Anda di halaman 1dari 39

HIMPUNAN

PERTEMUAN KE 1
Pengertian Himpunan
• Himpunan adalah Kumpulan benda atau objek yang
didefinisikan (diterangkan) dengan jelas

• Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau


anggota.

• Keanggotaan suatu himpunan dinyatakan oleh notasi ’∈’.

Contoh 1 :
A = {x, y, z}
x ∈ A : x merupakan anggota himpunan A.
w ∉ A : w bukan merupakan anggota himpunan A.
Cara Menyatakan Suatu Himpunan
• Ada beberapa cara dalam menyatakan himpunan,
yaitu :
1. Mencacahkan anggotanya (Enumerasi)
2. Menggunakan simbol standar (Baku)
3. Menuliskan kriteria (syarat) keanggotaan himpunan
4. Menggunakan Diagram Venn
1. Mencacahkan anggotanya
(Enumerasi)
• Setiap anggota himpunan didaftarkan secara rinci.

Contoh 1.
- Himpunan empat bilangan asli pertama : A = {1, 2, 3, 4}.
- Himpunan lima bilangan genap positif pertama: B = {4, 6, 8, 10}.
- C = {kucing, a, Amir, 10, paku}
- R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} }
- C = {a, {a}, {{a}} }
- K = { {} }
- Himpunan 100 buah bilangan asli pertama: {1, 2, ..., 100 }
- Himpunan bilangan bulat ditulis sebagai {…, -2, -1, 0, 1, 2, …}.
2. Menggunakan simbol standar (Baku)
• Suatu himpunan dapat dinyatakan dalam suatu simbol
standar (baku) yang telah diketahui secara umum oleh
masyarakat (ilmiah).

Contoh :
N = himpunan bilangan alami (natural) = { 1, 2, ... }
Z = himpunan bilangan bulat = { ..., -2, -1, 0, 1, 2, ... }
Q = himpunan bilangan rasional
R = himpunan bilangan riil
C = himpunan bilangan kompleks
• Himpunan yang universal: semesta, disimbolkan dengan U.
Contoh: Misalkan U = {1, 2, 3, 4, 5} dan
A adalah himpunan bagian dari U, dengan A = {1, 3, 5}.
3. Menuliskan kriteria (syarat)
keanggotaan himpunan (bentuk notasi)
• Suatu himpunan dapat dinyatakan dengan cara menuliskan kriteria
(syarat) keanggotaan himpunan tersebut.
• Himpunan ini dinotasinya sebagai berikut :
{ x syarat yang harus dipenuhi oleh x }

Contoh 5 :
(i) A adalah himpunan bilangan asli yang kecil dari 10
A = { x | x = 10 dan x ∈ N } atau A = { x ∈ N | x = 10 }
yang ekivalen dengan A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
B = { b | b adalah bilangan bulat }
C= {x|x–3=0}
D = { x | x2 – x - 6 = 0 }
(ii) M = { x | x adalah mahasiswa fak. pertanian} Atau
M = { x adalah mahasiswa | ia mengambil kuliah matematika diskrit}
Soal : Nyatakan himpunan berikut dalam bentuk
notasi pembentuk himpunan

1. B adalah bilangan Asli yang lebih dari 3 dan kurang


atau sama dengan 15
2. C adalah bilangan bulat lebih dari atau sama
dengan -5 tetapi kurang dari 10
3. D adalah bilangan ganjil kurang dari 20

Jawaban :
1. B = { x | 3 < x ≤ 15 , x  A}
2. C = { x | -5 ≤ x < 10 , x  B }
3. D = { x | x < 20 , x  A }
Contoh soal : Nyatakan soal di atas dengan cara
mendaftar anggotanya (Enumerasi)
• Jawaban:
1. B = { x | 3 < x ≤ 15 , x  A}
= { 4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15 }

2. C = { x | -5 ≤ x < 10 , x  B }
= { -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 }

3. D = { x | x < 20 , x  A }
= { 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19 }
4. Menggunakan Diagram Venn
• Suatu himpunan dapat dinyatakan dengan cara menuliskan anggotanya
dalam suatu gambar (diagram) yang dinamakan diagram venn.

Contoh 6 :
Misalkan U = {1, 2, …, 7, 8},
A = {1, 2, 3, 5} dan
B = {2, 5, 6, 8}.
Diagram Venn: U A B
7
1 2 8
3 5 6
4
Kardinalitas
• Jumlah elemen di dalam himpunan A disebut kardinal dari
himpunan A.

• Notasi: n(A) atau A 

Contoh :
(a) B = { x | x merupakan bilangan prima lebih kecil dari 20 }, atau
B = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19} maka n(B) atau B = 8

(b) T = {kucing, a, Amir, 10, paku}, maka n(T) atauT = 5

(c) A = {a, {a}, {{a}} }, maka n(B) atau A = 3


Himpunan Kosong
• Himpunan Kosong adalah himpunan yang tidak memiliki
anggota atau kardinalnya 0 dan
• dilambangkan dengan { } atau 

• Contoh:
(a) A = {x | x > x}, maka |A| = 0
(b) B = {x | x adalah akar persamaan dari x2 + 5x + 10= 0}, maka
|B| = 0
(c) E = { x | x < x }, maka n(E) = 0
(d) P = { orang Indonesia yang pernah ke bulan }, maka n(P) = 0
(e) A = {x | x adalah akar persamaan kuadrat x2 + 1 = 0 }, n(A) = 0
Himpunan Kosong
• himpunan {{ }} dapat juga ditulis sebagai {}

• himpunan {{ }, {{ }}} dapat juga ditulis sebagai {, {}}

• {} bukan himpunan kosong karena ia memuat satu


elemen yaitu himpunan kosong.
Himpunan Bagian (Subset)
• Definisi: Himpunan A disebut himpunan bagian (subset) dari
himpunan B jika setiap unsur himpunan A
merupakan unsur dari B.
• Notasi himpunan bagian : A ⊆ B atau A ⊂ B

• Contoh:
• S = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 }
• A = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 } ; B = { 1, 2, 3, 4 } ; C = { 6, 7, 8, 9 }

• Perhatikan setiap anggota himpunan A, B, C


a. Karena setiap anggota himpunan B juga merupakan anggota
himpunan A maka himpunan B merupakan himpunan bagian dari
himpunan A, jadi B  A
b. Karena ada anggota himpunan C yaitu 8 dan 9 tidak terdapat di
dalam himpunan A maka himpunan C bukan himpunan bagian dari
himpunan A, jadi C  A
Himpunan Bagian (Subset)
• Contoh :
B = { x | x huruf abjad }, maka
A = { x | x huruf hidup abjad }
A himpunan bagian B . Ditulis : A ⊆ B

• Jika digambarkan dalam bentuk diagram Venn himpunan


bagian tersebut menjadi :

U
B
A
Himpunan Bagian (Subset)
TEOREMA 1.
Untuk sembarang himpunan A berlaku hal-hal
sebagai berikut:
(a) A adalah himpunan bagian dari A itu sendiri (yaitu, A A).
(b) Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari A ( A).
(c) Jika A  B dan B  C, maka A  C
Himpunan yang Sama
• A = B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan
elemen B dan sebaliknya setiap elemen B merupakan
elemen A.
• A = B jika A adalah himpunan bagian dari B dan B
adalah himpunan bagian dari A. Jika tidak demikian,
maka A  B.
• Notasi : A = B  A  B dan B  A
Himpunan yang Sama
• Contoh :
(i) Jika A = { 0, 1 } dan B = { x | x (x – 1) = 0 }, maka A = B
(ii) Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {5, 3, 8 }, maka A = B
(iii) Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {3, 8}, maka A  B

• Untuk tiga buah himpunan, A, B, dan C berlaku aksioma


berikut:
(a) A = A, B = B, dan C = C
(b) jika A = B, maka B = A
(c) jika A = B dan B = C, maka A = C
Himpunan yang Ekivalen
• Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B
jika dan hanya jika kardinal dari kedua himpunan
tersebut sama.

• Notasi : A ~ B  A = B

• Contoh :
• Misalkan A = { 1, 3, 5, 7 } dan B = { a, b, c, d },
maka A ~ B sebab A = B = 4
Himpunan Saling Lepas
• Dua himpunan dikatakan saling lepas, jika dan hanya
jika keduanya tidak memiliki elemen yang sama.
• Notasi : A // B
• Diagram Venn:

• Contoh :
JIka A = {1,3,5,7} dan B = {a,b,c,d}, maka A//B
Himpunan Kuasa
• Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu
himpunan yang elemennya merupakan semua himpunan
bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan himpunan A
sendiri.
• Notasi : P(A) atau 2A
• Jika A = m, maka P(A) = 2m

• Contoh :
- Jika A = { 1, 2 }, maka P(A) = { , { 1 }, { 2 }, { 1, 2 }}
- Himpunan kuasa dari himpunan kosong adalah P() = {}, dan
- himpunan kuasa dari himpunan {} adalah P({}) = {, {}}.
Operasi Himpunan
1. Irisan (intersection)
2. Gabungan (union)
3. Komplemen (complement)
4. Selisih (difference)
5. Beda Setangkup (Symmetric Difference)
1. Irisan (intersection)
• Irisan dari himpunan A dan B adalah sebuah himpunan yang
setiap elemennya dari himpunan A dan B.

• Notasi : A  B = {x|x є A dan x є B}

• Contoh :
Jika A = {2, 4, 6, 8, 10} dan B
= {4, 10, 14, 18},
maka A  B = {4, 10}
2. Gabungan (union)
• Gabungan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang
setiap anggotanya merupakan anggota himpunan A dan B.

• Notasi : A  B = { x  x  A atau x  B }

• Contoh :
Jika A = { 2, 5, 8 } dan
B = { 7, 5, 22 }, maka
A  B = { 2, 5, 7, 8, 22 }

• A=A
3. Komplemen (complement)
• Komplemen dari himpunan A adalah himpunan yang
mengandung semua elemen dalam semesta pembicaraan
yang tidak ada didalam A

• Notasi : A= { x  x  U, x  A }

• Contoh :
Misalkan U = { 1, 2, 3, ..., 9 },
jika A = {1, 3, 7, 9}, maka = {2, 4, 6, 8}
4. Selisih (pengurangan)
• Selisih dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang
elemennya merupakan elemen dari A tetapi bukan elemen dari
B.
• Selisih dari A dan B dapat juga dikatakan sebagai komplemen
himpunan B relatif terhadap himpunan A.

• Notasi : A – B = { x  x  A dan x  B } = A  B
• Contoh : {1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5},
• tetapi {1, 2, 3} – {1, 3, 5} = {2}
5. Beda Setangkup (Symmetric Difference)

• Beda stangkup dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan


yang elemennya ada pada himpunan A atau B, tetapi tidak
pada keduanya.
• Notasi : A  B = (A  B) – (A  B) = (A – B)  (B – A)

• Contoh :
Jika A = { 2, 4, 6 } dan
B = { 2, 3, 5 },
maka A B = { 3, 4, 5, 6 }
5. Beda Setangkup (Symmetric
Difference)
• TEOREMA 2.
Beda setangkup memenuhi sifat-sifat berikut:
(a) A  B =BA (hukum komutatif)
(b) (A  B )  C = A  (B  C ) (hukum asosiatif)
Contoh 2:
• Dari 32 siswa terdapat 21 orang gemar melukis, 16 orang
gemar menari dan 10 orang gemar keduanya.
a. Ada berapa orang siswa yang hanya gemar melukis?
b. Ada berapa orang siswa yang hanya gemar menari?
c. Ada berapa orang siswa yang tidak gemar keduanya?

Jawab: N(S) = 32
Misalnya : A = {siswa gemar melukis} n(L) = 21 (L= lukis)
B = {siswa gemar menari} n(T) = 16 (T = tari)
L  T = {siswa gemar keduanya} n(L  T) = 10
Lanjutan contoh 2

• Perhatikan Diagram Venn berikut:

S
A B

11 10 6
5

a. Ada 11 siswa yang hanya gemar melukis


b. Ada 6 siswa yang hanya gemar menari
c. Ada 5 siswa yang tidak gemar keduanya
• Contoh 3:
• Diketahui : S = { x | 10 < x ≤ 20, x  B }
M = { x | x > 15, x  S }
N = { x | x > 12, x  S }
• Gambarlah diagram vennya

• Jawab : S = { x | 10 < x ≤ 20, x  B } = { 11,12,13,14,15,16,17,18,19,20 }


M = { x | x > 15, x  S } = { 16,17,18,19,20}
N = { x | x > 12, x  S } = { 13,14,15,16,17,18,19,20}
• M  N = { 16,17,18,19,20 }
S
Diagram Vennya adalah sbb:
N
16 17 M
18 20
11 13 19
14
12 15
Perkalian Kartesian (cartesian product)
• Perkalian Kartesian dari himpunan A dan B adalah himpunan
yang elemennya adalah semua pasangan berurutan (ordered
pairs) yang dibentuk dari komponen pertama dari himpunan
A dan komponen kedua dari himpunan B
• Notasi: A  B = {(a, b)  a  A dan b  B }
• Kardinalitas perkalian kartesian : A  B = AB

• Contoh:
(i) Misalkan C = { 1, 2, 3 }, dan D = { a, b }, maka
C  D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) }
(ii) Misalkan A = B = himpunan semua bilangan riil, maka
A  B = himpunan semua titik di bidang datar
Perkalian Kartesian (cartesian product)
• Catatan:
1. Jika A dan B merupakan himpunan berhingga,
maka: A  B = A . B.

2. Pasangan berurutan (a, b) berbeda dengan (b, a),


dengan kata lain (a, b)  (b, a).

3. Perkalian kartesian tidak komutatif, yaitu A  B  B  A


dengan syarat A atau B tidak kosong.
Pada Contoh 20(i) di atas, D  C = {(a, 1), (a, 2), (a, 3), (b, 1),
(b, 2), (b, 3) }  C  D.

4. Jika A =  atau B = , maka A  B = B  A = 


Perkalian Kartesian (cartesian product)

• A = himpunan makanan = { s = soto, g = gado-gado, n = nasi


goreng, m = mie rebus }
• B = himpunan minuman = { c = coca-cola, t = teh, d = es dawet }

• Berapa banyak kombinasi makanan dan minuman yang dapat


disusun dari kedua himpunan di atas?

• Jawab:
• A  B = AB = 4  3 = 12 kombinasi dan minuman,
yaitu {(s, c), (s, t), (s, d), (g, c), (g, t), (g, d), (n, c), (n, t), (n, d),
(m, c), (m, t), (m, d)}.
Himpunan Ganda
• Himpunan yang elemennya boleh berulang (tidak harus
berbeda) disebut himpunan ganda (multiset).
Contohnya, {1, 1, 1, 2, 2, 3}, {2, 2, 2}, {2, 3, 4}, {}.
• Multiplisitas dari suatu elemen pada himpunan ganda adalah
jumlah kemunculan elemen tersebut pada himpunan ganda.
Contoh: M = { 0, 1, 1, 1, 0, 0, 0, 1 }, multiplisitas 0 adalah 4.
• Himpunan (set) merupakan contoh khusus dari suatu multiset,
yang dalam hal ini multiplisitas dari setiap elemennya adalah
0 atau 1.
• Kardinalitas dari suatu multiset didefinisikan sebagai
kardinalitas himpunan padanannya (ekivalen), dengan
mengasumsikan elemen-elemen di dalam multiset semua
berbeda.
Operasi Antara Dua Buah Himpunan
Ganda (Multiset)
• Misalkan P dan Q adalah multiset:
• P  Q adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya
sama dengan multiplisitas maksimum elemen tersebut
pada himpunan P dan Q.
Contoh: P = { a, a, a, c, d, d } dan Q ={ a, a, b, c, c },
P  Q = { a, a, a, b, c, c, d, d }
• P  Q adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya
sama dengan multiplisitas minimum elemen tersebut
pada himpunan P dan Q.
Contoh: P = { a, a, a, c, d, d } dan Q = { a, a, b, c, c }
P  Q = { a, a, c }
Operasi Antara Dua Buah Himpunan
Ganda (Multiset)
• P – Q adalah suatu multiset yang multiplisitas
elemennya sama dengan:
– multiplisitas elemen tersebut pada P dikurangi
multiplisitasnya pada Q, jika selisihnya positif
– 0, jika selisihnya nol atau negatif.

• Contoh: P = { a, a, a, b, b, c, d, d, e } dan
Q = { a, a, b, b, b, c, c, d, d, f }
maka P – Q = { a, e }
Operasi Antara Dua Buah Himpunan
Ganda (Multiset)
• P + Q, yang didefinisikan sebagai jumlah (sum) dua
buah himpunan ganda, adalah suatu multiset yang
multiplisitas elemennya sama dengan penjumlahan
dari multiplisitas elemen tersebut pada P dan Q.

Contoh: P = { a, a, b, c, c } dan Q = { a, b, b, d },
P + Q = { a, a, a, b, b, b, c, c, d }
Soal Latihan (PR 1)
1. Tentukan Power Set dari himpunan dibawah ini:
– {a}
– {a,b}
– {, {}}
2. Diketahui A={a,b,c,d} dan B={y,z}. Tentukan:
– AXB
– BXA
3. Diketahui A={1,2,3,4,5} dan B={0,3,6}. Tentukan:
– AB
– A–B
– AB
– B–A
4. Dari 60 siswa terdapat 20 orang suka bakso, 46 orang suka siomay dan 5
orang tidak suka keduanya.
• Ada berapa orang siswa yang suka bakso dan siomay?
• Ada berapa orang siswa yang hanya suka bakso?
• Ada berapa orang siswa yang hanya suka siomay?

5. Dari survei terhadap 270 orang didapatkan hasil sbb.:


• 64 suka brussels sprouts,
• 94 suka broccoli,
• 58 suka cauliflower,
• 26 suka brussels sprouts dan broccoli,
• 28 suka brussels sprouts dan cauliflower,
• 22 suka broccoli dan cauliflower,
• 14 suka ketiga jenis sayur tersebut.
• Berapa orang tidak suka makan semua jenis sayur yang disebutkan
di atas ?

Anda mungkin juga menyukai