Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Ilmu Ekonomi

Kata ‘ekonomi’ diambil dari bahasa Yunani yaitu oikonomia. Oikonomia berasal dari dua
kata yaitu “oikos” yang berarti “rumah tangga”, dan “nomos” yang berarti “peraturan”.
Dapat disimpulkan, ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara memenuhi kebutuhan
hidup manusia dengan sumber daya yang tersedia.

Seiring berjalannya waktu, kebutuhan manusia semakin banyak dan tidak terbatas.
Nah, Ilmu Ekonomi memiliki peran yang sangat penting guna memenuhi kebutuhan
hidup melalui barang atau jasa.

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli


Oke, kita sudah paham definisi Ilmu Ekonomi secara harfiah. Disamping itu, definisi
Ilmu Ekonomi juga dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:

1. Adam Smith

Ilmu ekonomi adalah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan
negara.

2. N. Gregory Mankiw

Ilmu ekonomi adalah studi tentang cara masyarakat mengelola sumber-sumber daya
yang langka.

3. Richard G. Lipsey

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan sumber daya yang langka
untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas.

4. J. S. Mill

Ilmu ekonomi adalah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan.


5. Robert B. Ekelund Jr. dan Robert D. Tollison

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara individu dan masyarakat yang
mempunyai keinginan yang tidak terbatas memilih untuk mengalokasikan sumber daya
yang terbatas demi memenuhi keinginan mereka.

6. Alfred Marshall

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha individu dalam ikatan
pekerjaan dalam kehidupannya sehari-hari dan membahas kehidupan manusia yang
berhubungan dengan bagaimana ia memperoleh pendapatan dan bagaimana pula ia
mempergunakan pendapatan itu.

7. Robert B. Ekelund Jr. dan Robert D. Tollison

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara individu dan masyarakat yang
mempunyai keinginan yang tidak terbatas memilih untuk mengalokasikan sumber daya
yang terbatas demi memenuhi keinginan mereka.

Baca juga: Mengenal Konsep, Jenis, dan Produk Bioteknologi

Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi


Menurut Alfred W. Stonier dan Douglas C. Hague, ilmu ekonomi terdiri atas Ekonomi
Deskriptif, Teori Ekonomi, dan Ekonomi Terapan.

1. Ekonomi Deskriptif

Ekonomi deskriptif adalah cabang ilmu ekonomi yang menggunakan angka, grafik, atau
kurva sebagai dasar untuk menganalisis fenomena di wilayah tertentu. Hasilnya berupa
data yang dapat digunakan untuk memahami situasi yang sedang terjadi. Contoh
penerapan ekonomi deskriptif bisa kita lihat pada gambaran krisis moneter tahun 1998.
Saat itu, ekonomi Indonesia memburuk akibat tingkat inflasi dan hutang negara yang
tinggi.

2. Teori Ekonomi

Teori ekonomi adalah cabang ilmu yang mencari pengertian, menjelaskan hubungan
sebab akibat, dan cara kerja sistem ekonomi. Di dalamnya, terdiri atas ilmu ekonomi
mikro dan ilmu ekonomi makro. Apa perbedaannya?

a. Ekonomi Mikro
Mempelajari bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan ekonomi, seperti:
perusahaan, pasar, perkembangan harga produk, dan alokasi sumber daya yang
dimiliki. Dalam mikro ekonomi, terdapat pembahasan bagaimana konsumen
menggunakan pendapatannya untuk membeli barang atau jasa, serta bagaimana
produsen menentukan tingkat produktivitas.

b. Ekonomi Makro

Mempelajari perekonomian dalam ruang lingkup secara menyeluruh dan lebih besar.
Dalam makro ekonomi, terdapat pembahasan mengenai inflasi dan deflasi, ekspor dan
impor, pengangguran, dan perdagangan internasional.

3. Ekonomi Terapan

Ekonomi terapan adalah teori yang menemukan sebab akibat terjadinya krisis dan
mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi lewat kebijakan pada
bidang-bidang tertentu. Contohnya: ekonomi pembangunan, ekonomi politik, ekonomi
industri, ekonomi syariah, ekonomi internasional, dan sebagainya.

Baca juga: Apa itu Kalimat Persuasif? Kenali Ciri dan Contoh-contohnya!

Masalah Ekonomi Klasik dan Modern

1. Masalah Ekonomi Klasik

Menurut Adam Smith, masalah ekonomi terdiri atas 3 hal, yaitu produksi, distribusi, dan
konsumsi.

a. Produksi

Adalah kegiatan menghasilkan barang atau jasa. Masalah yang terjadi pada produksi
bisa bermacam-macam. Seperti menentukan barang apa yang akan dibuat, modal yang
tersedia, bahan baku, sumber daya manusia, dan kelangkaan.

Jika jumlah barang atau jasa lebih sedikit dari permintaan, maka timbul kelangkaan di
pasaran. Akibatnya, harga barang atau jasa tersebut menjadi naik. Contohnya
kelangkaan minyak goreng beberapa waktu lalu membuat harganya melonjak dua kali
lipat.

b. Distribusi
Adalah kegiatan menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Masalah distribusi
meliputi pemilihan sarana distribusi dan teknik distribusi. Pemilihan sarana atau
angkutan barang berpengaruh pada waktu tiba. Sedangkan teknik distribusi adalah
upaya untuk menyalurkan barang ke konsumen dengan pengemasan yang baik.

c. Konsumsi

Adalah kegiatan mengonsumsi barang atau jasa. Masalah yang timbul di dalamnya
meliputi apakah produk tersebut dapat digunakan dengan baik atau justru terbuang
karena harganya yang terlampau mahal.

2. Masalah Ekonomi Modern

Sama seperti klasik, terdapat 3 masalah perekonomian modern, yaitu sebagai berikut:

a. Produk apa yang akan diproduksi? (What)

Produsen harus menentukan barang atau jasa apa yang akan diproduksi, apakah
barang atau jasa tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, serta jumlah produk
yang akan dijual ke pasaran.

b. Bagaimana cara memproduksi produk? (How)

Masalah ekonomi modern yang kedua, yaitu teknik untuk menghasilkan barang atau
jasa. Memilih bahan baku, memperkerjakan pegawai, menentukan metode yang cocok
untuk mengolah bahan baku, proses pengemasan, hingga pengiriman.

c. Untuk siapa barang atau jasa diproduksi? (To whom)

Terakhir, menentukan siapa yang akan mengonsumsi produk. Hal ini bisa dilihat dari
karakter, usia, domisili, pekerjaan, status sosial, dan pendapatan masyarakat.

Itu dia pembahasan singkat meng

Anda mungkin juga menyukai