Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi


Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan
menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta yakni nabi Muhammad SAW.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas “BUDAYA MELAYU”

Makalah ini memuat tentang seni tari tradisional Melayu di Riau yang sangat penting kita
ketahui. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang
cukup jelas bagi pembaca.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang……………………………………………………………………

2. Rumusan Masalah………………………………………………………………

3. Tujuan Penulis…………………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Tari Tradisi……………………………………………………..

2. Macam-macam tari tradisional riau………………………………….

3. Tari tradisional melayu yang umum kita ketahui…………….


BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perjalanan dan bentuk tari tradisi di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan
kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara
kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka
perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.

Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni tari membuat
indonesia kaya akan adat kebudayaan kesenian, terutama di daerah riau yang memiliki tari
tradisi melayu. Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia
mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Tarian tradisi di Indonesia
mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat
lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya
bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di
Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di
Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri.

2. Rumusan masalah

1. Pengertian tari tradisional

2.Macam macam tari tradisi melayu riau

3.Nilai dalam tari tradisi dalam tari zapin dan tari persembahan

3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini guna memenuhi tugas dari dosen BUDAYA
MELAYU yaitu Bapak Ulul Azmi. Melalui makalah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh
mahasiswa adalah sehingga setalah membaca makalah ini, mahasiswa dapat terus menjaga
dan melestarikan seni tari tradisi yang ada di riau serta menemukan cara-cara terbaru untuk
mengatasinya agar tari tradisi riau dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tari Tradisional

Tari tradisional merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan secara turun-
temurun, serta biasanya mengandung nilai filosofi, simbolis, dan religious. Sebelum
bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan indonesia sudah
mengembangkan seni tarinya tersendiri. Tari tradisional indonesia mencerminkan kekayaan
dan keanekaragaman bangsa indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti ; tarian bali, tarian
jawa, tarian sunda, tarian minangkabau, tarian palembang, tarian melayu, tarian aceh, dan
masih banyak lagi adalah seni tari yang berkembang sejak dahulu kala, meskipun demikian
tari ini tetap dikembangkan hingga kini

Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau substansi
gerak, dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia. Gerak- gerak dalam tari bukanlah
gerak realistis atau gerak keseharian, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif.

B. Macam macam tari tradisional masyarakat melayu riau

1. Tari Makan Sirih (Tari Persembahan)


Tari Makan Sirih, biasanya disebut tari persembahan yang biasanya digunakan untuk
menyambut tamu atau pembukaan acara-acara tertentu. Tarian ini menggambarkan bahwa
orang melayu Riau menghargai hubungan persahabatan dan kekerabatan.

2. Tari Makyong

Tarian ini adalah jenis dramatari yang sangat dipengaruhi oleh budaya
Melayu. Makyong diperkirakan telah ada di Riau hampir seabad yang lalu dan sering kali
dipentaskan di pematang sawah selepas memanen padi. Tarian tersebut dipentaskan oleh
penari-penari topeng dan diiringi alat musik seperti rebab, gendang, dan tetawak.

3. Tari Zapin

Tari zapin telah lama berkembang di banyak daerah di Indonesia dan salah satunya di
Kepulauan Riau. Tari ini banyak dipengaruhi oleh budaya Arab dan sarat kandungan agama
dan tata nilai. Tarian ini mempertontonkan gerakan kaki cepat mengikuti pukulan gendang
(marwas). Zapin awalnya hanya dilakukan penari lelaki namun kini penari perempuan juga
ditampilkan

4. Tari Joged Lambak

Tari Joged Lambak adalah tarian yang kental dengan budaya Melayu. Gerak tariannya
cenderung lemah gemulai sementara lagu-lagu yang ditarikan adalah lagu atau irama joget
seperti Serampang Laut, Tanjung Katung, dan Anak Kala. Alat musik yang digunakan antara
lain gendang, gong atau tetawak.

5. Tari Suku Melaut Teluk Meranti

Tarian yang berpijak pada tradisi masyarakat di Kabupaten Pelalawan, khususnya Suku Laut
di Kecamatan Teluk Meranti yang biasa menggunakan Ambong sebagai alat untuk
mengumpulkan dan membawa Niau (Kelapa). Pada garapan tari ini digambarkan bahwa
ambong sebagai properti tari dapat dimainkan juga sesuai dengan kebiasaan masyarakat
memperlakukan ambong itu. Ambong dipikul, ambong dijunjung, ambong dihentak, ambong
digoyang, ambong digegar, ambong ditungkup.
6. Tari Manggar

Tari Manggar menceritakan mengenai Sejarah Kota Pekanbaru, yaitu ditemukannya sebuah
Kota yang bernama Sena yang kini dikenal dengan nama Senapelan.

