Tubes Manajemen Proyek Kelompok 1
Tubes Manajemen Proyek Kelompok 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya berupa
nikmat iman dan Kesehatan, Laporan Tugas Besar Survey Lapangan Proyek ini dapat
diselesaikan tepat waktu.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
serta membantu penulis selama proses Praktikum dan penyelesaian Laporan Survey
Lapangan Proyek. Penulis juga sangat berharap agar laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
Dalam penyusunan laporan ini, dengan kerendahan hati penulis memohon maaf
apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan kesalahan serta kekurangan yang ada dalam
laporan ini. Olehnya itu, penulis mengharapkan adanya kritik serta saran yang
membangun dari pembaca sekalian untuk mendorong dan memotivasi penulis kearah
yang lebih baik lagi demi kesempurnaan Laporan ini.
Akhir kata, semoga laporan Survey Lapangan Proyek ini dapat memberikan
manfaat yang luas bagi dunia pendidikan khususnya jurusan Teknik Sipil, serta bagi
pembaca sekalian dan penulis sendiri.
Penulis
Kelompok 3
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
BAB V. PENUTUP
4.1 Kesimpulan......................................................................................................29
4.2 Saran................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................30
LAMPIRAN….......................................................................................................31
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
TUGAS BESAR
Nama Mata Kuliah : Manajemen Proyek
Nama Dosen : Aisyah Zakaria, ST., M.T
Nip 19780206 20 1504 2 002
Mahasiswa diminta untuk melakukan survey/observasi lapangan pada suatu pekerjaan
proyek konstruksi yang sedang berlangsung. Kegiatan survey yang dilakukan adalah
mengumpulkan data-data proyek sebagaimana disajikan pada tabel berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Struktur Organisasi Proyek
Di dalam sebuah proyek, manajemen setiap proyek membutuhkan perencanaan
dengan tujuan agar plan yang sudah ditetapkan bisa terlaksana secara efisien dan
efektif. Maka dari itu setiap proyek membutuhkan susunan struktur organisasi proyek
yang telah tersusun dengan baik dengan tujuan untuk menyelesaikan sebuah proyek.
Struktur tersebut dibutuhkan dalam pengerjaan suatu proyek karena dalam
pengerjaan setiap proyek membutuhkan banya tenaga kerja dengan tugas tanggung
jawab masing-masing.
Pada umumnya, struktur organisasi disusun oleh bagian departemen manajemen
SDM perusahaan tersebut. Departemen manajemen SDM biasanya menentukan
struktur organisasi sebuah proyek yang akan dimulai melalui aplikasi HRIS yang
sudah berisi data-data tentang setiap karyawan, contohnya adalah data kinerja
karyawan.
Struktur organisasi proyek disesuaikan dengan manajemen proyek dan
kebutuhan proyek tersebut. Struktur tersebut bekerja dengan mengkoordinasi dan
mengatur segala sumber daya yang tersedia di proyek agar berjalan tanpa hambatan,
seperti material proyek, peralatan , modal , hingga tenaga kerja.
Adapun tujuan dan keuntungan dari pembentukan struktur organisasi proyek,
antara lain:
1. Identifikasi dan pembagian kegiatan
2. Pengelompokan penanggung jawab kegiatan
3. Penentuan wewenang dan tanggung jawab
4. Menyusun mekanisme pengendalian
Struktur organisasi proyek mempermudah karyawan dalam menjalankan
Pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki serta kepada siapa kayawan itu akan
bertanggung jawab. struktur organisasi juga memperjelas tugas,wewenang,tanggung
jawab, dengan demikian akan membantu dalam mencapai suatu tujuan perusahaan.
Dibawah ini adalah tugas dan tanggung jawab setiap personil yang termasuk di
dalam struktur organisasi proyek yang paling umum.
1. Owner / Pemilik Proyek
Mengadakan perjanjian kerja dengan konsultan perencana,pengawas dan
pelaksana (kontraktor) serta menandatangani naskah serah terima
Membentuk panitia tender yang bertugas membantu pimpinan proyek
dalam menentukan konsultan perencana atau pengawas serta pelaksana
proyek.
Memutuskan pemenang tender yang diusulkan oleh panitia tender
Menunujuk konsultan perencana untuk bangunan yang akan dibangun
Bertanggung jawab atas selesainya proyek sesuai dengan ketentuan
perjanjian yang telah ditetapkan dalam rencana kerja dan syarat (RKS)
Menyetujui dan menetapkan pembayaran bertahap sesuai dengan
pekerjaan yang dilaksanakan
Bertanggung jawab terhadap proyek yang dipimpin baik dari segi fisik
maupun keuangan
2. Project Manager
Menentukan kebijaksanaan pelaksanaan jasa manajemen proyek
konstruksi
Memimpin,mengkoordinir dan melaporkan kepada konsultan pengawas
terkait dengan kegiatan pelaksanaan proyek.
Membuat dan mengontrol time schedule proyek yang akan dilaksanakan
Menandatangani berita acara serah terima pekerjaan
Membuat dan mengatur perencanaan kegiatan operasional pelaksanaan
proyek
Melaksanakan,mengkoordinir, dan mengontrol kegiatan operasioanl
pelaksanaan proyek
Menyetujui dan menandatangani semua dokumen yang bersifat usulan ,
permintaan, pembelian, pemakaian dan pembayaran untuk kebutuhan
proyek konstruksi
Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi dengan pihak luar, yang
berkaitan dengan kebutuhan proyek
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Struktur rincian kerja (WBS) adalah deskripsi pekerjaan yang akan dilakukan untuk
proyek. Ini adalah hierarki tugas yang menunjukkan pemahaman tim proyek tentang
komposisi pekerjaan, dan ukuran, biaya, dan durasi masing-masing komponen atau tugas.
WBS memiliki tiga tujuan utama:
Tingkat detail di WBS tergantung pada tingkat akurasi yang diperlukan dalam
perkiraan dan tingkat pelacakan yang diperlukan terhadap perkiraan tersebut. Proyek
yang memiliki toleransi yang sangat rendah untuk bergeser dari jadwal atau biaya
biasanya memerlukan WBS yang lebih rinci, dan pelacakan yang teliti atas kemajuan
kerja dan biaya terhadap WBS.
Adapun manfaat dari WBS yang dapat diringkas adalah meliputi beberapa hal
sebagai berikut:
WBS dibuat dalam sebuah bagan atau ilustrasi dengan rincian grafis tertentu untuk
memudahkan pemahaman para pelaku proyek
Metode WBS memungkinkan pengelola proyek untuk mendapatkan alokasi waktu
dan biaya secara lebih efektif dan efisien
Dalam praktiknya, WBS memiliki beberapa jenis utama yang umum digunakan
oleh pelaku proyek. Jenis-jenis WBS ini terbagi berdasarkan waktu dan ruang lingkup
proyek saat akan dikerjakan.
1. Deliverable-based WBS
Deliverable-based WBS merupakan WBS berbasis penyampaian yang berbentuk
pemecahan proyek menjadi beberapa area utama dari ruang lingkup proyek.
Secara keseluruhan, WBS jenis ini bertindak sebagai akun kontrol dan lantas
membagi detail proyek menjadi penyampaian beberapa paket kerja tertentu.
2. Phase-based WBS
Lain halnya dengan deliverable-based, phase-based WBS merupakan tampilan
struktur WBS berbasis fase-fase hingga menampilkan hasil akhir di bagian atas.
Level di bagian bawah pada WBS jenis ini secara umum menunjukkan lima fase
proyek yang meliputi:
Inisiasi
Perencanaan
Pelaksanaan
Kontrol
Penutupan
Dalam pembuatan bagan WBS dan struktur pengerjaan proyek, terdapat beberapa
komponen yang harus dipenuhi dan diintegrasikan secara efisien. Adapun beberapa
komponen utama WBS adalah sebagai berikut.
1. Deskripsi Tugas
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
Komponen utama dan pertama yang harus ada dalam WBS adalah deskripsi tugas.
Deskripsi tugas pada WBS ini secara khusus meliputi penentuan ruang lingkup
proyek, sasaran proyek, dan juga proses pengelolaan anggota tim kerja
2. Status Tugas
Status tugas merupakan kesinambungan dari deskripsi tugas pada tim kerja
proyek. Umumnya, status tugas ini dikelola oleh seorang project manager yang
bertujuan untuk melacak tugas atau kemajuan proses pengerjaan detail-detail
proyek.
3. Project Deliverable
Project deliverable merupakan luaran proyek seperti rencana proyek, laporan
proyek, dan notula rapat. Komponen ini juga dapat disebut dari hasil dari suatu
proyek secara paper-based. Dokumen-dokumen dalam proyek merupakan aspek
utama dari project deliverable yang merupakan pokok penyampaian kepada para
pemangku kepentingan.
4. Biaya
Komponen lain yang perlu ada dalam WBS adalah biaya. Tentu saja, biaya
merupakan pondasi utama berjalannya sebuah proyek. Oleh karena itu, WBS
perlu menempatkan komponen ini sebagai alat ukur kesesuaian atau relevansi
pengeluaran biaya dengan rancangan biaya pada saat perencanaan proyek.
Adanya komponen biaya dalam WBS dapat menentukan lancar tidaknya suatu
proyek yang salah satunya dapat diakibatkan pada kekeliruan dalam mengelola
keuangan.
5. Paket Kerja
Paket kerja dalam WBS merupakan tingkatan terendah dari WBS itu sendiri. Kita
dapat mendefinisikan paket kerja sebagai detail pekerjaan atau elemen pekerjaan
proyek dalam WBS yang harus dikerjakan secara hierarkis tadi.
Paket kerja ini nantinya dibagi atau ditugaskan pada beberapa tim atau
departemen dalam prosesnya. Project manager nantinya akan memperkirakan
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
berapa jumlah anggota suatu tim, biaya, dan durasi pengerjaan pada tiap paket
pekerjaan ini. Oleh karena itu, paket kerja merupakan aspek utama yang
tercantum dalam WBS sebagai komponen.
Dokumen satu ini harus mendapat perhatian dari kedua pihak. Conditions of contract
ini berisi ketentuan-ketentuan yang merupakan hak dan kewajiban dari masing-
masing pihak. Selain itu, tercantum juga informasi mengenai keterlibatan pihak
ketiga dalam perjanjian, persyaratan, tanggung jawab, larangan dan sanksi-sanksi
untuk kedua belah pihak.
Rincian pekerjaan dan harga (Bill of Quantities)
Bill of Quantity secara umum adalah dokumen yang digunakan dalam tender oleh
industri konstruksi yang didalamnya memuat sejumlah informasi mengenai rencana
pembangunan. Isi dari BoQ ini adalah perkiraan perhitungan atas banyaknya biaya
yang diperlukan untuk bahan bangunan, alat dan upah serta biaya-biaya lainnya yang
berhubungan dengan pelaksanakan suatu pekerjaan atau proyek.
Dokumen Pendukung
Selain beberapa dokumen tersebut, di dalam kontrak dilampirkan file pendukung
lainnya seperti berita acara pre bid meeting , berita acara klarifikasi, hingga
penyelidikan tanah.
Adapun sejumlah isi dokumen kontrak adalah sebagai berikut:
Para pihak yang menandatangani kontrak, yang meliputi nama, jabatan dan alamat
Pokok pekerjaan dan uraian pekerjaan yang termasuk di dalam kontrak.
Jangka waktu pelaksanaan, termasuk di dalamnya total durasi pelaksanaan,
pentahapan (milestone), hak memperoleh perpanjangan waktu, dan ganti rugi
keterlambatan.
Harga Borongan berisi informasi mengenai nilai yang harus dibayar oleh pemilik
proyek kepada kontrak untuk melaksanakan seluruh lingkup pekerjaan.
Cara pembayaran termasuk di dalamnya jumlah pembayaran yang ditahan pada
setiap tahap dan konsekuensi saat terjadi keterlambatan pembayaran.
Pekerjaan tambah atau kurang.
Persyaratan dan spesifikasi teknis yang jelas dan terperinci.
Tempat dan jangka waktu penyelesaian/ penyerahan disertasi jadwal waktu
penyelesaian yang pasti serta syarat-syarat penyerahannya.
Jaminan teknis atau hasil pekerjaan yang dilaksanakan.
Cidera janji dan sanksi.
Pemutusan kontrak selama sepihak.
Perlindungan tenaga kerja.
Pengakhiran pekerjaan.
Penyelesaian perselisihan.
Masing-masing pihak yang terlibat dalam penandatangan dokumen kontrak ini,
memiliki hak dan tanggung jawab masing-masing. Hak dan tanggung jawab ini diatur
dalam Perpres No.54 Tahun 2010, di antaranya:
Penyedia barang jasa dapat menerima uang muka dari pengguna barang/jasa dengan
jumlah setinggi tingginya 30% untuk Usaha Kecil dan 20% untuk Usaha Selain
Kecil dan penyedia jasa konsultansi dengan memperhitungkan angsuran uang muka
pada setiap angsuran berikutnya).
Penyedia barang/jasa dilarang mengalihkan tanggung jawab seluruh pekerjaan utama
dengan mengontrakkan kepada pihak lain.
Penyedia barang/jasa dilarang mengalihkan tanggung jawab sebagian pekerjaan
utama dengan mensubkontrakkan kepada pihak lain dengan cara dan alasan apa pun,
kecuali disubkontrakkan kepada penyedia barang/jasa spesialis.
Terhadap pelanggaran atas larangan sebagaimana mengalihkan tanggung jawab
seluruh pekerjaan utama dengan mengontrakkan kepada pihak lain, maka dikenakan
sanksi berupa denda yang bentuk dan besarnya sesuai dengan ketentuan dalam
kontrak
2.7 WBS
work breakdown structure (WBS) adalah struktur garis besar hierarki yang
membantumu dalam menyelesaikan proyek. Menurut project management institute,
work breakdown structure adalah dasar dalam sebuah perencanaan, pelaksanaan, dan
pengelolaan sebuah proyek.
1. Deskripsi Tugas
2. Status tugas
Dalam sebuah proyek biasanya terdapat banyak sekali tugas dan itu
dikerjakan melalui kolaborasi tim. Nah, agar memudahkanmu dalam
melacak tugas demu tugas, penting untuk membuat status pada setiap tugas.
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
3. Biaya
4. Project deliverables
5. Paket kerja
.
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
BAB III
PEMBAHASAN
2. General Superintendent
Tugas dan tanggung jawab dari General Superintendent adalah :
1. Mengkoordinir seluruh pelaksanaan pekerjaan di lapangan
2. Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan proyek dari awal sampai selesai.
3. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak.
3. Site Engineer
Tugas dan tanggung jawab dari Site Engineer adalah :
1. Menyampaikan petunjuk teknis kepada tim, dalam melaksanakan pekerjaan
pengawasan segera setelah dokume kontrak ditandatangani.
2. Memberikan petunjuk (rekomendasi) kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan
terkait dengan usulan desain konstruksi dan data pendukung yang diperlukan.
Dan juga mencarikan solusi atas permasalahan yang timbul baik sehubungan
dengan teknis maupun permasalahan kontrak.
3. Menjamin bahwa semua isi dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) akan dipenuhi
dengan baik dan sesuai dengan ketentuan.
4. Mengadakan penilaian terhadap kemajuan pekerjaan
5. Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan major tidak akan
terlambat sesuai dengan dokumen kontrak yang telah ditandatangani.
6. Mengatur/membantu tim di lapangan dalam mengendalikan kegiatan-kegiatan
kontraktor agar dicapai efisiensi pada setiap kegiatan (pekerjaan yang harus
ditangani).
7. Menyusun rencana kerja untuk semua pekerja atau staf yang terlibat dalam
pekerjaan penyelidikan bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium.
8. Melakukan pengecekan terhadap hasil laporan pengujian serta analisanya.
4. Quantity
Tugas dan tanggung jawab dari Quantity adalah:
1. Melaksanakan tugas pengawasan tehadap pekerjaan kontraktor apakah
sesuai dengan kuantitas yang telah ditentukan.
2. Tidak menerima pekerjaan kontraktor yang kuantitasnya tidak sesuai
dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB).
3. Membuat laporan tertulis kepada pelaksana pekerjaan atas hal-hal
yang menyangkut pengendalian kuantitas.
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
7. Pelaksana Peralatan
Tugas dan tanggungjawab Pelaksana Peralatan adalah :
1. Memodifikasi, mengoperasikan mengembangkan, menguji, atau
menyesuaikan peralatan dengan titik-titik lokasi pekerjaan.
2. Bertanggung jawab atas perhitungan (kualitas & kuantitas) hasil kemajuan
pekerjaan di lapangan untuk bidang Mekanikal Bangunan.
3. Merancang dan menerapkan modifikasi peralatan secara cost-effective.
4. Membahas dan memecahkan masalah kompleks dengan departemen
manufaktur, sub-kontraktor, supplier dan pelanggan.
5. Mengelola proyek dengan menggunakan prinsip rekayasa dan Teknik.
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
8. Pelaksana Lapangan
Tugas dan tanggungjawab Pelaksana Lapangan adalah :
1. Mengatur dan mengorganisir staf bawahan.
2. Menjelaskan job description dengan baik agar mudah dipahami oleh staf
bawahan.
3. Memberikan pengarahan/briefing rutin kepada staf di bawahnya.
4. Mengatur dan mengawasi jalannya pekerjaan yang ditugaskan kepada para
staf bawahannya.
5. Memberikan motivasi agar tetap semangat bekerja dalam kondisi apapun
kepada semua staf di bawahnya.
9. Pelaksana Logistik
Tugas dan tanggung jawab bagian Pelaksana Logistik adalah :
1. Mensurvei data jumlah alat dan bahan material yang dibutuhkan. Setelah itu,
mencari harga alat bahan material tersebut ke beberapa supplier atau toko
material bangunan sebagai data untuk memilih harga bahan terbaik dan
memenuhi spesifikasi dan kualitas yang telah ditetapkan.
2. Melakukan pembelian alat dan bahan material ke supplier atau toko bahan
bangunan.
3. Menyiapkan dan mengelola tempat penyimpanan (gudang). Petugas Logistik
bertanggung jawab atas penyimpanan alat dan bahan material yang sudah
didatangkan ke area proyek sehingga dapat tertata rapi dan terkontrol dengan
baik.
4. Menganalisis dan bertanggung jawab atas Sistem Rantai Pasok yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan.
5. Melakukan koordinasi dengan pelaksana lapangan dan bagian teknik proyek
terkait dengan jumlah dan jadwal pendatangan bahan yang dibutuhkan pada
masing-masing item pekerjaan konstruksi.
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
11. Surveyor
Tugas dan tanggung jawab dari Surveyor adalah :
1. Melaksanakan kegiatan survei dan pengukuran, diantaranya
pengukuran topografi lapangan dan penentuan koordinat bangunan.
2. Melakukan plotting site plan di lokasi pekerjaan untuk menentukan
benchmark, center line, titik elevasi tanah asli dari border line.
3. Menentukan titik elevasi kedalaman galian pondasi serta lantai basement,
agar proses galian dan urugan tanah sesuai dengan perencanaan konstruksi.
4. Membuat titik as bangunan sesuai dengan jarak dan sudut datar yang
telah dihitung untuk mencari lokasi titik tiang pancang dan pile cap.
5. Mengawasi pelaksanaan staking out, penetapan elevasi/level, as, vertikal
dan horizontal. sesuai dengan gambar rencana.
6. Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaannya kepada kepala proyek.
7. Membuat daftar alat ukur dan merawat alat ukur optik
beserta perlengkapannnya.
8. Mengkoordinir dan mengawasi penggunaan alat-alat ukur.
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
13. Keamanan
Tugas dan tanggung jawab dari Keamanan adalah :
1. Mengamankan material, peralatan, serta personil di dalamnya dari
ganngguan- gangguan seperti pencurian, pemerasan, penggelapan, atau
lainnya
2. Akses kontrol pintu gerbang keluar-masuk proyek
3. Mengawasi dan memeriksa orang-orang yang keluar-masuk proyek
4. Penegak peraturan keselamatan kerja dalam lokasi proyek
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PEMILIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KONSULTAN KONTRAKTOR
CV. TIGA TIGA TUJUH KONSULTAN CV. ABADI TAMA MANDIRI
OPTIMA
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2. Konsultan Perencana
3. Kontraktor
DIREKTUR
Ir. MAHBUBUJAYADIPUTRA, IAI
BIDANG ADM/KEUANGAN
BATARIYANA M, A.Md
BIDANG MANAJEMEN
BIDANG PERENCANAAN BIDANG PENGAWASAN
KONS.
H. KHAERUL ANHAR S.Pd NUR ADNAN, ST/PITE
ZULKIFLY RAHMAT, ST
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
PEMILIK PEMILIK
2. Distribusi Komunikasi
Distribusi komunikasi adalah proses atau alur komunikasi dari organisasi proyek
dan perubahan permintaan dalam pelaksaan suatu proyek. Bentuk distribusi
komunikasi pada proyek adalah:
Rapat (meetings)
Bekerja di proyek konstruksi tidak akan pernah lepas dari masalah karena
kegiatan membangun itu sendiri merupakan suatu kegiatan memecahkan
persoaalan pada suatu tempat dengan mendirikan bangunan agar bisa menjadi
solusi untuk fasilitas aktifitas yang tidak bisa dilakukan sebelumnya. bermacam
masalah tersebut membutuhkan upaya pemecahan dan penyatuan visi antar
organisasi pekerja proyek sehingga dapat mencapai tujuan bersama yaitu
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
membangun sebuah bangunan seperti apa yang diharapkan sebelumnya, hal ini
membutuhkan suatu pertemuan khusus untuk membahasnya yang dinamakan
rapat koordianasi proyek.
10. Cara pembayaran berisi tentang tahapan pembayaran, cara pengukuran prestasi,
jangka waktu pembayaran, jumlah pembayaran yang ditahan pada setiap tahap,
konsekuensi apabila terjadi keterlambatan pembayaran.
11. Pekerjaan tambah atau kurang.
12. Pengakhiran perjanjian.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Proyek merupakan aktivitas yang bersifat temporer. Dalam pengerjaannya, selalu
ada batasan (time, scope dan budget) yang mempengaruhi kesuksesan pelaksanaan
proyek. Perubahan terhadap salah satu faktor akan mempengaruhi faktor yang lain.
Seluruh aktivitas yang terdapat pada proyek merupakan sebuah mata rantai yang
dimulai sejak dituangkannya ide, direncanakan, kemudian dilaksanakan, sampai benar-
benar memberikan hasil yang sesuai dengan perencanaannya semula.
Dalam kehidupan sehari-hari, dapat kita lihat berbagai jenis kegiatan proyek. Jenis-
jenis kegiatan proyek tersebut secara garis besar terkait dengan pengkajian aspek
ekonomi, keuangan, permasalahan lingkungan, desain engineering, marketing,
manufaktur, dan lain- lain.
4.2 Saran
Dalam mencapai kesuksesan dalam sebuah proyek kita harus benar-benar
memperhatikan terhadap manajemen proyek yang akan di aplikasikan dalam proyek
tersebut. Faktor utama yang menungjang kesuksesan proyek adalah manajemen proyek
dalam proyek tersebut sehingga kita perlu memperhatikan dengan baik manajemen
yang akan diterapkan dalam proyek.
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
LAMPIRAN
1. Dokumentasi
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2. Dokumen Kontrak
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MANAJEMEN PROYEK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG