Anda di halaman 1dari 18

PORTER'S FIVE FORCES

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategi
Dosen Pengampu Bapak Dr. Mohammad Hamim Sultoni, M.A.B

Disusun oleh : Kelompok 7


Wardhah

Disusun oleh:
Kelompok 3

Siti Aminatul Hajah (21383021122)


Wardhah (21383022049)
Yeyen Nuriani Riskiyah E (21383022132)
Safrin Dewi Ratnawati (21383022121)

Kelas D
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
SEPTEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillah, rasa syukur kami panjatkan kepada Allah yang Maha


Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan serta
pengetahuan sehingga makalah Manajemen Strategi yang berjudul “PORTER'S
FIVE FORCES” yang diampu oleh Bapak Dr. Mohammad Hamim Sultoni,
M.A.B sehingga dapat selesai pada waktu pengumpulan.
Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah
pengetahuan mahasiswa pada khususnya dan para pembaca umumnya. Mudah-
mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini bisa dengan
mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami meminta maaf bila mana terdapat kesalahan kata atau
kalimat yang kurang berkenan. Serta tidak lupa kami juga berharap adanya
masukan serta kritikan yang membangun demi terciptanya makalah yang lebih
baik lagi.

Waalaikumsalam wr.wb

Pamekasan, 22 September 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR .................................................................................................ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan .......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................3
A. Pengertian porter’s five forces .......................................................................1
B. Tujuan porter’s five forces .............................................................................8
C. Fungsi porter’s five forces .............................................................................10
D. Manfaat porter’s five forces ...........................................................................11
BAB III PENUTUP ..................................................................................................13
A. Kesimpulan ....................................................................................................13
B. Saran ...............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis modern ditandai dengan siklus hidup produk yang pendek,
pengenalan produk baru yang cepat, pelanggan semakin luas, dan informasi
yang baik serta canggih.Perkembangan tekhnologi dan inovasi yang tiada henti
menjadi salah satu pemicu pertumbuhan industri di berbagai belahan dunia.
Hal ini akan berakibat pada persaingan bisnis yang meningkat. Manajemen
setiap perusahaan mendapat tantangan untuk berusaha secara kompetitif
menghadapi pesaing. Perusahaan yang ingin sukses bertahan serta memiliki
kemampuan bersaing di masa depan, tidak boleh menggantungkan diri
padacara kerja masa lampau yang kurang efisien, kurang ahli dan tidak
profesional.
Keunggulan bersaing adalah jantung kinerja perusahaan dalam pasar
bersaing. Pada dasarnya keunggulan bersaing tumbuh dari nilai yang dapat
diciptakan perusahaan bagi pembelinya. Nilai yang ditawarkan tentu sesuatu
yang berbeda serta tidak dimiliki oleh kompetitor. Nilai atau manfaat inilah
yang dibayar oleh pembeli untuk produk atau jasa yang diproduksi oleh suatu
perusahaan. Untuk menciptakan dan membentuk nilai tersebut dibutuhkan
berbagai perencanaan matang serta strategi yang tepat, salah satunya adalah
pengelolaan manajemen yang baik. Perusahaan harus mengelola usahanya
dengan menggunakan manajemen yang baik. Hal ini dilakukan agar
perusahaan dapat bertahan di tengah perkembangan jaman serta dapat bersaing.
Dalam kesempatan ini yang melatarbelakangi penyelesaian makalah ini
adalah sebagai sarana pemenuhan tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah
Manajemen Strategi untuk membahas lebih rinci tentang porter’s five forces.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud porter’s five forces?
2. Apa saja tujuan porter’s five forces?
3. Sebutkan fungsi porter’s five forces?
4. Apa saja manfaat porter’s five forces?