7. Rentak bulian

Rentak Bulian adalah salah satu cara pengobatan yang berasal dari Suku Talang
Mamak,Indragiri Hulu.Rentak Bulian ini berasal dari kata Rentak dan Bulian,Rentak artinya
merentak ata melangkah,sedangkan Bulian adalah tempat singgah makhluk Bunian atau
makhluk halus dalam bahasa Indragiri Hulu. Tarian Rentak Bulian ini sangat kental dengan
unsur magis.

Tarian ini menggambarkan bagaimana cara orang setempat untuk mengobati orang sakit
dengan menggunakan mantra-mantra yang dipimpin oleh seorang dukun dan dayang-dayang
wanita.

Fungsi dari tarian Rentak Bulian ini adalah : Sarana Pengobatan,Tolak Bala,Bertimbang
Adat,Membuang sumbang,Mematikan Tanah,Mengamankan binatang buas yang
mengamuk,Mengangkat pimpinan yang baru,Membuang pantang secara massal bagi
masyarakat

8. Tari Olang-olang

Tari olang-olang adalah tarian yang disukai puak Melayu Sakai. Tarian ini menceritakan
bagaimana seorang pemuda menemui dari gadis kayangan, lalu bercinta kasih, kemudian
hubungan cinta kasih tersebut putus karena sigadis melanggar pantangan. Pantangan itu ialah
gadis tersebut tidak boleh menari. Tarian ini mengambil dari gerak burung elang yang sedang
terbang. tarian ini dapat dijumpai di Kecamatan Siak dan Merbau.

C. TARI TRADISIONAL MELAYU YANG UMUM KITA KETAHUI

1. TARI TRADISI PERSEMBAHAN RIAU

Tari makan sirih (Persembahan) adalah salah satu tarian tradisional atau tarian klasik riau
(melayu) yang umumnya dipentaskan untuk menyambut dan dipersembahkan untuk
menghormati tamu agung yang datang.

Saat pertunjukan, salah satu penari dalam tari persembahan akan membawa kotak yang berisi
sirih. Sirih dalam kotak tersebut kemudian dibuka dan tamu yang dianggap agung diberi
kesempatan pertama untuk mengambilnya sebagai bentuk penghormatan, kemudian diikuti
oleh tamu yang lain.
Karenanya, banyak orang yang menyebut tari persembahan Riau dengan sebutan tari makan
sirih. Bagi masyarakat Riau, sirih bukan hanya sekadar benda. Sirih juga menjadi media
perekat dalam pergaulan.

Melalui tarian, masyarakat Riau telah menunjukkan kesadaran bahwa manusia saling
berhubungan dengan manusia lainnya. Kesadaran sosial tersebut kemudian mampu
menumbuhkan komunikasi yang baik, saling menghargai, dan menghormati
terhadap sesama manusia.

Adanya tari penyambutan untuk tamu menunjukkan bahwa, orang Melayu sangat menghargai
hubungan persahabatan dan kekerabatan.

Tari persembahan merupakan tari Melayu yang biasa dipentaskan untuk menyambut
kedatangan tamu agung. Tari ini dibawakan oleh 5-9 orang (dan seringnya berjumlah ganjil)
dengan satu orang yang dianggap spesial karena membawa tepak sebagai persembahan
kepada tamu.

Filosofi pemberian tepak yang berisi sirih ini sangat tinggi. Karena apabila tamu yang diberi
sirih tidak mengambil (memakannya) maka dianggap tidak sopan. Bahkan pada zaman
kerajaan dahulu, raja akan murka bila sirih tersebut tidak dimakan.

Gerak tari persembahan sangat sederhana, bertumpu pada gerakan tangan dan kaki. Gerakan
menunduk sambil merapatkan telapak tangan merupakan bentuk penghormatan kepada para
tamu yang datang. Tari Makan Sirih pada umumnya ditarikan oleh kalangan remaja.

Nilai-nilai pada Tarian Persembahan Melayu Riau

Tari Makan Sirih mengandung nilai-nilai luhur antara lain :

a. Disiplin dan kesabaran.

Nilai ini tercermin dari ragam gerak tari yang harus dipelajari dengan kedisiplinan dan
kesabaran agar dapat menguasai tari ini dengan baik. Salah satu syarat untuk dapat menarikan
tari Melayu adalah sang penari dapat menjiwai setiap gerakan, bukan hanya sekadar
melenggang saja.

b. Hiburan.

Tari Makan Sirih menampilkan gerakan yang indah dan alunan musik yang gembira. Tamu
akan merasa terhibur jika disambut dengan tari ini.

c. Pelestarian budaya.

Pementasan tari ini dalam setiap pembukaan acara merupakan upaya pelestarian budaya
Melayu. Ketika mementaskan tari ini, sebenarnya ada tiga hal yang dilestarikan, yaitu tari,
lagu, dan busana Melayu.
2. TARI ZAPIN TRADISI MELAYU RIAU

Tari zapin mulanya berasal dari tanah arab yaitu yaman dimana tarian zapin tersebut
digunakan sebagai hiburan dikalangan istana khusuhnya di negeri parsi tarian zapin itu
berasal. Kemudian dibawa dari Hadramaut, oleh saudagar arab pada awal abad ke-16 dan
masuk ke Johor Lingga, 1824 tumbuh dan berkembang pada kerajaan Johor, Riau, dan
Lingga. Barulah tari zapin merebak ke sekitar daerah melayu seperti Malaysia, Singapura,
Indonesia dan Brunei Darussalam.

Perkembangan tari zapin identik dengan budaya melayu maupun dengan hal berpantun.
Seniman dan budayawan mampu membuat seni tradisinya. Tidak mandek tapi penuh
dinamika yang selalu dapat diterima dalam setiap keadaan. Makanya tari zapin masih eksis
sampai saat ini. Bagaimanapun juga walaupun tari zapin masih eksis sampai sekarang
tentunya ada daerah yang membuat tari zapin itu lebih berkembang dikalangan
masyarakatnya. Tari zapin pada saat sekarang ini lebih berkembang di daerah pesisir pantai
atau daerah kepulauan.

Tari zapin merupakan salah satu tari tradisi khususnya di Riau. Dimana tari zapin tradisi
penarinya hanya ditarikan oleh para lelaki tetapi pada saat sekarang ini tari zapin sudah
berembang dimana tari zapin sekarang sudah mengalami perubahan dan perkembangannya di
setiap gerakannya. Tari zapin tradisi pada zaman dahulu kala yang hanya dilakukan oleh para
penari lelaki akan mengangkat status sosialnya pada masyarakat dan selalu menjadi incaran
oleh para orang tua untuk dijodohkan kepada anaknya.

Tari zapin diciptakan berdasarkan unsur sosial masyarakat pendukungnya, bukan hanya
semata-mata sebagai uangkapan ekspresi, tetapi merupakan wajah batiniah dan ekspresi
cultural masyarakat yang melahirkan. Tarian ini lahir dilingkungan masyarakat melayu riau
yang sarat dengan berbagai tata nilai.

Nilai nilai dalam Tari Tradisi Zapin Riau

Kostum atau busana tari zapin secafra tradisi memakai pakaian melayu. Pakaian ini amat
banyak variasinya, karena dilatar belakangi oleh masyarakat dan kebudayaan melayu yang
majemuk. Kemajemukan ini terwujud melalui kontak-kontak budaya tempatan dengan
budaya luar yang berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama. Pakaian yang digunakan
zapin yang bernuansa islamiah itu lah yang menimbulkan nilai estetika yang tinggi sebab
pakaiannya saja sudah menimbulkan suatu norma kesopanan didalam berpakaian. Dan
dengan cara berpakaian itu saja sudah menjadi acuan dalam masyarakat dan menjadi aturan
khusus serta berpakaiannya sejalan dengan adat istiadat yang berlaku.

Fungsi penataan busana itu adalah:

a. Menutupi tubuh penari

b. Memperjelas garis-garis ruang gerak penari

c. Mendukung ungkapan suasana tari

d. Mempertegas identitas tari

e. Tidak mengganggu gerak penari.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan dan saran

Keragaman tari tradisi menjadi salah satu kekayaan Nusantara. Jenis tari tradisi disetiap
daerah mempunyai fungsi sesuai dengan pola kehidupan masyarakat daerah tersebut.
Berdasarkan perannya dalam kehidupan masyarakat, jenis tari dapat dikelompokan menjadi
tari upacara, tari hiburan dan tari tontonan. Setiap jenis tari tersebut mempunyai ciri-ciri
tertentu, baik dilihat dari tujuannya, kostumnya, maupun gerakanya.

dapat diketahui mengenai tari tradisi melayu yang telah dikaji, diantaranya ialah tari
zapin,tari persembahan,tari makyong, rentak bulian dll. Begitu pentingnya kesenian
tradisional melayu bagi generasi muda dan tidak hanya di Riau saja generasi muda
melestarikannya melainkan juga kewajiban seluruh masyarakat riau karena tari tradisional
melayu merupakan salah satu kekayaan budaya seni tari di Indonesia. Sehingga, alangkah
baiknya apabila kita menjaga kekayaan bangsa Indonesia, dan menjunjunganya hingga ke
kancah internasional sebagai wujud rasa cinta dan kebanggaan terhadap kesenian tradisioanal
kita.

DAFTAR PUSTAKA

· www.slideshare.net/.../macam-macam-kebudayaan-dan-kesenian-riau

· gpswisataindonesia.blogspot.com/2015/10/tarian-tradisional-riau.htm

· U.U Hamidy, Jagad Melayu Dalam Lintasan Melayu Riau, Bilik Kreatif Press,
Pekanbaru 2004

Anda mungkin juga menyukai