Anda di halaman 1dari 19

1|Page

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
penulis dapat menyelesaikan buku story telling Raja Ampat.
Buku story telling Raja Ampat ini telah Penulis susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembautan buku ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan buku ini.
Terlepas dari semua itu, Penulis meyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki buku story telling Raja Ampat ini.
Akhir kata penulis berharap semoga buku tentang story telling Raja
Ampat dapat bermanfaat untuk masyarakat maupun memberi inspirasi kepada
pembaca.

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................2


DAFTAR ISI ...............................................................................................................3
KABUPATEN RAJA AMPAT .....................................................................................4
SEJARAH RAJA AMPAT ...........................................................................................5
GEOGRAFI .................................................................................................................6
TOPOGRAFI...............................................................................................................7
GEOLOGI DAN HIDROLOGI ..................................................................................8
DEMOGRAFI ...........................................................................................................10
Penduduk ...............................................................................................................10
Agama ...................................................................................................................10
Suku Bangsa ..........................................................................................................10
Budaya...................................................................................................................10
GEOPARK RAJA AMPAT ........................................................................................ 11
WARISAN BIOLOGI ...............................................................................................13
Keanekaragaman Hayati Terestrial........................................................................13
Keanekaragaman Hayati Laut ...............................................................................14
SOSIAL DAN KESEJATERAAN RAKYAT............................................................16
PERTANIAN, KEHUTANAN, PETERNAKAN DAN PERIKANAN ....................16
PRASARAN..............................................................................................................17
Energi ....................................................................................................................17
PARIWISATA ...........................................................................................................17
Jumlah Wisatawan .................................................................................................17
Jumlah Akomodasi ................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................18

3|Page
KABUPATEN RAJA AMPAT
Kabupaten Raja Ampat adalah salah satu kabupaten di
provinsi Papua Barat Daya, Indonesia. Ibukota kabupaten ini
terletak di Waisai. Kabupaten ini memiliki 610 pulau,
termasuk kepulauan Raja Ampat. Empat di antaranya, yakni
Pulau Misool, Salawati, Batanta dan Waigeo, merupakan
pulau-pulau besar. Dari seluruh pulau hanya 35 pulau yang
berpenghuni sedangkan pulau lainnya tidak berpenghuni dan
sebagian besar belum memiliki nama. Kabupaten ini
memiliki total luas 67.379,60 km² dengan rincian luas
daratan 7.559,60 km² dan luas lautan 59.820,00 km².

4|Page
SEJARAH RAJA AMPAT
Menurut cerita mitos masyarakat asli Raja Ampat,
pada suatu hari seorang wanita menemukan tujuh telur, empat
diantaranya berubah menjadi pangeran dan tiga sisanya
menjadi seorang wanita, hantu, dan sebuah batu. Keempat
pangeran tadi berpisah lalu masing-masing berkuasa di Waigeo
(Wawiyai), Salawati (Samate), Misool Barat (Waigama) dan
Misool Timur (Lilinta). Sedangkan kerajaan di Salawati selatan
di Sailolof didirikan oleh fun Mo, seorang suku Moi yang juga
berasal dari telur burung baikole, menikah dengan putri raja
Waigeo, Pinfun Libit.
Dilihat dari sisi sejarah, Kepulauan Raja Ampat di abad
ke-15 merupakan bagian dari kekuasaan Kesultanan Tidore,
sebuah kerajaan besar yang berpusat di Kepulauan Maluku
setelah sebelumnya wilayah ini berhubungan dengan
Kesultanan Bacan. Setelah ekspansi melalui hubungannya
dengan Gurabesi, Sultan Tidore menjalankan pemerintahan dan
memungut upeti dari wilayah ini melalui raja-raja lokal yang
berkuasa di Waigeo, Salawati, Misool, dan Waigama.
Sedangkan Sailolof yang pendirinya tidak memiliki hubungan
darah dengan kerajaan lain juga memiliki hubungan yang sama
dengan Tidore.
Istilah 4 orang Raja (Waigama jika menurut sudut
pandang Tidore atau Sailolof jika menurut sudut pandang lokal)
dalam yang memerintah di gugusan kepulauan itulah yang
menjadi awal dari nama Raja Ampat.

