Anda di halaman 1dari 12

KETERSEDIAAN

AIR BERSIH DAN LISTRIK


5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan
Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1989);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2021 tentang Bangunan Gedung (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 26,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6628);
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47
Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang
Perumahsakitan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6659);
9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Standar
Nasional Indonesia 0225:2011 mengenai Persyaratan
Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011) dan Standar
Nasional Indonesia 0225:2011/ Amd1:2013 mengenai
Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (PUIL 2011)
Amandemen 1 Sebagai Standar Wajib (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1971);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017
tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan
Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene
Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan
Pemandian Umum (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 864);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2020
tentang Akreditasi Rumah Sakit (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 586);
12. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
432/Menkes/SK/IV/2007 Tahun 2007 tentang
Pedoman Manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) di Rumah Sakit;
13. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1087/Menkes/SK/VIII/2010 Tahun 2010 tentang
Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah
Sakit;
14. Standar International Electric Comite (IEC) dan Standar
Listrik Indonesia (SLI);

MEMUTUSKAN.....
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PALEMBANG BARI NOMOR
445/043.4/RSUD/2022 TENTANG
KETERSEDIAAN LISTRIK DAN AIR
BERSIH DI RSUD PALEMBANG BARI

I. KETENTUAN UMUM
A. Listrik
Listrik adalah salah satu prasarana yang dibutuhkan didalam industri pelayanan
kesehatan rumah sakit, sebagai sumber daya listrik yang berguna untuk
memberikan pencahayaan pengganti pencahayaan alami yang dihasilkan sinar
matahari dan sebagai sumber daya listrik peralatan medis dan non medis baik
didalam gedung maupun diluar gedung pelayanan, dan memenuhi
persyaratan/ketentuan pedoman teknis di bidang sarana dan prasarana kesehatan
yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI.

B. Air Bersih
1. Air Bersih adalah salah satu prasarana yang dibutuhkan didalam industri
pelayanan kesehatan rumah sakit, dimana sumber air bersih tersebut
digunakan untuk kebutuhan mandi, cuci, dan memasak.
2. Air bersih yang dimaksud adalah air baku yang dihasilkan dari proses
penjernihan yang berasal dari sungai, air hujan, air tanah.
3. Air bersih hasil dari pemprosesan air baku harus memenuhi standar baku
mutu yang telah ditentukan sesuai peraturan Permenkes.

II. TUJUAN
A. Tujuan penyediaan listrik rumah sakit:
1. Menyediakan listrik selama 24 jam sehari, tujuh hari dalam seminggu
2. Menghindari terjadinya kegagalan penyediaan listrik di Rumah Sakit
3. Menghindari terjadinya kegagalan operasional pelayanan bedah, perawatan
intensif, rawat inap, dan penunjang lainnya.
4. Menyiapkan sumber daya listrik normal dari PLN sesuai kebutuhan.

Kebijakan listrik dan air 24 jam 1


5. Menyiapkan sumber daya listrik alternatif/emergensi sesuai
kebutuhan.
6. Melaksanakan uji coba sumber daya listrik normal dan sumber daya listrik
alternatif/emergensi secara berkala dan terdokumentasikan.
7. Melakukan evaluasi kebutuhan sumber daya listrik bedasarkan kebutuhan
pelayanan rumah sakit.
8. Melakukan pemeliharaan perangkat kelistrikan.

B. Tujuan pengelolaan air bersih di rumah sakit:


1. Menyediakan air bersih selama 24 jam dalam sehari, tujuh hari dalam
seminggu.
2. Menghindari terjadinya kegagalan penyediaan air bersih di Rumah Sakit.
3. Menghindari terjadinya kegagalan operasional pelayanan Bedah,
perawatan intensif, rawat inap, CSSD dan penunjang lainnya.
4. Menyiapkan sumber air bersih dari PDAM.
5. Menyiapkan sumber air bersih alternatif sebagai pengganti.
6. Melaksanakan uji coba sumber air bersih regular dan sumber air bersih
alternatif.
7. Melakukan evaluasi ketersediaan sumber air bersih sesuai perkembangan
kebutuhan pelayanan rumah sakit.
8. Melakukan pemeliharaan perangkat penyediaan air bersih, seperti bak,
jaringan pemipaan air bersih, dan sistem penunjang lainnya.
9. Mendokumentasikan hasil uji coba sistem jaringan air bersih rumah sakit
dan pemeliharaan peralatan penyedia sumber air bersih alternatif, serta
memenuhi ketentuan yang berlaku.

Kebijakan listrik dan air 24 jam 2


III. SUMBER DAYA LISTRIK DAN AIR BERSIH
A. Sumber daya listrik RSUD Palembang BARI:
1. Sumber listrik normal yaitu sumber listrik yang berasal dari aliran PLN.
2. Sumber listrik emergensi yaitu sumber listrik yang berasal dari aliran listrik
Generator Set dan atau Unit Power Supply (UPS).
3. Rumah Sakit telah bekerjasama dengan PT. PLN yaitu berupa Layanan
Khusus Premium Silver, yang memberikan layanan khusus menyediakan
pasokan tenaga listrik 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu,
sehingga listrik tersedia setiap waktu.