C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian porter’s five forces
2. Untuk mengetahui tujuan porter’s five forces
3. Untuk mengetahui fungsi porter’s five forces
4. Untuk mengetahui manfaat porter’s five forces

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Porter’s Five Forces


Porter’s Five Forces adalah alat untuk menganalisis persaingan bisnis.
Hal ini menarik dari organisasi industri untuk memperoleh lima kekuatan yang
menentukan intensitas kompetitif, oleh karena itu daya tarik industri dalam hal
profitabilitasnya. Industri yang tidak menarik adalah industri dimana efek dari
kelima kekuatan ini mengurangi profitabilitas secara keseluruhan. Perspektif
lima kekuatan dikaitkan dengan pencetusnya, Michael E. Porter dari
Universitas Harvard. Kerangka kerja ini pertama kali diterbitkan di Harvard
Bussiness Review pada tahun 1979.
Menurut Jauch dan Glueck (2012) dalam membantu perancangan strategi
untuk mengembangkan suatu perusahaan atau usaha diperlukan strategi Porter.
Selain itu juga menghindari adanya ancaman bagi pendatang baru maka suatu
usaha atau perusahaan. Pada saat menggunakan five porter perusahaan dapat
berkembang dengan baik dan dapat bertahan dalam persaingan dengan
pendatang baru1.
Menurut Hunger & Wheelen (2013) strategi dalam bersaing juga sering
disebut dengan strategi bisnis, fokus terhadap persaingan. Peningkatan produk
dalam segmentasi pasar dapat menguntungkan suatu usaha maupun perusahaan
dalam mengembangkan usahanya dalam persaingan yang ketat. Keuntungan
yang diperoleh dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik dalam perusahaan2.
Menurut David (2010) perancangan strategi sangat diperlukan dalam hal
bisnis. Strategi dirancang dan dibentuk sedemikian rupa untuk memperlancar
pergerakan usaha sehingga berjalan dengan lanca, sehingga dibuat strategi
untuk meningkatkan usaha yang dibuat. Five porter merupakan strategi yang
tepat dalam menjalankan bisnis persaingan3.

1
Jauch, R, Lawrence, William F, Glueck, Manajemen Strategi & Kebijakan Perusahaan, Edisi
Ketiga, (Jakarta: Erlangga, 2012), 35.
2
Wheelen, Thomas L. & Hunger, J. David “Strategic Management and Business Policy”,
thirteenth edition, New York: Pearson, 2012.
3
David, F. R, Manajemen Strategi : Konsep, (Jakarta: Salemba Empat edisi, 2010), 12.

3
Five Forces Porter kerangka analisis industri yang dikembangkan oleh Michael
E. Porter dengan pengembangan strategi bisnis. Dengan menggunakan konsep
pembangunan ini, organisasi industri ekonomi dapat memperoleh lima kekuatan yang
menentukan intensitas persaingan dan daya tarik pasar4. Porter mengatakan, lima daya
saing tersebut dapat mempengaruhi atau mengubah keunggulan tersebut, sehingga
dapat mengembangkan strategi yang kondusif untuk persaingan. Porter percaya bahwa
ada 5 kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri5:
a. Ancaman pendatang baru
b. Ancaman produk atau jasa pengganti
c. Kekuatan tawar-menawar pembeli
d. Kekuatan tawar-menawar pemasok
e. Persaingan antar kompetitor dalam industri yang sama.
Untuk dapat menyusun rencana strategis yang baik dan mampu menempati
posisi kompetitif di industri, Kelima pengaruh tersebut harus diminimalisir oleh
perusahaan. Situasi persaingan suatu industri ditentukan oleh lima kondisi persaingan
yang ketat, seperti terlihat pada gambar berikut:

Gambar 1. Lima kekuatan bersaing pada Porter’s five Forces

4
Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja
Keunggulan, (Jakarta Barat: Binarupa Aksara, 1994), 104.
5
Fred R. David, Manajemen Strategis Konsep, 146.

4
Pada analisis Porter’s Five Forces yang pertama kali dilakukan
menetukan siapa saja yang menjadi pemain atau yang berperan dalam industri
telekomunikasi kemudian akan dilakukan pemaparan variabel-variabel dan
indikator-indikator dari kelima faktor Porter 5 Forces yaitu sebagai berikut6:
1. Ancaman pendatang baru (Threat of New Entrants)
Pendatang baru akan menambah tingkat kompetisi dalam suatu industri.
Masuknya pendatang baru kedalam suatu industri tergantung pada hal-hal berikut7:
a. Loyalitas pelanggan Pelanggan yang memiliki loyalitas terhadap produk akan
terus menggunakan produk dari industri. Sehingga apabila pelanggan loyal
untuk menggunakan produk dari MNO tertentu maka akan menciptakan
penghalang untuk masuknya pendatang baru.
b. Diferensiasi produk Diferensiasi produk artinya perusahaan mempunya
identifikasi merek dan kesetiaan pelanggan yang disebabkan oleh iklan,
pelayanan pelanggan, perbedaan produk atau sekedar karena merupakan
perusahaan pertama yang memasuki industri. Diferensiasi menciptakan
penghalang untuk masuk ke suatu industri dengan membuat pendatang baru
mengeluarkan biaya yang besar untuk mendapatkan pelanggan yang ada.
c. Biaya investasi Kebutuhan investasi yang besar menciptakan penghalang untuk
masuk ke suatu industri, terutama jika modal tersebut diperlukan untuk biaya
periklanan, kegiatan penelitian dan pengembangan.
d. Biaya beralih pemasok (switching cost) Besarnya biaya yang harus dikeluarkan
pendatang baru untuk beralih dari suatu pemasok ke pemasok yang lain akan
menciptakan penghalang untuk masuk.
e. Akses ke saluran distribusi Mendapatkan jalur distribusi pelanggan dan jalur
pemasok yang tepat adalah tantangan bagi setiap pendatang baru. Terutama
apabila pesaing telah terikat dengan jalur distribusi yang ada, sehingga
terkadang pendatang baru harus menciptakan jalur distribusi yang benar-benar
baru.

6
Damar Purba Pamungkas, “Analisis Competitive force dan Competitive Strategy Sistem
Informasi Kuliner di Indonesia,” Jurnal Electronic. Informatic and Vocational Education
(ELINVO), vol. 1, no. 2, Mei 2016: 199-120.
7
Michael E Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy), (Jakarta: Erlangga, 2000), 38.

5
f. Kebijakan pemerintah Kebijakan-kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan
jaringan bisa merupakan salah satu hambatan untuk masuk. Misalnya peraturan-
peraturan seperti persyaratan perizinan, besarnya BHP yang harus dibayar kan
dalam penyelenggaraan jaringan dan lain-lain8.
2. Ancaman produk atau jasa pengganti (Threath of subtitutes)
Adanya produk atau jasa pengganti akan membatasi jumlah laba potensial
yang akan didapat dari suatu industri9.
a. Layanan produk pengganti. Semakin lengkap layanan yang dimiliki produk
atau jasa pengganti menjadi ancaman bagi MNO akan berpotensi
meningkatkankan churn pelanggan.
b. Produk pengganti mudah didapatkan. Apabila produk pengganti mudah
didapatkan dipasaran maka akan meningkatkan ancaman untuk masuknya
produk atau jasa pengganti.
c. Makin menarik alternatif harga yang ditawarkan oleh produk pengganti, makin
ketat pembatasan laba dari suatu industri. Produk pengganti yang perlu
mendapatkan perhatian besar adalah produk yang mempunyai kecenderungan
untuk memiliki harga atau kualitas yang lebih baik daripada produk industri
atau dihasilkan oleh industri yang berlaba tinggi.
d. Switching cost. Peralihan produk MNO ke produk subtitusi membutuhkan
biaya peralihan
3. Kekuatan Tawar-menawar pembeli (Bargaining power of Customers)
Daya tawar pembeli pada industri berperan dalam menekan harga untuk
turun, serta memberikan penawaran dalam peningkatan kualitas ataupun layanan
lebih, dan membuat kompetitor saling bersaing satu sama lain. Pembeli memiliki
daya tawar yang kuat apabila memenuhi beberapa hal sebagai berikut :
a. Kelompok pembeli terpusat atau membeli dalam jumlah besar. Jika sebagian
besar hasil penjualan merupakan pembelian dari suatu pembeli tertentu. Hal
ini akan mempertinggi posisi pembeli tersebut dalam industri.
b. Produk yang dibeli merupakan bagian dari suatu biaya atau pembelian dengan
jumlah yang cukup besar. Sehingga pembeli cenderung mencari harga yang
lebih menguntungkan sehingga akan menggunakan dananya untuk melakukan
pembelian secara selektif.

