penyiapan PM Laporan administrasi
T lokal Bumil KE  Pemberian
K PMT,
Pemantauan
berkala
(TW2)
 Pembuatan
Laporan

D. WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada Maret s.d Juni 2024

E. BIAYA
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Pemberian Makanan Tamb
ahan (PMT) berbahan pangan lokal Puskesmas Muara telang sebesar
Rp.30.116.000 (Tiga Puluh Juta Seratus Enam Belas Ribu Rupiah), dengan
kebutuhan per rincian sebagai berikut :
No Rincian Menu/Komponen Kebutuhan Biaya
1. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal
a Persiapan pemberian Rp. 3.341.000
makanan tambahan berbasis
pangan lokal bagi ibu hamil
kek dan balita gizi kurang
tingkat kab/kota dan
puskesmas
b Penyediaan bahan makanan
tambahan berbasis pangan
lokal bagi ibu hamil kek dan
balita gizi kurang :
A) Belanja bahan, dan pen Rp. 7.425.000
yiapan PMT lokal Balita
gizi kurang
B) Belanja bahan, dan pen Rp. 19.350.000
yiapan PMT lokal Bumil
KEK
Jumlah Rp. 30.116.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Muara telang , Agustus 2023


Kepala Puskesmas Muara
telang

Asep D Pangguna,SST.SKM,M.Kes
NIP. 19880903201001 1 004
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MUARA TELANG
Jl. Plimer I Sungai Juaro Desa Muara telang Kecamatan Pulau Rimau
Kode Pos. 30759 Email : uptpkmdanamulya@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OFREFERENCE


BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK
TAHUN 2024

Satker : Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin


Unit Kerja : Puskesmas Muara telang
Kegiatan : Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi
Masyarakat
Output : 1. Persentase imunisasi dasar lengkap pada anak usia
12-23 bulan
2. Persentase persalinan di fasilitas pelayanan
kesehatan
3. Cakupan kunjungan antenatal
4. Cakupan kunjungan neonatal
5. Persentase Ibu hamil Kurang Energi Kronik
6. Persentase balita yang dipantau pertumbuhan dan
perkembangannya
7. Persentase remaja putri yang mengkonsumsi tablet
tambah darah
8. Persentase puskesmas yang melaksanaakn
pelayanan kesehatan reproduksi bagi calon
pengantin
9. Persentase puskesmas yang meningkatkan aktifitas
fisik
10. Persentase puskesmas yang melaksanakan
suerveilens gizi

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan
Nasional dalam rangka Visi, Misi Presiden dan Impelementasi Nawa Cita ke lima
yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia untuk mewujudkan derajat
Kesehatan Masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan Upaya Promotif
dan Preventif tanpa mengesampingkan kuratif dan rehabilitative secara terpadu,
menyeluruh dan berkesinambungan.
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan cara
preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun promotif, yang semuanya harus berjalan
secara komprehensif, berkesinambungan dan melibatkan semua unsur terkait,
terutama pemerintah maupun masyarakat yang salah satu tolak ukur
keberhasilan pembangunan dan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dimana bidang kesehatan salah satu
komponen penting dalam peningkatan IPM tersebut. Dalam rangka tercapainya
pembangunan kesehatan yang optimal, adil, bermutu dan merata perlu adanya
kerjasama secara berkesinambungan dalam rangkaian program pembangunan
yang menyuluruh, terarah dan terpadu. Sebagai hasil pembangunan kesehatan
selama ini, derajat kesehatan masyarakat telah meningkat dengan baik, meskipn
belum dinikmati secara merata oleh seluruh penduduk dan hasil yang dicapaipun
masih belum seluruhnya menyuluruh Anggaran merupakan pernyataan
mengenai estimasi kinerja yang akan dicapai oleh suatu organisasi dalam
periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran moneter.
Dalam organisasi sektor publik anggaran merupakan instrument
akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program
yang dibiayai dengan uang publik. Penganggaran dalam organisasi sektor publik
merupakan aktifitas yang penting karena berkaitan dengan proses penentuan
alokasi dana untuk setiap program maupun aktifitas. Anggaran sektor publik
berisi tentang besarnya belanja yang harus dikeluarkan untuk membiayai
program dan aktifitas yang direncanakan serta cara untuk mendapatkan dana
untuk membiayai program dan aktifitas tersebut.
Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut
DAK Nonfisik adalah dana yang diberikan ke daerah untuk membiayai
operasional kegiatan program prioritas nasional di bidang kesehatan yang
menjadi urusan daerah guna meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan di daerah. Kementrian Kesehatan dalam membantu pemerintah
kabupaten/kota melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar
Pelayananan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan menuju Millenium Deveploment
Goals (MDGs), dengan meningkatkan kinerja puskesmas dan jaringan serta
Poskesdes dan posyandu dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
promotif dan preventif.
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan salah satu bantuan
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mendukung operasional
puskesmas. Kementrian kesehatan telah melakukan upaya terobosan melalui
berbagai perubahan yang dilaksanakan secara berkesinambungan, salah
satunya adalah dengan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Pemanfaatan
dana BOK harus berdasarkan hasil perencanaan yang di sepakati dalam
Lokakarya Mini Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin, periodik
bulanan/ triwulan sesuai kondisi di wilayah puskesmas. Pengelolaan keuangan
penatausahaan dana tugas pembantuan BOK di puskesmas di lakukan oleh
bendahara BOK. Puskesmas Muara telang, sebagai salah satu sarana
pemerintah yang bertugas melaksanakan penanganan masalah kesehatan
masyarakat dalam mencapai Kecamatan Sumber Marga Telang sehat menuju
Kabupaten Banyuasin sehat, Puskesmas Muara telang berkewajiban untuk
selalu meningkatkan kinerja dan kualitas dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.

1. Dasar Hukum
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 204/PMK.07/2022 tentang Pengelolaan
Dana Alokasi Khusus Nonfisik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 1319)
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun
Anggaran 2023.

2. Gambaran Umum
UPTD Puskesmas Muara telang merupakan Puskesmas Rawat Inap,
yang ada di Kecamatan Sumber Marga Telang terletak di desa Muara telang.
Unit Pelaksana Teknis Dinas Puskesmas Muara telang didukung jaringan
dibawahnya sebanyak 2 Pustu, 20 Poskesdes, 27 Posyandu Balita serta 10
Posyandu Lansia dan 10 Posbindu PTM.
Secara geografis wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Muara
telang terletak di Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin
dengan luas wilayah ± 122 Km² yang mencakup 10 desa. Jumlah penduduk
10.324 jiwa. Capaian KIA Tahun 2022, adalah Sebagai Berikut:
Target Pencapaian
Upaya Pelayanan Kesehatan/ Total
Tahun (dalam %Cakupan
No Program/Variabel/Sub Satuan sasaran Sasara
2022(T) satuan Riil
Variabel Program n (S)
dalam % sasaran)
2.1.3.Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu , Anak dan Keluarga Berencana

2.1.3.1.Kesehatan Ibu
1.Pelayanan kesehatan
untuk ibu hamil (K1)
100% ibu hamil 479 477 99,6

2.Pelayanan kesehatan
100% ibu hamil 479 458 95,6
untuk ibu hamil (K4)

3.Pelayanan Persalinan
100% orang 457 448 98,0
oleh tenaga kesehatan (Pn)

4.Pelayanan Persalinan
oleh tenaga kesehatan di 100% orang 457 447 97,8
fasilitas kesehatan

5.Pelayanan Nifas oleh


97% orang 457 448 98,0
tenaga kesehatan (KF)

6.Penanganan komplikasi
80% orang 96 168 175,0
kebidanan (PK)

2.1.3.2. Kesehatan Bayi

1.Pelayanan Kesehatan
100% bayi 432 447 103,5
neonatus pertama ( KN1)
2.Pelayanan Kesehatan
Neonatus 0 - 28 hari (KN 100% bayi 432 446 103,2
lengkap)
3.Penanganan komplikasi
80% bayi 65 71 109,2
neonatus

4.Pelayanan kesehatan bayi


97% bayi 442 411 93,0
29 hari - 11 bulan
No Rincian Menu/Komponen Uraian
1. Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
a Kunjungan lapangan Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Kronik,
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anemia, Bumil risti, bayi Berat Lahir rendah, dan
Anak Bayi Balita dengan masalah Gizi
Kunjungan Pembinaan Pelayanan ANC,
Persalinan, PNC bagi Posyandu Prima, Praktik
Mandiri, dan Posyandu
b Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Pelaksanaan Kelas ibu balita
Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) Pelaksanaan Kelas ibu hamil
c Pelayanan Kesehatan Pada Pembinaan Kesehatan Sekolah (termasuk skrinin
Anak Usia Sekolah dan g kesehatan) pada anak usia sekolah dan remaja
Remaja
d Pemantauan Tumbuh Lokakarya pembuatan SOP tatalaksana balita
Kembang Balita dengan masalah gizi dan tumbuh kembang:
weight faltering, gizi kurang, gizi buruk, stunting
termasuk rujukan
Pendampingan Pemberian MPASI Dan ASI
Eksklusif
Pendampingan rujukan balita stunting/gizi buruk
e Program Perencanaan Biaya Transport calon pendonor darah untuk
Persalinan dan Pencegahan mendukung P4K dari dan/ke UTD
Komplikasi (P4K) Rapat Koordinasi dengan OPD/perangkat desa
dan Masyarakat terkait Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K), termasuk
pemantauan ibu hamil risiko tinggi
f Surveilans Kesehatan Gizi dan Pelacakan dan pelaporan kematian dan
KIA pelaksanaan otopsi verbal kematian Ibu dan
Bayi/balita
Pertemuan validasi dan evaluasi data Gikia
g Pelayanan Kesehatan Pelaksanaan penyuluhan dan pelayanan KB,
Reproduksi Bagi Calon praktik P2GP dan kesehatan reproduksi,d
Pengantin, Pasangan Usia pencegahan kekerasan pada perempuan dan
Subur (PUS) anak dan kesehatan penyandang disabilitas
Pertemuan validasi dan evaluasi data usia
produktif dan lansia

B. PENERIMA MANFAAT
No Nama Menu/Komponen Jumlah Penerima Manfaat
A Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal
1 Kunjungan lapangan Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak
a Kunjungan lapangan bumil Kurang 2 Orang
Energi Kronik, Anemia, Bumil risti,
bayi Berat Lahir rendah, dan Bayi
Balita dengan masalah Gizi
b Kunjungan Pembinaan Pelayanan 2 Orang
ANC, Persalinan, PNC bagi
Posyandu Prima, Praktik Mandiri,
dan Posyandu
2 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil,
Kelas Ibu Balita)
a Pelaksanaan Kelas ibu balita 2 Orang
b Pelaksanaan Kelas ibu hamil 2 Orang
3 Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia
Sekolah dan Remaja
a Pembinaan Kesehatan Sekolah (term 4 Orang
asuk skrining kesehatan) pada anak
usia sekolah dan remaja
4 Pemantauan Tumbuh Kembang Balita
a Lokakarya pembuatan SOP 15 Orang
tatalaksana balita dengan masalah
gizi dan tumbuh kembang: weight
faltering, gizi kurang, gizi buruk,
stunting termasuk rujukan
b Pendampingan Pemberian MPASI 2 Orang
Dan ASI Eksklusif
c Pendampingan rujukan balita 2 Orang
stunting/gizi buruk
5 Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K)
a Biaya Transport calon pendonor 2 Orang
darah untuk mendukung P4K dari
dan/ke UTD
b Rapat Koordinasi dengan 2 Orang
OPD/perangkat desa dan
Masyarakat terkait Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K), termasuk
pemantauan ibu hamil risiko tinggi
6 Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA
a Pelacakan dan pelaporan kematian 2 Orang
dan pelaksanaan otopsi verbal
kematian Ibu dan Bayi/balita
b Pertemuan validasi dan evaluasi data 15 Orang
Gikia
7 Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi
Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur
(PUS)
a Pelaksanaan penyuluhan dan 2 Orang
pelayanan KB, praktik P2GP dan
kesehatan reproduksi,d pencegahan
kekerasan pada perempuan dan
anak dan kesehatan penyandang
disabilitas
b Pertemuan validasi dan evaluasi data 15 Orang
usia produktif dan lansia

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN OUTPUT


Rincian Output
No2 Metode Tahapan
Komponen Satuan Volume
A Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
1 Kunjungan
lapangan
Pelayanan
Kesehatan Ibu
dan Anak
a Kunjungan Dokumen 6 Swakelola  Persiapan
lapangan bumil Laporan kegiatan
Kurang Energi  Pelaksanaan
Kronik, Anemia, kegiatan
Bumil risti, bayi (TW1/2/3/4)
Berat Lahir  Pembuatan
rendah, dan Laporan
Bayi Balita
dengan masalah
Gizi
b Kunjungan Dokumen 6 Swakelola  Persiapan
Pembinaan Laporan kegiatan
Pelayanan ANC,  Pelaksanaan
Persalinan, PNC kegiatan
bagi Posyandu (TW1/2/3/4)
Prima, Praktik  Pembuatan
Mandiri, dan Laporan
Posyandu
2 Pelaksanaan Kelas
Ibu (Kelas Ibu
Hamil, Kelas Ibu
Balita)
a Pelaksanaan Dokumen 12 Swakelola  Persiapan
Kelas ibu balita Laporan kegiatan
 Pelaksanaan
kegiatan
(TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
b Pelaksanaan Ke Dokumen 12 Swakelola  Persiapan
las ibu hamil Laporan kegiatan
 Pelaksanaan
kegiatan
(TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
3 Pelayanan
Kesehatan Pada
Anak Usia Sekolah
dan Remaja
a Pembinaan Kes Dokumen 6 Swakelola  Persiapan
ehatan Sekolah Laporan kegiatan
(termasuk skrini  Pelaksanaan
ng kesehatan) p kegiatan
ada anak usia s (TW1/2/3/4)
ekolah dan rem  Pembuatan
aja Laporan
4 Pemantauan
Tumbuh
Kembang Balita
a Lokakarya Dokumen 1 Swakelola  Persiapan
pembuatan SOP Laporan kegiatan
tatalaksana  Pelaksanaan
balita dengan kegiatan
masalah gizi (TW1/2/3/4)
dan tumbuh  Pembuatan
kembang: Laporan
weight faltering,
gizi kurang, gizi
buruk, stunting
termasuk
rujukan
b Pendampingan Dokumen 12 Swakelola  Persiapan
Pemberian Laporan kegiatan
MPASI Dan ASI  Pelaksanaan
Eksklusif kegiatan
(TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
c Pendampingan Dokumen 2 Swakelola  Persiapan
rujukan balita Laporan kegiatan
stunting/gizi  Pelaksanaan
buruk kegiatan
(TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
5 Program
Perencanaan
Persalinan dan
Pencegahan
Komplikasi (P4K)
a Biaya Transport Dokumen 2 Swakelola  Persiapan
calon pendonor Laporan kegiatan
darah untuk  Pelaksanaan
mendukung P4K kegiatan
dari dan/ke UTD (TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
b Rapat Dokumen 1 Swakelola  Persiapan
Koordinasi Laporan kegiatan
dengan  Pelaksanaan
OPD/perangkat kegiatan
desa dan (TW1/2/3/4)
Masyarakat  Pembuatan
terkait Laporan
Perencanaan
Persalinan dan
Pencegahan
Komplikasi
(P4K), termasuk
pemantauan ibu
hamil risiko
tinggi
6 Surveilans
Kesehatan Gizi
dan KIA
a Pelacakan dan Dokumen 2 Swakelola  Persiapan
pelaporan Laporan kegiatan
kematian dan  Pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan
otopsi verbal (TW1/2/3/4)
kematian Ibu  Pembuatan
dan Bayi/balita Laporan
b Pertemuan Dokumen 4 Swakelola  Persiapan
validasi dan Laporan kegiatan
evaluasi data  Pelaksanaan
Gikia kegiatan
(TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
7 Pelayanan
Kesehatan
Reproduksi Bagi
Calon Pengantin,
Pasangan Usia
Subur (PUS)
a Pelaksanaan Dokumen 6 Swakelola  Persiapan
penyuluhan dan Laporan kegiatan
pelayanan KB,  Pelaksanaan
praktik P2GP kegiatan
dan kesehatan (TW1/2/3/4)
reproduksi,d  Pembuatan
pencegahan Laporan
kekerasan pada
perempuan dan
anak dan
kesehatan
penyandang
disabilitas
b Pertemuan Dokumen 2 Swakelola  Persiapan
validasi dan Laporan kegiatan
evaluasi data  Pelaksanaan
usia produktif kegiatan
dan lansia (TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan

D. WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada Januari s.d Desember 2024.

E. BIAYA
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Penurunan AKI dan AKB da
n Perbaikan Gizi Masyarakat Puskesmas Muara telang sebesar
Rp.235.755.000 (Dua Ratus Tiga Puluh Lima Juta Tujuh Ratus Lima Puluh
Lima Ribu Rupiah), dengan kebutuhan per rincian sebagai berikut :
No Rincian Menu/Komponen Kebutuhan Biaya
A Penurunan AKI dan AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
1 Kunjungan lapangan
Pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak
a Kunjungan lapangan bumil
Kurang Energi Kronik,
Anemia, Bumil risti, bayi
Berat Lahir rendah, dan
Bayi Balita dengan Rp. 13.680.000
masalah Gizi

b Kunjungan Pembinaan Rp. 6.840.000


Pelayanan ANC,
Persalinan, PNC bagi
Posyandu Prima, Praktik
Mandiri, dan Posyandu
2 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas
Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita)
a Pelaksanaan Kelas ibu Rp. 58.560.000
balita
b Pelaksanaan Kelas ibu ha Rp. 58.560.000
mil
3 Pelayanan Kesehatan Pada
Anak Usia Sekolah dan
Remaja
a Pembinaan Kesehatan Se Rp. 26.160.000
kolah (termasuk skrining k
esehatan) pada anak usia
sekolah dan remaja
4 Pemantauan Tumbuh
Kembang Balita
a Lokakarya pembuatan Rp. 1.845.000
SOP tatalaksana balita
dengan masalah gizi dan
tumbuh kembang: weight
faltering, gizi kurang, gizi
buruk, stunting termasuk
rujukan
b Pendampingan Pemberian Rp. 13.680.000
MPASI Dan ASI Eksklusif
c Pendampingan rujukan Rp. 300.000
balita stunting/gizi buruk
5 Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K)
a Biaya Transport calon Rp. 300.000
pendonor darah untuk
mendukung P4K dari
dan/ke UTD
b Rapat Koordinasi dengan Rp. 15.000.000
OPD/perangkat desa dan
Masyarakat terkait
Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan
Komplikasi (P4K),
termasuk pemantauan ibu
hamil risiko tinggi
6 Surveilans Kesehatan Gizi dan
KIA
a Pelacakan dan pelaporan Rp. 240.000
kematian dan pelaksanaan
otopsi verbal kematian Ibu
dan Bayi/balita
b Pertemuan validasi dan Rp. 7.380.000
evaluasi data Gikia
7 Pelayanan Kesehatan
Reproduksi Bagi Calon
Pengantin, Pasangan Usia
Subur (PUS)
a Pelaksanaan penyuluhan Rp. 29.520.000
dan pelayanan KB, praktik
P2GP dan kesehatan
reproduksi,d pencegahan
kekerasan pada
perempuan dan anak dan
kesehatan penyandang
disabilitas
b Pertemuan validasi dan Rp. 3.690.000
evaluasi data usia
produktif dan lansia
Jumlah Rp. 235.755.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Muara telang , Agustus 2023


Kepala Puskesmas Muara
telang

Asep D Pangguna,SST.SKM,M.Kes
NIP. 19880903201001 1 004
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MUARA
TELANG
Jl. Plimer I Sungai Juaro Desa Muara telang Kecamatan Pulau Rimau

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OFREFERENCE


BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK
TAHUN 2024

Satker : Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin


Unit Kerja : Puskesmas Muara telang
Kegiatan : Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit
Output : 1. Persentase Puskesmas yang mencapai target
imunisasi rutin
2. Cakupan penemuan dan pengobatan kasus TBC
3. Jumlah Puskesmas yang melakukan deteksi dini
faktor risiko PTM
4. Jumlah Puskesmas yang mencapai API<1/1000
penduduk
5. Jumlah puskesms yang mencapai eliminasi penyakit
tropis terabaikan
6. Persentase penderita kusta yang menyelesaikan
pengobatan tepat waktu
7. Persentase cakupan penemuan dan pengobatan
kasus HIV (ODHA on ART)
8. Jumlah desa endemis schitosomiasis yang
mencapai eliminasi
9. Jumlah fasyankes yang melakukan pengelolaan
limbah medis sesuai standar
10. Persentase puskesmas yang memenuhi kualitas
kesehatan lingkungan
11. Persentase sarana air minum yang
diawasi/diperiksa kualitas iar minumnya sesuai
standar
12. Persentase desa/kelurahan dengan Stop Buang
Aris Besar Sembarangan
13. Jumlah Puskesmas yang menetapkan KTR
14. Persentase bayi yang mendapatkan pelayanan
kesehatan
15. Peserntase penyandang gangguan jiwa yang
memperoleh layanan di fasyanker
16. Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan
risiko masalah kesehatan jiwa yang mendapatkan
skrining

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan
Nasional dalam rangka Visi, Misi Presiden dan Impelementasi Nawa Cita ke lima
yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia untuk mewujudkan derajat
Kesehatan Masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan Upaya Promotif
dan Preventif tanpa mengesampingkan kuratif dan rehabilitative secara terpadu,
menyeluruh dan berkesinambungan.
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan cara
preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun promotif, yang semuanya harus berjalan
secara komprehensif, berkesinambungan dan melibatkan semua unsur terkait,
terutama pemerintah maupun masyarakat yang salah satu tolak ukur
keberhasilan pembangunan dan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dimana bidang kesehatan salah satu
komponen penting dalam peningkatan IPM tersebut. Dalam rangka tercapainya
pembangunan kesehatan yang optimal, adil, bermutu dan merata perlu adanya
kerjasama secara berkesinambungan dalam rangkaian program pembangunan
yang menyuluruh, terarah dan terpadu. Sebagai hasil pembangunan kesehatan
selama ini, derajat kesehatan masyarakat telah meningkat dengan baik, meskipn
belum dinikmati secara merata oleh seluruh penduduk dan hasil yang dicapaipun
masih belum seluruhnya menyuluruh Anggaran merupakan pernyataan
mengenai estimasi kinerja yang akan dicapai oleh suatu organisasi dalam
periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran moneter.
Dalam organisasi sektor publik anggaran merupakan instrument
akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program
yang dibiayai dengan uang publik. Penganggaran dalam organisasi sektor publik
merupakan aktifitas yang penting karena berkaitan dengan proses penentuan
alokasi dana untuk setiap program maupun aktifitas. Anggaran sektor publik
berisi tentang besarnya belanja yang harus dikeluarkan untuk membiayai
program dan aktifitas yang direncanakan serta cara untuk mendapatkan dana
untuk membiayai program dan aktifitas tersebut.
Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut
DAK Nonfisik adalah dana yang diberikan ke daerah untuk membiayai
operasional kegiatan program prioritas nasional di bidang kesehatan yang
menjadi urusan daerah guna meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan di daerah. Kementrian Kesehatan dalam membantu pemerintah
kabupaten/kota melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar
Pelayananan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan menuju Millenium Deveploment
Goals (MDGs), dengan meningkatkan kinerja puskesmas dan jaringan serta
Poskesdes dan posyandu dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
promotif dan preventif.
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan salah satu bantuan
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mendukung operasional
puskesmas. Kementrian kesehatan telah melakukan upaya terobosan melalui
berbagai perubahan yang dilaksanakan secara berkesinambungan, salah
satunya adalah dengan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Pemanfaatan
dana BOK harus berdasarkan hasil perencanaan yang di sepakati dalam
Lokakarya Mini Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin, periodik
bulanan/ triwulan sesuai kondisi di wilayah puskesmas. Pengelolaan keuangan
penatausahaan dana tugas pembantuan BOK di puskesmas di lakukan oleh
bendahara BOK. Puskesmas Muara telang, sebagai salah satu sarana
pemerintah yang bertugas melaksanakan penanganan masalah kesehatan
masyarakat dalam mencapai Kecamatan Sumber Marga Telang sehat menuju
Kabupaten Banyuasin sehat, Puskesmas Muara telang berkewajiban untuk
selalu meningkatkan kinerja dan kualitas dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.

1. Dasar Hukum
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 204/PMK.07/2022 tentang Pengelolaan
Dana Alokasi Khusus Nonfisik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 1319)
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun
Anggaran 2023.

2. Gambaran Umum
UPTD Puskesmas Muara telang merupakan Puskesmas Rawat Inap,
yang ada di Kecamatan Sumber Marga Telang terletak di desa Muara telang.
Unit Pelaksana Teknis Dinas Puskesmas Muara telang didukung jaringan
dibawahnya sebanyak 2 Pustu, 20 Poskesdes, 27 Posyandu Balita serta 10
Posyandu Lansia dan 10 Posbindu PTM.
Secara geografis wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Muara
telang terletak di Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin
dengan luas wilayah ± 122 Km² yang mencakup 10 desa. Jumlah penduduk
10.324 jiwa.

2.1.5.11.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Target Pencapaian
Upaya Pelayanan Kesehatan/ Total
Tahun Satuan (dalam %Cakupan
No Program/Variabel/Sub Variabel Sasaran
2022 (T) sasaran satuan Riil
Program (S)
dalam % sasaran)

1 2 3 4 5 7 8 = 7/5
1. Desa/ Kelurahan yang 100% Desa 10 10 100,0
melaksanakan kegiatan Posbindu
PTM
2.Sekolah yang ada di wilayah 100% Sekolah 19 19 100,0
Puskesmas melaksanakan KTR
3. Setiap warga negara Indonesia 100% penduduk 6182 4472 72,3
usia 15 - 59 tahun mendapatkan usia 15 - 59
skrining kesehatan sesuai standar th
4.Cakupan penderita hipertensi 100% penduduk 267 260 97,4
usia 15 - 59
th
5.Cakupan penderita Diabetes 100% penduduk 83 73 88,0
Melitus usia 15 - 59
th
6.Cakupan pelayanan pada 100% penduduk 182 150 82,4
penderita faktor resiko obesitas usia 15 - 59
th

Pencapaia
Upaya Pelayanan Kesehatan/ Target Tahun Total
Satuan n (dalam %Cakupan
No Program/Variabel/Sub Variabel 2022 (T) Sasara
sasaran satuan Riil
Program dalam % n (S)
sasaran)
2.1.5.9. Pelayanan Imunisasi

1.IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) 95% Bayi 442 427 96,6


2. UCI desa 95% Desa 7 6 85,7
3.Imunisasi Lanjutan Baduta ( usia
18 sd 24 bulan) 80% Baduta 454 301 66,3
4. Imunisasi DT pada anak kelas 1
SD
Anak
98% 437 567 129,7
sek

