Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

NURSING ENTREPENEURSHIP
“PENETAPAN PRODUK UNGGUL DAN MANAJEMEN INOVASI”

Dosen Pengampu :
Defa Arisandi, S.Kep., Ns., MSN., Ph.D

Disusun Oleh Kelompok 9:


1. Johana (NIM : 821221044)
2. Lili Susilawati (NIM : 821221052))
3. Lulu Halda Rahmawati (NIM: 821221053)
4. Nurita (NIM : 821221078)
5. Suhandi (NIM : 821221090)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Penetapan Produk Unggul dan
Manajemen Inovasi” untuk memenuhi tugas mata kuliah Nursing Entrepeneurship.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam rangkaian kegiatan penyusunan makalah ini,
penulis banyak memperoleh bimbingan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Defa Arisandi, S.Kep., Ns., MSN., Ph.D yang
telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta dengan penuh kesabaran memberikan arahan
dan bimbingan kepada penulis dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
penulis berharap untuk dapat memperoleh saran, masukan dan kritikan yang membangun dari
berbagai pihak khususnya dosen pengampu, agar makalah ini dapat digunakan secara baik dalam
proses pembelajaran di bidang keperawatan. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat
bagi semua pihak demi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keperawatan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pontianak, September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Perumusan Masalah................................................................................................................1
C. Tujuan Umum.........................................................................................................................1
D. Tujuan Khusus........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
A. Manajemen Inovasi.................................................................................................................2
B. Quality Function Deployment (QFD).....................................................................................4
C. Proses Seleksi Barang dan Jasa...............................................................................................4
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................6
A. Kesimpulan.............................................................................................................................6
B. Saran........................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tantangan dalam mengembangkan produk dan jasa yang unggul adalah
menetapkan salah satu dari sedemikian banyak produk dan jasa yang dapat dikembangkan.
Oleh karena itu penetapan produk dan jasa ini harus dilakukan untuk memulai usaha dan juga
memenangkan persaingan. Tentunya tidak mudah bagi wirausaha untuk menghasilkan
produk dan jasa yang unggul dari berbagai alternative, terutama banyak hal yang
dipertaruhkan terkait resiko dan investasi ketika mengembangkan produk baru atau jasa.
Untuk berwirausaha, inovasi dan kreatifitas adalah hal yang perlu dimiliki dan
dikembangkan dalam diri wirausaha demi perkembangan dan kesuksesan sebuah usaha.
Keduanya sering kali dipandang hampir serupa. Inovasi dan kreatifitas adalah inti dari
kewirausahaan. Pada dasarnya sebuah inovasi dalam berusaha adalah kemampuan untuk
menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk
memperbaiki kinerja usaha. Sedangkan kreatifitas dapat dipandang sebagai kemampuan
untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat
masalah dan peluang.
B. Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen inovasi?
2. Apa yang dimaksud dengan Quality Function Deployment (QFD)?
3. Bagaimana proses seleksi barang dan jasa dalam wirausaha?
C. Tujuan Umum
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang penetapan
produk unggul dan manajemen inovasi.
D. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui apa itu manajemen inovasi.
2. Untuk mengetahui apa itu Quality Function Deployment (QFD).
3. Untuk mengetahui bagaimana proses seleksi barang dan jasa dalam wirausaha.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Inovasi
Menurut Tommy Wijaya Sagala (2020) manajemen adalah proses yang unik dan