5|Page
GEOGRAFI

Kabupaten Raja Ampat adalah kabupaten yang


wilayahnya sebagian besar terdiri dari gugusan pulau
yang terletak pada posisi 2°25' lintang utara – 4°25'
lintang selatan dan 130° – 132° 55’ bujur timur.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah ±6.084,5 km².
Kabupaten ini terdiri dari kurang lebih 600 buah
pulau besar dan kecil, yang termasuk ke dalam pulau
besar diantaranya adalah Pulau Salawati; Pulau
Butanta; Pulau Misool dan Pulau Waigeo yang
merupakan pulau non vulkanik, berbukit-bukit yang
sebagian besar ditutupi oleh hutan hujan tropis yang
lebat. Sedangkan pulau-pulau kecil yang tersebar di
antara pulau besar tersebut ada yang merupakan pulau
karang dan pulau non vulkanik yang banyak
ditumbuhi oleh pohon kelapa dan semak belukar.

6|Page
Sedangkan pulau-pulau kecil yang tersebar di antara
empat kepulauan tersebut ada yang berupa pulau karang
BATAS WILAYAH
dan pulau non vulkanik, pulau-pulau kecil tersebut pada
Berikut adalah batas wilayah Kabupaten Raja ampat: umumnya ditumbuhi oleh tanaman kelapa, semak-belukar
dan pohon-pohon kecil.
Utara Samudra Pasifik
Timur Koto Sorong dan Kabupaten Sorong Kemiringan lahan wilayah perencanaan
Selatan Laut Seram merupakan lahan dengan kemiringan antara 0% sampai
Barat Laut Seram, Kabupaten Halmahera dan Maluku dengan di atas 40%. Sebagian wilayah berupa
Utara pegunungan daerah lereng-lereng yang curam seperti di
Pulau Batanta, Pulau Waigeo, dan Pulau Salawati. Daerah
TOPOGRAFI pegunungan ini dapat mencapai 100 - 300 meter di atas
permukaan laut. Wilayah dengan ketinggian di bawah 100
Kabupaten Raja Ampat sebagai wilayah meter dpl umumnya terdapat pada Pulau Salawati bagian
kepulauan, maka memiliki wilayah daratan yang relatif selatan. Jika dilihat dari fisiografinya, maka Kabupaten
tidak besar dan pada umumnya topografi daerahnya Raja Ampat bagian utara, yaitu Pulau Waigeo dan
didominasi oleh wilayah perbukitan yang masih dipenuhi sebagian Pulau Batanta didominasi oleh pegunungan.
dengan hutan alami. Sedangkan wilayah pesisir pantai Sedangkan pada bagian tengah terutama Pulau Salawati
memiliki karakteristik yang beragam seperti pantai landai cukup luas daerah datarnya. Untuk Pulau Misool
berpasir hitam, pantai landai berpasir putih dengan walaupun sebagian besar daerahnya pegunungan, tetapi
terumbu karang yang sudah rusak sampai dengan yang pada bagian tengah pulau terdapat daerah yang datar.
masih perawan, pantai dalam dan hutan mangrove.
Pulau Waigeo, Pulau Salawati, Pulau Batanta dan
Pulau Misool merupakan pulau non-vulkanik yang
berbukit-bukit dan sebagian besar masih ditutupi oleh
hutan hujan tropis yang cukup lebat. Di Pulau Waigeo
terdapat gunung Nokh dengan ketinggian 715 mdpl.

7|Page
bidang lapisan memperlihatkan belahan yang menyerpih
dengan klasifikasi serpih lebih juga terdapat di wilayah
GEOLOGI DAN HIDROLOGI
ini. Beberapa formasi batuan yang terdapat di wilayah ini
Kondisi geologi Kabupaten Raja ampat adalah Formasi Yaben, Formasi Klasafet, Formasi
didominasi oleh formasi batuan kapur yang terbentuk Waigeo, Formasi Rumai, Formasi Yarefl, Formasi Demu,
pada masa kuarter. Jenis tanah yang ada disusun oleh dan Formasi Fafanlaf. Batu metamorf yang ada adalah
batuan dabas, neogen dan terdapat batu gamping yang batuan malihan ligu sedangkan batuan beku terdapat di
membentuk bukit-bukit rendah. Pada umumnya batu batuan gunung api Batanta dan batuan Gunung Dore.
gamping tersebut bersifat padat dan mengandung pasir
Kondisi air wilayah perencanaan secara umum
seperti batu gamping facet, daram, atkari, zaag, openta,
masih baik karena kondisi alam yang masih alami.
sagewin, dan bogal. Sumber utama batu gamping berasal
Beberapa sungai yang cukup besar terdapat di Pulau
dari terumbu gamping yang berasal dari binatang laut.
Waigeo di antaranya adalah Sungai Bayon dengan
Perbedaan posisi pembentukan batuan ini panjang ± 4 km dan Sungai Kamtabai, dan Sungai Kasim
menimbulkan perbedaan dalam proses sedimentasinya di Pulau Misool bagian barat. Bila dilihat potensi air
sehingga terbentuk berbagai macam batu gamping tanahnya, sebagian besar wilayah daratan di Kabupaten
tersebut. Jenis batuan lain di wilayah ini adalah batuan Raja Ampat tidak memiliki air tanah tawar kecuali di
sedimen konglomerat yang penyusunannya terdiri dari pulau-pulau besar seperti Pulau Waigeo, Salawati, dan
balian yang tahan lapuk yaitu berupa konglomerat aneka Misool.
bahan. Batuan breksi yeffman dengan butiran yang lebih
besar, fragmen menyudut yang umumnya terdiri dari
fragmen batuan hasil rombakan, dalam massa dasar yang
lebih halus atau tersemenkan.
Golongan batuan sedimen berupa pasir juga
terdapat di wilayah ini dengan kiasifikasi batu pasir
dalam. Batuan sedimen serpih yang mempunyai sifat
seperti lempung. Batuan serpih di mana pada bidang-

8|Page
9|Page
banyak terlebih saat ini kabupaten Raja Ampat menjadi
kawasan wisata favorit hingga mancanegara. Pendatang
DEMOGRAFI seperti suku Biak, Jawa, Bugis, Minahasa, Batak, dan
Penduduk penduduk asli dari berbagai kabupaten di pulau Papua
lainnya, mulai banyak bermukim di Raja Ampat.
Penduduk kabupaten Raja Ampat pada
tahun 2019 berjumlah 93.918 jiwa dengan rincian 50.292 Budaya
jiwa laki-laki dan 43.626 perempuan. Penduduk Kabupaten Raja Ampat memiliki beragam budaya
terbanyak berada di ibukota kabupaten, yakni kota yang menjadi ciri khas kabupaten ini. Salah satu
Waisai, sebanyak 32.499 jiwa, dengan kepadatan 125,85 kebudayaan yang ada di Raja Ampat adalah tradisi Wala.
jiwa/km². Sementara penduduk paling sedikit berada di Wala adalah sebuah tradisi lisan berupa nyanyian yang
distrik kecamatan Salawati Barat yakni 1.463 jiwa, 764 dibawakan bersamaan dengan gerakan tarian. Tradisi
laki-laki dan 699 perempuan. Wala dikenal oleh suku Matbat, yang merupakan suku asli
Agama dari pulau Misool dan tradisi Wala hanya digelar pada
acara tertentu saja. Penduduk di Misool secara umum
Penduduk kabupaten Raja Ampat mayoritas memeluk mengenal Tradisi Wala. Mereka menyebutnya sebagai lan
agama Kristen. Berdasarkan data Sensus Penduduk batan o atau lagu tanah, yang mengkisahkan tentang asal
Indonesia 2010, pemeluk agama Kristen berjumlah usul Batan Me atau lahirnya komunitas di pulau Misool
68,10%, dimana 67,34% adalah Protestan dan sebagian dan persebaran kehidupan masyarakat suku Matbat.
kecil Katolik yakni 0,76%. Pemeluk agama Islam juga Tradisi ini sempat hampir punah, karena tidak dipelihara
cukup signifikan berjumlah 31,83%, kemudian Hindu oleh penduduk lokal. Namun pada 8 Oktober 2019, tradisi
0,06% dan Buddha 0,01%. Wala diakui sebagai budaya nasional dan telah dituangkan
dalam bentuk sertifikat yang ditandangani oleh Menteri
Suku Bangsa Pendidikan dan Kebudayaan, Effendy Muhadjir di
Sementara itu, etnis yang ada di Raja Ampat cukup Jakarta.
beragam. Etnis asli kabupaten ini termasuk suku
Laganyan, Matbat, Wawiyai, Kawei, Ambel, Wardo, dan
Usba serta suku lainnya yang tersebar di setiap pulau-
pulau Raja Ampat. Selain itu, suku pendatang juga cukup