5. Imunisasi Campak pada anak


kelas 1 SD
Anak
98% 437 402 92,0
sek

6. Imunisasi TT pada anak SD


kelas 2 dan 3
Anak
98% 442 532 120,4
sek

7. Imunisasi TT5 pada WUS (15-


49 th)
85% WUS 7340 263 3,6

8.Imunisasi TT2 plus bumil (15-49


th) 85% Bumil 479 248 51,8
9. Pemantauan suhu lemari es
vaksin 100% Catatan 12 12 100,0
10..Ketersediaan catatan stok
vaksin 100% Catatan 12 12 100,0
11. Laporan KIPI Zero reporting /
KIPI Non serius 90% Catatan 12 12 100,0

Pencapaia
Target Tahun Total
N Upaya Pelayanan Kesehatan/ Satuan n (dalam %Cakupan
2022 (T) Sasara
o Program/Variabel/Sub Variabel Program sasaran satuan Riil
dalam % n (S)
sasaran)
2.1.2. Upaya Kesehatan Lingkungan

2.1.2.1.Penyehatan Air

1.Pengawasan Sarana Air Bersih


( SAB ) 15% SAB 7928 600 7,6

2.SAB yang memenuhi syarat


84% SAB 600 450 75,0
kesehatan

3.Rumah Tangga yang memiliki


akses terhadap SAB 85% RT 9739 9598 98,6

2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman

1.Pembinaan Tempat Penge-lolaan


Makanan (TPM) 55% TPM 25 25 100,0

2.TPM yang memenuhi syarat


40% TPM 25 21 84,0
kesehatan

2.1.2.3.Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar


1..Pembinaan sanitasi perumahan 30% Rumah 490 120 24,5

2.Rumah yang memenuhi syarat


73% Rumah 8593 8355 97,2
kesehatan

2.1.2.4.Pembinaan Tempat-Tempat Umum ( TTU )

1.Pembinaan sarana TTU 87,5% TTU 35 30 85,7

2.TTU yang memenuhi syarat


63% TTU 30 20 66,7
kesehatan

Pencapaian
Upaya Pelayanan Kesehatan/ Target Tahun Total
Satuan (dalam %Cakupan
No Program/Variabel/Sub Variabel 2022 (T) Sasaran
sasaran satuan Riil
Program dalam % (S)
sasaran)
2.1.5.4.Tuberculosis Bacillus (TB) Paru

1.Semua kasus TB yang ditemukan Kasus


dan diobati 100% 59 25 42,4
TB
2.Penemuan terduga kasus TB Suspek
100% 370 114 30,8
TB
3.Angka Keberhasilan pengobatan
semua kasus TB ( Success Rate/SR) Pasien
90% 12 12 100,0
TB

2.1.5.5.Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS

1.Anak sekolah (SMP dan


SMA/sederajat) yang sudah 100% anak 781 70 9,0
dijangkau penyuluhan HIV/AIDS
2. Orang yang beresiko terinfeksi
HIV mendapatkan pemeriksaan 100% orang 538 876 162,8
HIV

2.1.5.6. Demam Berdarah Dengue (DBD)

1. Angka Bebas Jentik (ABJ) lebih dari 95% rumah 10656 9133 85,7

2. Penderita DBD ditangani 100% px 12 12 100,0


3.PE kasus DBD 100% px 12 12 100,0
No Rincian Menu/Komponen Uraian
A Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit
1 Deteksi/penemuan dini/skri Deteksi/penemuan dini/skrining faktor risiko
ning faktor risiko dan Peny dan Penyakit Tidak Menular prioritas di
akit Tidak Menular prioritas masyarakat
di masyarakat Pelaksanaan Follow Up Layanan Quitline
Terintegrasi dengan Layanan UBM di FKTP
2 Pelayanan Imunisasi Pelayanan Imunisasi (imunisasi bayi, baduta,
WUS, antigen baru, BIAS, sweeping, DOFU,
Catch up, ORI, BLF, crash program,
imunisasi tambahan lainnya, skrining status
imunisasi) di Posyandu/ Sekolah/ Pos
Imunisasi Lainnya
Pemantauan Kasus KIPI
3 Penemuan kasus aktif dan Pemberian Obat Pencegah Masal (POPM) u
pemantauan pengobatan ntuk pencegahan penyakit Filariasis dan Kec
penyakit menular, serta acingan, dan pemantauan minum oralit dan Z
Program Pemberian Obat ink pada balita diare serta care seeking Pneu
Pencegahan Masal (POPM) monia

4 Penemuan kasus aktif Penemuan kasus PD3I (AFP, campak


penyakit menular rubela, dan PD3I lainnya)
Deteksi Dini HIV dan IMS
Pelaksanaan Mobile Tes HIV dan IMS pada
populasi kunci
Tracing Loss to Follow up (LTFU) dan
pendampingan minum obat bagi ODHIV
Penemuan kasus hepatitis B (HBsAg reaktif)
pada bayi usia 9-12 bulan di masyarakat dan
pemantauan ibu hamil reaktif HbsAg
Intensifikasi penemuan kasus Kusta
Frambusia serta tatalaksana kontak kasus
Kusta Frambusia
5 Penemuan kasus aktif TBC Pemantau minum obat dan terapi
pencegahan TBC
Penemuan kasus aktif, investigasi kontak,
dan pelacakan kasus mangkir
6 Survei vector (DBD, Malaria Survei Vektor Malaria, DBD dan Reservoar
dan Leptosprirosis) dan Leptospirosis
pengendalian vector Pengendalian vektor (pengasapan/fogging,
(pengasapan/fogging, penyemprotan dinding rumah (IRS),

penyemprotan dinding larvasidasi DBD/Malaria dan PSN


rumah (IRS), larvasidasi
DBD/Malaria dan PSN)
7 Inpeksi kesehatan lingkungan Inspeksi Kesling di Sarana Tempat dan
di Tempat Pengelolaan Fasilitas Umum, Sarana Tempat
Pangan (TPP), Tempat Pengelolaan Pangan, Sarana Air Minum,
Fasilitas Umum (TFU), Sarana Fasyankes
Air Minum (SAM), dan Surveilans kualitas air minum di tingkat
rumah tangga (SKAMRT)
Fasyankes
8 Penyelidikan dan respon Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Epidemiologi
kasus atau Kejadian Luar (PE)/ Pelacakan Kontak Penyakit Berpotensi
Biasa (KLB) KLB/Wabah dan Penyakit Infeksi Emerging
9 Pemberdayaan masyarakat Pemberdayaan kader masyarakat dalam
serta pembinaan kader pencegahan penyakit menular
kesehatan dalam Pemberdayaan kader masyarakat terlibat
penanggulangan dalam pelaksanaan deteksi dini faktor risiko

permasalahan P2P dan penyakit tidak menular


Pemberdayaan kader masyarakat terlibat
Penyehatan Lingkungan
dalam pelaksanaan imunisasi dan surveilans
PD3I
Pemberdayaan kader masyarakat melalui
pemicuan untuk implementasi seluruh pilar
STBM
10 Pelaksanaan pencegahan dan Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian
pengendalian keong dan keong dan hewan penular Schistosomiasis
hewan penular (Surveilans, penyemprotan, pemberian obat
Schistosomiasis masal)

B. PENERIMA MANFAAT
No Nama Menu/Komponen Jumlah Penerima Manfaat
A Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit
1 Deteksi/penemuan dini/skrining faktor
risiko dan Penyakit Tidak Menular pri
oritas di masyarakat
a Deteksi/penemuan dini/skrining faktor 4 orang
risiko dan Penyakit Tidak Menular
prioritas di masyarakat
b Pelaksanaan Follow Up Layanan 2 orang
Quitline Terintegrasi dengan
Layanan UBM di FKTP
2 Pelayanan Imunisasi
a Pelayanan Imunisasi (imunisasi bayi, 3 orang
baduta, WUS, antigen baru, BIAS,
sweeping, DOFU, Catch up, ORI,
BLF, crash program, imunisasi
tambahan lainnya, skrining status
imunisasi) di Posyandu/ Sekolah/ Pos
Imunisasi Lainnya
b Pemantauan Kasus KIPI 2 orang
3 Penemuan kasus aktif dan pemantauan
pengobatan penyakit menular, serta
Program Pemberian Obat Pencegahan
Masal (POPM)
a Pemberian Obat Pencegah Masal (P 3 orang
OPM) untuk pencegahan penyakit Fil
ariasis dan Kecacingan, dan pemanta
uan minum oralit dan Zink pada balita
diare serta care seeking Pneumonia
4 Penemuan kasus aktif penyakit menular
a Penemuan kasus PD3I (AFP, 2 orang
campak rubela, dan PD3I lainnya)
b Deteksi Dini HIV dan IMS 3 orang
c Pelaksanaan Mobile Tes HIV dan 3 orang
IMS pada populasi kunci
d Tracing Loss to Follow up (LTFU) 2 orang
dan pendampingan minum obat bagi
ODHIV
e Penemuan kasus hepatitis B (HBsAg 3 orang
reaktif) pada bayi usia 9-12 bulan di
masyarakat dan pemantauan ibu
hamil reaktif HbsAg
f Intensifikasi penemuan kasus Kusta 3 orang
Frambusia serta tatalaksana kontak
kasus Kusta Frambusia
5 Penemuan kasus aktif TBC
a Pemantau minum obat dan terapi 2 orang
pencegahan TBC
b Penemuan kasus aktif, investigasi 3 orang
kontak, dan pelacakan kasus mangkir
6 Survei vector (DBD, Malaria dan
Leptosprirosis) dan pengendalian vector
(pengasapan/fogging, penyemprotan
dinding rumah (IRS), larvasidasi
DBD/Malaria dan PSN)
a Survei Vektor Malaria, DBD dan 3 orang
Reservoar Leptospirosis
b Pengendalian vektor 3 orang
(pengasapan/fogging, penyemprotan
dinding rumah (IRS), larvasidasi
DBD/Malaria dan PSN
7 Inpeksi kesehatan lingkungan di Tempat
Pengelolaan Pangan (TPP), Tempat
Fasilitas Umum (TFU), Sarana Air Minum
(SAM), dan Fasyankes
a Inspeksi Kesling di Sarana Tempat 3 orang
dan Fasilitas Umum, Sarana Tempat
Pengelolaan Pangan, Sarana Air
Minum, Fasyankes
b Surveilans kualitas air minum di 2 orang
tingkat rumah tangga (SKAMRT)
8 Penyelidikan dan respon kasus atau
Kejadian Luar Biasa (KLB)
a Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan 2 orang
Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Kontak
Penyakit Berpotensi KLB/Wabah dan
Penyakit Infeksi Emerging
9 Pemberdayaan masyarakat serta
pembinaan kader kesehatan dalam
penanggulangan permasalahan P2P dan
Penyehatan Lingkungan
a Pemberdayaan kader masyarakat 20 orang
dalam pencegahan penyakit menular
b Pemberdayaan kader masyarakat 20 orang
terlibat dalam pelaksanaan deteksi
dini faktor risiko penyakit tidak
menular
c Pemberdayaan kader masyarakat 20 orang
terlibat dalam pelaksanaan imunisasi
dan surveilans PD3I
d Pemberdayaan kader masyarakat 20 orang
melalui pemicuan untuk implementasi
seluruh pilar STBM
10 Pelaksanaan pencegahan dan
pengendalian keong dan hewan penular
Schistosomiasis
a Pelaksanaan pencegahan dan 0 orang
pengendalian keong dan hewan
penular Schistosomiasis (Surveilans,
penyemprotan, pemberian obat
masal)

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN OUTPUT


Output Metode Tahapan
No Rincian Komponen
Satuan Volume
A Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit
1 Deteksi/penemuan dini/
skrining faktor risiko da
n Penyakit Tidak Menul
ar prioritas di masyarak
at
a Deteksi/penemuan Dokumen 12 Swakelola  Persiapan
dini/skrining faktor risiko Laporan kegiatan
dan Penyakit Tidak  Pelaksanaan
Menular prioritas di kegiatan
masyarakat (TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
b Pelaksanaan Follow Up Dokumen 2 Swakelola  Persiapan
Layanan Quitline Laporan kegiatan
Terintegrasi dengan  Pelaksanaan
Layanan UBM di FKTP kegiatan
(TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan

2 Pelayanan Imunisasi

a Pelayanan Imunisasi Dokumen 12 Swakelola  Persiapan


(imunisasi bayi, baduta, Laporan kegiatan
WUS, antigen baru,  Pelaksanaan
BIAS, sweeping, DOFU, kegiatan
Catch up, ORI, BLF, (TW1/2/3/4)
crash program,  Pembuatan
imunisasi tambahan Laporan
lainnya, skrining status
imunisasi) di Posyandu/
Sekolah/ Pos Imunisasi
Lainnya
b Pemantauan Kasus KIP Dokumen 20 Swakelola  Persiapan
I Laporan kegiatan
 Pelaksanaan
kegiatan
(TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
3 Penemuan kasus aktif dan
pemantauan pengobatan
penyakit menular, serta
Program Pemberian Obat
Pencegahan Masal
(POPM)
a Pemberian Obat Pence Dokumen 2 Swakelola  Persiapan
gah Masal (POPM) untu Laporan kegiatan
k pencegahan penyakit  Pelaksanaan
Filariasis dan Kecacing kegiatan
an, dan pemantauan mi (TW1/2/3/4)
num oralit dan Zink pad  Pembuatan
a balita diare serta care Laporan
seeking Pneumonia
4 Penemuan kasus aktif
penyakit menular
a Penemuan kasus PD3I Dokumen 5 Swakelola  Persiapan
(AFP, campak rubela, Laporan kegiatan
dan PD3I lainnya)  Pelaksanaan
kegiatan
(TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
b Deteksi Dini HIV dan Dokumen 12 Swakelola  Persiapan
IMS Laporan kegiatan
 Pelaksanaan
kegiatan
(TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
c Pelaksanaan Mobile Dokumen 2 Swakelola  Persiapan
Tes HIV dan IMS pada Laporan kegiatan
populasi kunci  Pelaksanaan
kegiatan
(TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
d Tracing Loss to Follow Dokumen 5 Swakelola  Persiapan
up (LTFU) dan Laporan kegiatan
pendampingan minum  Pelaksanaan
obat bagi ODHIV kegiatan
(TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
e Penemuan kasus Dokumen 11 Swakelola  Persiapan
hepatitis B (HBsAg Laporan kegiatan
reaktif) pada bayi usia  Pelaksanaan
9-12 bulan di kegiatan
masyarakat dan (TW1/2/3/4)
pemantauan ibu hamil  Pembuatan
reaktif HbsAg Laporan
f Intensifikasi penemuan Dokumen 1 Swakelola  Persiapan
kasus Kusta Frambusia Laporan kegiatan
serta tatalaksana  Pelaksanaan
kontak kasus Kusta kegiatan
Frambusia (TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
5 Penemuan kasus aktif TBC
a Pemantau minum obat Dokumen 10 Swakelola  Persiapan
dan terapi pencegahan Laporan kegiatan
TBC  Pelaksanaan
kegiatan
(TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
b Penemuan kasus aktif, Dokumen 4 Swakelola  Persiapan
investigasi kontak, dan Laporan kegiatan
pelacakan kasus  Pelaksanaan
mangkir kegiatan
(TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
6 Survei vector (DBD,
Malaria dan
Leptosprirosis) dan
pengendalian vector
(pengasapan/fogging,
penyemprotan dinding
rumah (IRS), larvasidasi
DBD/Malaria dan PSN)
a Survei Vektor Malaria, Dokumen 2 Swakelola  Persiapan
DBD dan Reservoar Laporan kegiatan
Leptospirosis  Pelaksanaan
kegiatan
(TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
b Pengendalian vektor Dokumen 2 Swakelola  Persiapan
(pengasapan/fogging, Laporan kegiatan
penyemprotan dinding  Pelaksanaan
rumah (IRS), larvasidasi kegiatan
DBD/Malaria dan PSN (TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
7 Inpeksi kesehatan 
lingkungan di Tempat
Pengelolaan Pangan
(TPP), Tempat Fasilitas
Umum (TFU), Sarana Air
Minum (SAM), dan
Fasyankes
a Inspeksi Kesling di Dokumen 4 Swakelola  Persiapan
Sarana Tempat dan Laporan kegiatan
Fasilitas Umum, Sarana  Pelaksanaan
Tempat Pengelolaan kegiatan
Pangan, Sarana Air (TW1/2/3/4)
Minum, Fasyankes  Pembuatan
Laporan
b Surveilans kualitas air Dokumen 15/6 Swakelola  Persiapan
minum di tingkat rumah Laporan kegiatan
tangga (SKAMRT)  Pelaksanaan
kegiatan
(TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
8 Penyelidikan dan respon 
kasus atau Kejadian Luar
Biasa (KLB)
a Verifikasi Sinyal/ Dokumen 5 Swakelola  Persiapan
Penyelidikan Laporan kegiatan
Epidemiologi (PE)/  Pelaksanaan
Pelacakan Kontak kegiatan
Penyakit Berpotensi (TW1/2/3/4)
KLB/Wabah dan  Pembuatan
Penyakit Infeksi Laporan
Emerging
9 Pemberdayaan 
masyarakat serta
pembinaan kader
kesehatan dalam
penanggulangan
permasalahan P2P dan
Penyehatan Lingkungan
a Pemberdayaan kader Dokumen 1 Swakelola  Persiapan
masyarakat dalam Laporan kegiatan
pencegahan penyakit  Pelaksanaan
menular kegiatan
(TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
b Pemberdayaan kader Dokumen 1 Swakelola  Persiapan
masyarakat terlibat Laporan kegiatan
dalam pelaksanaan  Pelaksanaan
deteksi dini faktor risiko kegiatan
penyakit tidak menular (TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
c Pemberdayaan kader Dokumen 2 Swakelola  Persiapan
masyarakat terlibat Laporan kegiatan
dalam pelaksanaan  Pelaksanaan
imunisasi dan kegiatan
surveilans PD3I (TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
d Pemberdayaan kader Dokumen 1 Swakelola  Persiapan
masyarakat melalui Laporan kegiatan
pemicuan untuk  Pelaksanaan
implementasi seluruh kegiatan
pilar STBM (TW1/2/3/4)
 Pembuatan
Laporan
10 Pelaksanaan pencegahan
dan pengendalian keong
dan hewan penular
Schistosomiasis
a Pelaksanaan Dokumen - Swakelola  Persiapan
pencegahan dan Laporan kegiatan
pengendalian keong  Pelaksanaan
dan hewan penular kegiatan
Schistosomiasis (TW1/2/3/4)
(Surveilans,  Pembuatan
penyemprotan, Laporan
pemberian obat masal)

D. WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada Januari s.d desember 2024.

E. BIAYA
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Upaya deteksi dini, preventif
dan respons penyakit Puskesmas Muara telang sebesar Rp. 232.490.000
(Dua Ratus Tiga Puluh Dua Juta Empat Ratus Sembilan Puluh RIbu
Rupiah) dengan kebutuhan per rincian sebagai berikut :
No Rincian Menu/Komponen Kebutuhan Biaya
A Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit
1 Deteksi/penemuan dini/skrining faktor risiko da
n Penyakit Tidak Menular prioritas di masyarak
at
a Deteksi/penemuan dini/skrining faktor risiko Rp. 27.360.000
dan Penyakit Tidak Menular prioritas di
masyarakat
b Pelaksanaan Follow Up Layanan Quitline Rp. 4.800.000
Terintegrasi dengan Layanan UBM di FKTP
2 Pelayanan Imunisasi
a Pelayanan Imunisasi (imunisasi bayi, baduta, Rp. 64.300.000
WUS, antigen baru, BIAS, sweeping, DOFU,
Catch up, ORI, BLF, crash program, imunisasi
tambahan lainnya, skrining status imunisasi) di
Posyandu/ Sekolah/ Pos Imunisasi Lainnya
b Pemantauan Kasus KIPI Rp. 2.400.000
3 Penemuan kasus aktif dan pemantauan
pengobatan penyakit menular, serta Program
Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)
a Pemberian Obat Pencegah Masal (POPM) unt Rp. 25.660.000
uk pencegahan penyakit Filariasis dan Kecacin
gan, dan pemantauan minum oralit dan Zink p
ada balita diare serta care seeking Pneumonia
4 Penemuan kasus aktif penyakit menular
a Penemuan kasus PD3I (AFP, campak rubela, Rp. 600.000
dan PD3I lainnya)
b Deteksi Dini HIV dan IMS Rp. 20.520.000
c Pelaksanaan Mobile Tes HIV dan IMS pada Rp. 720.000
populasi kunci
d Tracing Loss to Follow up (LTFU) dan Rp. 600.000
pendampingan minum obat bagi ODHIV
e Penemuan kasus hepatitis B (HBsAg reaktif) Rp. 19.410.000
pada bayi usia 9-12 bulan di masyarakat dan
pemantauan ibu hamil reaktif HbsAg
f Intensifikasi penemuan kasus Kusta Rp. 1.710.000
Frambusia serta tatalaksana kontak kasus
Kusta Frambusia
5 Penemuan kasus aktif TBC
a Pemantau minum obat dan terapi pencegahan Rp. 1.200.000
TBC
b Penemuan kasus aktif, investigasi kontak, dan Rp. 6.840.000
pelacakan kasus mangkir
6 Survei vector (DBD, Malaria dan Leptosprirosis)
dan pengendalian vector (pengasapan/fogging,
penyemprotan dinding rumah (IRS), larvasidasi
DBD/Malaria dan PSN)
a Survei Vektor Malaria, DBD dan Reservoar Rp. 3.420.000
Leptospirosis
b Pengendalian vektor (pengasapan/fogging, Rp. 3.420.000
penyemprotan dinding rumah (IRS), larvasidasi
DBD/Malaria dan PSN
7 Inpeksi kesehatan lingkungan di Tempat
Pengelolaan Pangan (TPP), Tempat Fasilitas Umum
(TFU), Sarana Air Minum (SAM), dan Fasyankes
a Inspeksi Kesling di Sarana Tempat dan Rp. 27.810.000
Fasilitas Umum, Sarana Tempat Pengelolaan
Pangan, Sarana Air Minum, Fasyankes
b Surveilans kualitas air minum di tingkat rumah Rp. 8.820.000
tangga (SKAMRT)
8 Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar
Biasa (KLB)
a Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Epidemiologi Rp. 600.000
(PE)/ Pelacakan Kontak Penyakit Berpotensi
KLB/Wabah dan Penyakit Infeksi Emerging
9 Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader
kesehatan dalam penanggulangan permasalahan
P2P dan Penyehatan Lingkungan
a Pemberdayaan kader masyarakat dalam Rp. 2.460.000
pencegahan penyakit menular
b Pemberdayaan kader masyarakat terlibat Rp. 2.460.000
dalam pelaksanaan deteksi dini faktor risiko
penyakit tidak menular
c Pemberdayaan kader masyarakat terlibat Rp. 4.920.000
dalam pelaksanaan imunisasi dan surveilans
PD3I
d Pemberdayaan kader masyarakat melalui Rp. 2.460.000
pemicuan untuk implementasi seluruh pilar
STBM
10 Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian keong
dan hewan penular Schistosomiasis
a Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian Rp.-
keong dan hewan penular Schistosomiasis
(Surveilans, penyemprotan, pemberian obat
masal)
Jumlah Rp. 232.490.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Muara telang , Agustus 2023


Kepala Puskesmas Muara
telang

Asep D Pangguna,SST.SKM,M.Kes
NIP. 19880903201001 1 004
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MUARA
TELANG
Jl. Plimer I Sungai Juaro Desa Muara telang Kecamatan Pulau Rimau

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OFREFERENCE


BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK
TAHUN 2024

Satker : Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin


Unit Kerja : Puskesmas Muara telang
Kegiatan : Insentif UKM
Output : 1. Persentase capaian SPM

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan
Nasional dalam rangka Visi, Misi Presiden dan Impelementasi Nawa Cita ke lima
yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia untuk mewujudkan derajat
Kesehatan Masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan Upaya Promotif
dan Preventif tanpa mengesampingkan kuratif dan rehabilitative secara terpadu,
menyeluruh dan berkesinambungan.
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan cara
preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun promotif, yang semuanya harus berjalan
secara komprehensif, berkesinambungan dan melibatkan semua unsur terkait,
terutama pemerintah maupun masyarakat yang salah satu tolak ukur
keberhasilan pembangunan dan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dimana bidang kesehatan salah satu
komponen penting dalam peningkatan IPM tersebut. Dalam rangka tercapainya
pembangunan kesehatan yang optimal, adil, bermutu dan merata perlu adanya
kerjasama secara berkesinambungan dalam rangkaian program pembangunan
yang menyuluruh, terarah dan terpadu. Sebagai hasil pembangunan kesehatan
selama ini, derajat kesehatan masyarakat telah meningkat dengan baik, meskipn
belum dinikmati secara merata oleh seluruh penduduk dan hasil yang dicapaipun
masih belum seluruhnya menyuluruh Anggaran merupakan pernyataan
mengenai estimasi kinerja yang akan dicapai oleh suatu organisasi dalam
periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran moneter.
Dalam organisasi sektor publik anggaran merupakan instrument
akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program
yang dibiayai dengan uang publik. Penganggaran dalam organisasi sektor publik
merupakan aktifitas yang penting karena berkaitan dengan proses penentuan
alokasi dana untuk setiap program maupun aktifitas. Anggaran sektor publik
berisi tentang besarnya belanja yang harus dikeluarkan untuk membiayai
program dan aktifitas yang direncanakan serta cara untuk mendapatkan dana
untuk membiayai program dan aktifitas tersebut.
Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut
DAK Nonfisik adalah dana yang diberikan ke daerah untuk membiayai
operasional kegiatan program prioritas nasional di bidang kesehatan yang
menjadi urusan daerah guna meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan di daerah. Kementrian Kesehatan dalam membantu pemerintah
kabupaten/kota melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar
Pelayananan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan menuju Millenium Deveploment
Goals (MDGs), dengan meningkatkan kinerja puskesmas dan jaringan serta
Poskesdes dan posyandu dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
promotif dan preventif.
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan salah satu bantuan
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mendukung operasional
puskesmas. Kementrian kesehatan telah melakukan upaya terobosan melalui
berbagai perubahan yang dilaksanakan secara berkesinambungan, salah
satunya adalah dengan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Pemanfaatan
dana BOK harus berdasarkan hasil perencanaan yang di sepakati dalam
Lokakarya Mini Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin, periodik
bulanan/ triwulan sesuai kondisi di wilayah puskesmas. Pengelolaan keuangan
penatausahaan dana tugas pembantuan BOK di puskesmas di lakukan oleh
bendahara BOK. Puskesmas Muara telang, sebagai salah satu sarana
pemerintah yang bertugas melaksanakan penanganan masalah kesehatan
masyarakat dalam mencapai Kecamatan Sumber Marga Telang sehat menuju
Kabupaten Banyuasin sehat, Puskesmas Muara telang berkewajiban untuk
selalu meningkatkan kinerja dan kualitas dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.

1. Dasar Hukum
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 204/PMK.07/2022 tentang Pengelolaan
Dana Alokasi Khusus Nonfisik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 1319)
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun
Anggaran 2023.

2. Gambaran Umum
UPTD Puskesmas Muara telang merupakan Puskesmas Rawat Inap,
yang ada di Kecamatan Sumber Marga Telang terletak di desa Muara telang.
Unit Pelaksana Teknis Dinas Puskesmas Muara telang didukung jaringan
dibawahnya sebanyak 2 Pustu, 20 Poskesdes, 27 Posyandu Balita serta 10
Posyandu Lansia dan 10 Posbindu PTM.
Secara geografis wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Muara
telang terletak di Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin
dengan luas wilayah ± 122 Km² yang mencakup 10 desa. Puskesmas Muara
telang merupakan puskesmas rawat inap dengan kategori terpencil, Jumlah
penduduk 10.324 jiwa.
CAPAIAN SPM TH 2022

Target Kompilasi
Tahun Total Pencapaia %
Satuan
No 2022(T Sasara n (dalam Cakupa
sasaran
) dalam n satuan n Riil
% sasaran)

1 3 4 5 6 7 :6/5
12 indikator

pelayanan kesehatan ibu


1
hamil
Jumlah ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan
100% ibu hamil 210 210 100%
antenatal kesehatan sesuai
standar
2 pelayanan kesehatan ibu
bersalin
Jumlah ibu bersalin yang
mendapatkan pelayanan ibu
100% 200 198 99%
persalinan kesehatan sesuai bersalin
standar
pelayanan kesehatan bayi
3
baru lahir
jumlah bayi lahir yang
mendapatkan layanan kesehatan 100% BBL 191 191 100%
bayi baru lahir sesuai standar
4 pelayanan kesehatan balita
jumlah balita usia 0-11 bulan
yang mendapatkan pelayanan 100% balita 0-11 203 203 100%
kesehatan sesuai standar
jumlah balita usia 12-23 bulan
balita 12-
yang mendapatkan pelayanan 100% 260 239 92%
23
kesehatan sesuai standar
jumlah balita usia 24-59 bulan
balita 24-
yang mendapatkan pelayanan 100% 767 759 99%
59
kesehatan sesuai standar
pelayanan kesehatan pada
5
usia pendidikan dasar
jumlah warga negara usia
pendidikan dasar yang masyaraka
100% 1628 1568 96%
mendapatkan pelayanan t
kesehtan sesuai standar
pelayanan kesehatan pada
6
usia produktif
jumlah warga negara usia
produktif (orang usia 15-59 thn) usia
100% 4130 3913 95%
yang mendapatkan skrining produktrif
kesehtan sesuai standar
pelayanan kesehatan pada
7
usia lanjut
jumlah warga negara usia 60
lansia 60
thn keatas yang mendapatkan 100% 1315 1139 87%
keatas
skrining kesehtan sesuai standar
pelayanan kesehatan
8
penderita hipertensi
jumlah warga negara penderita
hipertensi yang mendapatkan masyaraka
100% 260 227 87%
layanan kesehatan sesuai t
standar
pelayanan kesehatan
9
penderita diabetes militus
jumlah warga negara penderita
masyaraka
DM yang mendapatkan layanan 100% 83 73 88%
t
kesehatan sesuai standar
pelayanan kesehatan orang
10
dengan gangguan jiwa
jumlah warga negara dg
gangguan jiwa berat yang 100% ODGJ 20 19 95%
terlayani kesehatan
pelayanan kesehatan orang
11
terduga tuberkolosis
jumlah warga negara terduga
tubercolosis yang di lakukan
masyaraka
pemeriksaan penujang 100% 180 180 100%
t
kesehatan dalam kurun waktu
satu tahun
pelayanan kesehtan orang
dengan resiko terinveksi virus
12 yang melemahkan daya tahan
tubuh menusia (human
immunideficency virus)
jumlah warga negara dengan
resiko terinfeksi virus yang
melemahkan daya tahan tubuh
masyaraka
manusia (human 100% 206 184 89%
t
immunodeficiency virus) yang
mendapatkan layanan kesehatan
sesuai standar
Sumber: Capaian SPM tahun 2022
DAFTAR PEGAWAI UPT PUSKESMAS MUARA TELANG TAHUN 2023

NO NAMA/NIP PANGKAT/ JABATAN


GOL
1 Asep DPangguna,S.ST.M.KeS Penata/IIId Kepala UPT Puskesmas
198809032010011004
2 Mimin Sundari, S.Psi PenataTK I/IIId Bidan Penyelia
196706061988122003
3 Emi Zuriati Penata TK I/IIId bidan Sub
197402051993012001
4 Sukaria, SKM Penata TK I /IIId Adminkes
196708081988031004
5 Suryadi Indawan, SKM Penata /IIIc Perawat Penyelia
197508082006041009
6 Fitriyani, AMG Penata /IIIc Nutrisionis Penyelia
197410172006042004
7 dr Ikeu Kurlita Penata MudaTK I/IIIb Dokter Umum
198912272022032006
8 Siti Rahmani, Am.Keb Penata Muda TK I/IIIb Bidan Mahir
198204272008012021
9 Fitriyanti, Am.Keb Penata Muda TK I/IIIb Bidan Mahir
197709122007012010
10 Arni Juniarti, Am.Keb Penata Muda/IIIa Bidan Mahir
197306272006042010
11 Sri Haryati, Am.Keb Pengatur TK I Bidan Mahir
197705222007012022 /Iid
12 Rapika Sari, Am.Keb Pengatur Bidan Pelaksana
198701222017042005 / Iic
13 Sri Nova, Am.Keb Pengatur Bidan Mahir
198506112017042016 / Iic
14 Trisiya Handayanti Pengatur Muda TK Perawat Gigi Pelaksana
198305142014082003 I/Iib
15 Dessy Febiola, A.Md.KG Pengatur /IIc Perawat Gigi
199412222019022010
16 Rahayu Agustina, A.Md.Gz Pengatur /IIc Nutrisionis pelaksana
199608082019022005
17 Nena Muryani, Am.Keb PTT Bidan Desa
06.4.010.051
18 Feri Jayanti, Am.Keb PTT Bidan Desa
06.4.012.042
19 dr.Rani Sulistiyana THL Dokter Umum
06.1.020.090
20 Nurwati, Am.Keb THL Staf Puskesmas
21 Meilani Utami, S.Farm THL Staf Puskesmas
22 Fitri Yani, A.Md.Keb THL Staf Puskesmas
23 Meriyanti, A.Md.Keb THL Staf Puskesmas
24 Erna Yuliarti, A.Md.Keb THL Staf Puskesmas
25 Harto Tri Laksono, Am.Kep THL Staf Puskesmas
26 Ayu Restu Kinanthi, A.Md.Keb THL Staf Puskesmas
27 Dwi Asri Wulandari, Am.Kep THL Staf Puskesmas
28 Siska Hartina, Am.Keb THL Staf Puskesmas
29 Andi Saputra SE BLUD Staf Puskesmas
30 Luki Aminudin,S.Kep.Ners Nusantara Sehat Perawat Ns
31 Herssa Agus.S.Kep.Ners Nusantara Sehat Perawat Ns
32 Anggita Wulandari,S.Tr.Gz Nusantara Sehat Nutrisionis,Ns
33 Didik Darmadi BLUD Keamanan
34 Siti Mustiharoh, Am.Kep BLUD Staf Puskesmas
35 Lili Karlina, Am.Keb BLUD Staf Puskesmas
36 Vivi Fitriyanti, Am.Keb BLUD Staf puskesmas
37 Aim Matu Roviah, Am.Keb BLUD Staf puskesmas
38 Rizki Suci Wulandari, S.Kep BLUD Staf puskesmas
39 Yolanda Indrigiani, A.Md.Keb BLUD Staf puskesmas
40 Ayu Septiani Putri, A.Md.Keb BLUD Staf puskesmas
41 Bainiha, AMAK BLUD Staf puskesmas
42 Eni Puji Indah Lestari BLUD Staf Puskesmas
43 Reni Wulandari ,Am Keb BLUD Staf puskesmas
44 Kristina Andriyani BLUD Staf puskesmas
45 Fitri Damayanti,Am Keb BLUD Staf puskesmas
46 Suciana,Spd BLUD Staf puskesmas
47 Wisnu Wahyu Sugiri Aji,SKM BLUD Staf Puskesmas
48 Nanda Gustiawati BLUD Kebersihan
49 Lestari BLUD Kebersihan
50 Mayang Angelita, A.Md.Keb BLUD Staf Puskesmas

No Rincian Menu/Komponen Uraian


1. Insentif UKM
a Pemberian Insentif UKM Pemberian Insentif UKM bagi Petugas
Puskesmas

B. PENERIMA MANFAAT
No Nama Menu/Komponen Jumlah Penerima Manfaat
1 Insentif UKM
a Pemberian Insentif UKM
Pemberian Insentif UKM bagi 50 Orang
Petugas Puskesmas

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN OUTPUT


Rincian Output
No Metode Tahapan
Komponen Satuan Volume
1 Insentif UKM
a Pemberian Insent
if UKM
Pemberian Dokumen 12 Swakelola  Persiapan
Insentif UKM Laporan perhitungan
bagi Petugas pembagian
Puskesmas Insentif UKM
dan
manajemen,
capaian SPM
 Pembagian
besaran insentif
yang dibagikan
 Pelaporan

D. WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada setiap bulan di Tahun 2024.

E. BIAYA
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Insentif UKM Puskesmas
Muara telang sebesar Rp. 112.301.478 (Seratus Dua Belas Juta Tiga Ratus
Satu Ribu Empat ratus Tujuh Puluh Delpan Rupiah), dengan kebutuhan per
rincian sebagai berikut :
No Rincian Menu/Komponen Kebutuhan Biaya
1. Insentif UKM
a Pemberian Insentif UKM
Pemberian Insentif UKM Rp. 112.301.478
bagi Petugas Puskesmas
Jumlah Rp. 112.301.478

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Muara telang , Agustus 2023


Kepala Puskesmas Muara
telang

Asep D Pangguna,SST.SKM,M.Kes
NIP. 19880903201001 1 004
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS MUARA
TELANG
Jl. Plimer I Sungai Juaro Desa Muara telang Kecamatan Pulau Rimau

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OFREFERENCE


BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK
TAHUN 2024

Satker : Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin


Unit Kerja : Puskesmas Muara telang
Kegiatan : Manajemen Puskesmas
Output : Persentase Puskesmas yang melakukan manajemen
Puskesmas

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan
Nasional dalam rangka Visi, Misi Presiden dan Impelementasi Nawa Cita ke lima
yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia untuk mewujudkan derajat
Kesehatan Masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan Upaya Promotif
dan Preventif tanpa mengesampingkan kuratif dan rehabilitative secara terpadu,
menyeluruh dan berkesinambungan.
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan cara
preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun promotif, yang semuanya harus berjalan
secara komprehensif, berkesinambungan dan melibatkan semua unsur terkait,
terutama pemerintah maupun masyarakat yang salah satu tolak ukur
keberhasilan pembangunan dan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dimana bidang kesehatan salah satu
komponen penting dalam peningkatan IPM tersebut. Dalam rangka tercapainya
pembangunan kesehatan yang optimal, adil, bermutu dan merata perlu adanya
kerjasama secara berkesinambungan dalam rangkaian program pembangunan
yang menyuluruh, terarah dan terpadu. Sebagai hasil pembangunan kesehatan
selama ini, derajat kesehatan masyarakat telah meningkat dengan baik, meskipn
belum dinikmati secara merata oleh seluruh penduduk dan hasil yang dicapaipun
masih belum seluruhnya menyuluruh Anggaran merupakan pernyataan
mengenai estimasi kinerja yang akan dicapai oleh suatu organisasi dalam
periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran moneter.
Dalam organisasi sektor publik anggaran merupakan instrument
akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program
yang dibiayai dengan uang publik. Penganggaran dalam organisasi sektor publik
merupakan aktifitas yang penting karena berkaitan dengan proses penentuan
alokasi dana untuk setiap program maupun aktifitas. Anggaran sektor publik
berisi tentang besarnya belanja yang harus dikeluarkan untuk membiayai
program dan aktifitas yang direncanakan serta cara untuk mendapatkan dana
untuk membiayai program dan aktifitas tersebut.
Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut
DAK Nonfisik adalah dana yang diberikan ke daerah untuk membiayai
operasional kegiatan program prioritas nasional di bidang kesehatan yang
menjadi urusan daerah guna meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan di daerah. Kementrian Kesehatan dalam membantu pemerintah
kabupaten/kota melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar
Pelayananan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan menuju Millenium Deveploment
Goals (MDGs), dengan meningkatkan kinerja puskesmas dan jaringan serta
Poskesdes dan posyandu dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
promotif dan preventif.
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan salah satu bantuan
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mendukung operasional
puskesmas. Kementrian kesehatan telah melakukan upaya terobosan melalui
berbagai perubahan yang dilaksanakan secara berkesinambungan, salah
satunya adalah dengan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Pemanfaatan
dana BOK harus berdasarkan hasil perencanaan yang di sepakati dalam
Lokakarya Mini Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin, periodik
bulanan/ triwulan sesuai kondisi di wilayah puskesmas. Pengelolaan keuangan
penatausahaan dana tugas pembantuan BOK di puskesmas di lakukan oleh
bendahara BOK. Puskesmas Muara telang, sebagai salah satu sarana
pemerintah yang bertugas melaksanakan penanganan masalah kesehatan
masyarakat dalam mencapai Kecamatan Sumber Marga Telang sehat menuju
Kabupaten Banyuasin sehat, Puskesmas Muara telang berkewajiban untuk
selalu meningkatkan kinerja dan kualitas dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.

1. Dasar Hukum
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 204/PMK.07/2022 tentang Pengelolaan
Dana Alokasi Khusus Nonfisik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 1319)
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun
Anggaran 2023.

2. Gambaran Umum
UPTD Puskesmas Muara telang merupakan Puskesmas Rawat Inap,
yang ada di Kecamatan Sumber Marga Telang terletak di desa Muara telang.
Unit Pelaksana Teknis Dinas Puskesmas Muara telang didukung jaringan
dibawahnya sebanyak 2 Pustu, 20 Poskesdes, 27 Posyandu Balita serta 10
Posyandu Lansia dan 10 Posbindu PTM.
Secara geografis wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Muara
telang terletak di Kecamatan Sumber Marga Telang Kabupaten Banyuasin
dengan luas wilayah ± 122 Km² yang mencakup 10 desa.

No Rincian Menu/Komponen Uraian


1. Manajemen Puskesmas
a Penguatan Integrasi Layan Pendampingan pelaksanaan ILP di posyandu
an Primer prima/pustu dan posyandu
Transport kunjungan rumah kader posyandu
Langganan SIMPUS
b Dukungan internet untuk p Dukungan internet untuk pelayanan kesehatan
elayanan kesehatan
c Upaya penguatan perenca Pelaksanaan lokakarya mini bulanan puskesmas
na melalui Mini Lokakarya Pelaksanaan lokakarya mini lintas sektor
triwulanan

B. PENERIMA MANFAAT
No Nama Menu/Komponen Jumlah Penerima Manfaat
A Manajemen Puskesmas
1 Penguatan Integrasi Layanan Primer
a Pendampingan pelaksanaan ILP di 27 Posyandu
posyandu prima/pustu dan posyandu prima/pustu dan
posyandu
b Transport kunjungan rumah kader 2 orang
posyandu
c Langganan SIMPUS 1 SIMPUS
2 Dukungan internet untuk pelayanan k
esehatan
a Dukungan internet untuk pelayanan 1 Puskesmas/pustu
kesehatan
3 Upaya penguatan perencana melalui
Mini Lokakarya
a Pelaksanaan lokakarya mini bulanan 50 orang
puskesmas
b Pelaksanaan lokakarya mini lintas sektor 44 orang
triwulanan

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN OUTPUT


Rincian Output
No Metode Tahapan
Komponen Satuan Volume
1 Manajemen Puskesmas
1 Penguatan Integr
asi Layanan Prim
er
a Pendampingan Dokumen 1 Swakelola  Persiapan
pelaksanaan ILP di Laporan kegiatan
posyandu
prima/pustu dan  Pelaksanaan
posyandu Kegaitan
 Pelaporan
b Transport Dokumen 1 Swakelola  Persiapan
kunjungan rumah Laporan kegiatan
kader posyandu
 Pelaksanaan
Kegaitan
 Pelaporan
c Langganan SIMPUS Dokumen 12 Swakelola  Persiapan
Laporan kegiatan
 Pelaksanaan
Kegaitan
 Pelaporan
2 Dukungan interne
t untuk pelayanan
kesehatan
a Dukungan internet Dokumen 12 Swakelola  Persiapan
untuk pelayanan
kesehatan Laporan kegiatan
 Pelaksanaan
Kegaitan
 Pelaporan
3 Upaya penguatan
perencana melal
ui Mini Lokakarya
a Pelaksanaan Dokumen 12 Swakelola  Persiapan
lokakarya mini Laporan kegiatan
bulanan
puskesmas  Pelaksanaan
Kegaitan
 Pelaporan
b Pelaksanaan Dokumen 4 Swakelola  Persiapan
lokakarya mini Laporan kegiatan
lintas sektor
triwulanan  Pelaksanaan
Kegaitan
 Pelaporan

D. WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Pelaksanaan kegiatan dilakukan Januari s.d Desember 2024

E. BIAYA
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Manajemen Puskesmas
Puskesmas Muara telang sebesar Rp.90.968.000 (Sembilan Puluh Juta
Sembilan Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Ruppiah), dengan kebutuhan per
rincian sebagai berikut :
No Rincian Menu/Komponen Kebutuhan Biaya
A Manajemen Puskesmas
1 Penguatan Integrasi Layanan Primer
a Pendampingan pelaksanaan ILP di posyandu Rp.2.940.000
prima/pustu dan posyandu

b Transport kunjungan rumah kader posyandu Rp.1.140.000

c Langganan SIMPUS Rp.12.000.000

2 Dukungan internet untuk pelayanan kesehatan


a Dukungan internet untuk pelayanan kesehatan Rp.2.400.000

3 Upaya penguatan perencana melalui Mini Lokak


arya

a Pelaksanaan lokakarya mini bulanan puskesmas Rp.43.800.000

b Pelaksanaan lokakarya mini lintas sektor triwulanan Rp.28.688.000

Jumlah Rp.90.968.000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Muara telang , Agustus 2023


Kepala Puskesmas Muara
telang

Asep D Pangguna,SST.SKM,M.Kes
NIP. 19880903201001 1 004

Anda mungkin juga menyukai