khas yang terdiri dari tindakan perencanaan, pengorganisasian, serta memobilisasi dan
mengendalikan apa yang dilakukan untuk menentukan arah dan mencapai tujuan yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya (Sagala et
al., 2020). Menurut Muhammad Kristiawan, dkk. (2017) inovasi adalah suatu ide, hal-hal
yang praktis, metode, cara dan barang-barang buatan manusia yang diamati atau dirasakan
sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau kelompok orang. Sesuatu yang baru itu dapat
berupa hasil diskoveri atau invensi yang dimanfaatkan dalam mencapai tujuan tertentu dan
untuk memecahkan masalah tertentu. Menurut Roland Y.H. Silitonga (2018) inovasi
merupakan proses lanjutan dari penemuan, yang bertujuan untuk membuat penemuan
tersebut menuju ke pasar, baik dalam bentuk produk atau proses. Output dari inovasi adalah
produk yang berguna secara sosial.
Menurut Erni dan Endang, (2020). Manajemen Inovasi merupakan proses
mengelola inovasi di suatu perusahaan agar dapat berdaya guna bagi penciptaan keunggulan
bersaing yang berkelanjutan bagi perusahaan. Manajemen Inovasi diperlukan karena untuk
mengakui bahwa ide-ide segar harus terus mengalir secepat mungkin dan setiap saat sebagai
antisipasi perkembangan dunia yang semakin cepat, beragam, dan dinamis tersebut. Disinilah
manajemen Inovasi itu harus berperan penting. Dalam perusahaan, Manajemen Inovasi
diperlukan karena ide-ide segar akan terus lahir di sebuah perusahaan dan menjadi sangat
banyak. Keberadaan ide-ide tersebut harus diatur dan disusun secara sistematis agar tidak
terjadi kesemrawutan. Inovasi yang harus dijalankan secara sistematis, efisien, dan
berkelanjutan ini memerlukan suatu sistem untuk mengatur ide-ide ini agar lebih ter-
struktur. Dari 100 ide yang brilian, hanya satu yang menjadi inovatif. Jika dalam suatu
perusahaan dihasilkan 100 jenis produk dalam satu tahunnya, maka dibutuhkan 10 ribu ide
brilian tersebut. Tanpaadanya manajemen yang baik, ide-ide itu malah akan menumpuk dan
kemungkinan akan terlambat untuk diperkenalkan di pasar. Terlambat diperkenalkan di pasar
maka akan kehilangan pendapatan sehingga makin lama akan kehilangan kemampuan
bersaing dengan yang lain.
Seorang wirausaha memerlukan manajemen inovasi untuk mengatur ide ide hasil
kreatifitas dan inovasi yang mungkin dapat menjadi sangat banyak, ide tersebut harus di atur
dan disusun secara sistematis agar sesuai dengan pengembangan usaha dengam
menggunakan terstruktur, sistematis, efesiensi, dan berkelanjutan. Perlu disadari oleh
wirausahawan bahwa dari 1000 ide yang di ciptakan makan hanya satu yang menjadi
inovatif, banyak ide tersebut, akan menuntut menejemen inovasi yang baik untuk
menghindari ide yang menumpuk dan terlambat untuk di pasar (A. R. Sari, 2012 dalam
Prasetiyorini, 2023).
Rothwell (1994) dalam Yuningsih (2020), menjelaskan bahwa evolusi inovasi
terbagi dalam lima generasi perilaku inovasi, yaitu:
1. Generasi pertama inovasi (1G)–technology push. Area inovasi lebih menekankan sebagai
pondasi dari revolusi industri. Inovasi hadir bersama teknologi baru untuk
mengembangkan produk dan produksi.
2. Generasi kedua inovasi (2G)–need pull. Area inovasi berbasis pada fokus pasar dan
konsumen, dimana konsumen menekan kebutuhan dan respon teknologi produksi.
Pemasaran menentukan peran dari pemunculan ideide baru.
3. Generasi ketiga inovasi. (3G)–coupling model. Area inovasi berkembangan menjadi
model pengelompokkan. Pemasaran mungkin membutuhkan ide- Manajemen Inovasi |
191 ide baru, namun teknologi produksi memberikan solusi. Alternatifnya, R&D
mengembangkan ide-ide baru bagi pemasaran dengan feedback dari pasar, R&D dan
pemasaran menyatu dalam hubungan yang kuat.
4. Generasi keempat inovasi (4G) – integrated model. Model inovasi yang terintegrasi
menunjukkan R&D dan pemasaran memiliki aktivitas yang terintegrasi, bersama dengan
supplier dan menghilangkan peran yang dikelompokkan untuk memimpin konsumen.
5. Generasi kelima inovasi (5G) – system integration and networking model. Model inovasi
yang dikembangkan mengintegrasikan strategi mitra dengan supplier dan konsumen
melalui sistem yang tangguh dan memiliki kolaborasi antara pemasaran dan penelitian