Sistem Utilitas Lokasi Pendistribusian Keterangan


Sumber listrik PLN kapasitas
1110 kVA

Layanan Khusus Gedung Kebidanan / Neonatus Trafo 1000 kVA


Premium Silver Oksigen sentral
(memberikan Mesin IPAL baru Gedung
layanan khusus IPSRS / IPLRS Gedung
menyediakan Laundry Gedung Gizi
pasokan tenaga Gedung IGD Lift
listrik 24 jam/hari) gedung IGD
Gedung Poliklinik
Lift gedung Poliklinik
Perawatan VIP / VVIP
Graha Executive
Lampu jalan rumah sakit

Perawatan PICU Perawatan Trafo 1000 kVA


NICU Perawatan Kelas I/
Kelas II Perawatan Anak
Graha Cempaka Lift
gedung kelas I/II
Perawatan Kelas III PDL
Perawatan Bedah
Perawatan Paru
Gedung CSSD / Hemodialisa
Gedung Rehab Medik Cathlab /
Kateterisasi Jantung Mesin IPAL
Incenerator
Mesin cuci Laundry

Kebijakan listrik dan air 24 jam 3


Sistem Utilitas Lokasi Pendistribusian Keterangan
Gedung Kamar Jenazah Lift
gedung Graha Hasanah Lift
gedung Bedah Sentral Graha
Hasanah
Gedung Bedah Sentral
Perawatan ICU / ICCU
Gedung Administrasi
Rekam Medis
Farmasi Bank
Darah
Laboratorium
Radiologi Lab
PCR
Patologi Anatomi
Pompa air groundtank induk
AC ducting
Genset Total 5 unit

Non Aktif / standby Kapasitas 125 kVA


(Deutz)

Gedung Kebidanan / Neonatus Kapasitas 250 kVA


Oksigen sentral (Krisbow)
Mesin IPAL baru Gedung
IPSRS / IPLRS Gedung
Laundry Gedung Gizi
Gedung IGD Lift
gedung IGD
Gedung Poliklinik
Lift gedung Poliklinik
Perawatan VIP / VVIP
Graha Executive
Lampu jalan rumah sakit

Perawatan PICU Perawatan Kapasitas 250 kVA


NICU Perawatan Kelas I/ (Krisbow)
Kelas II Perawatan Anak
‘ Graha Cempaka Lift
gedung kelas I/II
Perawatan Kelas III PDL
Perawatan Bedah
Perawatan Paru
Gedung CSSD / Hemodialisa
Gedung Rehab Medik Cathlab /
Kateterisasi Jantung Mesin IPAL
Incenerator

Kebijakan listrik dan air 24 jam 4


Sistem Utilitas Lokasi Pendistribusian Keterangan
Mesin cuci Laundry Gedung
Kamar Jenazah Lift gedung
Graha Hasanah Lift gedung
Bedah Sentral

Graha Hasanah Gedung Kapasitas 325 kVA


Bedah Sentral Perawatan (Volvo)
ICU / ICCU

Gedung Administrasi Kapasitas 350 kVA


Rekam Medis Farmasi (Cumming)
Bank Darah
Laboratorium
Radiologi Lab
PCR
Patologi Anatomi
Pompa air groundtank induk
AC ducting

UPS Total 7 unit


Gedung Kebidanan Kapasitas 100 kVA
Gedung CSSD Kapasitas 120 kVA
Gedung Poliklinik Kapasitas 50 kVA
Gedung IGD Kapasitas 80 kVA
Gedung PICU Kapasitas 50 kVA
Gedung Radiologi (Rusak) Kapasitas 160 kVA
Gedung IBS (Rusak) Kapasitas 80 kVA

B. Sumber air bersih RSUD Palembang BARI:


1. Sumber air bersih yang dipakai dari PDAM Tirta Musi.
2. Sumber air emergensi yaitu rumah sakit bekerja sama dengan pihak ketiga
untuk tetap dapat memenuhi pasokan air bersih yang dibutuhkan.
3. Sumber air bersih yang dipakai dikondisikan bisa saling mensuplai ke
semua ruangan.

Kebijakan listrik dan air 24 jam 5


Sistem Utilitas Lokasi Pendistribusian Keterangan
Sumber air bersih PDAM Tirta Musi,
2 jalur distribusi

- Groundtank Total 13 unit


Groundtank induk, 1 unit kap 200 m3
di samping pos Satpam Mendistribusikan air
ke seluruh area RS 1
Gedung Administrasi/ unit kap 10 m3
Radiologi/Farmasi/Bank
Darah/Laboratorium/Lab PCR/
Patologi Anatomi
Gedung VVIP/ Graha Executive 1 unit kap 10 m3
Gedung VIP 1 unit kap 10 m3
Gedung Kebidanan/Neonatus 1 unit kap 10 m3
Gedung Rehab medik Gedung 1 unit kap 10 m3
HD/CSSD 1 unit kap 10 m3
Gedung Poliklinik/IGD 1 unit kap 108 m3
Gedung Perawatan Anak/ 1 unit kap 10 m3
Kelas I/Kelas II/Graha
Cempaka/PICU
Gedung Perawatan Kelas III/ 1 unit kap 10 m3
Perawatan Bedah/TB Paru
Gedung Gizi/Laundry Gedung 1 unit kap 10 m3
Graha Hasanah/ 1 unit kap 70 m3
IBS/ICU/ICCU
Groundtank hydrant kawasan 1 unit kap 130 m3
- Tedmond air Total 20 unit
Gedung Perawatan Kelas I/ 4 unit kap 3000 L
Kelas II/Graha Cempaka/
Perawatan Anak
Gedung Perawatan Kelas III 4 unit kap 3000 L
Gedung Graha Hasanah 1 unit kap 16000 L
Gedung IBS/ICU/ICCU 1 unit kap 16000 L
Gedung PICU 1 unit kap 1200 L
Gedung Poliklinik/IGD 2 unit kap 5000 L
Gedung HD/CSSD Gedung 3 unit kap 3000 L
Kamar Jenazah/ 2 unit kap 5000 L
IPLRS/IPSRS
Mushola 2 unit kap 1200 L
- Air PDAM siap Total 1 unit
minum Efektif secara langsung dapat Di samping gedung
digunakan untuk minum Kebidanan

Kebijakan listrik dan air 24 jam 6


IV. KEADAAN DARURAT
A. Pengertian darurat
1. Keadaan darurat listrik dan darurat air bersih adalah kejadiaan, dimana
pasokan sumber normal listrik PLN dan air bersih dari PDAM tidak dapat
mengalir dan atau kekurangan pasokan untuk dimanfaatkan oleh rumah
sakit.
2. Dalam kondisi seperti itu kebutuhan pemenuhan listrik dan air harus dapat
tetap terpenuhi oleh sumber lain yang sudah disiapkan dan ditentukan,
dimana untuk listrik dipasok melalui sumber emergency seperti Generator
Set (Genset) dan atau Uninterrup Power Supply (UPS), sedangkan
kebutuhan air bersih untuk pemenuhan air emergency dipasok dari bak
penampungan air bersih dan atau melalui pihak ketiga.

B. Prosedur darurat listrik


1. Bila pasokan listrik PLN terganggu/pada saat sumber listrik normal dari
PLN mati, maka panel ATS harus berfungsi melakukan
perpindahan/transien secara otomatis, sehingga genset akan bekerja sebagai
pasokan listrik pengganti. Pemindahan sumber listrik dari jaringan listrik
PLN ke jaringan listrik alternatif emergensi harus aman dan waktu transfer
yang dibutuhkan tidak lebih dari 10–15 detik.
2. Saat sumber listrik normal dari PLN terputus, peralatan medis dan non
medis yang terfasilitasi sumber listrik cadangan dari UPS tidak boleh mati
atau reset, dan siap digunakan tanpa harus menghidupkan ulang.
3. Pada saat listrik normal dari PLN menyala kembali, perangkat panel ATS
harus mampu memindahkan sumber listrik ke PLN kembali dengan aman
dan Generator Set kembali mati atau kembali ke keadaan standby sesuai
waktu yang ditentukan atau tidak lebih dari 10 menit
4. Bila terganggunya pasokan listrik PLN berlangsung cukup lama dan atau
genset yang dimiliki tidak berfungsi dengan baik dan atau dibutuhkan
tambahan daya pasokan listrik, maka IPSRS menyediakan kabel listrik
cadangan dari gedung yang sumber

Kebijakan listrik dan air 24 jam 7


listriknya hidup ke gedung yang sumber listriknya mati untuk tetap dapat
memenuhi pasokan listrik yang dibutuhkan.

C. Prosedur darurat air bersih


1. Bila pasokan air bersih terganggu, maka sumber air alternatif dapat dipasok
dari groundtank induk/bak utama, sehingga air bersih tetap dapat terpenuhi
kecukupannya.
2. Bila terganggunya pasokan air bersih berlangsung cukup lama dan atau air
alternatif yang dimiliki tidak berfungsi dengan baik dan atau dibutuhkan
tambahan pasokan air bersih, maka rumah sakit bekerja sama dengan pihak
ketiga untuk tetap dapat memenuhi pasokan air bersih yang dibutuhkan.

Kebijakan listrik dan air 24 jam 8

Anda mungkin juga menyukai