Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
kasih dan penyertaan-Nya makalah yang membahas khusus tentang ”Unsur-Unsur
Golongan Utama”, dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam makalah ini kami buat berdasarkan refrensi yang kami ambil dari
berbagai sumber, diantaranya buku dan internet. Makalah ini diharapkan bisa
menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Kami juga
berharap bisa dimafaatkan semaksimal dan sebaik mugkin.
Namun, seperti pepatah lama mengatakan: ”tak ada gading yang tak retak”,
demikianlah makalah ini belum mencapai kesempurnaan, karena itu baik kritik
ataupun saran yang membangun sangatlah di perlukan untuk perbaikan mencapai
hasil yang maksimal.
Atas perhatian dan kerjasama yang baik,di ucapkan banyak terimakasih..

Penyususn
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-
unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan
berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan
utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat
dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa,
banyak dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam
dan nonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan
dasar, maupun sumber energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam
Indonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan
teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari diantaranya
adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat logam. Namun,
karena tak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita temui dalam bentuk
senyawanya.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur-
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur
bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam
bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam
platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N 2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia.
Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan
campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan pengotornya.
Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat,
sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam
mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen,
nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda
yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur
bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan
manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan
kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan
menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui
makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur
lebih spesifik lagi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sifat-Sifat Unsur Golongan Utama


Jumlah unsur banyak sekali, baik yang alamiah maupun yang buatan. Unsur-unsur
tersebut disusun dalam tabel periodik. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan dalam kolom-
kolom yang disebut dengan golongan dan dalam baris yang disebut periode. Secara garis
besar unsur-unsur tersebut dibedakan atas unsur-unsur utama dan unsur-unsur transisi.
Pada bab ini kita akan mempelajari unsur-unsur utama. Unsur utama termasuk dalam
golongan A yang terdiri atas unsur logam dan unsur nonlogam. Golongan A terdiri dari
delapan golongan (I – VIII).

2.1.1 Golongan IA ( Logam Alkali )


Kereaktifan logam alkali ditunjukan oleh reaksi-reaksinya dengan beberapa unsur
nonlogam. Logam alkali dengan gas hidrogen dapat bereaksi membentuk hidrida yang
berikatan ion, dalam hal ini bilangan oksidasi hidrogen adalah -1 dan bilangan oksidasi
alkali
+1. Logam alkali dengan oksigen dapat membentuk oksida, dan bahkan beberapa
diantaranya dapat membentuk perioksida dan superoksida. Litium bahkan dapat bereaksi
dengan gas nitrogen pada suhu kamar membentuk litium nitrida ( Li 3N ). Semua senyawa
Logam alkali merupakan senyawa yang mudah larut dalam air, sedangkan dengan raksa
membentuk amalgam yang sangat reaktif dengan reduktor.
Berikut adalah sifat umum masing – masing unsur logam alkali yang tertera pada tabel :
a. Litium ( Li )

Sifat – sifat kimia Li


Nomor atom 3
Konfigurasi elektron 1s2 2s1
Titik leleh (K) 454
Titik didih (K) 1609
Jari – jari atom 1,34
Jari – jari ion 0,60
Energi Ionisasi I (kJ mol-1) 520
Energi ionisasi II 7298
Elektronegativitas 0,98
Potensial Elektrode (Volt)
M+ + e M -0,34
Massa jenis (g mL-1) 0,63
b. Natrium ( Na )

Sifat – sifat kimia Na


Nomor atom 11
Konfigurasi elektron [He] 3s1
Titik leleh (K) 371
Titik didih (K) 1154
Jari – jari atom (Å) 1,54
Jari-jari ion 0,95
Energi ionisasi I 495
Energi ionisasi II 4563
Elektronegativitas 0,93
Potensial elektrode (volt)
M+ + e M -2,71
Massa jenis (g mL-1) 0,97

c. Kalium (Ka)

Sifat – sifat Kimia K


Nomor atom 19
Konfigurasi elektron [Ne] 4s1
Titik leleh (K) 337
Titik didih (K) 1039
Jari – jari atom 4,3
Jari – jari ion 1,33
Energi ionisasi I ( kJ mol-1 ) 418
Energi ionisasi II ( kJ mol-1 ) 3051
Elektronegativitas 0,82
Potensial elektrode ( volt )
M+ + e M -2,93
Massa jenis (g mol -1) 0,86

d. Rubidium (Rb)

Sifat – sifat kimia Rubidium ( Rb )


Nomor atom 37
Konfigurasi elektron [ Ar ] 5s1
Titik Leleh (K) 312
Titik Didih (K) 967
Jari – jari atom 4,2
Jari – jari ion 1,48
Energi ionisasi I ( kJ mol -1 ) 403
Energi ionisasi II ( kJ mol -1) 2632
Elektronegativitas 0,82
Potensial Elektrode ( Volt )
M(aq) + e M -2,99
Massa jenis ( g mL -1 ) 1,53

e. Sesium (Cs)

Sifat – sifat Kimia Sesium ( Cs )


Nomor atom 55
Konfigurasi elektron [ Kr ] 6s1
Titik Leleh (K) 302
Titik Didih (K) 952
Jari-jari atom 3,9
Jari – jari ion 1,69
Energi ionisasi I (kJ mol -1) 374
Energi Ionisasi II (kJ mol -1) 2420
Elektronegativitas 0,79
Potensial Elektrode (Volt)
M(aq) + e M -3,02
Massa jenis (g mL-1) 1,95

2.1.2 Golongan IIA (Alkali Tanah)


Seperti halnya logam alkali, unsur – unsur alkali tanah juga merupakan logam-
logam yang reaktif. Kereaktifannya semakin bertambah dari Be ke ba, Be merupakan
unsur alkali tanah yang kurang reaktif, bahkan tidak bereaksi dengan air.
Berikut adalah Sifat Umum masing - masing logam Alkali Tanah
a. Berilium (Be)

Sifat – sifat Kimia Berilium (Be)


Nomor atom 4
Konfigurasi elektron [He] 2s2
Titik leleh (K) 1553
Titik didih (K) 3043
Jari-jari atom (angstrom) 1,12
Jarijari ion 0,31
Energi ionisasi I 900
Energi ionisasi II 1800
Elektronegativitas 1,57
Potensial elektrode (volt)
M2+ + 2e M -1,85
Massa jenis (g mL -1) 1,86

b. Magnesium (Mg)

Sifat – sifat Kimia Magnesium ( Mg )


Nomor atom 12
Konfigurasi elektron [Ne] 3s2
Titik leleh (K) 923
Titik didih (K) 1383
Jari-jari atom (angstrom) 1,60
Jari-jari ion (angstrom) 0,65
Energi ionisasi I (kJ mol-1) 900
Energi ionisasi II (kJ mol-1) 1800
Elektronegativitas 1,57
Potensial elektrode (Volt)
M2+ + 2e M -2,37
Massa jenis (g mL-1) 1,57

c. Kalsium (Ca)

Sifat-sifat Kimia Kalsium (Ca)


Nomor Atom 20
Konfigurasi elektron [Ar] 4s2
Titik leleh (K) 1111
Titik didih (K) 1713
Jari-jari atom (angstrom) 1,97
Jari-jari ion (angstrom) 0,99
Energi ionisasi I (kJ mol-1) 590
Energi ionisasi II (kJ mol-1) 1150
Elektronegativitas 1,00
Potensial elektrode (volt)
M2+ + 2e M -2,87
Massa jenis (g mL-1) 1,55

d. Stonsium (Sr)

Sifat – sifat Kimia Stronsium ( Sr )


Nomor atom 38
Konfigurasi elektron [Kr] 5s2
Titik leleh (K) 1041
Titik didih (K) 1653
Jari-jari atom 2,15
Jari-jari ion 1,13
Energi ionisasi (kJ mol-1) 550
Energi ionisasi (kJ mol-1) 1016
Elektronegativitas 0,95
Potensial elektrode
M2+ + 2e M -2,89
Massa jenis (g mL-1) 2,6
e. Barium ( Ba )

Sifat-sifat Kimia Barium ( Ba )


Nomor atom 56
Konfigurasi elektron [Xe] 6s2
Titik leleh (K) 987
Titik didih (K) 1913
Jari-jari atom 2,22
Jari-jari ion 1,35
Energi ionisasi (kJ mol-1) 500
Energi ionisasi (kJ mol-1) 970
Elektronegativitas 0,89
Potensial elektrode
M2+ + 2e M -2,90
Massa jenis (g mL-1) 3,6

2.1.3 Golongan IIIA ( Logam Aluminium Atau Logam pasca Transisi )


a. Boron (B)
Boron adalah unsur golongan IIIA dengan nomor atom lima. Warna dari unsur boron
adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan nonlogam (semimetalik). Boron
lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia
boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur
metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron
amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya
keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak
pernah ditemukan bebas dalam alam.
Berikut adalah sifat-sifat kimia yang dimiliki Boron

Sifat – sifat kimia Boron (B)


Nomor atom 5
Jari-jari atom 0,80
Jari-jari ion -
Kerapatan 2,54
Titik leleh 2300
Titik didih 4200
Energi ionisasi I 807
Energi ionisasi II 2425
Energi ionisasi III 3658

b. Aluminium ( Al )
Aluminium murni adalah logam berwarna putih keperakan dengan banyak
karakteristik yang diinginkan. Aluminium ringan, tidak beracun (sebagai logam),
nonmagnetik dan tidak memercik. Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium
adalah logam aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak
ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Aluminium adalah unsur ketiga terbanyak dalam
kulit bumi, tetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas. Walaupun senyawa
aluminium ditemukan paling banyak di alam, selama bertahun-tahun tidak ditemukan cara
yang ekonomis untuk memperoleh logam aluminium dari senyawanya.
Aluminium memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

Sifat – sifat Kimia Aluminium (Al)


Nomor atom 13
Jari-jari atom 1,25
Jari-jari Ion 0,45
Kerapatan 2,70
Titik leleh 932
Titik didih 2720
Energi ionisasi I 579
Energi ionisasi II 1979
Energi ionisasi III 2962

c. Galium (Ga)
Galium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ga
dan nomor atom 31. sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium merupakan
benda padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas
suhu kamar dan akan melebur ditangan. Terbentuk dalam jumlah sedikit di dalam bauksit
dan bijih seng. Galium memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

Nomor atom 31
Jari-jari atom 1,24
Jari-jari ion 0,60
Kerapatan 5,90
Titik leleh 303
Titik didih 2510
Energi ionisasi I 579
Energi ionisasi II 1979
Energi ionisasi III 2962

d. Indium ( In )
Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut, berwarna putih keperakan
dan stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam asam. Indium termasuk dalam logam
miskin ( logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari blok p dari tabel
periodik, terjadi antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang dibanding dengan
logam alkali dan logam alkali tanah, titik leleh dan titik didihnya lebih rendah dibanding
dengan logam transisi dan mereka lebih lunak). Indium ditemukan dalam bijih seng
tertentu. Logam indium dapat menyala dan terbakar. Indium memiliki sifat sebagai berikut

Sifat-sifat Kimia Indium (In)


Nomor atom 49
Jari-jari atom 1,50
Jari-jari ion 0,81
Kerapatan 7,30
Titik leleh 429
Titik didih 2320
Energi ionisasi I 556
Energi ionisasi II 1820
Energi ionisasi III 2703
e. Thalium ( Ti )
Thalium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81.
Thalium adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong
dengan sebuah pisau. Thalium termasuk logam miskin. Thalium kelihatannya seperti
logam yang berkilauan tetapi ketika bersentuhan dengan udara, thalium dengan cepat
memudar menjadi warna kelabu kebiru-biruan yang menyerupai timbal. Jika thalium
berada di udara dalam jangka waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada
thalium. Jika thalium berada di air maka akan terbentuk thalium hidroksida
Unsur thalium dan senyawanya bersifat racun dan penanganannya harus hati-hati. Thalium
dapat menyebabkan kanker. Berikut adalah sifat-sifat kimia yang dimiliki Thalium

Sifat-sifat Kimia Thalium (Ti)


Nomor atom 81
Jari-jari atom 1,55
Jari-jari ion 0,95
Kerapatan 11,85
Titik leleh 577
Titik didih 1740
Energi ionisasi I 590
Energi ionisasi II 1971
Energi ionisasi III 2874

2.1.4 Golongan IVA ( Logam Karbon )


a. Karbon ( C )
Karbon adalah salah satu unsur yang terdapat dialam dengan symbol dalam sistem
peridoik adalah “C”. Nama “carbon” berasal dari bahasa latin “carbo” yang berarti
“coal” atau “charcoal”. Istilah “coal” menyatakan sediment berwarna hitam atau coklat
kehitaman yang bersifat mudah terbakar dan terutama memiliki komposisi utama belerang,
hydrogen, oksigen, dan nitrogen.Karbon memiliki nomor atom 6 dan nomor massa 12,011,
terletak pada golongan 4A atau 14 dan terdapat dalam periode 2 dan blok p. Konfigurasi
electron atom karbon adalah 1s2 2s2 2p2 atau [He] 2s2 2p2 dengan susunan electron
dalam kulit atomnya adalah 2 4. Jumlah tingkat energinya adalah 2, dimana tingkat
pertama terdapat 2 elektron dan tingkat kedua terdapat 4 elektron. Karbon merupakan
unsur ke-19 yang paling banyak terdapat di kerak bumi yaitu dengan prosentase berat
0,027%, dan menjadi unsur paling banyak ke-4 terdapat jagat raya setelah hydrogen,
helium, dan oksigen. Ditemukan baik di air, darat, dan atmosfer bumi, dan didalam tubuh
makhluk hidup. Karbon membentuk senyawaan hampir dengan semua unsur terutama
senyawa organic yang banyak menyusun dan menjadi bagian dari makhluk hidup.
Keistimewaan unsur karbon dibandingkan dengan unsur golongan IV A yang lain, unsur
karbon secara alamiah mengikat dirinya sendiri dalam rantai, baik dengan ikatan tunggal
C – C, ikatan rangkap dua C = C, maupun ikatan rangkap tiga C ≡ C. Hal ini terjadi
karena unsur karbon mempunyai energi ikatan C – C yang kuat,yaitu sebesar 356 kj/ mol.
Bentuk karbon yang paling banyak dikenal adalah intan dan grafit . Susunan molekul
intan lebih rapat dibandingkan dengan grafit. Kerapatan intan adalah 3,51 g / cm 3 ,
sedangkan grafit 2,22 g / cm3. Namun grafit mempunyai kestabilan yang lebih baik
dialam,yakni pada 1 atm 300⁰K adalah 2,9 kj / mol. Dari rapatannya tersebut, dapat
disimpulkan bahwa untuk mengubah grafit menjadi nyan diperlukan tekanan yang besar .
ari ifat thermodinamika pada 300⁰K, 1.500 atm mncapai keseimbangan grafit dan intan
,tetapi berjalan sangat lamban.

b. Silikon ( Si )
Silikon (Latin: silicium) merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol Si dan
nomor atom 14. Ia merupakan unsur kedua paling berlimpah setelah oksigen di dalam
kerak Bumi, mencapai hampir 25.7% . Unsur kimia ini ditemukan oleh Jons Jakob
Berzelius. Terdapat dialam dalam bentuk tanah liat, granit, kuartza dan pasir,kebanyakan
dalam bentuk silikon dioksida (dikenal sebagai silika) dan dalam bentuk silikat.
Silikon adalah polimer nonorganik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet, hingga sejenis
plastik keras. Beberapa karakteristik khusus silikon: tak berbau, tak berwarna, kedap air,
serta tak rusak akibat bahan kimia dan proses oksidasi, tahan dalam suhu tinggi, serta tidak
dapat menghantarkan listrik.
Silikon kristalin memiliki tampak kelogaman dan bewarna abu-abu. Silikon
merupakan unsur yang tidak reaktif secara kimia (inert), tetapi dapat terserang oleh
halogen dan alkali. Kebanyakan asam, kecuali hidrofluorik tidak memiliki pengaruh pada
silikon.Unsur silikon mentransmisi lebih dari 95% gelombang cahaya infra merah, dari 1,3
sampai 6 mikromete.

c. Germanium (Ge)
Logam ini ditemukan di :
 argyrodite, sulfida germanium dan perak
 Germanite, yang mengandung 8% unsur ini
 Bijih seng
 Batubara
 mineral-mineral lainnya
Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng,
dan sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat
dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang
sangat reaktif. Tehnik ini dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi.
d. Timah ( sn )
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Tin dengan symbol kimia Sn. Nama latin
dari timah adalah “Stannum” dimana kata ini berhubungan dengan kata “stagnum” yang
dalam bahasa inggris bersinonim dengan kata “dripping” yang artinya menjadi cair /
basah, penggunaan kata ini dihubungkan dengan logam timah yang mudah mencair.
Timah merupakan logam putih keperakan, logam yang mudah ditempa dan bersifat
flesibel, memiliki struktur kristalin, akan tetapi bersifat mudah patah jika didinginkan.

e. Timbal ( Pb )
Logam timbal telah dipergunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu (sekitar
6400 SM) hal ini disebabkan logam timbal terdapat diberbagai belahan bumi, selain itu
timbal mudah di ekstraksi dan mudah dikelola. Unsur ini telah lama diketahui dan
disebutkan di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur
tertua dan diasosiasikan dengan planet Saturnus. Timbal alami, walau ada jarang
ditemukan di bumi.
Timah dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Lead” dengan simbol kimia “Pb”. Simbol ini
berasal dari nama latin timbal yaitu “Plumbum” yang artinya logam lunak. Timbal
memiliki warna putih kebiruan yang terlihat ketika logam Pb dipotong akan tetapi warna
ini akan segera berubah menjadi putih kotor atau abu-abu gelap ketika logam Pb yang baru
dipotong tersebut terekspos oleh udara.
f. Ununquadium ( Uuq )
(Anglo-saxon: lead, Latin: plumbum). Unsur ini telah lama diketahui dan disebutkan
di kitab Exodus. Para alkemi mempercayai bahwa timbal merupakan unsur tertua dan
diasosiasikan dengan planet Saturn. Timbal alami, walau ada jarang ditemukan di bumi.
Unsur 114 memiliki masa paruh waktu 30 detik, yang lebih lama dari unsur 112. Ini
merupakan bukri kestabilan yang diperkirakan di sekitar unsur 114 (di mana kombinasi
proton dan neutron akan bergabung membentuk struktur yang stabil.
Sebuah cahaya 48Ca ditembakkan ke target 244Pu untuk membuat atom unsur 114.

2.1.5 Golongan VA ( Logam Nitrogen )

a. Nitrogen merupakan unsur yang stabil dan sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya.
b. Fosfor putih bersifat racun dan dapat larut dalam CS2. Fosfor merah tidak bersifat racun dan tidak
larut dalam CS2. Fosfor tidak bereaksi dengan air. Fosfor bereaksi dengan oksigen dan klor.
c. Arsenik bersifat racun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik.
Arsenik bereaksi dengan halogen, asam pengoksida pekat, dan alkali panas.
d. Antimoni yang berupa logam biru putih bersifat stabil, sedangkan antimoni kuning dan hitam
merupakan logam yang tidak stabil.
e. Bismut akan membentuk nyala biru ketika dibakar dengan oksigen.

2.1.6 Golongan VIA ( Logam Kalkogen )

a) Oksigen mempunyai bilangan oksidasi -2, kecuali pada senyawa peroksida -1 dan
pada superoksida -1/2. Oksigen merupakan oksidator yang dapat mengoksidasi
logam maupun nonlogam. Jika dipanaskan dengan logam alkali, oksigen dapat
membentuk superoksida. Oksigen bersifat nontoksik.

b) Belerang sukar bereaksi dengan unsur-unsur lain pada suhu biasa. Pasa suhu
tinggi, reaksi dapat terjadi dengan berbagai logam seperti Fe dan Cu serta
nonlogam seperti H2 dan O2. Belerang tidak bereaksi dengan air. Belerang
bersifat nontoksik.

c) Selenium dan telurium mempunyai sifat kimia sama dengan belerang, tetapi lebih
bersifat logam dibanding belerang. Sifat kimia polonium mirip dengan telurium
dan bismut.

2.1.7 Golongan VIIA ( Logam Halogen )


a. Fluor
Ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan baru pada tahun
1886 Maisson berhasil mengisolasinya. Merupakan unsur paling elektronegatif dan paling
reaktif.Memiliki konfigurasi elektron [He]2S22P5 . Dalam bentuk gas merupakan molekul
diatom (F2), berbau pedas, berwarna kuning mudan dan bersifat sangat korosif. Serbuk
logam, glass, keramik, bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang. Dan
tahukan kamu? Dengan adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat
menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi. Flour memiliki titik didih -188⁰C dan titik
lebur - 220⁰C jika dibandingkan dengan unsur lainnya dalam halogen. Flour merupakan
unsur yang paling rendah titik didihnya,Massa atom Relatif/Mr dari Flour ini adalah
18,9984.
b. Klor
Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun 1810. Klor
ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti
kamalit dan silvit.Klor memiliki konfigurasi elektron [Ne]3S23P5.Gas klor berwarna
kuning kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat
mengganggu pernafasan, merusak selaput lender dan dalam wujud cahaya dapat membakar
kulit. Titik didih dari gas klor adalah -35⁰C dan titik leleh -220⁰C. Sedangkan massa atom
relatif/Mr dari klor ini adalah 35,453.
c. Brom
Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun 1810. Klor
ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti
kamalit dan silvit.Klor memiliki konfigurasi elektron [Ne]3S23P5.Gas klor berwarna
kuning kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat
mengganggu pernafasan, merusak selaput lender dan dalam wujud cahaya dapat membakar
kulit. Titik didih dari gas klor adalah -35⁰C dan titik leleh -220⁰C. Sedangkan massa atom
relatif/Mr dari klor ini adalah 35,453.
d. Iodium
Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur nonlogam. Padatan
mengkilap berwarna hitam kebiruan yang memiliki konfigurasi elektron [Kr]5S 25P5.Dapat
menguap pada temperatur biasa membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak
(perih). Di alam ditemukan dalam air laut (air
asin) garam chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl 3, CCl4, dan CS2 tetapi
sedikit sekali larut dalam air. Dikenal ada 23 isotop dan hanya satu yang stabil yaitu 127I
yang ditemukan di alam. Kristal iodin dapat melukai kulit, sedangkan uapnya dapat
melukai mata dan selaput lendir
e. Astatin
Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth
dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson, K.R. Mackenzie
dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210) mempunyai waktu
paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam disbanding iodium. Sifat kimianya mirip
iodium, dapat membentuk senyawa antar halogen (AtI, AtBr, AtCl), tetapi belum bisa
diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatom seperti unsur halogen lainnya.
Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt dan CH3At.

2.1.8 Golongan VIIIA ( Logam Gas Mulia )


Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi
kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-
jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang, sehingga
semakin mudah ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif
karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah satbil, hal ini didukung kenyataan bahwa
gas mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi bukan
berarti gas mulia tidak dapat berreaksi, hingga sekarang gas mulia periode 3 ke atas (Ar,
Kr, Xe, Rn) sudah dapat berreaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti Flourin
dan Oksigen.

2.2 Kelimpahan Dan Manfaat Unsur Golongan Utama


2.2.1 Golongan IA (Logam Alkali)
TERKANDUNG DALAM
UNSUR TERDAPATNYA DI ALAM
PRODUK
Litium Dalam keadaan standart, litium adalah logam paling Litium dan senyawa-
Li ringan sekaligus unsure dengan densitas (massa senyawanya mempunyai
jenis) paling kecil. Seperti logam-logam alkali beberapa aplikasi komersial,
lainnya, Litium sangat reaktif dan terkorosi dengan meliputi keramik dan gelas
cepat dan menjadi hitam di udara yang lembab. tahan panas, alat dengan rasio
kekuatan berbanding berat
yang tinggi untuk pesawat
terbang, dan baterai Litium.
Aliase

Natrium Natrium banyak terdapat dalam senyawa alam yang Lampu natrium
Na tak pernah berwujud sebagai unsure murni di alam. Detergen
Natrium mengapung di air, jika di gerus menjadi Soda kue (NaHCO3)
bubuk, Natrium akan meledak dalam air secara Pewarna
spontan.

Kalium Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih Fotosel


K keperakan. Secara alami, Kalium di temukan Karnalit
sebagai senyawa dengan unsure lain dalam air laut Elektrolit batrai (KOH)
atau mineral lainnya. Kalium teroksidasi dengan Pupuk
sangat cepat dengan udara, sangat reaktif terutama
dalam air.

Rubidium Digunakan untuk membuat sel


Rb fotolistrik
Cesium Unsur kimia ini merupakan logam alkali yang lunak Penggunaan paling terkenal
Cs dan berwarna putih keemasan, yang adalah salah unsur kimia ini adalah dalam
satu dari tiga unsure logam berwujud cair pada atau jam atom dan Digunakan
sekitar suhu ruangan. untuk membuat sel fotolistrik
2.2.2 Golongan II A (Alkali Tanah)
UNSUR TERDAPATNYA DI ALAM TERKANDUNG DALAM
PRODUK
Berilium Berilium ditemukan di dalam 30 jenis Paduan tembaga kurang lebih
Be mineral, yang paling penting di antaranya 2%nuntuk membuat pegas, klip,
adalah bertandite, beryl, chrysoberyl, dan sambungan listrik, dan reactor atom
phenacite. Beryl dan bertrandite
merupakan sumber komersil yang penting  Batu mulia
untuk unsur berilium dan senyawa-  Aliase
senyawanya. Kebanyakan metal ini  Isolator listrik
sekarang dipersiapkan dengan cara
mereduksi berilium florida oleh logam
magnesium.
Magnesium Magnesium adalah elemen terbanyak Digunakan sebagai zat campuran
Mg kedelapan yang membentuk 2% berat (Aloy) untuik membuat campuran
kulit bumi, serta merupaskan unsure Alumunium-Magnesium yang sering
terlarut ketiga perbanyak pada air laut. di sebut Magnalium (Magnelium).
MgCl2 (Magnesium Mg(OH)2 sebagai obat Magh.
Clorida) MgCl3 (Senyawa MgO untuk melapisi tumpu. Garam
Karbonat) MgCa(CO3)2 inggris (MgSO4.7H2O)
(Dolomit) MgSO4.7H2O
(Senyawa Epsomit)

Kalsium Kalsium merupakan elemen terabaikan Pembentukan tulang dan gigi yang
Ca kelima terbanyak di bumi. Kalsium juga terdapat di dalam susu.
merupakan ion terabaikan kelima CaC2 untuk pembuatan gas etilen.
terbanyak di air laut di lihat dari segi Sebagai obat-obatan, untuk
molaritas dan massanya. pengembang kue dan plastic.
CaCO3 (Senyawa CaSO4 untuk membuat gips. CaCO3
Karbonat) CaPO3 untuk bahan bangunan seperti cat.
(senyawa Fosfat) Ca(OH)2 untuk pengatur pH
CaSO4 (Senyawa air limbah.
Sulfat) CaF
(senyawa Fluorida)

Stronsium SrSO4 (Mineral Sr(NO3)2 memberi warna pada


Sr Selesit) kembang api.
Strontianit SrSO4sebagai bahan cat
Mengoperasikan Mercusuar yang
mengubah energy panas
menjadi listrik dalam bateray

nuklir RTG
Barium Beberapa senyawa barium mudah larut Untuk membuat kembang api
dalam air
Ba dan di temukan di danau atau BaSO4 sebagai pengisi kertas dan
sungai. BaSO4 (mineral pewarna plastik
baripin) Ba(No3)2 memberi warna hijau
BaCO3 (mineral witerit ) pada kembang api
Barium digunakan oleh dokter
dalam melakukan tes medis
dan pengambilan foto sinar X.
Serat polimer

2.2.3 Unsur Golongan Utama IIIA, IVA,VA,VIA


UNSUR TERDAPATNYA DI TERKANDUNG DALAM
ALAM PRODUK
Alumunium Alumunium merupakan unsure Dirumah digunakan untuk bingkai
Al ketiga paling banyak di bumi jendela,membuat berbagai peralatan
setelah Si dan O2. Alumunium di dapur. Aluminium digunakan pula untuk
di alam terutama terdapat membuat tongkat golf, furniture indoor dan
dalam bentuk aluminosilikat outdoor, lemari es, pemanggang roti, panci, ceret,
dll.Terdapat berbagai bagian mobil yang juga
menggunakan logam ini, begitu pula alat
transportasi lain seperti gerbong kereta api.
Aluminium banyak digunakan sebagai bahan
konstruksi.
Atap, casting, fabrikasi, pipa, tangki, batang
aluminium, kawat, bingkai jendela, pagar,
pegangan tangga merupakan bagian penting
konstruksi yang menggunakan aluminium.

Karbon Karbon dalam bentuk amorf


C juga dihasilkan terbatas dari
minyak bumi. Secara alami
karbon bentuk amorf dihasilkan
dari bentuk gergaji, lignit, batu
bara, gambut, tayu, batok
kelapa dan biji
bijian.
Silicon Silicon merupakan unsure jika diproduksi dalam beberaa
Si peringkat kedua bentuk termasuk leburan
terbanyak sesudah O2 pada
kulit bumi dalam
bentuk silica (SiO2) kuarsa, kristal, silica kesal (atau silica pyrogenic,
merek dagang Aerosil atau Cab-O- Sil),silika
koloid, gel silika,dan
Aerogel.

Oksigen Molekul O2 (dalam atmosfir


O2 bumi)
Belerang Unsure bebas yang terdapat di Industry pupuk, detergen, pembersih logam dalam
S sekitar bawah gunung berapi. electroplating, industry zat warna, bahan peledak,
Belerang banyak terdapat di obat- obatan, pemurnian minyak
kulit bumi bumi
Nitrogen
N2
Posfor Senyawa pospor di alam
P dalam bentuk posporit
Ca3(PO4)2 dan apatit
Ca3(PO4)2CaF2

2.2.4 Golongan VIIA (Halogen)


UNSUR TERDAPATNYA DI ALAM TERKANDUNG DALAM
PRODUK
Fluorin Flour meerupakan gas halogen univalen beracun  Freon
F berwarna kuning-hijau yang paling reaktif secara  Teflon
kimia dan elektronegatif dari seluruh unsur. Dalam (politetrafluoroetilen)
bentuk murninya, frour sangat berbahaya, dapat plastic tahan panas
menyebabkan pembakaran kimia parah begitu  Pasta gigi
berhubungan dengan kulit

Khlorin Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah Dalam bentuk cair atau padat,
Cl pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di klor sering digunakan sebagai
alam dalam jumlah yang sangat berlompah dan oksidan, pemutih, atau
diperlukan untuk pembentukan hamper semua desinfektan.
bentuk kehidupan, termasuk manusia.
Bromin Dalam bentuk cairan, zat ini bersifat korosif  Anti-knocking
Br terhadap jaringan sel manusia dan upaya (C2H4Br2)
menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan.  Obat penenang (NaBr)
Dalam bentuk gas, bromine bersifat toksik.
Iodin Yodium adalah halogen yang reaktifitasnya paling  Disinfektan
I rendah dan paling bersifat elektropositif. Seperti  Antiseptic
halnya semua unsur halogen lain, yodium
ditemukan dalam bentuk molekul diatomik.
Yodium digunakan terutama dalam medis,
fotografi, dan sebagai pewarna.
Astatin Unsur ini merupakan unsur radioaktif yang
At terbentuk secara alami melaluin peluruhan uranium
-235 dan uranium -238
Astatin disinyalir adalah unsur radioaktif yang
keberadaannya di bumi ini yang paling langka dan
sedikit.
Jumlah astatin di kerak bumi hanyalah kurang dari
1 ons.

2.2.5 Golongan VIIIA ( Logam Gas Mulia )


UNSUR TERDAPATNYA DI ALAM TERKANDUNG DALAM
PRODUK
Helium Kandungan helium banyak ditemukan diladang gas  balon udara
He alam di amerika serikat, yang merupakan  pendingin
penyediaan gas terbesar. Helium digunakan dalam  atmosfer inert
kriogenik, system pernapasan laut dalam, untuk
mendinginkan magnet super konduktor, untuk
pengembangan balon.

Neon Neon memberikan pendar khas kemerahan jika  lampu neon


Ne digunakan di tabung hampa dan lampu neon. Sifat  lampu reklame
ini membuat neon terutama digunakan sebagai  pendingin
pembuatan tanda (sign)
Argon Argon membentuk 1% dari atmosfer bumi. Argon  Bola lampu listrik
Ar digunakan meluas metalurgi, dan industry serta  Pengelasan
labolatorium yang memerlukan lingkungan bebas
oksigen.
Krypton residu yang tersisa dari penguapanhampir semua Campuran krypton dan argon
Kr komponen di udara untuk pengisi lampu
fluoresensi bertekanan rendah.
Digunakan dalam lampu kilat
fotografi berkecepatan tinggi.

Senon Xenon diperoleh dari udara yang dicairkan. Xenon Digunakan dalam pembuatan
Xe dipergunakan untuk mengisi lampu sorot, dan tabung electron, lampu
lampu berintensitas tinggi lainnya, mengisi bilik bakterisida, dan lampu
gelembung yang digunakan oleh ahli fisika untuk stobaskopik.
mempelajari partikel sub atom

Radon Rata-rata terdapat satu molekul Radon dalam Obat kanker


Rn 1x1021 molekul udara. Radon dapat ditemukan di
beberapa mata air dan mata air panas. Radon
dibebaskan dari tanah secara alamiah, apalagi di
kawasan bertanah digranit.radon juga mungkin
dapat berkumpul di ruang bawah tanah dan tempaat
tinggal

2.3 Bahaya Unsur-Unsur Kimia


a. Karbon
 Dalam bentuk CO2 menyebabkan terjadinya efek rumah kaca
 Dalam bentuk CFC menyebabkan penipisan lapisan ozon
 Dalam bentuk CCL4 menyebabkan kerusakan hati dan ginjal
 Dalam bentuk CS2 bersifat racun
 Dalam bentuk CO menyebabkan darah kekurangan oksigen
b. Nitrogen : Campuran NO dan NO2 menyebabkan terjadinya hujan asam dan kabut yang
mengakibatkan iritasi pada mata dan tumbuhan menjadi kering. Selain itu hujan asam
dapat merusak pH, perairan , dan bangunan.
c. Silikon : Silikon yang digunakan untuk kecantikan wajah dapat menyebabkan
kerusakan bentuk wajah dan melumpuhkan beberapa otot wajah.
d. Fosfor : Jika biji fosfor diolah menjadi fosfat dan larutan dalam air akan
menyebabkan terjadinya limbah radioaktif.
e. Belerang : Belerang dalam bentuk H2S sangat beracun dan dapat menyebabkan
kematian, sedangkan dalam bentuk H2SO4 dapat merusak kulit dan menyebabkan
korosi.
f. Radon : Jika radon terhirup, akan ter tinggal di paru-paru dan dapat menyebabkan
kanker paru- paru.
g. Aluminium : Aluminium dapat merusak kulit, dalam bentuk bubuk dapat meledak di
udara jika dipanaskan , dan dalam bentuk AL2O3 jika di reaksikan dengan karbon akan
menyebabkan pemanasan global.
h. Krom : Krom sangat beracun dan dapat menyebabkan kanker.
i. Mangan : Pada pengelasan baja dengan logam Mn akan dihasilkan asap, yang
bersifat racun dan dapat mengganggu system saraf pusat.
j. Logam Tembaga : Pada penambangan tembaga terdapat pasir sisa yang masih
mengandung logam CO. Jika pasir sisa ini dibuang ke perairan, maka akan
membahayakan bagi organisme – organism perairan.
2.4 Pembuatan Unsur Golongan Utama
Adapun contoh-contoh pembuatan unsur-unsur kimia adalah sebagai berikut:
A. Golongan Alkali
1. Unsur Natrium Natrium dapat diperoleh dengan cara elektrolisis NaCl yang dicairkan
dengan katode besi dan anode karbon. Sel yang digunakan adalah sel Downs. Natrium
cair terbentuk pada katode, selanjutnya dialirkan dan ditampung dalam wadah berisi
minyak tanah. Dalam proses ini bejana elektrolisis dipanaskan dari luar dan dijaga agar
natrium yang terbentuk tidak bersinggungan dengan udara, karena akan terbakar. Hasil
samping elektrolisis ini adalah klorin
2. Senyawa Natrium klorida Natrium klorida (NaCl) atau garam dapur diambil dari air laut
dengan menguapkan air laut dalam kolam atau tambak yang luas di tepi laut. Metode ini
dapat diterapkan di daerah panas. Adapun di daerah dingin, garam dapur didapat dengan
membekukan air. Air beku yang terbentuk tidak mengandung NaCl, sehingga larutan
yang disisakan merupakan larutan pekat dengan kadar NaCl yang tinggi. Garamnya dapat
dipisahkan dengan penguapan. Garam darat diperoleh dengan menggalinya. Hasil
penggalian yang sudah putih bersih dapat langsung diperdagangkan. Adapun hasil
penggalian yang masih kotor, lebih dahulu dilarutkan dalam air agar kotorannya
mengendap dan dipisahkan dengan penyaringan. Selanjutnya garam dapat diperoleh
kembali dengan penguapan. Apabila lapisan- lapisan yang mengandung garam itu terlalu
dalam letaknya di dalam tanah maka untuk mendapatkan garam darat tersebut terlebih
dulu perlu dipompakan air ke dalam tanah untuk melarutkan garamnya, kemudian larutan
itu dipompa kembali ke atas (cara Frasch).
3. Senyawa Natrium karbonat Natrium karbonat (Na2CO3) dapat diperoleh dengan cara:
1) Elektrolisis larutan NaCl dengan diafragma Ke dalam ruangan katode, di mana
terbentuk NaOH dipompakan (dialirkan dengan tekanan) gas CO2, sehingga terbentuk
NaHCO3, kemudian NaHCO3 yang terbentuk dipanaskan. d. Senyawa Natrium Hidrogen
Karbonat Pada pembuatan soda dengan proses solvay sebagai hasil pertama terbentuk
senyawa natrium hidrogen karbonat (NaHCO3) yang akan terurai pada suhu 650 °C. Oleh
karena itu garam yang terbentuk harus dihablurkan di bawah suhu tersebut. Natrium
hidrogen karbonat dapat juga terbentuk jika dalam larutan soda yang jenuh dialirkan
karbon dioksida di bawah suhu 310 °C. f. Senyawa Kalium hidroksida Kalium hidroksida
(KOH) diperoleh dari elektrolisis larutan KCl dengan diafragma (sama dengan cara
pembuatan NaOH dari elektrolisis larutan NaCl).
B. Golongan Alkali Tanah
1. Unsur Kalsium Kalsium dapat dibuat dengan elektrolisis CaCl2 cair sehingga dihasilkan
Ca pada katode. Hasil sampingnya adalah klorin.
2. Senyawa Kalsium Oksida Senyawa kalsium oksida (CaO) dibuat secara besar- besaran
dengan memanaskan (pembakaran) batu kapur atau kulit kerang dalam tanur pembakar.
Reaksi yang terjadi seperti berikut. CaCO 3(s) → CaO(s) + CO2(g) CaO juga disebut kapur
tohor dan dalam perdagangan disebut gamping. Gas CO 2 yang terbentuk harus segera
dialirkan keluar, karena reaksinya dapat balik kembali. Kapur tohor sangat higroskopis.
3. Unsur Magnesium Magnesium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan magnesium
klorida. Sekarang ini, Mg juga dapat diperoleh dari air. Selain itu Mg diperoleh juga dari
reduksi MgO dengan karbon.
C. Golongan IIIA
1. Unsur Aluminium Aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan dalam
kriolit cair. Proses ini dikenal dengan proses Hall. Pada proses ini bauksit ditempatkan
dalam tangki baja yang dilapisi karbon dan berfungsi sebagai katode. Adapun anode
berupa batang-batang karbon yang dicelupkan dalam campuran.
2. Senyawa Aluminium Sulfat Aluminium sulfat (Al2(SO4)) dibuat dari pemanasan tanah liat
murni (kaolin) dengan asam sulfat pekat. Unsur Boron Boron dibuat dengan mereduksi
boron oksida B2O3, dengan magnesium atau aluminium. Perhatikan reaksi berikut.
3. Silikon Silikon dapat dibuat dari reduksi SiO 2 murni dengan serbuk aluminium pada suhu
tinggi, dengan reaksi seperti berikut.
D. Golongan VA
1. Unsur Nitrogen Nitrogen dibuat dengan penyulingan bertingkat udara cair. Udara bersih
dimasukkan ke dalam kompresor, kemudian didinginkan dengan pendingin. Udara dingin
mengembang melalui celah dan hasilnya adalah udara yang suhunya lebih dingin, cukup
untuk menyebabkan mencair. Selanjutnya udara cair disaring untuk memisahkan unsur
CO2 dan hidrokarbon, kemudian didistilasi dengan cara udara cair memasuki bagian
puncak kolom di mana nitrogen, komponen yang paling mudah menguap, keluar sebagai
gas, dan pada pertengahan kolom, gas argon keluar dan oksigen cair sedang komponen
yang paling sulit menguap terkumpul di dasar kolom.
2. Senyawa Amonia Amonia (NH3) adalah senyawa yang sangat bermanfaat dan diproduksi
secara komersial dalam jumlah yang sangat besar. Pembuatan secara komersial
menggunakan proses Haber-Bosch. Dalam proses ini bahan baku digunakan adalah
nitrogen dan hidrogen dengan katalis Fe. Reaksi yang terjadi dapat ditulis seperti berikut.
Reaksi ini berlangsung pada suhu +500 °C dengan tekanan antara 130 – 200 atm.
3. Senyawa Asam Nitrat Asam nitrat (HNO 3) dibuat dengan proses Haber-Ostwald, di mana
amonia yang didapat dengan proses Haber dicampur dengan udara berlebih kemudian
dialirkan melalui platina abses sebagai katalis pada suhu 700 °C – 800 °C. Perhatikan
reaksi yang terjadi berikut ini. d. Unsur Fosfor Fosfor dibuat dalam tanur listrik dengan
memanaskan fosforit, pasir, dan kokas dengan reaksi seperti berikut. Dalam proses ini
dihasilkan fosfor kuning. Adapun Fosfor merah dihasilkan dengan jalan memanaskan
fosfor kuning pada suhu 250 °C tanpa udara.
E. Golongan VIA
1. Unsur Belerang Pembuatan belerang pertama kali dikembangkan pada tahun 1904 oleh
Frasch yang mengembangkan cara untuk mengekstrak belerang yang dikenal dengan cara
Frasch. Pada proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang memiliki dua pipa konsentrik
yang lebih kecil ditanam sampai menyentuh lapisan belerang. Uap air yang sangat panas
dipompa dan dimasukkan melalui pipa luar, sehingga belerang meleleh, selanjutnya
dimasukkan udara bertekanan tinggi melalui pipa terkecil, sehingga terbentuk busa
belerang yang keluar mencapai 99,5%.
2. Senyawa Asam Sulfat Asam sulfat (H2SO4) dibuat dengan proses kontak. Belerang dibakar
dalam udara kering di ruang pembakar pada suhu 100 °C. Gas yang dihasilkan
mengandung kurang lebih 10% volume sulfur dioksida. Setelah didinginkan sampai 400
°C, kemudian dimurnikan dengan cara pengendapan elektrostastik. Sulfur dioksida yang
terbentuk kemudian dikonversi menjadi SO3 dengan menggunakan vanadium (V) oksida.
Reaksi yang terjadi adalah eksoterm.Reaksi dilakukan pada suhu 450 °C – 474 °C.
d. Unsur Oksigen Oksigen dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain seperti berikut
ini. Oksigen dapat dibuat secara komersial dengan cara seperti berikut ini. 1) Distilasi
bertingkat udara cair. 2) Elektrolisis air.
F. Golongan VIIA atau Halogen
Unsur Klor Klorin dibuat dengan beberapa cara, antara lain seperti berikut ini:
1. Senyawa Hidrogen Klorida Hidrogen klorida (HCl) dapat dibuat dari garam dapur dan
asam sulfat. Reaksi yang terjadi seperti berikut. HCl dapat juga dibuat dari sintesis
hidrogen dan klor. Kedua gas ini diperoleh sebagai hasil samping pembuatan NaOH dari
elektrolisis larutan NaCl. Garam Hipoklorit dan garam klorat Garam- garam hipoklorit
terbentuk bersama-sama dengan garam-garam klorida, jika gas klorin dialirkan ke dalam
suatu larutan basa.
2. Unsur Brom Secara teknis brom dihasilkan terutama dari garam singkiran.
Garam- garam ini dilarutkan dalam air dan kemudian diuapkan. Sebagian besar dari
garam- garamnya menghablur, sedangkan MgBr2 masih tertinggal dalam larutan
(Mutterlauge). Selanjutnya gas klorin dialirkan ke dalam Mutterlauge ini, dengan reaksi
seperti berikut. Bromin yang terjadi dimurnikan dengan penyulingan. Bromin berupa zat
cair berwarna cokelat tua, memberikan uap merah cokelat yang berbau rangsang.
3. Unsur Iod Garam-garam iodat direduksi na-hidrogensulfit menjadi iodin, dengan reaksi
seperti berikut. Hablur-hablur iodin berbentuk keping-keping berwarna abu- abu tua. Iod
tidak mudah larut dalam air, tetapi mudah larut dalam kalium alkohol dan eter.
4. Senyawa Hidrogen Fluorida Hidrogen fluorida (HF) diperoleh dengan mereaksikan fluorit
dan asam sulfat pekat kemudian dipanaskan dalam bejana dari timbal atau platina. Reaksi
yang terjadi seperti berikut. HF di bawah suhu 20 oC berupa zat cair dan di atas suhu 20 oC
berupa gas.
G. Golongan VIIIA atau Gas Mulia
Semua unsur gas mulia dapat diperoleh dengan distilasi fraksionasi udara cair.
Adapun cara memisahkan logam dari bijinya adalah sebagai berikut:
a. Penambangan
b. Pemekatan biji logam
c. Pengubahan mineral menjadi senyawa
d. Pengubahan senyawa menjadi logam
e. Pemurnian logam
f. Pembuatan paduan logam

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas kami dapat menyimpulakan unsur-unsur kimia dapat
dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu
golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur
kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia.
Dalam kehidupan sehari-hari, unsur-unsur kimia banyak membantu kita dalam
melaksanakan kegiatan. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena
semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam
atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain
memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara
mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.
B. Saran
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah
tantang “Kimia Unsur” ini, untuk dapat lebih baik dari makalah yang kami buat ini ialah
dengan mencari lebih banyak refrensi dari berbagai sumber, baik dari buku maupun dari
internet, sehingga makalah anda akan dapat lebih baik dari makalah ini. Mungkin hanya
ini saran yang dapat kami sampaika semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Terimakasi.

Anda mungkin juga menyukai