yang kuat. Penekanan pada fleksibilitas dan kecepatan pengembangan dengan fokus pada
kualitas dan faktor lainnya.
B. Quality Function Deployment (QFD)
Salah satu cara utama untuk menyeleksi produk dan jasa yang akan dihasilkan adalah
dengan memperhatikan kualitas yang dihasilkan oleh produk. Pendekatan kepuasan
konsumen akan kualitas produk dan jasa adalah salah satu kunci sukses menetapkan pasar
dan menguasai pasar. Oleh karena itu, dalam mengelola inovasi salah satu dasar utama yang
dilakukan adalah menilai keberhasilan penerapan kualitas pada produk atau jasa yang
diunggulkan (Fahrurrozi & Pahrudin, 2021).
Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu proses menetapkan keinginan
pelanggan tentang hal-hal yang diinginkan konsumen dan menterjemahkannya menjadi
atribut pada produk dan jasa agar setiap area fungsional usaha dapat memahami dan
melaksanakannya. Alat yang digunakan dalam QFD adalah rumah kualitas (House Of
Quality) yaitu merupakan teknik grafis untuk menjelaskan hubungan antara keinginan
konsumen dan produk (barang atau jasa) (Fahrurrozi & Pahrudin, 2021).
C. Proses Seleksi Barang dan Jasa
Keputusan produk merupakan hal yang fundamental dan mempunyai implikasi yang
besar pada fungsi operasi. Keputusan produk akan mempengaruhi biaya peralatan modal,
desain tata letak, kebutuhan ruang, keahlian orang-orang yang dipekerjakan, bahan mentah,
dan proses yang digunakan. Memilih produk memang cukup rumit. Di satu sisi, berbisnis
dalam bidang yang langka membuat hati tenang karena minimnya pesaing. Namun di sisi
lain, pebisnis membutuhkan kesabaran karena produk yang dijual bukan barang primer
masyarakat. Sementara ketika memilih produk yang dibutuhkan pasar dalam jumlah yang
banyak, pasti banyak pesaing.
Mengembangkan produk berarti adalah memenuhi kebutuhan konsumen, sebagai
sebuah solusi masalah sekaligus menghasilkan kualitas. Oleh karena itu, diperlukan
pemahaman untuk merasakan bagaimana mengembangkan produk dan pada saat yang sama
perlu memperhatikan konsumen atau pelanggan.
Proses pengembangan produk baru dimulai dari ide bisnis hingga komersialisasi.
Terdapat 7 tahap yang harus dilalui untuk merealisasikan sebuah ide bisnis menjadi produk
baru.
1. Menggali ide bisnis adalah tahap paling awal dari langkah seorang enterpreneur.
2. Menyaring ide-ide bisnis berdasarkan kapabilitas pribadi dirinya disatu sisi dan potensi
pasar di sisi lain.
3. Mengembangkan konsep bisnis dan menguji konsep tersebut.
4. Menyusun strategi pemasaran.
5. Melakukan analisis bisnis
6. Merancang pengembangan produk
7. Melakukan uji pasar/tahap komersialisasi.
Tujuan mengadakan pengembangan produk antara lain adalah :
1. Memenuhi keinginan konsumen
2. Memenangkan persaingan
3. Meningkatkan jumlah penjualan
4. Mendayagunakan sumber-sumber produksi
5. Mencegah kebosanan konsumen
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen inovasi adalah penerapan untuk mengatur ide-ide hasil kreatifitas dan
inovasi sejenis kreasi yang mungkin dapat menjadi sangata banyak. Keberadaan ide-ide
tersebut harus diatur dan disusun secara sistematis agar sesuai dengan pengembangan usaha,
melalui sistem yang terstruktur, sistematis, efisien, dan berkelanjutan. Dengan banyaknya ide
yang dihasilkan tersebut, akan menuntut manajemen inovasi yang baik untuk menghindarkan
ide-ide yang menumpuk. Selain itu, diperlukan manajemen inovasi agar pelanggan tertarik
membeli produk yang dipasarkan.
B. Saran
Saran yang didapatkan yaitu diperlukan manajemen inovasi dan pengelolaan barang,
agar pelanggan tertarik dengan produk yang dipasarkan, dan perlu dilakukan QFD yaitu
rumah kualitas (house of quality) yaitu merupakan teknik grafis untuk menjelaskan hubungan
antara keinginan konsumen dan produk (barang atau jasa).
DAFTAR PUSTAKA

Fahrurrozi & Pahrudin, (2021). Kewirausahaan. Nusa Tenggara Barat: Universitas Hamzandawi
Press.
Ruliyana, et al. (2022). Konsep, Teori dan Implementasi Technopreneurship. Jawa Barat:
Penerbit Adab.
Prasetiyorini, Pudhak. (2023). Ekonomi Kreatif. Indonesia: Global Eksekutif Teknologi.
Yuningsih, Erni. (2020). Manajemen Bisnis dan Inovasi. Jawa Barat: Widina Bhakti Persada
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai