LP Kehamilan Trimester Iii
LP Kehamilan Trimester Iii
DISUSUN OLEH
LAPORAN PENDAHULUAN
Telah disetujui
Mengetahui
Program Studi Profesi Bidan
Ketua,
ii
KATA PENGANTAR
Penyusun
iii
4
DAFTAR ISI
iv
5
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
vii
KONSEP DASAR
KEHAMILAN TRIMESTER III
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Ibu hamil adalah seorang wanita yang sedang mengandung yang
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan adalah waktu
transisi, yaitu masa antara kehidupan sebelum memiliki anak yang
sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak itu
lahir (Ratnawati, 2020).
Kehamilan merupakan penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional. Maka, dapat
disimpulkan bahwa kehamilan merupakan bertemunya sel telur dan
sperma di dalam atau diluar Rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi
dan plasenta melalui jalan lahir (Yulaikhah, 2019).
2. Proses Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai berkesinambungan yang
terdiri dari :
a. Ovum
Meiosis pada wanita menghasilkan sebuah telur atau ovum.
Proses ini terjadi di dalam ovarium, khususnya pada folikel ovarium.
Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi.
b. Sperma
Ejakulasi pada hubungan seksual dalam kondisi normal
mengakibatkan pengeluaran satu sendok teh semen, yang mengandung
200-500 juta sperma, ke dalam vagina. Saat sperma berjalan tuba
uterina, enzim-enzim yang dihasilkan disana akan membantu kapasitas
sperma. Enzim-enzim ini dibutuhkan agar sperma dapat menembus
lapisan pelindung ovum sebelum fertilisasi.
2
c. Fertilisasi
Fertilisasi berlangsung di ampula (seperti bagian luar) tuba
uterina. Apabila sebuah sperma berhasil menembus membran yang
mengelilingi ovum, baik sperma maupun ovum akan berada di dalam
membran dan membran tidak lagi dapat ditembus oleh sprema lain.
Dengan demikian, konsepsi berlangsung dan terbentuklah zigot.
d. Implantasi
Zona peluzida berdegenerasi dan trofoblas melekatkan dirinya
pada endometrium rehim, biasanya pada daerah fundus anterior atau
posterior. Antara 7 sampai 10 hari setelah konsepsi, trofoblas
mensekresi enzim yang membantunya membenamkan diri ke dalam
endometrium sampai seluruh bagian blastosis tertutup (Armini et al.,
2018).
Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio
Untuk setiap kehamilan harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan
ovum (konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi (Wiknjosastro, 2019).
Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur
(ovum) dan sel mani (spematozoon) yang dilanjutkan dengan proses nidasi
dan plasentasi (Mochtar, 2017).
Tabel 1. Pembentukan Organ Sesuai Dengan Panjang Fetus dan
Umur Kehamilan
3
Umur Panjang
Pembentukan Organ
Kehamilan fetus
Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya dan
ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seorang diluar dari
dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan,
rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama
dan merasakan meningkatnya libido. Ibu merasa lebih stabil,
kesanggupan mengatur diri lebih baik, kondisi atau keadaan ibu lebih
menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan perubahan fisik tubuhnya,
janin belum terlalu besar sehingga belum menimbulkan
ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan mengerti tentang
kehamilannya.
c. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil Trimester III
Trimester ketiga sering kali disebut periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu
kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan
dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu
merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini
menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya
tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. Ibu sering kali merasa
khawatir atau takut kalau–kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak
normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan
akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya
membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut
akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu
melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada
trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek.
Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari
bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil.
Pada trimester inilah ibu sangat memerlukan ketenangan dan dukungan
dari suami, keluarga dan bidan. Trimester ketiga adalah saat persiapan
aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Periode ini juga
disebut periode menunggu dan waspada sebab merasa tidak sabar
menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut
12
e. Persiapan Sibling
Persiapan sibling dimana wanita telah mempunyai anak pertama
atau kehamilan para gravidum, yaitu persiapan anak untuk menghadapi
kehadiran adiknya:
1) Support anak untuk ibu (wanita hamil) menemani ibu saat
konsultasi dan kunjungan saat perawatan akhir kehamilan untuk
proses persalinan.
2) Apabila tidak dapat beradaptasi dengan baik dapat terjadi
kemunduran perilaku, misalnya mengisap jari, ngompol, nafsu
makan berkurang, rewel.