10 | P a g e
Beragam suku asli dan pendatang, yang kemudian
berbaur menjadi penduduk lokal, turun mewarnai
GEOPARK RAJA AMPAT
keberagaman budaya di Raja Ampat. Mereka mewarisi
Zamrud Karst Khatulistiwa kekayaa budaya yang tak ternilai harganya, berupa benda
maupun nirbenda. Semua terekam dengan sempurna, baik
Geopark Raja Ampat merupakan kawasan
dalam bentuk lukisan dindin, baru telur keramat, hingga
istimewa berupa gugusan kepulauan karst yang terletak
tari-tarian dan upacara-upacara adat, yang lekat
tepat di garis khatulistiwa. Keunikan geologisnya
menggambarkan keterkaitan penduduk lokal dengan alam
berskala internasional, dengan ditemukannya batuan
sekitar.
tertua yang tersingkap di dunia, berusia 439 – 360 juta
tahun yang lalu (Silur – Devonian) yang terletak di
Misool. Bagaikan sebuah buku, sejarah geologi daerah
Raja Ampat tersusun secara lengkap dan mewakili hampir
sepersepuluh usia bumi.
Ibarat sebuah buku, sejarah geologi kawasan Raja
Ampat tersusun lengkap dan mewakili hampir
sepersepuluh umur bumi.
Kawasan inipun tidak bisa terlepas dari kawasan
megabiodiversitas Papua. Sehingga tidak heran sebagian
besar kawasannya masuk ke dalam kawasan konservasi.
Ekosistem marine dan terestrial Raja Ampat menjadi
habitat bagi ratusan jenis unik, langka, dan terancam
punah. Juga menjadi rumah bagi berbagai jenis satwa dan
tumbuhan endemik, yang tak bisa ditemukan di belahan
Bumi manapun

11 | P a g e
Sebagian besar kawasan Geopark berada di bagian
tengah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat
Daya. Namun, tidak semua wilayah administratif menjadi
batas dari Geopark Raja Ampat.

2.713 Pulau 24 Distrik di Kabupaten Raja


Ampat

Sebagai batas perairan, Geopark Raja Ampat


menggunakan Kawasan Konservasi Laut Daerah dan
Suaka Laut Nasional.

5 KKPD (Kawasan Konservasi Perairan


Daerah)

2 SAP (Suaka Alam Perairan)

Di darat, Geopark Raja Ampat berbatasan dengan


wilayah administrasi kabupaten dan cagar alam.

8 Cagar Alam (Kawasan Konservasi Darat)

12 | P a g e
spesies herpetofauna dengan 5 spesies diantaranya adalah
spesies endemik dan 5 spesies lainnya dilindungi. Juga
WARISAN BIOLOGI
terdapat 47 spesies mamalia dengan diantaranya terdapat
Keanekaragaman geologi Raja Ampat membentuk 1 spesies endemik dan 3 spesies lainnya dilindungi. Dan
kekayaan habitat di kawasan tersebut, baik terestrial yang terakhir, terdapat 274 spesies burung dengan 6
maupun marin. Hal tersebut yang menjadikan Raja Ampat spesies diantaranya adalah endemik, dan 8 spesies juga
memiliki mega-biodiversitas dan berbagai jenis flora dan masuk dalam kategori dilindungi.
fauna endemik yang tidak bisa ditemui di belahan bumi
manapun.
Dengan alasan itu, sebesar 66% wilayah daratan Raja
Ampat adalah Cagar Alam atau CA dengan 7 kawasan
konservasi darat seluas 399.564 hektar yang terdiri atas
CA Waigeo Barat, CA Waigeo Timur, CA Misool, CA
Batanta, CA Salawati, CA Kofiau, dan CA Torobi.
Keanekaragaman Hayati Terestrial
Teridentifikasi 9 habitat terrestrial yang tersebar di 4
pulau utama Raja Ampat, menyumbang keanekaragaman
hayati berupa fauna dan flora endemik yang masih terjaga
dengan baik dan alami. Hal tersebut yang menjadikan
lebih dari setengah kawasan Raja Ampat menjadi
kawasan konservasi.
Keanekaragaman hayati terrestrial Raja Ampat terdiri
atas: 874 spesies tumbuhan yang 9 diantaranya adalah
spesies endemik dan 6 spesiesnya dilindungi; dengan 360
spesies diantaranya adalah pohon. Lalu terdapat 114

13 | P a g e
Keanekaragaman Hayati Laut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Konferensi
Kelautan Dunia (World Ocean Conference/WOC) tanggal
Coral Triangle atau lazim dikenal sebagai Kawasan
15 Mei 2009 di Manado. Dan, letak Raja Ampat pada
Segitiga Terumbu Karang Dunia adalah kawasan seluas
kawasan ini menjadikan Raja Ampat mendapatkan
hampir 4 juta mil persegi mencakup lautan dan perairan
julukan “The Heart of Coral Triangle” atau Jantung
pesisir di Asia Tenggara dan Pasifik yang mengelilingi
Segitiga Karang Dunia.
Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Timor Leste,
dan Kepulauan Solomon. Kawasan ini adalah tempat Sebagai jantung segitiga karang dunia, kawasan laut
keanekaragaman hayati laut terbesar di bumi. Menjadi ini memiliki: 540 jenis karang keras (lebih dari 75% jenis
rumah bagi 75% spesies karang dunia dan sekitar 2.500 karang dunia); 60 jenis udang karang; 1.070 jenis ikan
spesies ikan. Keragaman hayati dan lingkungannya ini karang; 699 jenis hewan lunak (moluska). Hal inilah yang
terbentuk oleh kompleksitas geologi dan aktifitas menjadi alasan luasnya kawasan konservasi perairan Raja
vulkanik yang dikenal dengan istilah “Ring of Fire”. Ampat, baik skala regional maupun nasional, yang
kemudian dikelompokkan menjadi 5 kawasan.

Indonesia menjadi bagian dari Kawasan Coral


Triangle saat deklarasinya turut ditandatangani oleh

14 | P a g e
Sejumlah 5 Kawasan Konservasi Perairan Daerah
atau KKPD tersebut tercatat seluas 1.125.940 hektar yaitu
KKPD Selat Dampier, KKPD Teluk Mayalibit, KKPD
Ayau-Asia, KKPD Kofiau dan KKPD Misool Timur
Selatan. Selain itu juga terdapat 2 Kawasan Konservasi
Perairan Nasional atau KKPN seluas 185.000 Hektar yang
selanjutnya disebut Suaka Alam Perairan atau SAP yang
terdiri atas SAP Kepulauan Waigeo Sebelah Barat dan
SAP Kepulauan Raja Ampat.
Kompleksitas geologi bawah laut Raja Ampat juga
menciptakan gua-gua bawah laut yang memiliki nilai
estetika tersendiri. Gua bawah laut dan saluran rekahan
juga rembesan yang menghubungkan gua-gua ini
menjadikan kawasan ini sebagai salah satu spot
menyelam terbaik didunia.
Selain itu, penemuan fosil hidup yaitu ikan Raja laut
atau Coelacanth (punah 66 juta tahun lalu) dimana tersisa
dua spesies di dunia yang ditemukan di Afrika dan
Sulawesi utara, juga ditemukan di Raja Ampat pada
tanggal 2 Juli 2018.

15 | P a g e
SOSIAL DAN KESEJATERAAN RAKYAT PERTANIAN, KEHUTANAN, PETERNAKAN DAN
PERIKANAN

Sosial dan kesejahteraan rakyat merujuk pada


kondisi dan kualitas kehidupan masyarakat secara umum.
Ini mencakup berbagai aspek, termasuk kondisi sosial,
ekonomi, pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, hak
asasi manusia, dan partisipasi dalam pengambilan
keputusan.

16 | P a g e
PRASARAN PARIWISATA
Energi Jumlah Wisatawan

Jumlah Akomodasi

17 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Raja_Ampat
https://rajaampatgeopark.com/id/our-heritage/bioheritage/
https://rajaampatgeopark.com/id/
https://rajaampatkab.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve=NmI0N2NjN2
VlYmU4MzYwMDgxYjRkMGQ0&xzmn=aHR0cHM6Ly9yYWphYW1wYXRrY
WIuYnBzLmdvLmlkL3B1YmxpY2F0aW9uLzIwMjIvMDIvMjUvNmI0N2NjN2Vl
YmU4MzYwMDgxYjRkMGQ0L2thYnVwYXRlbi1yYWphLWFtcGF0LWRhbGFt
LWFuZ2thLTIwMjIuaHRtbA%3D%3D&twoadfnoarfeauf=MjAyMy0wNi0xMCAw
MDoxMDo0Ng%3D%3

18 | P a g e
19 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai