Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBANGUNAN


Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah
Perencanaan Pembangunan
Dosen Pengajar : M.arsyad S.Pdi.i, M.Ap.

Oleh:
Nama : Sarmila
NPM : 192107365
No Absen : 42
Lokal : 6D Non Reguler

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA) AMUNTAI

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI PUBLIK

2022
KATA PENGANTAR

Panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan

hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Konsep

Dasar Perencanaan Pembangunan" dengan tepat waktunya.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perencanaan

Pembangunan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang

manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi saya.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak M.arsyad S.Pdi.i, M.Ap.

selaku dosen Mata Kuliah Perencanaan Pembangunan. yang telah membantu

diselesaikannya makalah ini.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,

saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

Sarmila
192107365

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 4
A. Pentingnyya Perlu Perencanaan Pembangunan ........................................... 4
B. Perencanaan Pembangunan.......................................................................... 6
C. Tujuan dan Sasaran Perencanaan Pembangunan ......................................... 9
D. Jenis-jenis Perencanaan Pembangunan ...................................................... 12
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 18
A. Kesimpulan ................................................................................................ 18
B. Saran .......................................................................................................... 19
1. Pembaca ............................................................................................. 19
2. Pemakalah .......................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perencanaan adalah kegiatan dari pembangunan yang paling prioritas.

karena perencanaan menentukan arah, prioritas, dan strategi pembangunan.

Perencanaan pada dasarnya merupakan cara, teknik atau metode untuk

mencapai tujuan yang diinginkan secara tepat, terarah dan efisien sesuai

dengan sumber daya yang tersedia. Sehingga, secara umum perencanaan

pembangunan adalah cara atau teknik untuk mencapai tujuan pembangunan

secara tepat, terarah dan efisien sesuai dengan kondisi negara atau daerah

bersangkutan.

Perencanaan pembangunan juga merupakan suatu proses yang terus

berulang selama pemerintahan berjalan. Perencanaan digunakan sebagai dasar

dalam melaksanakan pekerjaan pembangunan, pelaksanaan pembangunan

dievaluasi kesesuaiannya dengan perencanaan dan perangkat regulasi yang

mengikatnya, kemudian hasil evaluasi digunakan sebagai bahan dalam.

penyusunan perencanaan selanjutnya.

Perencanaan Pembangunan menurut Arthur W. Lewis (1965) adalah

suatu kumpulan kebijaksanaan dan program pembangunan untuk merangsang

masyarakat dan swasta untuk menggunakan sumberdaya yang tersedia secara

lebih produktif. Kemudian M.L. Jhingan (1984) mengatakan bahwa

perencanaan pembangunan pada dasarnya adalah merupakan pengendalian

dan pengaturan perekonomian dengan sengaja oleh suatu penguasa

1
(pemerintah) pusat untuk mencapal suatu sasaran dan tujuan tertentu di dalam

jangka waktu tertentu.

Di dalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah memerlukan

perencanaan yang akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap

pembangunan yang dilakukannya. Seiring dengan semakin pesatnya

pembangunan bidang ekonomi, maka terjadi peningkatan permintaan data dan

indikator-indikator yang menghendaki ketersediaan data sampai tingkat

Kabupaten/ Kota Data dan indikator-indikator pembangunan yang diperlukan

adalah yang sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

Struktur perencanaan pembangunan di Indonesia berdasarkan hirarki

dimensi waktunya berdasarkan Undang-Undang Nomor25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dibagi

menjadiperencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek

(tahunan) sehingga dengan Undang-Undang ini kita mengenal satu bagian

penting dariperencanaan wilayah yaitu apa yang disebut sebagai rencana

pembangunan daerah, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJP-D). Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJM-D) dan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sertaRencana Strategis Satuan

Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan RencanaKerja Satuan Kerja

Perangkat Daerah (Renja-SKPD) sebagai kelengkapannya.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut

1. Mengapa perlu dilakukan perencanaan pembangunan?

2
2. Apa Pengertian Perencanaan Pembangunan?

3. Apa Tujuan dan sasaran perencanaan pembangunan?

4. Apa saja Jenis Perencanaan Pembangunan?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut

1. Untuk mengetahui perlu dilakukan perencanaan pembangunan

2. Untuk mengetahui apa Pengertian Perencanaan Pembangunan

3. Untuk mengetahui apa Tujuan dan sasaran perencanaan pembangunan

4. Untuk mengetahui apa saja Jenis Perencanaan Pembangunan

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnyya Perlu Perencanaan Pembangunan

Dalam kenyataannya tidak semua negara memerlukan dan menggunakan

perencanaan untuk mendorong proses pembangunan. Negara-negara maju seperti

Amerika Serikat dan Eropa kebanyakan tidak menggunakan perencanaan

pembangunan. Proses pembangunan didorong dan dikendalikan melalui "tangan

yang tidak nampak" (invisible hand) yang dikenal sebagai mekanisme pasar. Lain

halnya pada sebagian negara berkembang dan negara-negara yang menganut

paham sosialis semuanya menggunakan perencanaan pembangunan sebagai alat

untuk mendorong dan mengendalikan proses pembangunan secara keseluruhan.

Hal ini disebabkan karena pada negara dengan sistem sosialis, peranan pemerintah

sangat besar sedangkan peranan sektor swasta sangat dibatasi. Karena itu,

sebagian besar dan kegiatan produksi, baik barang maupun jasa, dilakukan melalui

perusahaan-perusahaan milik pemerintah. Mengingat perencanaan pembangunan

pada dasamya merupakan upaya pemerintah, maka dalam situasi yang demikian,

perencanaan pembangunan mempunyai peranan yang sangat besar dalam

mengkoordinasikan kegiatan pelaku pembangunan..

Karena Ada pandangan yang mengatakan bahwa sebuah organisasi harus

memikirkan lebih awal tentang dimana posisi atau keberadaan sebuah organisasi.

Seberapa besar potensi sumber daya yang dimiliki. Setelah mengetahui

kemampuan, tantangan dan hambatan kemudian memikirkan sasaran dan tujuan

apa yang ingin (where we go) dan mampu dicapai sesuai dengan kemampuan yang

4
ada. Pandangan lainnya mengatakan bahwa sebuah organisasi harus menetapkan

lebih awal sasaran dan tujuan yang akan dicapai di masa depan. Ini berarti,

pertanyaan where we go merupakan titik awal berpikir perencana. Setelah

menetapkan sasaran barulah beralih pada pertanyaan pertama tentang where we

are. Artinya bahwa setelah ada sasaran yang ingin dicapai, mampukah sebuah

organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan? Pandangan mana yang tepat

tergantung kepada perencana atau organisasi memandang sebuah persoalan dalam

pencapaian tujuan. Akan tetapi sejauh ini, terdapat kecenderungan pergeseran dari

pandangan pertama kepada pandangan kedua yaitu memikirkan atau menetapkan

sasaran dengan jelas kemudian mengetahui kemampuannya untuk mencapai

sasaran yang telah ditetapkan. Meskipun demikian, ketiga pertanyaan ini sekaligus

sebagai langkah-langkah dalam perencanaan.

Secara garis besar terdapat empat langkah dasar perencanaan yang dapat

dipakai untuk semua kegiatan perencanaan pada semua jenjang pemerintahan.

Langkah tersebut adalah :

1. Menetapkan sasaran

Kegiatan perencanaan dimulai dengan memutuskan apa yang ingin

dicapai organisasi. Tanpa sasaran yang jelas, sumber daya yang dimiliki

organisasi akan menyebar terlalu luas. Dengan menetapkan prioritas dan

merinci sasaran secara jelas, organisasi dapat mengarahkan sumber daya agar

lebih efektif.

2. Merumuskan posisi organisasi pada saat ini

Jika sasaran telah ditetapkan, pimpinan harus mengetahui organisasi

berada dimana saat ini dan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan

5
tersebut, sumber daya apa yang dimiliki pada saat ini. Rencana baru dapat

disusun jika sebuah organisasi telah mengetahui posisinya pada saat ini.

3. Mengidentifikasi faktor faktor pendukung dan penghambat menuju sasaran

Selanjutnya perlu diketahui faktor faktor, baik internal maupun

eksternal, yang diperkirakan dapat membantu dan menghambat organisasi

mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kendala yang dihadapi dalam

tahapan ini adalah pemahaman tentang apa yang akan terjadi pada saat ini

dalam sebuah organisasi jauh lebih mudah dibandingkan dengan meramalkan

persoalan atau peluang yang akan terjadi di masa datang. Betapun sulitnya

melihat ke depan adalah unsur utama yang paling sulit dalam perencanaan dan

hal ini harus dipikirkan oleh sebuah organisasi.

4. Menyusun langkah langkah untuk mencapai sasaran

Langkah terakhir dalam kegiatan perencanaan adalah mengembangkan

berbagai kemungkinan alternatif atau langkah yang diambil untuk mencapai

sasaran yang telah ditetapkan, mengevaluasi alternatif alternatif tersebut, dan

memilih mana yang dianggap paling baik, cocok dan memuaskan.

B. Perencanaan Pembangunan

Menurut Arthur W. Lewis (1965). Perencanaan pembangunan sebagai

suatu kumpulan kebijaksanaan dan program pembangunan unutk merangsang

masyarakat dan seasta untuk menggunakan sumberdaya yang tersedia secara

lebih produktif.

Menghadapi realitas kehidupan yang menunjukkan adanya kesenjangan

kesejahteraan mengakibatkan adanya pekerjaan berat kepada para ahli

6
pembangunan termasuk di dalamnya para pembuat kebijakan. Ini

dimaksudkan untuk mengatasi berbagai persoalan yang muncul akibat

kesenjangan kesejahteraan, perlu dilakukan upaya pembangunan yang

terencana.

Upaya pembangunan yang terencana dapat dilakukan untuk mencapai

tujuan pembangunan yang dilakukan. Lebih jauh lagi berarti perencanaan

yang tepat sesuai dengan kondisi di suatu wilayah menjadi syarat mutlak

dilakukannya usaha pembangunan. untuk mengantisipasi

Perencanaan adalah sebagai upaya ketidakseimbangan yang terjadi

yang bersifat akumulatif. Artinya perubahan pada suatu keseimbangan awal

dapat mengakibatkan perubahan pada sistem sosial yang akhirnya membawa

sistem yang ada menjauhi keseimbangan awal. Perencanaan sebagai bagian

daripada fungsi manajemen yang bila ditempatkan pada pembangunan daerah

akan berperan sebagai arahan bagi proses pembangunan berjalan menuju

tujuan di samping itu menjadi tolok ukur keberhasilan proses pembangunan

yang dilaksanakan.

Menurut Tjokroamidjojo (1992), perencanaan dalam arti seluas luasnya

tidak lain adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-

kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai sesuatu tujuan tertentu.

Perencanaan adalah suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya

dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif. "Melihat ke

depan dengan mengambil pilihan berbagai alternative dari kegiatan untuk

mencapai tujuan masa depan tersebut dengan terus mengikuti supaya

7
pelaksanaan tidak menyimpang tujuan", Albert Waterston mendefinisikan

perencanaan pembangunan seperti demikian.

Berbagai ahli memberikan luas contohnya Prof. Jan Tinbergen definisi

perencanaan. Bahkan ada yang memberikan pengertian lebih kebijaksanaan

pembangunan (development policy) bukan hanya perencanaan (plans)

semata. mengemukakan lebih kepada

Perencanaan dapat dilakukan dalam berbagai bidang. tidak semua

rencana Namun merupakan perencanaan pembangunan Terkait dengan

kebijaksanaan pembangunan maka pemerintah berperan sebagai pendorong

pembangunan (agent of development), ini terkait dengan definisi perencanaan

yang merupakan upaya institusi public untuk membuat arah kebijakan

pembangunan yang harus dilakukan di sebuah wilayah baik negara maupun di

daerah dengan didasarkan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh

wilayah tersebut.

Perencanaan yang baik seperti sebuah perjalanan yang sudah melewati

separo jalan, karena sisanya hanyalah tinggal melaksanakan dan

mengendalikan. Apabila dalam pelaksanaannya konsisten, pengendalian yang

efektif, dan faktor faktor pengganggu sedikit atau tidak memberi pembiasan

pelaksanaan pembangunan, maka pembangunan dapat dikatakan tinggal

menanti waktu untuk mencapai tujuan.

Negara besar sekalipun tetap menghadapi berbagai masalah

pembangunan yang bertahap harus diselesaikan. Ada berbagai alasan sebagai

pendorong untuk melakukan perencanaan seperti menonjolnya kemiskinan,

8
adanya perbedaan kepentingan, keterbatasan sumber 5 daya, sistem ekonomi

pasar dan adanya tujuan tertentu yang ditetapkan. Jadi Perencanaan

pembangunan menjadi i prioritas utama. dalam pembanguna itu sendiri.

C. Tujuan dan Sasaran Perencanaan Pembangunan

Tujuan adalah merupakan penjabaran atau implementasi dari

pernyataan misi suatu organisasi, yaitu sesuatu (apa) yang akan dicapai atau

apa yang akan dihasilkan dalam jangka waktu suatu perencanaan. Tujuan

yang akan dicapai oleh Bappeda berdasarkan rumusan Misi Bappeda adalah

sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas kinerja perencanaan, pengendalian, evaluasi

pembangunan,

2. Data serta Penelitian dan Pengembangan yang sesuai dengan perumusan

strategi dan arah kebijakan, program prioritas dan kegiatan secara

terukur, jelas dan tepat sasaran;

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan atau

merupakan tujuan antara. Ini berarti bahwa tujuan akan tercapai apabila

sasaran bisa terpenuhi atau dengan kata lain berhasil.

Sasaran yang akan dicapai berdasarkan rumusan Misi Bappeda adalah

sebagai berikut :

1. Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Penganggaran pengendalian dan

evaluasi pembangunan Daerah yang diukur dari capaian anugerah

pangripta nusantara dan Capaian LAKIP;

9
2. Meningkatnya Kualitas Perencanaan berdasarkan penelitian dan

pengembangan, Terbangunnya sistem jaringan data dan informasi,

pengelolaan dan pemanfaatan data dan informasi perencanaan

pembangunan daerah yang diukur dari :prosentase hasil Penelitian dan

pengembangannya yang dimanfaatkan; presentase inovasi yang diadopsi;

3. Presentase keterpakaian data dan informasi pembangunan daerah yang

terintegrasi

4. Meningkatnya pengelolaan akuntabilitas kinerja perangkat daerah yang

diukur dari meningkatnya capaian Indeks Kepuasan Masyarakat.

Secara spesifik, tujuan pembangunan jangka lima tahun yang akan

datang harus dicapai adalah:

3. Terciptanya kesinambungan perdamaian pada umumnya.

4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitas

sumberdaya manusia secara menyeluruh melalui pelayanan pendidikan

formal dan informal di dukung oleh pelayanan kesehatan dan perumahan

untuk menjadikan manusia yang cerdas, sehat dan peduli lingkungan.

5. Meningkatkan produktifitas sector produksi dengan keterkaitan sector

dan regional untuk penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan.

6. Meningkatkan akses terhadap wilayah Kabupaten dengan peningkatan

kualitas dan kapasitas prasarana dan sarana serta penataan ruang dan

sinergi dengan wilayah lain untuk memacu pertumbuhan ekonomi.

7. Meningkatkan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan

publik untuk perbaikan kinerja aparatur pemerintahan dan wakil rakyat

10
dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan perannya dalam proses

pembangunan.

Sasaran pembangunan berisi pernyataan-pernyataan tentang apa yang

ingin di capai sesuai dengan misi. Sasaran jangka menengah lima tahun yang

harus dicapai oleh pemerintah adalah:

1. Meningkatkan rasa aman dan nyaman karena terciptanya keamanan yang

kondusif sebagai hasil dari membaiknya situasi dan kondisi daerah.

2. Meningkatnya keharmonisan dalam masyarakat sebagai hasil

membaiknya akhlak dan moral dengan menerapkan pemahaman norma-

norma agama dan adat istiadat serta pelaksanaan Syariat Islam secara

Khaffah.

3. Meningkatnya kesejahteraan, karena berkurangnya kemiskinan serta

ketimpangan distribusi kekayaan baik antar kelompok masyarakat dalam

berbagai sektor pekerjaan maupun antar wilayah dan kawasan.

4. Meningkatnya akses orang, barang maupun jasa dari dan ke wilayah yang

mengacu pembangunan lebih dinamis karena berkurangnya hambatan

secara ruang dan waktu.

5. Meningkatnya efektifitas dan efisiensi pengelolaan keuangan secara

konsisten dan konsekuen karena membaiknya kemampuan individu dan

sistem secara kelembagaan.

6. Meningkatnya penerapan prinsip-prinsip Good Governance dalam

pelaksanaan pemerintahan, yaitu prinsip transparansi, akuntabilitas dan

partisipasi

11
D. Jenis-jenis Perencanaan Pembangunan

Menurut sifatnya oleh Lincolin Arsyad (2001), ada beberapa jenis

perencanaan pembangunan

1. Menurut jangka waktunya, dikelompokkkan atas 3 jenis yaitu

a. Perencanaan Jangka Panjang perencanaan pembangunan dapat

Perencanaan jangka panjang biasanya mencakup jangka waktu 10-25

tahun. Pada era Orde Baru, pembangunan jangka panjang mencakup

jangka waktu 25 tahun. Sedangkan dewasa mi rencana Pembangunan

Jangka Panjang, baik nasional maupun daerah mencakup waktu 20

tahun.. Malah ada pula jenis perencanaan pembangunan yang

mempunyai jangka waktu 10 tahun, seperti Rencana Induk

Pengembangan (RIP) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Rencana jangka panjang disebut juga sebagai perencanaan

perspektif (Perspective Planning) yang berisikan arah-arah

pembangunan secara umum.

b. Perencanaan Jangka Menengah

Perencanaan jangka menengah biasanya. mencakup waktu 4 5

tahun, tergantung dan masa jabatan presiden atau kepala daerah. Di

Indonesia, perencanaan jangka menengah mempunyaj jangka waktu

5 tahun yang disusun baik oleh pemerintah nasional maupun

pemerintah daerah. Perencanaan jangka menengah pada dasamya

merupakan jabaran rencana jangka panjang sehingga bersifat

operasional

12
c. Perencanaan Jangka Pendek

Perencanaan jangka pendek biasanya mencakup waktu hanya 1

tahun, sehingga seringkali juga dinamakan sebagai rencana tahunan.

(Annual Planning). Rencana mi pada dasamya adalah merupakan

jabaran dan Rencana Jangka Menengah. Perencanaan tahunan ini

bersifat sangat operasional karena didalamnya termasuk program dan

kegiatan, lengkap dengan pendanaannya. Bahkan dalam rencana

tahunan ini termasuk juga indikator dan target kinerja untuk masing

masing program dan kegiatan dan menjadi dasar utama penyusunan

anggaran baik APBD maupun APBN

2. Berdasarkan sifatnya perencanaan pembangunan dibagi atas:

a. Perencanaan dengan Komando (Central planning)

Jenis perencanaan ini banyak diterapkan di negara-negara.

yang menganut aliran Komunisme seperti Uni Soviet (sebelum

bubar), Korea Utara, Cina, Cuba. dan beberapa negara di Afrika.

Perencanaan pembangunan jenis ini dilaksanakan secara terpusat dan

pelaksanaannya dikomandokan secara tegas dan keras oleh

pemerintah.

b. Perencanaan dengan Rangsangan (planning by incentives)

Berbeda dengan perencanaan dengan komando, perancanaan

dengan. rangsangan mi dilakukan secara demokratis dan lebih

banyak didasarkan pada "mekanisme pasar". Pelaksanaan rencana di

dorong tidak melalui kekuasaan pemerintah, tetapi dengan jalan

13
memberikan insentif yang memadai sehingga pihak swasta dan

masyarakat tertarik untuk melaksanakannya. Tidak ada keharusan

apa lagi sanksi, yang ada adalah ajakan dandorongan.

3. Berdasarkan alokasi sumber dayanya,

Perencanaan pembangunan dikelompokkan atas:

a. Perencanaan Keuangan

Tidak dapat disangkal bahwa keuangan merupakan kun pokok

sebuah perencanaan pembangunan. Tanp ketersediaan uang yang

cukup, program dan kegiata pembangunan sukar untuk dilaksanakan

sehingga sasarai dan target pembangunan tidak akan tercapai.

b. Perencanaan Fisik

Perencanaan fisik pada dasarnya adalah suatu upaya untUK

menjabarkan program dan kegiatan pembangunan melalui

pengalokasian faktor produksi dan hasil produksi sehingg dapat

memaksimalkan penyediaan lapangan kerja dan pendapatan bagi

masyarakat.

4. Berdasarkan tingkat keluwesannya,

Perencanaan pembangunan dikelompokkan atas

a. Perencanaan Indikatif

Perencanaan indikatif biasanya diterapkan pada negara dengan

sistem campuran, yaitu gabungan dan mekanisme pasar dan campur

tangan pemerintah seperti yang diterapkan di Perancis dan negara

berkembang lainnya. Dalam perencanaan pembangunan ini, sektor

14
negara lebih banyak diarahkan pada pembangunan sektor-sektor

dasar seperti batu bara, semen, baja, transportasi, bahan bakar pupuk

dan peralatan pertanian. Sedangkan sektor swasta lebih banyak

diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang lebih berorientasi pada

kegiatan bisnis.

b. Perencanaan Imperatif

Perencanaan imperatif sama dengan perencanaan dengan

komando dimana semua kegiatan diatur oleh negara untuk

kepentingan masyarakat banyak. Dalam sistem perencanaan ini

terdapat pula pengawasan yang menyeluruh oleh negara terhadap

faktor-faktor produksi dan tidak ada kedaulatan konsumen di

dalamnya. Semua sumber daya yang tersedia dimanfaatkan untuk

memenuhi sasaran rencana yang telab ditetapkan.

5. Berdasarkan system ekonomi

Perencanaan pembangunan juga dikelompokkan atas

a. Perencanaan Pembangunan dalam Sistem Kapitalis

Perencanaan Pembangunan dalam Sistem Kapitalis semuanya

didasarkan pada mekanisme pasar yang berperan sebagai "invisible

hand'. Dalam hal ini, peran swasta menjadi sangat besar dan semua

faktor produksi berikut kegiatan produksi dikuasai oleh swasta atau

pribadi. Hanya sektorsektor yang sangat strategis seperti industri

yang terkait dengan militer yang dikuasai oleh pemerintah dan

15
campur tangan terhadap kegiatan swasta hanya dilakukan secara

tidak langsung melalui kebijakan fiskal dan moneter.

b. Perencanaan Pembangunan dalam Sistem Komunis

Perencanaan dalam Sistem Komunis merupakan perencanaan

terpusat (Central Planning) yang dilakukan secara komando untuk

semua kegiatan sosial dan ekonomi. Dalam rangka mencapai tujuan

dan sasaran pembangunan untuk periode tertentu, pemerintah

mengorganisasikan dan mengalokasikan sumberdaya yang tersedia

secara terpadu untuk semua pelaku pembangunan. Dalam sistem ini,

peranan pemerintah menjadi sangat mutlak, sedangkan swasta tidak

diperkenankan karena dikhawatirkan akan menimbulkan eksploitasi

terhadap kehidupan kaum buruh dan petani.

c. Perencanaan Pembangunan dalam Sistem Campuran

Perencanaan pembangunan dalam sistem campuran merupakan

gabungan dan perencanaan dengan Sistem Kapitalis dengan Sistem

Komunis. Pertimbangan utama Lintuk membuat sistem perencanaan

ini adalah karena masing-masing sistem perericanaan pembangunan

di atas memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

6. Berdasarkan cara pelaksanaannya perencanaan pembangunan juga di

bagi atas

a. Perencanaan Sentralistik

Pada negara dengan sistem perencanaan sentralistik semua

keputusan dan kebijakan pembangunan yang penting semuanya

16
ditentukan oleh pemerintah pusat melalui Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional. Sedangkan pemerintah daerah hanya

sebagai pelaksana dan kebijakan pusat, walaupun pada masing-

masing daerah tersebut juga mempunyai Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah sendiri. Namun demikian, ada juga beberapa

hal yang dapat diputuskan dan ditentukan sendiri oleh pemerintah

daerah sepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah

pusat.

b. Perencanaan Desentralistik

Sistem perencanaan desentralistik yang lazim juga disebut

sebagai Bottom up Planning pada dasarnya adalah kebalikan. dan

sistem perencanaan sentralistik. Pada sistem ini kewenangan

pemerintah daerah mempunyai peranan yang cukup penting

disamping kewenangan pemerintah pusat. Pemerintah daerah

dibagikan alokasi dana dalam bentuk "Block Gra" yang

penggunaannya ditetapkan sendiri oleh pemerintah daerah melalui

badan perencanaannya masing-masing.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Proses pembangunan didorong dan dikendalikan melalui "tangan yang

tidak nampak" (invisible hand) yang dikenal sebagai mekanisme pasar. Lain

halnya pada sebagian negara berkembang dan negara-negara yang menganut

paham sosialis semuanya menggunakan perencanaan pembangunan sebagai

alat untuk mendorong dan mengendalikan proses pembangunan secara

keseluruhan.

Hal ini disebabkan karena pada negara dengan sistem sosialis, peranan

pemerintah sangat besar sedangkan peranan sektor swasta sangat dibatasi.

Karena itu, sebagian besar dan kegiatan produksi, baik barang maupun jasa,

dilakukan melalui perusahaan-perusahaan milik pemerintah. Perencanaan

adalah sebagai upaya ketidakseimbangan yang terjadi yang bersifat

akumulatif. tujuan tersebut untuk meningkatkan kualitas kinerja perencanaan,

pengendalian, evaluasi pembangunan, data serta Penelitian dan

Pengembangan yang sesuai dengan perumusan strategi dan arah kebijakan,

program prioritas dan kegiatan secara terukur, jelas dan tepat sasaran. Sasaran

tersebut adalah 1. Meningkatnya Kualitas PerencanaanTerbangunnya sistem

jaringan data dan informasi, pengelolaan dan pemanfaatan data dan informasi

perencanaan pembangunan daerah yang diukur dari :prosentase hasil

Penelitian dan pengembangannya yang dimanfaatkan; presentase inovasi

18
yang diadopsi; Presentase keterpakaian data dan informasi pembangunan

daerah yang terintegrasi

B. Saran

1. Pembaca

Saya berharap agar pembaca dapat menambah ilmu dan memahami

lebih dalam pengetahuan tentang dalam Perencanaan Pembangunan.

Sehingga kelak ilmu tersebut berguna dan membantu mahasiswa dalam

memahami tentang Konsep Dasar Perencanaan Pembangunan.

2. Pemakalah

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih

terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan. Penulis

akan memperbaiki makalah terseebut dengan berpedoman pada banyak

sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca. Kami berharap

kepada pemakalah selanjutnya agar dalam pembuatan makalah lebih baik

dari makalah yang kami buat atau mungkin lebih sempurna daripada

makalah yang kami.

19
DAFTAR PUSTAKA

Asmara, Lalu Hajar., 2001. Mencari Format Perencanaan Pembangunan yang


Aspiratif Untuk Mendukung Implementasi Otonomi Daerah.
Abdul Madjid Sallatu, 2002 Implikasi UU No. 22/1999 terhadap Perencanaan
Pembangunan Daerah, makalah yang disampaikan pada semiloka
―Development Planning and Implementation in Sulawesi, kerjasama
PSKMP UNHAS dengan JICA, Januari, Hotel Marannu Makassar.
Bintoro Tjoakroamidjojo. 2014. Pengantar Administrasi Pembangunan, Jakarta:
Matahari
Bhakti. 1981 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Lincolin Arsyad, 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi
Daerah. BPFE Yogyakarta
Prof. H. Rozali Abdullah, S.H. Pelaksanaan Otonomi Luas dengan Pemilihan
Kepala Daerah Secara Langsung, Jakarta: FAJAR GRAPINDO
PERSADA. 2005
Team Work Lapera, 2001. Politik Pemberdayaan Jalan Mewujudkan Otonomi
Desa. Yogyakarta: Lapera Pustaka Utama.
Sjafrizal, 2009. Teknik Praktis Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah.
Baduose Media.
Sjafrizal. Perencanaan Pembangunan Daerah dalam Era Otonomi, Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan.

20

Anda mungkin juga menyukai