Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS

“PT. INDOFOOD”

Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis


Dosen Pengampu : Tri Handayani, S.E, M.Si

Disusun Oleh :

1. Bona Hutagao (l5604230065)


2. Dimas Saputra (5604230061)
3. Wahyu Hidayat (5604230062)
4. Mayzura (5604230057)
5. Lusy Amelia (5604230078)

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA


PROGRAM STUDI BISNIS DIGITAL
POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah dan Inayah- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Pengantar Bisnis tentang PT. Indofood.

Tujuan dibuatnya makalah sebagai tugas dari mata kuliah Hukum


Pengantar Bisnis. Makalah yang telah kami buat mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dan berkontribusi dalam pembuatan makalah Pengantar Bisnis
tentang PT. Indofood.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tatanan bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah Pengantar Bisnis tentang PT. Indofood.

Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat menambah


wawasan, pengatahuan dan inspirasi dari pembaca.

Bengkalis, 01 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................

A. Latar Belakang ..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................

A. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk................................................................3


B. Lingkungan Eksternal.....................................................................................3
C. Analisis SWOT PT Indofood.........................................................................7

BAB III PENUTUP .................................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan Indofood adalah salah satu perusahaan makanan dan minuman
terkemuka di Indonesia yang telah berhasil menempatkan diri sebagai pemimpin
pasar dalam industri tersebut. Indofood merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang produksi makanan dan minuman yang telah berdiri sejak tahun 1990 dan
didirikan oleh Sudono Salim, seorang pengusaha Indonesia kelahiran Tiongkok.
Awalnya, perusahaan ini hanya bergerak dalam bidang produksi mie instan dengan
merek dagang Indomie. Namun, dengan kesuksesan Indomie, perusahaan ini
kemudian mengembangkan bisnisnya dengan mengeluarkan produk-produk makanan
dan minuman lainnya. Pada tahun 1994, Indofood resmi melantai di Bursa Efek
Indonesia dan pada tahun 1996, perusahaan ini mulai terlibat dalam bisnis minyak
sawit dengan mendirikan PT Salim Ivomas Pratama Tbk. Pada tahun 2006, Indofood
mengakuisisi perusahaan biskuit besar di Indonesia, Khong Guan. Kemudian, pada
tahun 2010, perusahaan ini membeli saham mayoritas di PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk, perusahaan yang bergerak dalam produksi mie instan, biskuit,
minuman, dan makanan ringan. Pada tahun yang sama, Indofood juga mengakuisisi
perusahaan makanan laut bernama PT. Panganjaya Intikusuma. Selain itu, Indofood
juga mengembangkan bisnisnya di luar negeri dengan mendirikan pabrik di berbagai
negara seperti Filipina, Vietnam, dan Nigeria. Pada tahun 2012, Indofood bahkan
masuk dalam daftar Fortune Global 500 sebagai perusahaan dengan pendapatan
terbesar di dunia. Hingga saat ini, perusahaan Indofood telah berkembang menjadi
perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia dengan merek-merek
terkenal seperti Indomie, Chitato, Pop Mie, Sarimi, dan lain-lain. Perusahaan ini
memiliki ribuan karyawan dan pabrik di seluruh Indonesia serta terus berupaya
mengembangkan bisnisnya di pasar global. Seiring dengan keberhasilannya,
Perusahaan ini memiliki visi untuk menjadi produsen makanan dan minuman
terdepan di Indonesia dan dunia serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi
masyarakat dan lingkungan. Dalam mencapai visi tersebut, Indofood selalu
mengutamakan kualitas dan inovasi dalam setiap produk yang dihasilkan. Indofood
dihadapkan pada berbagai tantangan dalam menjaga integritas dan etika bisnisnya.

1
Dalam menjalankan bisnisnya, Indofood diharapkan untuk mematuhi standar etika
bisnis yang tinggi, termasuk dalam hubungannya dengan pelanggan, karyawan, mitra
bisnis, dan masyarakat.
Dalam konteks ini, analisis perilaku etika bisnis perusahaan Indofood dalam
skala bisnis internasional menjadi penting untuk dilakukan. Pada analisis ini, akan
dikaji bagaimana Indofood menjalankan bisnisnya dan menghadapi berbagai
tantangan yang terkait dengan etika bisnis internasional. Selain itu, akan dibahas pula
kebijakan, praktik, dan program yang diimplementasikan oleh perusahaan untuk
memastikan bahwa etika bisnis tetap menjadi prioritas utama. Dalam konteks
globalisasi dan digitalisasi yang semakin cepat, perusahaan perlu memastikan bahwa
mereka mematuhi standar etika bisnis yang ketat dalam semua aspek operasi mereka.
Oleh karena itu, Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang perilaku etika bisnis
perusahaan Indofood dalam skala internasional. Etika bisnis adalah prinsip-prinsip
moral yang diterapkan pada dunia bisnis. Hal ini mencakup perilaku yang adil, jujur,
dan bertanggung jawab dalam mengelola perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan
mengevaluasi apakah Indofood telah memenuhi standar etika bisnis yang diharapkan
dalam menjalankan bisnisnya. Kita akan melihat bagaimana perusahaan
memperlakukan karyawan, pelanggan, dan juga lingkungan sekitar. Kita juga akan
mengevaluasi bagaimana perusahaan mematuhi aturan dan peraturan yang berlaku.
Melalui analisis ini, kita akan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang
bagaimana Indofood beroperasi sebagai perusahaan besar di Indonesia dan
kontribusinya terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Dengan memahami etika
bisnis perusahaan Indofood, kita dapat mengidentifikasi kesempatan untuk
meningkatkan perilaku etika bisnis dan mempromosikan kesejahteraan sosial dan
lingkungan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Indofood Sukses Makmur Tbk atau lebih dikenal dengan nama Indofood
merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di
Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990.
berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang
dituangkan dakam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 Perseroan
mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood
Sukses Makmur. Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah
perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang
didirikan pada tahun 1971. PT. Indofood Sukses Makmur terus mengalami
kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya pesebaran distribusi produk yang
dipasarkan. Saat ini, perusahaan ini memliki 36 pabrik, lebih dari 10 merek dengan
150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir 150.000 outlet.

B. Lingkungan Eksternal
1. Mikro
a. Konsumen
Konsumen indomie tidak hanya ada di indonesia saja tetapi berada di
australia. Indomie merupakan makanan kegemaran di asutralia, hal ini bisa
dilihat dari toko-toko yang selalu kehabisan stok karena permintaan akan
indomie di australia cukup banyak. Hal ini juga di dukung oleh kebiasaan
masyarakat australia yang membutuhkan makanan cepat saji karena
kapadatan jam kerja dan banyaknya netizen. Di Australia, tahun 2009
indomie dijual dengan harga 25 sen per bungkusnya atau AUD 10 untuk
satu kardus berisi 40 bungkus indomie, sedangkan di Amerika Serikat pada
tahun 2009, indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3 bungkusnya
b. Pesaing
Salah satu kompetitior indomie adalah mie sedap, mie sedap masuk
ke pasar dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga yang

3
ditawarkan indomie. Sehingga konsumen yang terpengaruh harga akan lebih
memilih mie sedap.
Pesaing indomie di australia adalah makanan pasta. Tetapi tetap saja
indomie dapat lebih unggul karena indomie memiliki ke khasan rasa dan
harga yang lebih murah harga 1 dolar per 3 bungkus, dan penyajiannya juga
mudah serta cepat.
Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di
media elektronik dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan
billboard secara luas. Indomie sangat dikenal dengan taglinenya, "Indomie
Seleraku". Pada tahun 2008 Indomie melakukan inovasi dalam promosinya
dengan mengadakan event Indomie Jingle Dare, sebuah ajang kompetisi
bagi pelajar tingkatan SMA untuk membuat jingle bagi iklan Indomie.
c. Pemasok
Grup Indofood merupakan perusahaan “Total Food Solutions”,
dengan kegiatan usaha yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi
produk akhir yang tersedia di pasar. Sebagai perusahaan terkemuka dalam
industri makanan olahan di Indonesia, kegiatan operasional. Grup Indofood
didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-produknya
sangat dikenal di seluruh nusantara. Produk-produk Grup Indofood antara
lain mi instan, dairy, bumbu penyedap makanan, makanan ringan, makanan
bayi, tepung terigu, pasta, biskuit, minyak goreng, margarin dan shortening.
Merek-merek produk Grup Indofood merupakan merek terkemuka di pasar
domestik, dikenal konsumen sebagai produk berkualitas dengan harga
terjangkau dan tersedia di berbagai pelosok Indonesia.
d. Chanel of distribution
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah
penyaluran barang yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke
konsumen. Para produsen berhak menentukan kebijakan distribusi yang
akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang serta luasnya armada
penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan berada dalam persaingan
yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan penelitian

4
terhadap pasarnya. Penelitian tersebut untuk mengetahui kebutuhan serta
selera konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta
menciptakan langganan (Kotler, 2006). Ada beberapa alternatif yang
mungkin dipilih penjual dalam mendistribusikan produknya kepada
konsumen, yaitu :
a. manufaktur → konsumen,
b. manufaktur → pedagang eceran → konsumen,
c. manufaktur → pedagang besar → pedagang eceran → konsumen
d. manufaktur → agen → pedagang besar → pedagang eceran →konsumen
Dan berdasarkan survey yang dilakukan oleh Qasa Consulting,
kekuatan distribusi Indomie terbukti, dalam The Most Powerfull
Distribution Performance tahun 2007, yang mencapai 95%. Karena
pendistribusian indomie sangat baik, maka Indomie mudah di dapatkan oleh
kosumen dimanapun.
e. Sumber daya manusia
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa
karyawan adalah salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan
unsur penting dalam keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap
karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi
bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itu sendiri.
Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina
hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling
menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu
semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan di pasar
yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam
setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke
dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di
Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.
2. Makro
a. Ekonomi

5
Menurut catatan Bursa Efek Jakarta tahun 1994, PT. Indofood
berhasil menguasai 90% pasar mie instant di Indonesia. Sedangkan untuk di
Australia, Indofood dengan kategori mie instant berhasil menguasai hingga
70%. Oleh karena itu, harga Indomie di Australia sendiri senilai 69 sen atau
kurang lebih Rp. 5700,-. Selain Indomie, Indofood memproduksi sejumlah
merek mi instan lainnya, seperti Sarimi dan Supermi. Namun, Indomie
menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan dari divisi mi instan
Indofood. Pada 2009 lalu, total nilai penjualan mi instan meningkat 7,2
persen menjadi Rp11,68 triliun dari Rp10,90 triliun di 2008. Kenaikan ini
disebabkan oleh naiknya volume penjualan dan kenaikan harga pada 2008
dan 2009. Peningkatan penjualan dan turunnya biaya produksi menaikkan
marjin laba usaha divisi ini menjadi 11,8 persen pada tahun 2009 dari 4,1
persen pada 2008.
Sudah bertahun-tahun PT. Indofood bertahan di pasar Australia
bahkan begitu digemari oleh warga Australia. Daur hidup produknyapun,
tetap berada di puncaknya bahkan mengalahkan mie instant dari negaranya
sendiri maupun negara luar lainnya. Tetapi dengan harga Indomie yang
begitu tinggi dibandingkan di Indonesia, perusahaan tetap saja harus
membayarkan pajak usaha dari keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Hingga kini, permintaan Australia terhadap produk PT. Indofood tetap
meningkat dari tahun ke tahun. Itu yang membuat perusahaan ini bertahan
di pasar Australia hingga sekarang.
b. Sosial dan Budaya
Faktor social dan budaya, menitikberatkan kepada tata nilai dan
sikap dari masyarakat. PT. Indofood melihat dan menyesuaikan terlebih
dahulu produknya sebelum akhirnya mampu menguasai pasar Australia.
Tata nilai dan sikap masyarakat ini akan mempengaruhi gaya hidup
masyarakat yang pada gilirannya akan mempengaruhi pada permintaan
produk terhadap perusahaan. Dilihat dari budaya Australia yang tidak
berbeda jauh dengan Indonesia, serta cita rasa yang telah tertanam di lidah
masyarakat Australia dengan lidah Indonesia yang hamper sama, membuat
Indofood tidak perlu repot-repot mengubah kemasan atau komposisi

6
pembuatan produknya karena telah sesuai dengan masyarakat Indonesia.
Dilihat dari sisi aktifitas masyarakat Australia, mayoritas adalah orang-
orang yang sibuk. Yang terlalu focus pada pekerjaan hingga melupakan
kepentingan sendiri. Sehingga hal ini menjadi peluang bagi Indofood untuk
memasuki pasar Australia.
c. Teknologi
PT. Indofood harus memahami pengaruh perubahan faktor teknologi
terhadap kegiatan operasional perusahaan serta pemahaman tentang
kemampuan perusahaannya dalam menciptakan produk. Perkembangan
teknologi ini, selain dengan menunjang tercapainya tujuan perusahaan dapat
juga menjadi ancaman bagi merosotnya produktifitas perusahaan.
Perusahaan Indofood yang dibentuk di Australia, pastinya memiliki mesin-
mesin canggih untuk memenuhi permintaan masyarakat Australia terhadap
Indomie. Teknologi lain seperti internet dan social-network lain juga
ditempuh PT. Indofood untuk memasarkan produknya.
d. Demografi
Pemasaran Indomie dari perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur
ini menargetkan kepada konsumen dengan rentang usia diatas 3 tahun.
Karena akan kurang pantas jika dikonsumsi oleh batita (bayi dibawah tiga
tahun) mereka masih membutuhkan asupan gizi yang lebih baik, makanan-
makanan bermanfaat bagi pertumbuhan mereka. Tetapi apabila untuk
dikonsumsi sekali-kali tidak apa-apa. Dari sisi jenis kelamin, dapat
dikonsumsi oleh pria maupun wanita. Dari sisi penghasilan, harga mie
instant Indomie sendiri masih cukup terjangkau di Australia bila
dibandingkan dengan rata-rata penghasilan warga mereka per tahun.

