Anda di halaman 1dari 28

Pembelajaran Kimia Berbasis

Proyek Di Era Revolusi Industri 4.0

Prof. Dr. SUNYONO, M.Si.


FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

DISAMPAIKAN PADA WEBINAR NASIONAL


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA – FKIP
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
13 DESEMBER 2021
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Perlu
LITERASI BARU
Literasi
Baru: Literasi Data
Kemampuan untuk membaca, analisis,
dan menggunakan informasi (Big
Data) di dunia digital.

Literasi Teknologi
Memahami cara kerja mesin,
aplikasi teknologi (Coding,
Artificial Intelligence, &
Sudah siapkah kita? Engineering Principles).

Literasi Manusia
(Aoun, MIT, 2017) Humanities, Komunikasi, & Desain.

4
LITERASI MANUSIA Agar manusia bisa berfungsi dengan baik di
lingkungan manusia: Humanities, Komunikasi, &
Desain.

• Studi tematik berbagai disiplin,


hubungkan dengan dunia
Bagaimana nyata, project based-learning.
mengajarkannya?
(Aoun, 2017) • Melalui General Education,
Ekstra-kurikuler.

--------------------------------------
• Magang/kerja praktek/co-op
program (al. higher order
skills, leadership, team work)
(Northeastern, 2014)

5
Pergeseran
pada kehidupan di era digital / Abad-21 (RI 4.0)

Keterlibatan teknologi pada aktivitas sehari-hari, secara berkesinambungan menggeser


hal-hal yang menyita waktu menjadi lebih efisien, hal-hal yang bersifat rutin menjadi
automatis, hal-hal yang memerlukan kompleksitas tahapan menjadi lebih efektif. Misalnya
perubahan pola belanja menjadi online shopping, membayar tol menggunakan e-toll,
pembuatan paspor menjadi e-paspor
Contoh aplikasi kecakapan abad-21
merespon sebuah informasi

• Makanan ini diolah dari bahan alami tanpa bahan kimia.


• Produk pembasmi serangga ini ampuh usir serangga dari
rumah dalam waktu sekejap!
• Minuman ini dibuat dari buah-buahan segar yang
langsung dipetik dari pohonnya.
• Peralatan masak anti lengket
Contoh aplikasi kecakapan abad-21
merespon sebuah informasi

Siswa yang melihat iklan tersebut hendaknya bersikap:


• Ingin tahu, inisiatif mencari perbandingan dengan literasi TIK yang dimilikinya.
• Berpikir kritis dan menggunakan kemampuan numerasi untuk memverifikasi iklan tersebut logis
ataukah tidak dari segi biaya yang ditawarkan.
• Mengintegrasikan literasi finansial siswa mampu menyimpulkan akankah program tersebut
menguntungkan ataukah tidak. Sehingga kepekaan sosial siswa mengarahkan untuk
merekomendasikan mendaftar ataukah tidak dengan strategi komunikasi yang baik.
Rasional – Pendidikan yang sesuai untuk abad 21
(RI 4.0)
“untuk mendidik dan menghasilkan
orang dewasa yang tidak sekedar
menjadi penduduk dunia namun juga
mencoba untuk menciptakan dunia
masa depan yang cocok untuk semua
penduduknya”
(McKenzie;2004)
Anda tidak dapat mengajari
orang apapun juga; anda
hanya dapat membantu
dirinya untuk
menemukannya sendiri
(Galileo Galilei)
Efektifkan Pembelajaran
Pembelajaran yang baik tentu selalu melibatkan berbagai aspek,
terutama dalam hal:
(1) merencanakan pembelajaran dengan baik sehingga memotivasi
siswa untuk terus belajar;
(2) mengevaluasi dan meninjau kemajuan belajar siswa;
(3) berani berprilaku mengambil risiko secara cerdas (smart risk
taking behavior) untuk bereksperimen dan mengerjakan proyek
dengan ide-ide atau gagasan-gagasan baru atau cara-cara baru;
(4) mengembangkan iklim kelas yang positif dan kondusif;
(5) membina hubungan dengan siswa dengan selalu menghargai
usaha mereka ketimbang pencapaian nilai mereka.
MENGEFEKTIFKAN PEMBELAJARAN (DARING) Era RI 4.0
Guru / Dosen Perlu:
1 Memiliki Growth Mindset
Infokultur
Memahami Socio-Technical Infostruktur
2
Knowledge Management
Infrastruktur
3 Menerapkan Flipped Classroom
Synchronous
Memanfaatkan Learning Asynchronous
4
Management System (LMS)
Project Base Learning, Problem Base Learning, dan Case
Method dapat Menjadi Pilihan
Charismiadji (2021)
MENGEFEKTIFKAN PEMBELAJARAN (DARING) Era RI 4.0
Guru / Dosen Perlu:
Memetakan Materi yang Akan • PPT lengkap Audio-Visual
1 • LKPD/bahan ajar Interaktif
Dibelajarkan dengan Menarik
Kahoot
2 Memanfaatkan Kuis Real Time Quizizz
Mentimeter

