Anda di halaman 1dari 10

e lompok

K 4
KONSEP ANAK DENGAN
DISABILITAS WICARA

Tri Wulandari (2301411655)


Fitri Annisa (2301411630)
eleopatra (2301411642)
Pengertian Anak dengan Disabilitas
Wicara
Disabilitas wicara atau yang sering di sebut dengan tuna
wicara adalah kondisi dimana individu memiliki gangguan
dalam berbicara atau tidak bisa mengomunikasikan
gagasannya kepada orang lain (pendengar) .

Jadi anak dengan tuna wicara adalah anak yang memiliki


gangguan berbicara, yang dapat di sebabkan oleh
berbagai faktor seperti gangguan motorik,
neirolgis,kelainan struktural , dan lain-lain.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA
GANGGUAN BICARA YAITU:
1. Gangguan pos natal (sesudah lahir)
Ketika seorang anak lahir ia menderita infeksi campak yang preseptik tuli, virus
akan menyerang cairan koklea, pada anak otitis media.

2. Infeksi saluran pernafasan


Seseorang dapat mengalami gangguan bicara ada gangguan pada organ pernapasan
seperti paru-paru, laring atau gangguan pada mulut lidah.

3.Hereditas (keturunan)
Jika seorang anak dengan gangguan bicara dalam kandungan karena ada dalam
keluarga seseorang dengan gangguan bicara atau megafon dengan gangguan bicara,
maka ketika anak lahir, anak tersebut memiliki kelainan keturunan.
Identifikasi Anak dengan
Disabilitas Wicara
1. Perhatikan perkembangan komunikasi.
Perhatikan apakah anak mampu berkomunikasi dengan normal atau tidak..
Melihat bagaimana kesulitan proses komunikasi anak.
2. Tes saat menemukan permasalahan.
Jika ada kemungkinan anak mengalami gangguan bicara, dilakukan tes lebih lanjut,
seperti Clinical Linguistic Auditory Milestone Scale (CLAMS) dan Early Language
Milestone (ELM) Scale.
3. Pemeriksaan lebih lanjut.
Jika hasil tes skrining menunjukkan suatu gangguan komunikasi, dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut untuk meneliti penyebab agar proses penanganan dapat
dijalani tepat waktu.
Gejalah atau Ciri-Ciri Anak
dengan Disabilitas Wicara.
Adapun gejalah-gejalah umum yang muncul yaitu:
•Mereka sering mengulangi kata dan memperpanjang suara saat berbicara.
•Suara terdengar melengking karena terlalu berusaha untuk berbicara.
•Bunyi yang dikeluarkan bisa terdengar sangat pelan dengan suara serak.

Dari segi fisiknya, anak dengan gangguan ini bisa menunjukkan gejala berupa:
•Keluarnya cairan dari dalam telinga.
•Memiliki kelainan bentuk bibir, seperti sumbing.
•Melakukan gerakan berulang.
•Memperhatikan gerakan bibir atau gerakan tubuh lawan bicaranya.
Karakteristik anak
dengan disabilitas wicara
Karakteristik anak dengan disabilitas wicara (tuna wicara) meliputi:
1. Kelainan pendengaran.Anak dengan disabilitas wicara mengalami gangguan pendengaran,
2. Kesulitan dalam pemahaman bicara dan bahasa.
3. Kemungkinan empat kali lipat pada anak yang belum berjalan pada usia.
4 belum bisa berbicara dalam bentuk lancar.
5. Mengalami gangguan dalam perihal berbicara sehingga sulit.
6.mengalami gangguan ketika berbicara.
7. Kemungkinan gangguan pada perilakul sosial.
8. Mengalami gangguan pada pengingat.
i9. Mengalami gangguan pada pengendalian diri.
10. Mengalami gangguan pada pendengaran.
11. Mengalami gangguan pada kelancaran biara,pada suara dan sikap orang tua
12. Gangguan pada penyesuaian emosi,sosial dan perilaku.
Bimbingan anak dengan
disabilitas wicara
Berikut ini adalah beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan bimbingan kepada anak disabilitas
wicara:
1. Pendidikan bina bahasa
2. Latih wicara.
3. pendidikan karakter.
4. Terapi bicara, pendengaran.
5. Pengembangan keterampilan.
6. Pendukungan emosional dan interaksi sosial.
7. Pendidikan berbasis keluarga.
Sekian
terima kasih
Any question
SEMANGAT!

Anda mungkin juga menyukai