C. Analisis SWOT PT Indofood


1. Kekuatan (Strength)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau
konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Berbagai
keunggulan yang dimiliki PT. INDOFOOD, yaitu :

7
a. Produk yang terpercaya baik nasional maupun internasional.
b. Kuatnya tim pemasaran untuk program menjaga mutu, sampai ke plosok
desa.
c. Indofood memiliki jaringan R&D terluas di kalangan perusahaan makanan.
d. Indofood berkomitmen untuk mengarut prinsip bisnis di semua negara,
disesuaikan dengan undang-undang lokal, praktek-praktek budaya dan
agama.
e. Pembagian tugas pada masing-masing pemilik modal sudah terbagi dengan
jelas dan adil sesuai kapasitas jabatan.
f. Indofood menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang
terdesentralisasi, dengan mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di
masing-masing unit bisnis.
g. Keahlian dalam cita rasa Indonesia.
h. Brand yang sudah terkenal.
i. Kualitas SDM yang baik.
j. Produk-produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau.
2. Kelemahan (Weaknesses)
Merupakan faktor-faktor yang belum dilakukan atau tidak dimiliki oleh
unit bisnis dalam menjalankan usahanya. Dalam PT. INDOFOOD memiliki
kendala-kendala, sebagai berikut :
a. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan.
b. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood.
c. Permintaan pasar yang belum terpenuhi.
d. Produk yang tidak dapat dibedakan dengan kompetitor.
e. Persediaan bahan baku sebagian masih bergantung pada Impor.
f. Biaya produksi kurang efisien karena menggunakan bahan bakar dengan
harganya yang cenderung mahal.
g. Merk Indomie yang dijadikan generic name sehingga mengurangi nilai
penjualan.
3. Peluang (Opportunities)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi.
Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep

8
bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi
lingkungan sekitar. Peluang terhadap PT. INDOFOOD, yaitu :
a. Melakukan ekspansi ke luar negeri.
b. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis.
c. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain.
d. Pasar domestik yang berkembang.
e. Segmen pasar yang baru.
f. Pasar Internasional.
g. Pasar yang luang karena kompetiror yang tidak sanggup memenuhi
permintaan customer.
h. Diminati dan dapat diterima baik oleh masyarakat.
i. Dukungan dan kebijakan pemerintah terhadap bea masuk atas bahan baku
yang dapat diimpor.
j. Daya beli konsumen yang meningkat sepanjang tahun.
4. Ancaman (Threaths)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat
mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Ancaman
terhadap PT. INDOFOOD, yaitu :
a. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun
inovasi.
b. Tidak fokus terhadap satu jenis produk.
c. Persaingan harga dengan kompetitor.
d. Kompetitor mengeluarkan produk baru yang inovatif.
e. Kompetitor memegang pangsa terbesar.
f. Dikenakan pajak penjualan.
g. Krisis keuangan dunia.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
PT.Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan yang sudah sangat
maju,dengan terus mempelajari dan menganalisa SWOT perusahaannya dan
lingkungannya PT.Indofood Sukses Makmur Tbk dapat mengantisipasi kelemahan-
kelemahan perusahaan mereka disertai strategi-strategi yang baik diharapkan
perusahaan ini dapat terus berkembang.

B. Saran
Adapun saran untuk PT Indofood Sukses Makmur,Tbk khususnya pada
produk Indomie yang didasarkan atas hasil evaluasi factor internal dan factor
eksternal, yaitu:
1. Dengan memperkuat mereknya sendiri, misalnya dengan melakukan inovasi,
meningkatkan kesetiaan retailer, dan memberikan bonus pembelian.
2. Tserus meningkatkan strategi promosi seperti
a. Tagline : Indomie Seleraku
b. Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
c. Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar
SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April
2008.
d. Pembuatan Shop Sign
3. Pemanfaatan dan pengalokasian modal dengan tepat yang digunakan untuk
pengembangan teknologi seoptimal mungkin.
4. Mempertahankan ciri khas produk

10

Anda mungkin juga menyukai