Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Berdasarkan hasil survei Kesehatan Rumah Tangga 2004 yang dilaporkan

oleh Departemen Kesehatan RI menunjukkan secara umum bahwa penyakit yang

dikeluhkan dan tidak dikeluhkan , prevalensi penyakit gigi dan mulut adalah yang
.
paling tinggi meliputi 60% penduduk Maloklusi adalah kelainan gigi yang

menduduki urutan kedua setelah karies gigi. 1

Menurut Harun Ahmad, Prevalensi maloklusi di Indonesia masih sangat

tinggi, yaitu sekitar 80% dari jumlah penduduk.2 Prevalensi maloklusi pada remaja

mulai dari tahun 1983 adalah 90% sampai tahun 2006 adalah 89%. 1

Kebutuhan perawatan orthodonsi berdasarkan jenis maloklusi dapat

diklasifikasikan menjadi beberapa tingkatan. B. Thailander et al dalam hasil

penelitiannya menyatakan bahwa 88,1 % subjek membutuhkan perawatan

orthodontik, mulai dari yang sedikit membuuhkan perawatan hingga yang mendesak

untuk segera dilakukan perawatan. Dengan menggunakan Swedish National Board of

Health (Swe NBH), hasil penelitian tersebut menunjukkan 35 % membutuhkan

sedikit perawatan, 30% membutuhkan perawatan sedang, dan 20% membutuhkan

perawatan. (3)

Anda mungkin juga menyukai