Menerapkan Project Base atau Memanfaatkan


3
Problem Base Media/Bahan di
Lingkungan Sekitar Siswa
Berikan Apresiasi kepada
4
Siswa

Firmansyah (2021)
Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) adalah
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media.
Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi,
sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil
belajar.

using authentic, real-world project, based on a highly


motivating and engaging question, task, or problem to
teach students academic content in the context of working
cooperatively to solve the problem”
(Barell, Baron, dan Grant dalam Bender, 2012).
Project Based Learning (PjBL)
Project Based Peran
Learning (PjBL) Dosen/Guru

Model pembelajaran yang menggunakan


proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik
pendamping, motivator dan
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, fasilitator bagi
sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai mahasiswa/siswa
bentuk hasil belajar.

Model pembelajaran yang menggunakan masalah


sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan
pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata
Primnsip Penerapan Pembelajaran
Berbasis Proyek

1. Centrality

2. Driving question

3. Constructive Investigation

4. Autonomy

5. Realisme
Aktivitas Kemampuan
Aktivitas Dosen
Belajar yang Diperoleh
/ Guru
Mhs/Siswa Mhs/siswa

Bertanggung jawab,
Belajar dalam kelompok kecil (3- Terlatih membuat rancangan
•Merumuskan
5) atau belajar secara individual, projek,
tugas dan
Membuat proposal projek yang Bekerja secara sistematik
melakukan proses
akan dikerjakan, serta Menghasilkan projek yang
mempresentasikannya di kelas. pembimbingan,
efisien,
•Sebagai fasilitator,
Mengerjakan tugas (projek) yang Percaya diri motivator dan
telah dirancang secara sistimatis. Kreatif & Inovatif , fasilitator,
Belajar pengetahuan dan Kemampuan berkomunikasi, •Melakukan
ketrampilan melalui proses evaluasi terhadap
Aktualisasi diri
pencarian dan penggalian
(inquiry), Perencanaan & Pengelolaan, kinerja
Kemampuan untuk
Mhs/siswa.
Menunjukkan kinerja dan
mempertanggung jawabkan hasil memprediksi,
kerjanya di forum. Kemampuan menjalankan
suatu metoda
Keautentikan

Penilaian
Ketaatan terhadap
nilai-nilai akademik

Pedoman
Pembimbingan

Hubungan dengan ahli Belajar pada


dunia nyata

Aktif meneliti
Menilai Proyek
Yang dinilai adalah tugas yang meliputi:
• kegiatan perancangan,
• pelaksanaan, dan
• Pelaporan, yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu.

Bagaimana menilai proyek ?


Penilaian proyek dapat dilakukan dalam satu
Kompetensi Dasar atau lebih, satu mata
pelajaran, beberapa mata pelajaran serumpun
atau lintas mata pelajaran yang bukan serumpun.
Apa Yang Dipertimbangkan ?