8
Michael E Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy), (Jakarta: Erlangga, 2000), 45
9
Ibid, 57-58.

6
c. Produk yang dibeli adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi. Sehingga
pembeli yakin akan menemukan penjual alternatif yang memberikan
penawaran lebih baik. - Pembeli menghadapi switching cost yang kecil. Hal
ini salah satunya dialami apabila switching cost ditanggung oleh penjual.
d. Pembeli mempunyai informasi lengkap mengenai suatu produk. Seperti
informasi tentang permintaan, harga pasar yang aktual, dan bahkan biaya yang
dikeluarkan penjual sehingga posisi tawar-menawar menjadi lebih kuat10.
4. Kekuatan tawar-menawar pemasok (Bergaining power of Suppliers)
Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar-menawar terhadap pembeli
dalam industri dengan cara menaikkan harga atau menurunkan kualitas produk atau
jasa yang dibeli. Kondisi-kondisi yang membuat posisi pemasok kuat cenderung
menyerupai kondisi yang membuat pembeli kuat. Pemasok memiliki posisi yang
kuat apabila11:
a. Pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan dan lebih terpusat pada industri
dimana mereka menjual. Pemasok yang menjual pada pembeli yang
terfragmentasi biasanya akan dapat mempengaruhi harga, kualitas, serta syarat-
syarat penjualan.
b. Tidak terdapat produk pengganti lain yang dijual pada suatu industri. - Industri
bukan satu-satunya tempat pemasok menjual produknya. Apabila suatu industri
bukan merupakan pelanggan utama dari suatu pemasok maka kecenderungan
pemasok dapat memaksakan kekuatannya pada industri tersebut.
c. Produk pemasok sangat penting demi keberhasilan proses pembuatan atau
kualitas dari produk yang dihasilkan pembeli.
d. Switching cost yang dibutuhkan untuk beralih ke produk pemasok ridak besar.
e. Kelompok pemasok melakukan integrasi maju pada suatu industri.
5. Persaingan antar kompetitor dalam industri yang sama (Rivalry of
Competitors)
Kompetitor dalam hal ini adalah pemain yang menghasillkan serta
menjual produk sejenis, yang akan bersaing dalam memperebutkan
marketshare pasar. Intensitas persaingan akan tinggi apabila :
a. Jumlah pesaing yang seimbang. Banyaknya pemain dengan kekuatan
masing-masing tentu saja akan meningkatkan intensitas persaingan
dalam kompetisi.
10
Michael E Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy), (Jakarta: Erlangga, 2000), 59-60.
11
Fered R. David, Manajemen Strategis Konsep, 150.

7
b. Pesaing yang beragam. Pesaing mempunyai strategi beragam, asal-usul,
karakteristik serta tujuan dan strategi bersaing yang berlainan.
c. Pertumbuhan industri yang lamban, akan mengubah persaingan menjadi
ajang perebutan pangsa pasar untuk perusahaan-perusahaan yang ingin
melakukan ekspansi.
d. Kurangnya diferensiasi produk. Ketika suatu produk atau jasa dipandang
sebagai komoditas, maka pilihan oleh pembeli banyak didasarkan atas
harga dan pelayanan, dan desakan untuk persaingan harga dan pelayanan
yang tajam dapat terjadi.
e. Biaya tetap. Biaya tetap uyang tinggi menciptakan tekanan yang berat
terhadap semua perusahaan untuk mengisi kapasitas yang sering kali
menyebabkan penurunan harga yang cepat pada saat terjadi kapasitas
berlebih12.
Setelah melakukan identifikasi terhadap seluruh tekanan dari masing-
masing komponen, berikutnya adalah melakukan perhitungan kekuatan dari
setiap tekanan menggunakan data yang ada. Potensi keuntungan kompetitif
akan tinggi bila akumulasi dari setiap tekanan tersebut pada masing-masing
faktor adalah rendah.
B. Tujuan Porter’s Five Forces
Menganalisis persaingan bisnis, untuk memahami letak kekuatan
perusahaan dalam menghadapi persaingan di dunia bisnis. Dalam dunia bisnis
persaingan selalu ada, sehingga setiap pembisnis harus memahami apa yang
harus dilakukan dalam bersaing, dan dapat bertahan dalam bersaing. Dengan
memahami metode Porter’s Five Forces dapat meningkatkan nilai persaingan
perusahaan yang besar.
1. Hambatan bagi pendatang baru
Terhadap kekuatan ini dapat menentukan bagaimana mudah atau
sulitnya untuk memasuki dunia industri tertentu. Semakin banyak
perusahaan kompetitor terhadap market yang sama, maka keuntungan akan
semakin menurun. Sebaliknya jika semakin tinggi hambatan bagi

12
Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, 148.

8
pendatang baru maka posisi perusahaan yang bergerak akan semakin
diuntungkan.
2. Daya tawar pemasok
Semakin sedikit pemasok, semakin banyak perusahaan akan
bergantung pada pemasok. Akibatnya, pemasok memiliki lebih banyak
kekuatan dan dapat menaikkan biaya masuk dan mendorong keuntungan
lainnya dalam perdagangan. Sisi lain, ketika ada banyak pemasok atau
biaya switching yang rendah antara pemasok saingan, perusahaan dapat
menjaga biaya lebih rendah dan meningkatkan keuntungan.
3. Daya Tawar Pembeli
Basis konsumen yang lebih kecil dan lebih kuat berarti bahwa setiap
pelanggan memiliki lebih banyak kekuatan untuk bernegosiasi harga yang
lebih rendah dan kesepakatan yang lebih baik. Perusahan yang memiliki
banyak pelanggan, independen yang lebih kecil akan memiliki waktu yang
lebih mudah mengenakan harga yang lebih tinggi untuk meningkatkan
keuntungan. Keuntungan yang didapat juga menghasilkan yang besar.
4. Hambatan Bagi Produk Pengganti
Mengganti barang atau jasa yang dapat digunakan sebagai pengganti
produk atau layanan perusahaan menimbulkan ancaman. Perusahaan yang
menghasilkan barang atau jasa yang tidak memiliki pengganti dekat akan
memiliki kekuatan lebih besar untuk menaikkan harga dan mengunci
persyaratan yang menguntungkan. perusahaan yang tidak memiliki produk
pengganti akan lebih sukses dalam menghadapi persaingan dan
mendapatkan hasil yang lebih memuaskan dalam persaingan dunia bisnis,
sehingga menjadi hasil yang memuaskan.
5. Tingkat Persaingan Dengan Competitor
Perusahaan harus bersaing secara agresif untuk mendapatkan pangsa
pasar yang besar. Suatu perusahaan akan menguntungkan apabila posisi
perusahaan kuat dan tingkat persaingan pada pasar rendah. Persaingan
semakin besar apabila pesaing merebut pangsa pasar yang sama, loyalitas
pelanggan yang rendah, produk dapat cepat diganti dan banyak pesaing
yang memiliki kemampuan dalam menghadapi persaingan.

9
Menurut Kodrat (2011) Tujuan dari lima kekuatan porter adalah untuk
menentukan kemenangan ataupun keunggulan suatu usaha dan perusahaan
dalam berkompetitif sehingga dengan menggunakan strategi Porter’s Five
Forces dapat membantu usaha atau perusahaan dalam keunggulan bersaing.
Perusahaan yang menggunakan strategi Porter dapat bersaing dengan baik
dengan perusahaan yang baru membangun ataupun perusahaan yang sudah
lama dibangun namun tidak memiliki strategi yang baik. Kemenangan
perusahaan menghasilkan keuntungan yang besar dalam menjalankan usaha.
Menurut David (2010) kelima model Porter tersebut merupakan tentang
analisis kompetitif atau persaingan dengan cara melakukan pendekatan secara
luas. Strategi Porter dapat mengembangkan strategi di banyak tempat industri.
Selain itu dengan menggunakan lima Porter tersebut dapat meningkatkan
kepercayaan dalam menghadapi persaingan yang ketat13.
C. Fungsi Porter’s Five Forces
Porter’s Five Forces memiliki fungsi sebagai mengetahui bagaimana
tingkat perusahaan yang dibangun berada, apakah perusahaan yang dibangun
posisi yang dimiliki berada dibawah atau dipuncak, karena dengan
menganalisis. Porter’s Five Forces dapat meningkatkan kekuatan pada
kompetitor yang ada dan juga mengetahui kelemahan pada perusahaan,
sehingga perusahaan dapat bertahan dalam persaingan. Oleh sebab itu
diperlukannya analisis Porter’s Five Forces terhadap usaha mikro kecil dan
menengah pada X-TRA Juice & Burger, agar dapat bersaing dan bertahan
dalam menghadapi kompetitor.
Menurut Porter (2013) Porter’s Five Forces memiliki fungsi
memenangkan suatu kompetisi dalam persaingan perusahaan maupun usaha.
Adanya strategi Porter tersebut dapat bertahan dan bersaing dengan banyak
pesaing dan memenangkan persaingan tersebut. Fungsi lain dari Porter adalah
mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan baru yang muncul sehingga
dapat bersaing dengan baik.
Menurut David (2011) dengan adanya strategi Porter dapat menambah
pendapatan usaha. Kalahnya kompetitor dalam bersaing sehingga konsumen

13
David, F. R. (2010). Manajemen Strategi : Konsep. Jakarta: Salemba Empat edisi 12.

10
tetap ingin membeli ataupun berhubungan dengan perusahaan atau usaha yang
menggunakan strategi Porter dalam menghadapi persaingan. Strategi Porter
membuat perusahaan mendapatkan laba yang besar dalam melaksanaakan
usaha yang dibuat oleh perusahaan14.
Menurut Kodrat (2017) Fungsi dari Porter’s Five Forces adalah suatu
strategi yang dibuat untuk berhadapan dan bersaing dengan pendatang yang
baru. Adanya pendatang baru, perusahaan dapat mensiapkan apa saja yang
perlu dibuat untuk berhadapan dengan persaingan baru, sehingga pesaing baru
tersebut tidak dapat bersaing dengan yang menggunakan metode atau strategi
Porter’s Five Forces. Strategi Porter membuat perusahaan yang menggunakan
strategi tersebut mendapatkan kekuatan yang besar dalam bersaing.
D. Manfaat Porter’s Five Forces
Manfaat dari Porter’s Five Forces adalah sebagai alat analisis kompetitif
ditingkat industri dan instansi lintas sektor. Porter’s Five Forces biasanya
digunakan untuk mengetahui di mana posisi sebuah perusahaan. Perusahaan
yang dibangun berada diposisi sulit atau melainkan diposisi puncak, sehingga
perusahaan dapat meningkatkan kekuatan, dan juga mengantisipasi kelemahan
dan menghindari perusahaan dalam mengambil keputusan.
Menurut Prahalad & Hamel (2010) manfaat dari Porter’s Five Forces
adalah landasan petempuran terhadap melawan datangnya ancaman bagi
pendatang baru yaitu perusahaan lain yang ingin membuka sehingga adanya
persaingan yang muncul. Strategi tersebut dapat meningkatkan kinerja serta
dapat memenangkan strategi dalam menghadapi persaingan. Persaingan dengan
perusahaan baru maupun lama dapat dikalahkan dengan menggunakan strategi
Porter.
Menurut Coulter (2013) Porter’s Five Forces sangat memiliki banyak
manfaat salah satunya adalah senjata perusahaan untuk menjadikan perusahaan
tersebut menang dalam menghadapi dunia persaingan. Semakin banyaknya
perusahaan baru yang dibangun dan juga banyak usaha sehingga tingginya

