Job 1.berat Jenis KLP 3-1
Job 1.berat Jenis KLP 3-1
B. DASAR TEORI
Berat jenis kering (Bulk Spesific Gravity) adalah perbandingan antara berat
agregat kering dan berat air yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan
jenuh pada suhu tertentu.
Berat isi permukaan jenuh atau SSD (Surface Setrated Specific Grafity)
adalah perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dengan berat
isi suling yang beratnya sama dengan berat agregat dalam keadaan jenuh pada
suhu tertentu. Adapun berat jenis yang disyaratkan untuk agregat kasar yaitu
1,6 – 3,2.
Berat jenis semu (appatent Specific Grafity) adalah perbandingan antara
berat agregat kering dan berat air yang isinya sama dengan isi agregat dalam
keadaan kering pada suhu tertentu.
Penyerapan (absorpsi) adalah perbandingan antara berat air yang dapat
diserap pori terhadap berat agregat kering yang dinyatakan dalam persen (%).
Rumus :
Bk
Berat jenis kering (curah) = Bj−Ba
Bj
Berat jenis kering SSD = Bj−Ba
Bk
Berat jenis semu = Bk−Ba
Bj−Bk
x 100 %
Penyerapan = Bk
KELOMPOK 3
KELAS 2B JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 3
KELAS 2B JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
D. LANGKAH KERJA
1. Mengambil agregat kasar dan merendamnya dalam air selama ± 24 jam.
2. Mengeluarkan agregat kasar yang telah direndam kemudian membuang
air rendaman dan melap satu persatu permukaan agregat kasar sehingga
kondisinya kering SSD.
3. Menimbang agregat kasar SSD (Bj) gram.
4. Mengisi air kedalam bak dan menunggu sampai tidak ada air yang
menetes keluar dari bak kemudian menyetel timbangan pada posisi nol.
5. Memasukkan agregat kasar kedalam keranjang dalam bak yang berisi air
lalu menimbang berat agregat kasar dalam air (Ba) gram.
6. Mengeluarkan agregat kasar dari keranjang kemudian mengeringkannya
dalam oven pengering pada suhu ±110°C selama ± 24 jam.
7. Mengeluarkan agregat kasar dari dalam oven kemudian
mendinginkannya lalu menimbang berat kering oven agregat kasar (Bk)
gram.
KELOMPOK 3
KELAS 2B JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Percobaan
Uraian Rata-rata
1 2
Berat sampel kondisi SSD (gr), Bj 3690,13 3884,32 3787,22
Berat sampel kondisi SSD dalam air (gr),
2260,01 2343,30 2326,65
Ba
Berat sampel kering oven (gr), Bk 3601,37 3799,18 3568,93
Bk
2,48 2,26 2,37
Berat jenis kering (curah), Bj−Ba
Bj
2,58
Berat jenis kering SSD, Bj−Ba 2,52 2,54
Bk
2,68
Berat jenis semu, Bk−Ba 2,54 2,60
Bj−Bk
x 100 % 2,46
Penyerapan ( % ), Bk 2,24 2,35
KELOMPOK 3
KELAS 2B JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Perhitungan (Sampel 1)
BK
Berat jenis kering (curah) ¿
BJ −BA
3601 , 37
¿
3690 ,13−2260 , 01
3601, 37
¿
1430 ,12
¿ 2 ,52
BJ
Berat jenis kering SSD ¿
BJ −BA
3690 , 13
¿
3690 ,13−2260 , 01
3690 ,13
¿
1430 ,12
¿ 2 ,58
BK
Berat jenis semu ¿
BK−BA
3601 , 37
¿
3601, 37−2260 , 01
3601, 37
¿
1341, 36
¿ 2 , 68
BJ −BK
Penyerapan ¿ x100%
BK
3690 ,13−3601 ,37
¿ x 100 %
3601 , 37
88 ,76
¿ x 100 %
3601, 37
¿ 0.024 x 100 %
¿ 2 , 46 %
Untuk data perhitungan pada sampel 2 dan pada sampel batu pecah 2-
3 dapat dilihat pada tabel diatas.
KELOMPOK 3
KELAS 2B JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
F. KESIMPULAN
Pada agregat batu pecah 1-2 dan 2-3 telah memenuhi syarat SSD sehingga
mampu di gunakan dalam pencampuran beton mutu tinggi.
G.
KELOMPOK 3
KELAS 2B JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Talam Majun
Bahan
KELOMPOK 3
KELAS 2B JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Mengelap benda uji dengan majun Menyiapkan agregat kasar di dunagan tes
set.
KELOMPOK 3
KELAS 2B JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
B. DASAR TEORI
Berat jenis kering (bulk spesific gravity) adalah perbandingan antara berat
agregat kering dan berat air yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan
jenuh pada temperatur tertentu.
Berat jenis jenuh permukaan atau SSD (Surface Seturated Dry) adalah
perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dengan berat isi
suling yang beratnya sama dengan berat agregat dalam keadaan jenuh pada suhu
tertentu. Adapun berat jenis yang disyaratkan untuk agregat halus yaitu 1,6 – 3,2
dan penyerapan 0,2 – 2 %.
Penyerapan adalah presentase berat air yang diserap pori-pori terhadap berat
agregat kering, besar penyerapan ini tergantung porositas yaitu berupa volume
pori-pori yang dapat menyerap air.
Rumus :
Bk
Berat jenis kering(curah) = B+500−Bt
500
Berat jenis kering SSD = B+500−Bt
Bk
Berat jenis Semu = B+ Bk−Bt
500−Bk
x 100 %
Penyerapan = Bk
Keterangan :
Bt = Berat piknometer + air + benda uji (agregat halus)
B = Berat piknometer + air
Bk = Berat kering oven
KELOMPOK 3
KELAS 2B JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 3
KELAS 2B JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
D. LANGKAH KERJA
1. Mengambil agregat halus yang lolos saringan No.4 dan merendamnya
dalam air selama ± 24 jam.
2. Membuang air rendaman dan menghampar agregat halus yang telah
direndam diatas kain sehingga terjadi proses pengeringan yang merata
(dalam kondisi SSD).
3. Memasukkan agregat halus kedalam kerucut terpancung pada 1/3 bagian
kerucut kemudian menumbuknya sebanyak 8 kali tumbukan untuk tiap
satu lapisan dan dilakukan hal yang sama untuk 3 lapis dengan jumlah
tumbukan 25 kali.
4. Membersihkan daerah sekitar kerucut dari butiran agregat yang tercecer
kemudian kerucut diangkat perlahan – lahan.
5. Memeriksa bentuk agregat hasil cetakan. Umumnya ada 3 keadaan yaitu
keadaan basah, keadaan kering, keadaan SSD.
6. Menimbang agregat halus dalam keadaan SSD sebanyak 500 gram.
7. Menimbang berat piknometer + air (B).
8. Memasukkan agregat halus yang telah SSD ke dalam piknometer lalu
diisi dengan air, kemudian mengocok piknometer sampai pasir dan air
KELOMPOK 3
KELAS 2B JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Percobaan
Uraian Notasi
I II
Berat piknometer (gr) A - -
Berat sampel kondisi SSD di udara (gr) B 500 500
Berat piknometer + air + benda uji (gr)
C 1005,53 995,82
Berat piknometer +air (gr)
D 705,10 697,30
Berat contoh tanah kering oven (gr)
E 481,80 481,87
Berat jenis semu (apperentsspecity) E/(E+D-C) 2,656 2,628
Apperent specity gravity rata-rata (%) 2,642
Berat jenis curah (bulk specifiegrafity on E/(B+D-C)
2,414 2,391
dry)
Berat jenis curah rata-rata 2,402
Berat jenis jenuh permukaan kering =JPK B/(B+D-C)
2,505 2,481
(Bulk specific gravity on SSD basic)
Berat jenis jenuh rata-rata 2,493
Penyerapan (%) ((B-E)/E)x 100% 3,77 3,76
Penyerapan rata-rata (%) 3,769
Perhitungan sampel 1
E
Berat jenis semu ¿
( E+ D−C )
481 , 80
¿
( 481 , 80+705 , 10−1005 , 53 )
KELOMPOK 3
KELAS 2B JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
B
Berat jenis JPK ¿
( B+ D−C )
500
¿
( 500+705 ,10−1005 , 53 )
500
¿
199 ,57
¿ 2,505
(B−E)
Penyerapan ¿ × 100 %
E
(500−481 , 80)
¿ ×100 %
481 , 80
18 , 2
¿ × 100 %
485 , 83
¿ 3,769
Untuk data perhitungan pada sampel 2 dapat dilihat pada tabel diatas.
F. KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat diperoleh berat jenis semu rata-rata adalah
2,6422%, berat jenis curah rata-rata adalah 2,4028% dan berat jenis semu adalah
2,4934%, serta penyerapan rata-rata diperoleh 3,7699% penyerapan tidak
memenuhi spesifikasi karena melebihi spesifikasi antara 0.2-2.0 % .
H.
KELOMPOK 3
KELAS 2B JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Bahan
Agregat halus
(Pasir)
KELOMPOK 3
KELAS 2B JASA KONSTRUKSI
LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KELOMPOK 3
KELAS 2B JASA KONSTRUKSI