Anda di halaman 1dari 2

.

INDONESIA MENGANUT SISTEM MULTIPARTAI


Sistem Dwipartai pernah dianut oleh Indonesia.Tetapi eksprimen dengan sistem Dwipartai
gagal, mengapa ?
Sistem yang sama sekali baru dalam kehidupan masyarakat Indonesia, yang dimana sistem
ini terlalu radikal buat dijalankan.Terpengaruh oleh beberapa negara yang pernah memakai
sistem ini seperti AS mengenai tujuan negara dan untuk melaksanakaannya mengalami banyak
kesulitan.

Indonesia menganut sistem Multipartai karena, Keanekaragaman budaya politik di


kehidupan masyarakat menjadikan beberapa Negara menganut Sistem Multipartai dalam partai
politik. Negara-negara yang memakai sistem multipartai ini adalah Indonesia, Malaysia,
Nederland, Australia, Prancis, Swedia, & Federasi Rusia.

Banyaknya perbedaan yang dilihat dari ras, suku, bahkan agama menjadikan kelompok
atau golongan masyarakat lebih menuju kearah ikatan dalam wadah yang sempit.
Keuntungan & Kelemahan sistem Multipartai
KEUNTUNGAN KELEMAHAN
1. Semakin luasnya perekrutan orang yang 1. Adanya pemisahan akibat perbedaan
berkecimpung dalam partai politik atau dunia kelompok masyarakat baik dari segi ras, suku
politik. maupun agama.
2. Sarana bagi masyarakatuntuk menyalurkan 2. Menciptakan kebingungan di kelompok
aspirasi politik masyarakat untuk memilih partai.
3. Munculnya tokoh-tokoh baru sehingga dapat 3. Banyaknya orang-orang yang duduk di
bersaing kearah yang lebih baik. parlemen bukan dari tamatan Sarjana politik
bahkan tidak pernah belajar mengenai ilmu
politik.
4. Adanya konflik satu partai, cenderung
memisahkan diri dan membuat partai baru.
5. Banyaknya partai yang bersaing sehingga
mempersulit terbentuknya pemerintahan yang
stabil.

Sistem Multipartai (Multi Party System)


Sistem ini biasanya diterapkan di negara yang aama, ras, dan suku bangsanya sangat beragam.
Masyarakat cenderung membentuk ikatan-ikatan terbatas (primodial) sebagai tempat penyaluran
aspirasi politiknya. Beberapa negara penganut sisem multipartai adalah Indonesia, Malaysia,
India, dan Prancis.

Apabila sistem multipartai diterapkan dengan sistem pemerintahan parlementer, akan tampak
kekuasaan legislatif berada di atas eksekutif. Apabila kabinet yang dibentuk tidak memperoleh
suara mayoritas partai maka partai-partai dapat berkoalisi. Negara akan

lebih stabil jika diperoleh mayoritas partai yang akan menguasai pemerintahan.

Sistem multi partai banyak diterapkan di negara dengan sistem pemerintahan kabinet
parlementer. Pada sistem ini kekuasaan legislaif (parlemen) terletak diatas kekuasaan eksekutif
(perdana menteri

Anda mungkin juga menyukai