Anda di halaman 1dari 13

TUGAS BESAR IRIGASI

Disusun Oleh :

Naufal Kamil Abdulloh 2111102443053

Aulia Zainah Az-Zahra Ramadhani 2111102443015

Wahyuni Febrianti 2111102443054

Muhammad Asyifa Wiyarta 2111102443069

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN
TIMUR
2022
KATA PENGANTAR
Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beberapa tahun terakhir, persoalan sumber daya air menjadi topik hangat
dalam pembicaraan khalayak ramai, di samping pemberitaan masalah politik yang
selalu hingar bingar di negeri ini. Berbagai bencana sumber daya air, mulai dari banjir
tahunan atau banjir bandang, waduk jebol, tanah longsor, instrusi air laut, penurunan
muka air atau kekeringan, sampai kebakaran lahan gambut seolah olah tidak
hentihentinya menerpa dan terjadi silih berganti.
Terjadinya bencana sumber daya air dapat disebabkan oleh faktor alam
seperti: curah hujan berlebihan, bencana tsunami, dan banjir lahar akibat letusan
gunung api atau gempa bumi. Namun, bencana juga dapat disebabkan oleh perilaku
manusia yang tidak pantas dan berlebihan terhadap bumi. Pembabatan dan
penggundulan hutan secara berlebihan, pemanenan air tanah yang melebihi imbangan
pengisiannya, kegiatan tambang galian dan tambang-tambang lainya tanpa
mengindahkan pelestarian lingkungan, semuanya itu dapat mengakibatkan kerusakan
tubuh bumi dan akan merusak kehidupan manusia.(Okma Yendri, dkk, 2019).
Penggunaan Air di suatu Daerah Irigasi menjadi hal yang sangat penting agar
sumber daya air yang ada dapat dialokasikan ke semua daerah irigasi secara efisien
dan efektif. Pemberian air irigasi dan hujan akan mempengaruhi imbangan air di
lahan. Bila diketahui ada kelebihan ketersediaan air terhadap kebutuhan air irigasi,
maka dapat dilakukan penghematan dan dimanfaatkan lagi untuk berbagai
kepentingan lain. Sistem imbangan air irigasi di lahan meliputi hujan, suplai air,
kebutuhan air untuk tanaman dan kelebihan air perlu dikelola dengan baik dengan
model simulasi untuk 2 mengetahui besaran parameter-parameter dalam imbangan air
di lahan irigasi dengan menerapkan secara koninyu, terjadwal dan terkontorol.
(Okma Yendri dkk, 2019).
Banyanknya air yang terbuang menyebabkan tidak efisienya penggunaan air,
kelebihan air akibat curah hujan yang berlebihan akan tejadi banjir, Tanaman padi
yang tegenang air dalam waktu lama apabila tidak diatur dengan baik maka tanaman
padi akan membusuk dan mati, bila kekurangan air tanaman padi tidak subur
selanjutnya mati.(Okma Yendri 2020).

1.2 Tujuan
Menurut Christa Emanuel sembiring, 2016, secara garis besar tujuan irigasi
dapat digolongkan menjadi 2 golongan yaitu :
 Tujuan Langsung, yaitu irigasi mempunyai tujuan untuk membasahi tanah
berkaitan dengan kapasitas kandungan air dan udara dalam tanah sehingga
dapat dicapai suatu kondisi yang sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan
tanaman yang ada di tanah tersebut.
 Tujuan Tidak Langsung, yaitu irigasi mempunyai tujuan yang meliputi
mengatur suhu dari tanah, mencuci tanah yang mengandung racun,
mengangkut bahan pupuk dengan melalui aliran air yang ada, menaikkan
muka air tanah, meningkatkan elevasi suatu daerah dengan cara mengalirkan
air dan mengendapkan lumpur yang terbawa air, dan lain sebagainya
1.3 Manfaat
Adapun manfaat suatu system irigasi adalah:

 Untuk membasahi tanah, yaitu membantu pembasahan tanah pada


daerah yang curah hujannya kurang atau tidak menentu.
 Untuk mengatur pembasahan tanah, yang dimaksudkan agar daerah
pertanian dapat di airi sepanjang waktu, baik pada musim kemarau
maupun pada musim penghujan.
 Untuk menyuburkan tanah, yaitu dengan mengalirkan air yang
mengandung lumpur pada daerah pertanian sehingga tanah dapat
menerima unsur-unsur penyubur.
 Untuk kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang rendah (rawa) dengan
endapan lumpur yang dikandung oleh air irigasi
1.4 Batasan Masalah
Adapun yang menjadi Batasan masalah dalam penelitian ini adalah
ketersediaan air irigasi dalam memenuhi air di petak petak sawah dalam penanaman
padi dan pengolaan jaringan irigasi di desa yang meliputi : pengaliran air dan
pembagian air ke petak petak sawah.

1.5 Skematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

1.3 Manfaat

1.4 Batasan Masalah

1.5 Skematika Penulisan

Bab II Tinjaun Pustaka

2.1
Daftar Pustaka
https://sastrasipilindonesia.wordpress.com/category/civil-engineering/rekayasa-
teknik-irigasi/
http://digilib.unimed.ac.id/17129/9/9.%203111531009%20BAB%201.pdf
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kebutuhan Air
Disini dibedakan tiga bidang utama seperti yang dirinci pada table 5-1, bidang-
bidang yang dimaksud adalah :
 Meteorologi
 Agronomi dan tanah serta
 Jaringan irigasi
Dalam memperhitungankan kebutuhan air harus dipertimbangkan kebutuhan untuk
domestik dan industri.
Ada berbagai unsur yang akan dibicarakan secara singkat dibawah ini. Lampiran
2 menyajikan uraian yang leih terinci dengan contoh-contoh.
a. Evaporasi
Analisis mengenai evaporasi diperlukan untuk menentukan besarnya
evapotranspirasi tanaman yang kelak akan dipakai untuk menghitung kebutuhan
air irigasi dan, jika perlu untuk studi neracaair di daerah aliran Sungai. Studi ini
mungkin dilakukan bila tidak terjadi data aliran dalam jumlah yang cukup.
Data-data iklim yang diperlukan untuk perhitungan ini adalah yang berkennan
dengan :
 Temperatur : harian maksimum, minuman dan rata-rata
 Kelembababn relative
 Sinar matahari : lamanya dalam sehari
 Angin : kecepatan dan arah
 Evaporasi : catatan harian

Data-data klimatologi diatas yang standar bagi stasiun-stasiun agrometerologi.


Jangka waktu pencatatan untuk keperluan analisis yang cukup tepat dan andal
adalah sekitar sepuluh tahun.
Metode Data Parameter Perencanaan
Dengan pengukuran Kelas Pan A harga-harga Jumlah rata-rata 10 harian atau 30
evapotransiprasi harian, untuk setiap Tengah bulanan
atau mingguan
Perhitungan dengan rumus Temperatur kelembapan Harga rata-rata Tengah bulanan,
penman atau yang sejenis relative sinar matahari atau rata-rata mingguan
angin

a. Curah Hujan efektif


Untuk irigasi tanaman padi, curah hujan efektif Tengah-bulanan diambil 70%
dari curah hujan rata-rata mingguan atau Tengah-bulanan dengan kemungkinan
tidak terpenuhi 20%. Analisis curah hujan dilakukan dengan maksud untuk
menentukan :
 Curah hujan efektif untuk menghitung kebutuhan irigasi. Curah hujan
efektif atau andalan adalah bagian dari keseluruhan curah huajn yang
secara efektif tersedia untuk kebutuhan air tanaman.
 Curah hujan lebih (excess rainfall) dipakai untuk menghitung kebutuhan
pembuangan/drainase dan debit (banjir).

Untuk analisis curah hujan efektif, curah hujan di musim kemarau dan
penghujan akan sangat penting artinya. Untuk curah hujan lebih, curah
hujan di musim penghujan (bulan-bulan turun hujan) harus mendapat
perhatian tersendiri. Untuk kedua tujuan tersebut data curah hujan harian
akan dianalisis untuk mendapatkan tingkat ketelitian yang dapat diterima.
Data curah hujan harian yang meliputi periode sedikitnya 10 tahun akan
diperlukan.
Untuk proyek-proyek irigasi besar dimana tersedia data-data curah hujan
harian, hendaknya dipertimbangkan studi simulasi. Hal ini akan mengarah
pada diperolehnya kriteria yang lebih mendetail.

Cek Data Analisis & Evaluasi Parameter Perencanaan


-Total - Distribusi bulan/musim Curah Hujan Efektif

Didasarkan pada curah hujan


-Distribusi tahunan minimum Tengah-bulanan,
-Harga-harga tinggi kemungkinan tak terpenuhi 20%,
-Isohet dengan distribusi frekuensi
-Double massplot - Tahunan normal atau log-normal
-Pengaruh ke tinggian,
Tempat pengukuran
angin, orografi Curah hujan lebih
yang dijadikan
Curah huajn 3 – hari maksimum
referensi
dengan kemungkinan tak
-Transportasi/perubahan terpenuhi 20% dengan distribusi
jika seringnya terlalu frekuensi normal atau log –
pendek normal

-Hujan lebat Hujan lebat


Curah hujan sehari maksimum
dengan kemungkinan tak
terpenuhi 20%, 4%-1%, 0,1%
dengan distribusi frekuensi yang
ekstrem .

b. Pola tanam
Pola tanam seperto yang diusulkan dalam tahap studi akan ditinjau dengan
memperhatikan kemampuan tanah menurut hasil-hasil survei. Jika perlu akan
diadakan penyesuaian-penyesuaian.
c. Koefisien tanaman
Koefisien tanaman diberikan untuk menghubungkan evapotranspirasi (ET˳)
dengan evapotranspirasi tanaman acuan (ET Tanaman) dan dipakai dalam rumus
penman. Koefisien yang dipakai harus didasarkan pada pengalaman yang terus
menerus proyek irigasi di daerah itu.
d. Perkolasi dan rembesan
Laju perkolasi sangat tergantung pada sifat-sifat tanah. Data-data mengenai
perkolasi akan diperoleh dari penelitian kemampuan tanah. Tes kelulusan tanah
akan merupakan bagian dari penyelidikan ini.
Apabila padi sudah ditanam didaerah proyek, maka pengukuran laju perkolasi
dapat dilakukan langsung di sawah. Laju perkolasi normal pada tanah lempung
sesudah dilakukan penggenangan berkisar antara 1 mm/hr sampai 3 mm/hr. Di
daerah-daerah miring perebasan dari sawah ke sawah dapat mengakibatkan
banyak kehilangan air. Di daerah-daerah dengan kemiring diatas 5% paling
tidak akan terjadi kehilangan 5 mm/hari akibat perkolasi dan rembesan.
e. Penyiapan lahan
Untuk petak tersier, jangka waktu yang dianjurkan untuk penyiapan lahan
adalah 1,5 bulan. Bila penyiapan lahan terutama dilakukan dengan peralatan
mesin, jangka waktu satu bulan dapat dipertimbangkan. Kebutuhan air untuk
pengolahan lahan sawah (pudding) bisa diambil 200 mm. Ini meliputi
penjenuhan (presaturation) dan penggenangan sawah; pada awal transplantasi
akan ditambahkan lapisan air 50 mm lagi.
Angka 200 mm diatas mengadalikan bahwa tanah itu “bertekstur berat, cocok
dogenangi dan bahwa laahan itu belum berair (tidak ditanami) selama lebih dari
2,5 bulan. Jika tanah itu dibiarkan berair lebih lama lagi, ambillah 250 mm
sebagai kebutuhan air untuk penyiapan lahan. Kebutuhan air untuk penyiapan
lahan termaasuk kebutuhan air untuk persemaian
f. Efisiensi Irigasi
Untuk menilai apakah suatu pemberian air itu efektif dan efisien atau tidak,
dinyatakan dengan efisiensi. Dari sudut pandang keteknikan, pengertian
efisiensi irigasi ini didasarkan pada kenyataan bahwa tidak seluruh air yang
diberikan atau disadap dan masuk ke saluran dapat dialirkan ke bangunan
penyadapan berikutnya /petak lahan yang diairi, tetapi ada bagian yang hilang
/tidak dapat dimanfaatkan.
g. Rotasi/Golongan.
Sistem rotasi sistem ini dilaksanakan jika persidaan air tidak mencukupi, yang
diatur secara giliran atau rotasi antara sekunder, tersier dan quarter. Menurut
banyak sedikitnya persediaan air.
Sistem golongan adalah sawah dibagi menjadi golongan saat permulaan
pekerjaan sawah bergiliran menurut golongan masing-masing sistem golongan
dibagi menjadi tiga, yaitu : vertical, horizontal dan tersebar
 Pada golongan vertical lahan irigasi dibagi menjadi tiga golongan
berdasarkan letak secara vertical yaitu dapat daerah hulu, Tengah dan
hilir
 Pada system horizontal, lahan diabagi dalam blok secara horizontal
ataau sejajar. Yaitu blog baray, Tengah dan timur.
 Mengikat aliran Sungai atau saluran dari utara menuju laut selatan pada
tipe golongan ketiga yaitu besar.

2.2 Jaringan Irigasi

2.2.1 Pengertian Jaringan Irigasi


Air merupakan salah satu faktor penentu dalam proses produksi pertanian.
Oleh karena itu investasi irigasi menjadi sangat penting dan strategis dalam rangka
penyediaan air untuk pertanian. Dalam memenuhi kebutuhan air untuk berbagai
keperluan usaha tani, maka air harus diberikan dalam jumlah, waktu, dan mutu yang
tepat jika tidak maka tanaman akan terganggu pertumbuhannya yang pada gilirannya
akan mepengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

Irigasi adalah segala usaha manusia yang berhubungan dengan perencanaan


dan pembuatan saran untuk menyalurkan serta membagi air ke bidang-bidang tanah
pertanian secara teratur, serta membuang air kelebihan yang tidak diperlukan lagi.
Sebagai suatu ilmu pengetahuan irigasi tidak saja membicarakan dan menjelaskan
metode-metode dan usaha yang berhubungan dengan pengambilan air dari
bermacam-macam sumber, menampungnya dalam suatu waduk atau menaikkan
bidang tanah yang akan diolah, tapi juga mencakup masalah-masalah pengendalian
banjir Sungai dan segala usaha yang berhubungan dengan pemeliharaan dan
pengamanan Sungai untuk keperluan pertanian (Wirawan, 1991).

2.3 Saluran Irigasi

Anda mungkin juga menyukai