Safa Alifah - Laporan Praktek Bubut
Safa Alifah - Laporan Praktek Bubut
TUGAS
Oleh :
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan praktek mesin bubut ini dengan baik.
Laporan praktikum ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
program studi Diploma III Teknik Mesin. Praktek mesin bubut merupakan salah satu praktek
yang harus diikuti oleh mahasiswa untuk mempelajari dan menguasai teknologi pembuatan
produk dengan menggunakan mesin bubut konvensional.
Dalam praktikum ini, penulis telah mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip dasar
dalam pengoperasian mesin bubut, mulai dari pemasangan benda kerja, mengatur kecepatan
mesin, dan lain sebagainya
Penulis menyadari bahwa laporan praktek ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk
perbaikan dan pengembangan selanjutnya.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian laporan praktek ini, semoga laporan ini bermanfaat bagi para
pembaca dan masyarakat pada umumnya.
Kompetensi Umum :
1. Mahasiswa mampu memahami fungsi serta sistem kerja mesin bubut konvensional
2. Mahasiswa mampu membuat benda kerja dengan menggunakan mesin bubut
konvensional
3. Mahasiswa mampu menentukan Rpm yang digunakan dalam mesin bubut
konvensional
1. Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang teknologi mesin bubut dan
bagaimana mesin bubut digunakan dalam produksi manufaktur modern.
2. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa bagaimana memilih dan mengganti alat
potong yang tepat untuk memotong bahan kerja dengan hasil yang presisi dan efisien.
3. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang keselamatan dan langkah-
langkah yang harus diambil untuk menghindari kecelakaan saat menggunakan mesin
bubut konvensional.
BAB II
LANDASAN TEORI
Mesin bubut konvensional adalah mesin perkakas yang digunakan untuk memotong
bahan kerja menjadi bentuk dan ukuran yang diinginkan dengan cara diputar pada sumbu
yang ditentukan. Mesin ini menggunakan teknologi mekanik dan memiliki kontrol manual
oleh operator.
Mesin bubut konvensional terdiri dari beberapa komponen utama, seperti kepala bubut,
kaki mesin, spindel, chuck, carriage, cross-slide, dan bed. Kepala bubut adalah bagian mesin
yang berfungsi untuk memutar bahan kerja, sedangkan carriage dan cross-slide berfungsi
untuk menggerakkan pisau potong secara horizontal dan vertikal untuk memotong bahan
kerja.
Mesin bubut konvensional dapat digunakan untuk memotong berbagai jenis bahan,
seperti logam, kayu, dan plastik. Mesin ini umumnya digunakan untuk membuat produk
berupa poros, engsel, mur, dan baut. Mesin bubut konvensional masih digunakan hingga saat
ini, meskipun teknologi mesin bubut yang lebih modern seperti mesin bubut CNC (Computer
Numerical Control) semakin populer. Mesin bubut konvensional lebih murah dan cocok
untuk produksi kecil atau prototipe.
1. Bed: Merupakan rangka mesin yang terbuat dari bahan besi cor, berfungsi sebagai
struktur utama yang menopang semua komponen mesin. Bed juga berfungsi untuk
menjaga stabilitas mesin selama proses pemesinan.
2. Headstock: Komponen ini berada di bagian belakang mesin, dan berfungsi untuk
menopang poros yang memutar benda kerja. Headstock juga menyediakan berbagai
kecepatan putar poros untuk memotong bahan kerja dengan kecepatan yang sesuai.
3. Chuck: Adalah komponen yang digunakan untuk mengencangkan dan menahan benda
kerja pada poros agar tidak bergerak selama proses pemesinan.
5. Cross-Slide: Adalah komponen yang terletak di atas carriage dan berfungsi untuk
menggerakkan alat potong secara vertikal. Cross-slide juga dapat dimiringkan untuk
memotong benda kerja dengan sudut yang diinginkan.
6. Alat Potong: Adalah komponen yang digunakan untuk memotong bahan kerja
menjadi bentuk dan ukuran yang diinginkan. Ada berbagai jenis alat potong yang
dapat digunakan tergantung pada bahan kerja yang akan dipotong.
7. Tailstock: Komponen ini berada di sisi yang berlawanan dengan headstock, dan
berfungsi untuk menahan benda kerja pada ujung yang tidak berputar. Tailstock juga
digunakan untuk memegang pusat dan menyesuaikan jarak antara pusat dengan alat
potong.
8. Spindle: Adalah komponen yang berputar dan terhubung dengan motor penggerak
untuk menggerakkan chuck dan benda kerja yang dipegang oleh chuck.
BAB III
LANGKAH KERJA
3.1. Jobsheet 1
2. Pasang pahat pada rumah pahat dengan -Pahat bubut rata kanan
kemiringan 4°-6°. Senterkan pahat
-Kunci L
dengan senter tetap. Kemudian
kencangkan dengan menggunakan -Pelat tipis
kunci L.
-senter tetap
3. Melakukan bubut facing untuk -Pahat bubut rata kanan 260 Rpm
meratakan dan menghaluskan
-Kacamata
permukaan benda.
-Coolant dan kuas
5. Setting ukuran benda sepanjang 31,5 -Pahat bubut rata kanan 260 Rpm
mm untk pemakanan 31 mm dengan
menggerakan eretan memanjang.
Kemudian menandainya dengan
menggores sedikit permukaan sisi
benda menggunakan pahat.
6. Melakukan bubut lurus untuk Ø24 mm -Pahat bubut rata kanan 260 Rpm
sepanjang 20 mm.
-Kacamata
7. Setelah bubut lurus,langkah selanjutnya -Pahat bubut rata kanan 260 Rpm
yaitu chamfer 2x45° pada Ø24mm.
-Kacamata
11. Melakukan pemakanan alur dari Ø24 -Pahat alur 260 Rpm
mm menjadi Ø20 mm.
-Kacamata
16. Selanjutnya pasang bor Ø11 mm untuk -Bor Ø11mm 440 Rpm
pemakanan sepanjang 65mm (tembus),
-Coolant dan kuas
dan melakukan pemakanan.
18. Melakukan bubut facing untuk -Pahat bubut rata kanan 260 Rpm
meratakan dan menghaluskan
-Kacamata
permukaan benda.
-Coolant dan kuas
19. Setting 0,0. Arah x dan y untuk -Pahat bubut rata kanan
pemakanan lurus.
20. Setting ukuran benda sepanjang 33,5 -Pahat bubut rata kanan 260 Rpm
mm untk pemakanan 33 mm dengan
menggerakan eretan memanjang.
Kemudian menandainya dengan
menggores sedikit permukaan sisi
benda menggunakan pahat.
21. Melakukan bubut lurus untuk Ø24 mm -Pahat bubut rata kanan 260 Rpm
sepanjang 33,5 mm.
-Kacamata
22. Setelah bubut lurus,langkah selanjutnya -Pahat bubut rata kanan 260 Rpm
yaitu chamfer 1,5x45° pada Ø24mm.
-Kacamata
23. Selanjutnya melakukan bubut dalam -Pahat bubut dalam 260 Rpm
dengan menggunakan pahat bubut
-kacamata
dalam, dari Ø11mm menjadi Ø14mm
untuk kedua sisi. -coolant dan kuas
24. Kemudian melakukan pembubutan -Pahat bubut rata kanan 260 Rpm
chamfer pada bagian tengah benda
-Kacamata
kerja.
-Coolant dan kuas
3.3. Jobsheet 3
3.4. Jobsheet 4
4.2. Saran
1. Lebih rinci dalam mendeskripsikan proses praktek: Agar pembaca dapat
memahami dengan lebih baik, deskripsikan secara rinci tentang proses
praktek yang dilakukan, termasuk langkah-langkah yang dilakukan, alat
dan bahan yang digunakan, dan hasil yang diperoleh.
2. Sertakan gambar dan diagram: Untuk memudahkan pembaca dalam
memahami proses praktek yang dilakukan, sertakanlah gambar atau
diagram yang mendukung penjelasan yang telah disampaikan dalam
laporan.
3. Diskusikan hasil praktek: Diskusikan hasil praktek secara lebih detail,
termasuk kendala yang dihadapi selama praktek, solusi yang ditemukan
untuk mengatasi kendala tersebut, serta perbandingan antara hasil praktek
dengan hasil yang diharapkan.