3) Intervensi yang dapat dilakukan misalnya memberikan perhatian
dan perlindungan tinggi dan ikut dilibatkan dalam persiapan
menghadapi kehamilan dan persalinan. Adaptasi sibling tergantung
dari perkembangan anak bila usia kurang dari 2 tahun: Belum
menyadari kehamilan ibunya, belum mengerti penjelasan. usia 2-4
tahun: mulai berespon pada fisik ibu. Usia 4-5 tahun: senang
melihat dan meraba pergerakan janin. Usia sekolah: dapat
menerima kenyataan, ingin mengetahui terjadinya kehamilan dan
persalinan
7. Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan
Untuk mendiagnostik kebidanan, perlu dilakukan pemeriksaan
diagnostik kehamilan sebagai berikut :
a. Tes urine kehamilan (tes HCG)
1) Dilaksanakan seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu
minggu setelah koitus)
2) Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi hari.
b. Palpasi abdomen
Menggunakan cara Leopold menurut Sulistyawati (2019) dengan tahap
sebagai berikut:
1) Leopold I
17
B. Konsep ANC
1. Pengertian Antenatal Care (ANC)
Antenatal care adalah pelayanan yang diberikan oleh tenaga
Kesehatan (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan) kepada ibu
selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal
(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2016).
2. Tujuan Pelayanan Antenatal Care (ANC)
a. Tujuan Umum
19
C. Asuhan Kebidanan
23
1. Pengkajian
a. Data Subjektif
Terdiri dari Biodata Pasien dan Penanggung Jawab, Keluhan
dan Alasan Datang, Riwayat Kesehatan (Dahulu, Sekarang dan
Keluarga), Riwayat Perkawinan (usia menikah, lama menikah, brp kali
menikah), Riwayat Menstruasi (menarche, siklus/lama, byknya haid,
dismenorea), Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu,
Riwayat Kehamilan sekarang (usia kehamilan menurut pasien, HPHT,
periksa ANC berapa kali, therapy, penkes, suntik TT 1-3, kebiasaan
merokok, minum minuman keras, jamu, obt2an, ada hewan peliharaan,
gerakan janin, dan rencana bersalin). Riwayat KB (KB yang
digunakan, lamanya, alas an berhenti, renc KB stlh bersalin),
Kebutuhan sehari hari sebelum dan slm hamil (nutrisi, eliminasi,
aktivitas, istirahat, seksual, personal hygiene), Psikososiospiritual
(perasaan dengan kehamilan, respon keluarga terhadap kehamilan, dan
pengambil keputusan).
b. Data Objektif
Terdiri dari pemeriksaan :
1) Tingkat Kesadaran
2) Berat Badan dan Tinggi Badan
3) LILA
4) TTV
5) Status Obstetri
c. Inspeksi
1) Muka : tidak ada atau adanya cloasma gravidarum, tidak odema
2) Mamae : Montgomery terlihat, putting susu menonjol, colostrum
sudah keluar
3) Perut : Linea Alba dan Striae gravidarum ada
4) Anus : tidak ada hemoroid
d. Palpasi
1) Leopold I : TFU pertengahan antara prosesus xipoideus dan pusat.
Bagian fundus teraba bulat, lunak dan tidak melenting
24
No Intervensi Rasional
1. Kaji TTV Merupakan data dasar dalam
menentukan intervensi
selanjutnya
2. Monitor status pernapasan Menentukan luas dan
klien pada pergerakan dada beratnya masalah atau
keluhan yang terjadi
3. Anjurkan klien untuk Mengurangi pemakaian O2
banyak istirahat
4. Anjurkan klien untuk tidur Posisi semi fowler dapat
setengah duduk mengefektifkan expansi paru
dan mengurangi sesak
No Intervensi Rasional
1. Kaji secara terus-menerus Data dasar terbaru untuk
ketidaknyamanan klien dan merencanakan perawatan.
metoda untuk mengatasinya
2. Kaji satatus pernapasan klien Penurunan kapasitas
27
penurunan oksigenasi
jaringan serta mempengaruhi
perasaan letih berlebihan
6. Rujuk klien untuk konseling mungkin perlu bagi klien
bila kurang tidur atau menghadapi perubahan
kelelahan mempengaruhi siklus tidur-terjaga,
aktifitas kehidupan sehari- mengidentifikasi prioritas
hari yang tepat dan memodifikasi
komitmen
31
DAFTAR PUSTAKA