Konsep Diri Pada Masa Dewasa Awal Yang Mengalami Maladaptive Daydreamin
Konsep Diri Pada Masa Dewasa Awal Yang Mengalami Maladaptive Daydreamin
Maladaptive Daydreaming
Received: 16th June 2021; Revised: 22th September 2021; Accepted: 30 th September 2021
Rafi Bagus Adi Wijaya*) Abstract: Maladaptive daydreaming (MD) is a condition that
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga shows prolonged daydreaming behavior to forget the time, of
Yogyakarta, Indonesia course, affecting individuals both in personal and social aspects.
E-mail: rafibagusadiwijaya@gmail.com In the early adulthood, the individual is charged with a large
developmental task and responsibility, therefore the self-concept
Azis Muslim determines how a person acts in overcoming various situations.
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga This study aims to determine self-concept in early adult
Yogyakarta, Indonesia individuals who experience MD, including the factors that
E-mail: aziz.muslim@uin-suka.ac.id. influence self-concept in early adulthood who experience MD.
The research method used is qualitative research with a case
study approach. Data collection using techniques observation,
*) Corresponding Author
interviews, and documentation, on two subjects including 1 male
and 1 female. In analyzing the data, researchers perform data
reduction, data display, and drawing conclusions, while to test
the validity of the data using triangulation. The results of this
study indicate that the subject has a negative self-concept due to a
lack of attention, support and motivation from the family and is
carried away in maladaptive daydreaming, then the impact of the
negative self-concept of the subject is that it seems to have
difficulty facing reality in fulfilling developmental tasks, such as
work, or establishing relationships with other people and difficult
to determine the goals of life at his age
How to Cite: Wijaya, Rafi Bagus Adi (2021). Konsep Diri Pada Masa Dewasa Awal yang Mengalami
Maladaptive Daydreaming. Jurnal Psikologi Islam: Al-Qalb, Vol. 12, No. 2, (2021)
179
180 Jurnal Al-Qalb, Volume 12, No 2, September 2021
karena konsep diri merupakan hal penting dimiliki terhadap tugas perkembangan
yang menentukan bagaimana seseorang dewasa awal individu.
bertindak dalam berbagai situasi. oleh
Pada penelitian ini pengumpulan
karena itu riset ini bermaksud untuk
data menggunakan metode wawancara,
memahami bagaimana konsep diri pada
yang penulis lakukan adalah wawancara
masa dewasa awal yang mengalami
terbuka berdasarkan pedoman wawancara
gangguan psikologis maladaptive
yang telah disusun dalam usaha
daydreaming. Dan bagaimana dampak
pengumpulan data yang diperlukan dalam
konsep diri yang dimiliki terhadap tugas
penelitian. Teknik pengumpulan data yang
perkembangan dewasa awal.
dipakai penulis lebih menekankan pada
teknik wawancara mendalam. Almanshur
METODE (2016), mengemukakan bahwa wawancara
Subjek dalam penelitian ini adalah mendalam merupakan teknik pengumpulan
dua orang dewasa awal yang berumur 18- data yang khusus penelitian kualitatif.
40 tahun, teknik pengambilan sumber data Dengan wawancara mendalam tersebut
untuk mendapatkan informasi yang penulis mencoba memahami hal yang
diperlukan penulis menggunakan berkaitan dengan psikis individu berkenaan
purposive sampling sehingga subjek dengan konsep diri seperti bagaimana
ditentukan melalui kriteria individu dengan pemahaman dan perasaan individu tentang
gangguan psikologis maladaptive diri sendiri.
daydreaming yaitu perilaku yang
menunjukan melamun berlebihan dalam Penulis dalam penelitian ini juga
kehidupan sehari-hari karena dengan menggunakan observasi, dengan teknik
kriteria ini peneliti dapat melihat sejauh pengumpulan data tersebut penulis
mana masalah tersebut mempengaruhi meneliti tentang yang bersifat fisik seperti
dewasa awal. ruang, tempat, pelaksana, barang-barang,
dan sebagainya. maupun non fisik seperti
Tipe yang dipakai adalah penelitian tujuan, perasaan, emosi dan lain-lain
kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dengan turun ke lapangan sehingga
hal tersebut sesuai dengan tujuan memperoleh hasil yang lebih kompleks.
penelitian yakni agar dapat memperoleh Menurut Almanshur (2016), Metode
pemahaman yang mendalam mengenai observasi merupakan cara yang sangat
konsep diri pada masa dewasa awal yang tepat untuk menilai sikap subjek penelitian
mengalami maladaptive daydreaming. dengan melihat langsung maka kebenaran
Menurut Moleong (2017), metode suatu informasi dapat teruji sehingga data
kualitatif ini digunakan karena beberapa yang didapatkan akan lebih akurat seperti
pertimbangan diantaranya, metode ini sikap dalam lingkungan dan ruang, waktu
menyajikan secara eksplisit hakikat atau keadaan tertentu.
hubungan antara seorang peneliti dan
responden. apabila berhadapan dengan Selain menggunakan observasi dan
kenyataan jamak lebih mudah untuk wawancara penulis juga menggunakan
disesuaikan menggunakan metode ini, oleh pengumpulan data melalui dokumentasi
karena itu metode kualitatif lebih mudah untuk mendukung data yang diperoleh dan
menyesuaikan diri dan lebih sensitif melengkapi kekurangan dengan tambahan
dengan banyak penajaman pengaruh informasi dari dokumentasi terhadap
bersama terhadap pola-pola nilai yang subjek, Peneliti berusaha mendapatkan
dihadapi. Penggunaan studi kasus dalam keterangan yang bersumber pada dokumen
penelitian ini dianggap sangat cocok bagi dan, mencatat keterangan yang diperlukan
penulis karena diharapkan dapat seperti gambar disaat subjek melamun
mendalami dampak konsep diri yang dalam keseharian dan tulisan dalam bentuk
status medsos. Berdasarkan penjelasan
184 Jurnal Al-Qalb, Volume 12, No 2, September 2021
Sugiyono (2013), Dokumen bisa berbentuk sistematis. Analisis data dalam penelitian
catatan, video, foto atau karya di masa lalu ini dilakukan secara terus menerus dan
dari seseorang. interaktif sampai tuntas sehingga datanya
sampai jenuh dan data tidak bias.
Penelitian yang penulis lakukan
dimulai pada tanggal 23 Maret 2021, Peneliti memakai teknik triangulasi
berawal dari adanya informasi oleh untuk mendapatkan hasil penelitian ini
masyarakat mengenai masalah perilaku lebih objektif sehingga hasil penelitian ini
melamun berlebihan yang menghambat benar-benar dapat dipertanggung jawabkan
perkembangan individu seperti kehilangan kebenarannya. Moleong (2017),
tujuan dan semangat dalam menjalani menjelaskan bahwa teknik triangulasi
kehidupan. Perilaku tersebut membuat merupakan salah satu teknik pemeriksaan
kekhawatiran bagi orang terdekatnya keabsahan data dengan menggunakan
sehingga penulis mencoba menghimpun sesuatu diluar data seperti perbedaan
informasi melalui wawancara kepada teknik yang digunakan dan perbedaan
beberapa sumber dengan mendatangi pihak nararumber untuk keperluan pengecekan
keluarga, teman sebaya, orang terdekat sebagai pembanding terhadap data yang
dari 2 subjek secara bergantian yang telah diperoleh. Penulis melakukan tahap
termasuk dewasa awal dan memiliki ini dengan membandingkan data yang
kriteria gangguan psikologis MD. telah didapatkan dengan cara observasi,
Kemudian penulis melakukan pendekatan wawancara dan dokumentasi untuk
dengan cara saling memperkenalkan menghasilkan berbagai pandangan serta
identitas diri, selanjutnya penulis mampu memperoleh pengetahuan yang
membangun rapport dan asesmen berupa mendalam.
observasi serta wawancara terhadap
masing-masing subjek yakni subjek HASIL DAN PEMBAHASAN
pertama berusia 32 tahun berjenis kelamin
Dari penelitian yang dilakukan
laki-laki dan subjek kedua 25 tahun adalah
penulis mengenai perilaku yang tampak
seorang perempuan. Observasi dan
dari kedua subjek menunjukan bahwa,
wawancara yang dilakukan kepada subjek
“subjek pertama seorang pria berinisial KP
dalam beberapa waktu hal ini bertujuan
yang mengalami gangguan MD,
agar mendapatkan data dan keterangan
ditunjukan dengan adanya perilaku mondar
yang factual di lapangan. wawancara
mandir saat melamun, mengangkat tangan,
terhadap subjek dilakukan sebanyak 3 kali
dan melihat objek dalam tatapan kosong
wawancara terhadap subjek kesatu dan 3
juga beberapa indikasi lainya yang
kali wawancara terhadap subjek kedua,
berkaitan erat dengan MD. Hampir dalam
tidak ada perbedaan dalam jumlah
berbagai aktivitas dapat membuat subjek
wawancara tetapi observasi terhadap
melamun, seperti saat sedang sendiri,
subjek lebih dari 3 kali dan dilakukan tidak
mendengarkan musik juga saat menonton
hanya ketika wawancara dalam kegiatan
TV subjek terlihat melamun dan tidak
ini penulis dibantu beberapa pihak yakni
dapat konsentrasi saat diajak seseorang
orang terdekat subjek seperti keluarga dan
bicara. aktivitas melamun hampir sangat
teman.
sering dan bahkan sampai berjam-jam
Pada tahap awal setelah data dalam sehari”. (observasi/23/03/2021/KP)
diperoleh, penulis mengklasifikasikan data
Tidak berbeda jauh dari subjek
berdasarkan tema yang telah ditentukan
pertama, “subjek kedua berinisial JS
agar menjadi spesifik dan mempermudah
merupakan seorang wanita yang
melakukan langkah selanjutnya yakni
mengalami MD sejak masih duduk
menyajikan data dalam bentuk naratif serta
dibangku sekolah, berdasarkan keterangan
melakukan penarikan kesimpulan secara
informasi yang diperoleh peneliti, aktivitas
185 Jurnal Al-Qalb, Volume 12, No 2, September 2021
dari pada harus merasa apa yang terlalu Pada masa dewasa awal individu
menyakitkan bagi saya”. diharapkan mampu berdiri sendiri
(wawancara/20/04/2021/JS) memperjuangkan kehidupanya dan
menghadapi berbagai problematika sebagai
Subjek mulai perlahan kehilangan
contoh, perubahan yang tidak pasti dalam
teman sebayanya ketika telah lulus
berbagai aspek kehidupan, kemandirian
sekolah, meski begitu kebiasaan melamun
ekonomi yang tidak bagus, serta
yang dialaminya telah dimulai saat masih
persaingan kehidupan di berbagai bidang
sekolah. Orang terdekat subjek juga
yang keras mempersempit kesempatan
menyadari keseringan melamun yang
individu untuk memperoleh kesempatan
dilakukan dan menyela lamunanya, akan
hidup yang layak dapat berujung frustasi
tetapi subjek lebih sering menyendiri saat
dan stress pada individu (Wahyudi,
melamun, tanpa diketahui orang lain
Winarsunu, & Amalia, 2019).
karena subjek merasa malu jika diketahui.
Menjadi dewasa juga mempunyai
Ketidakmampuan yang dihadapi
tantangan tersendiri yakni sering
oleh subjek JS terhadap kenyataan yang
dipersepsikan sebagai masa sulit bagi
dialaminya, seringkali membuatnya
seorang individu karena pada masa ini
menghindar dari orang lain, pergi jika
seseorang dituntut untuk melepaskan
melihat kemarahan dan tidak sanggup
ketergantungan terhadap orang
melihatnya, tidak mempunyai opimisme
disekelilingnya dan berusaha semaksimal
untuk menghadapinya sehingga tidak
mungkin untuk menjadi mandiri. Masa
mampu mencapai harapan yang menjadi
transisi dari remaja ke dewasa adalah
lamunanya. Hal ini menyebabkan sulit
sebuah transisi yang rumit. Ada berbagai
untuk mendapatkan kemajuan-kemajuan
stressor yang menuju kepada beragam
dalam diri sendiri dalam kehidupan yang
kesulitan. Dengan begitu individu merasa
dijalaninya. Seperti kutipan wawancara
terjebak dan kehilangan tujuan dalam masa
berikut: “sebenarnya saya tidak nyaman
dewasanya. Individu akan sadar sulitnya
berada disekitar orang, dan juga jarang
menghadapi kehidupan, beratnya
bergaul dengan teman-teman disekitar
mengelola emosi, hingga mulai
rumah, hampir setiap hari menghabiskan
memperdebatkan apakah kehidupan yang
waktu dirumah dengan tenang tanpa
akan dijalaninya telah berada di jalan yang
kebisingan. Tidak banyak yang dapat saya
baik atau buruk (Herawati & Hidayat,
lakukan tanpa dukungan dan perhatian
2020). Pernyataan tersebut didasarkan
orang tua juga keadaan ekonomi yang
pada banyaknya variablitas dalam periode
cukup sulit”. (wawancara/27/04/2021/JS).
kehidupan manusia. Ketika membahas
Kedua subjek tersebut mempunyai pertumbuhan dan perkembangan yang
konsep diri yang negatif, akibatnya terjadi pada masa dewasa muda, banyak
mengalami kesusahan menghadapi pilihan dan perubahan dibandingkan
kenyataan terhadap tugas perkembangan, dengan periode kehidupan lainya, saat
seperti pekerjaan, ataupun menjalin relasi dimana seseorang berjuang dalam
dengan orang lain. sulit menentukan tujuan keraguan tentang pekerjaan, keluarga,
hidup di usianya. Jika individu gagal situasi hidup dan lain sebagainya.
dalam masa sebelumnya dan masa dewasa
Ciri-ciri pola pikiran, perasaan, dan
ini berdampak negatif pada perkembangan
perilaku, relatif bertahan lama
dimasa selanjutnya. karena konsep diri
membedakan individu satu dari individu
merupakan hal penting yang menentukan
yang lain, Menunjukan adanya perubahan
bagaimana seseorang bertindak dalam
yang sangat luas selama dewasa awal.
berbagai situasi.
Orang dewasa cenderung berubah dalam
arah kedewasaan yang lebih baik, namun
187 Jurnal Al-Qalb, Volume 12, No 2, September 2021
apa yang telah individu alami sebagai hasil Konsep diri berkaitan dengan
dari suatu pengalaman, peristiwa, atau sejauh mana individu memiliki persepsi
situasi, dan yang sangat penting tentang yang jelas terhadap diri dan lingkunganya,
apa yang telah ditimbulkan oleh kondisi terdefinisi dengan baik, dan stabil dalam
sosial pada waktu tertentu terhadap konsep kehidupan sehari-hari, bukti terbaru
diri yang dimiliki. Dengan demikian menunjukan bahwa terdapat perbedaan
konsep diri merupakan suatu struktur yang tingkat stabilitas dilihat dari perspektif
dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, jika gender, Usia mungkin juga berhubungan
keadaan lingkungan memberikan dengan stabilitas dalam konsep diri,
dukungan yang bersifat positif, maka pengalaman manipulasi eksperimental dari
individu akan memberikan semangat dan konsep diri efektif dalam meningkatkan
membuat dirinya cukup merasa berharga konsep diri pada individu berusia 18 tahun
sehingga timbulah konsep diri positif, tetapi tidak sama efektifnya dalam
begitu pula sebaliknya. Konsep diri meningkatkan konsep diri pada usia 30
seseorang dapat terbentuk melalui tahun (Lodi-Smith, et al., 2017).
pandangan orang lain terhadapnya
Fenomena tumpang tindih tugas
(cerminan dirinya), konsekuensi dari
tahapan perkembangan (keintiman dan
peristiwa tersebut dapat menjadikan
pembentukan hubungan selain menemukan
konsep diri positif dan konsep diri negatif,
identitas diri) di masa dewasa awal
tergantung bagaimana cara seseorang
sangatlah menantang. Hal tersebut
dalam memandang keadaan tertentu.
memaksa individu yang memasuki masa
Konsep diri adalah kombinasi dari dewasa untuk menghadapi tidak hanya
aspek diri psikologis, aspek diri moral, satu, tapi sejumlah tujuan yang ingin
aspek diri sosial, dan aspek diri fisik. dicapai dalam satu periode perkembangan.
Aspek psikologis diri yakni, meliputi Ketika individu memasuki dewasa
pikiran, perasaan, dan sikap yang dimiliki dibebankan untuk mengambil tanggung
individu terhadap dirinya sendiri. Aspek jawab atas kehidupan sendiri dan untuk
diri fisik, berhubungan dengan penilaian mendapakan kendali atasnya. Oleh karena
diri individu terhadap segala sesuatu yang itu, mengatasi karakteristik perkembangan
ia miliki, seperti fisiknya, pakaianya, dan orang dewasa yang muncul memerlukan
benda-benda miliknya. Individu akan bantuan secara psikologis mengenai
menilai segala sesuatu yang dimilikinya kemampuan mereka untuk membentuk
sehingga memenuhi harapan yang hubungan positif dengan orang lain serta
diinginkanya, ketika harapan tersebut tidak menjadi penting untuk merancang
terpenuhi maka individu akan berusaha hubungan yang layak (Nowakowska,
menutupinya. Kemudian aspek diri sosial 2020).
menggambarkan peran sosial yang
Peran keluarga dalam membentuk
dimainkan oleh individu dalam lingkup
konsep diri sangatlah besar, individu yang
sosial mereka dan sejauh mana penilaian
dibesarkan dangan dukungan moril yang
individu terhadap peran itu. Yang terakhir
dikit, kurangnya motivasi dan perilaku
adalah aspek moral diri merupakan
negatif dari sekelilingnya terutama orang
sekumpulan nilai-nilai dan prinsip yang
yang terdekat individu memberi
memberikan makna dan arah dalam
kecenderungan individu kearah konsep diri
kehidupan individu yang memandan nilai-
yang negatif. Ditambah lagi dengan
nilai moral etika itu sendiri. Aspek moral
gangguan MD sangat menghambat
meliputi kejujuran, tanggung jawab ata
perubahan individu kearah konsep diri
kegagalan pengalaman, religiusitas, dan
positif yang pada umumnya dimiliki orang
kesesuaian antara perilaku dengan norma-
dewasa. Di periode kehidupan yang penuh
norma yang ada dalam masyarakat
dengan perubahan, kekuatan terdapat pada
(Hartuti, 2020).
190 Jurnal Al-Qalb, Volume 12, No 2, September 2021
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, M. Z., & Imadduddin, I. (2021). Gambaran Konsep Diri Pengamen Jalanan. Jurnal
Al-Husna, 1(3), 182–192.
Ajhuri, K. F. (2019). Psikologi Perkembangan: Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.
Yogyakarta: Penebar Media Pustaka, 135-136.
Almanshur, M. D. G. & F. (2016). Metode Penelitian Kualitatif. Ar-Ruzza.
Anissa, N., & Agustin, H. (2012). Hubungan antara konsep diri dan kematangan emosi
dengan penyesuaian diri istri yang tinggal bersama keluarga suami. Jurnal Psikologi:
PITUTUR, 1(1), 53–64.
Bigelsen, J., & Schupak, C. (2011). Compulsive fantasy: Proposed evidence of an under-
reported syndrome through a systematic study of 90 self-identified non-normative
192 Jurnal Al-Qalb, Volume 12, No 2, September 2021