14
David, Fred R. 2011. Strategic Management : Consepts and Cases. Edition 13th Pearson
Education

11
ancaman yang datang. Strategi Porter’s Five Forces sangat membantu dalam
menghadapi ancaman tersebut.
Menurut Porter (2010) strategi Porter’s Five Forces sangatlah berguna
dan sangat penting bagi perusahaan yang ingin menerapkan dalam menghadapi
dunia persaingan. Porter berpikir bahwa dengan berjalannya waktu akan
banyak perusahaan maupun usaha dibangun di mana saja. Menggunakan
strategi yang dibuat oleh Porter, berharap dapat terus bersaing dan bertahan
dalam menghadapi ancaman. Porter’s Five Forces begitu banyak manfaat
sehingga banyak perusahaan maupun pengusaha menggunakan strategi
tersebut. Strategi tersebut dapat menyiapkan persaingan yang baik sehingga
dapat memenangkan apa yang dicapai, dan tidak takut dalam menghadapi
persaigan baru yang datang. Strategi Porter juga menghasilkan hal yang positif
bagi perusahaan sehingga perusahaan mendapatkan profit yang lebih besar
dalam menjalankan usaha dan bersaing dengan perusahaan lain.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hal ini menarik dari organisasi industri untuk memperoleh lima kekuatan
yang menentukan intensitas kompetitif, oleh karena itu daya tarik industri
dalam hal profitabilitasnya. Industri yang tidak menarik adalah industri dimana
efek dari kelima kekuatan ini mengurangi profitabilitas secara
keseluruhan. Peningkatan produk dalam segmentasi pasar dapat
menguntungkan suatu usaha maupun perusahaan dalam mengembangkan
usahanya dalam persaingan yang ketat. Keuntungan yang diperoleh dapat
meningkatkan kinerja yang lebih baik dalam perusahaan .
Strategi dirancang dan dibentuk sedemikian rupa untuk memperlancar
pergerakan usaha sehingga berjalan dengan lanca, sehingga dibuat strategi
untuk meningkatkan usaha yang dibuat. Five porter merupakan strategi yang
tepat dalam menjalankan bisnis persaingan . Five Forces Porter kerangka
analisis industri yang dikembangkan oleh Michael E. Dengan menggunakan
konsep pembangunan ini, organisasi industri ekonomi dapat memperoleh lima
kekuatan yang menentukan intensitas persaingan dan daya tarik pasar . Porter
mengatakan, lima daya saing tersebut dapat mempengaruhi atau mengubah
keunggulan tersebut, sehingga dapat mengembangkan strategi yang kondusif
untuk persaingan.
Persaingan antar kompetitor dalam industri yang sama. Untuk dapat
menyusun rencana strategis yang baik dan mampu menempati posisi kompetitif
di industri, Kelima pengaruh tersebut harus diminimalisir oleh perusahaan. Sisi
lain, ketika ada banyak pemasok atau biaya switching yang rendah antara
pemasok saingan, perusahaan dapat menjaga biaya lebih rendah dan
meningkatkan keuntungan.

13
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun. Semoga dapat menambah
pengetahuan mengenai "porter’s five forces". Kami meminta maaf jika dalam
penulisan masih banyak kekurangan, baik pada teknik penulisan maupun
materi. Oleh karena itu, kami memohon kritik dan sarannya demi
penyempurnaan penyusunan makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

David, F. R, Manajemen Strategi : Konsep. Jakarta: Salemba Empat edisi 12,


2010.
Damar Purba Pamungkas, “Analisis Competitive force dan Competitive Strategy
Sistem Informasi Kuliner di Indonesia,” Jurnal Electronic. Informatic and
Vocational Education (ELINVO), vol. 1, no. 2, Mei 2016.
David, Fred R. Strategic Management : Consepts and Cases. Edition 13th
Pearson Education, 2011.
Fered R. David, Manajemen Strategis Konsep, (Jakarta: Salemba Empat, 2011)
Jauch, R, Lawrence, William F, Glueck, Manajemen Strategi & Kebijakan
Perusahaan, Edisi Ketiga, Jakarta: Erlangga. 2012.
Michael E. Porter, Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan
Kinerja Keunggulan, Jakarta Barat: Binarupa Aksara, 1994.
Michael E Porter, Strategi Bersaing (Competitive Strategy), Jakarta: Erlangga,
2000.
Wheelen, Thomas L. & Hunger, J. David “Strategic Management and Business
Policy”, thirteenth edition, New York: Pearson, 2012.

15

Anda mungkin juga menyukai