Pengelolaan: kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari


a
informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan
Relevansi: kesesuaian topik, data, dan hasilnya dengan Kompetensi Dasar
b
atau mata pelajaran.

Keaslian: proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karya
c sendiri dengan mempertimbangkan kontribusi guru dan pihak lain berupa
bimbingan dan dukungan terhadap proyek yang dikerjakan peserta didik.

Inovasi dan Kreativitas: proyek yang dilakukan peserta didik terdapat unsur-
d
unsur baru (kekinian) dan sesuatu yang unik, berbeda dari biasanya.
Bagaimana Menilai Proyek ?
• Mengacu indikator pencapaian kompetensi
Menyusun Instrumen Penilaian • Pelajari Keterkaitan antar Sintak PjBL dengan
1
Proyek Aspek Penilaian

Menyusun Rubrik Penilaian • Mengacu pada aspek penilaian yang merujuk


1 tahapan atau sintak pembelajaran
Proyek
Contoh Implementasi Pembelajaran Kimia
Berbasis Proyek (PjBL)
Contoh Pembelajaran Berbasis Proyek 2

Contoh Pembelajaran Berbasis Proyek 3

https://vclass.unila.ac.id/course/view.php?id=8384
Implementasi Dalam Pembelajaran Kimia
Penggunaan Bahan Alam untuk Indikator Larutan Asam Basa
a. Membuat ekstrak bahan alam. Peserta didik
membersihkan kemudian menggerus bahan alam
dan menambahkan air bersih lalu diambil
sari/ekstraknya dan dimasukkan ke dalam gelas
kaca/ plastik yang bersih.
Implementasi Dalam Pembelajaran Kimia
b. Membuat kertas indikator asam basa dari bahan alam.
Peserta didik merendam seluruhnya kertas saring atau
potongan kertas CD/buram ke dalam ekstrak bahan
alam yang ada dalam gelas. Setelah semua bagian
kertas saring dan kertas CD/buram terkena ekstrak
bahan alam, kertas dijemur sampai kering. Kertas yang
telah mengandung ekstrak bahan alam siap digunakan
sebagai indikator larutan asam dan basa.
Implementasi Dalam Pembelajaran Kimia
c. Menguji warna indikator asam basa dari bahan alam.
Untuk mengetahui warna Indikator dari ekstrak bahan
alam, maka diuji lebih dulu dengan menggunakan
larutan asam basa yang standar. Perubahan warna
pada kertas dicatat sebagai indikasi atau petunjuk
pada larutan bersifat asam dan basa.
Implementasi Dalam Pembelajaran Kimia
d. Peserta didik melakukan uji coba terhadap bahan-bahan alam yang
dapat ditemukan disekitarnya untuk dijadikan indikator asam dan
basa, dengan melakukan langkah a, b dan c di atas. Penulis
memberikan motivasi kepada peserta didik agar dapat membuat
laporan ilmiah sesuai dengan kaidah penulisan laporan ilmiah.
INTI PROJECT BASED LEARNING

Vargas, N.V., et al (2019). Project


Based Learning to Enhance
Environmental Education
through Automobile Mechanics.
J Probl Based Learn. 6(2), 76-84.

Menjadi dasar bagi implementasi Research Based Learning (RBL)


Pendekatan implementasi RBL (Center for Teaching Excellence. University of South
Carolina, 2018)

PjBL
Research-tutored: menekankan
Research-based: menekankan pembelajaran
pembelajaran siswa dalam diskusi
siswa melalui kegiatan berbasis inkuiri, berbasis
kelompok kecil dengan guru tentang
masalah, dan berbasis proyek
temuan dalam penelitian

Research-led: didasarkan pada


penyebaran pengetahuan faktual Research-oriented: menekankan pada
dan konseptual tentang riset-riset pembelajaran tentang proses yang menghasilkan
yang telah dilakukan sebelumnya pengetahuan
oleh peneliti
Wassalamualaikum wr.wb..

28

Anda mungkin juga menyukai