Bisnis.com, JAKARTA - Angkatan Laut Ukraina sebut penguasaan
Ukraina atas serangkaian platform pengeboran gas dan minyak di Laut Hitam mempunyai konsekuensi serius terhadap kemampuan Rusia untuk bermanuver di wilayah tersebut.
Juru bicara Angkatan Laut Ukraina Dmytro Pletenchuk mengatakan
hilangnya kendali atas platform tersebut adalah masalah keamanan bagi Rusia.
Intelijen Militer Ukraina mengumumkan pada 11 September bahwa
Ukraina telah mendapatkan kembali kendali atas platform tersebut, yang secara informal dikenal oleh warga Ukraina sebagai Menara Boyko, yang diambil dari nama politisi pro-Rusia Yuriy Boyko.
Anjungan pengeboran tersebut dibeli oleh Ukraina ketika Boyko
menjabat sebagai menteri energi di bawah Presiden Viktor Yanukovych. Rusia menduduki rig tersebut setelah aneksasi ilegal Krimea pada tahun 2014.
Sejak dimulainya invasi besar-besaran ke Ukraina, pasukan Rusia
mengubah platform tersebut menjadi situs militer, menambahkan peralatan seperti radar dan helipad, menurut intelijen militer.
Selama operasi untuk mengendalikan platform, pasukan Ukraina
membongkar sistem radar.
Oleh karena itu,lanjut Pletenchuk, Angkatan Laut Rusia sekarang
tidak dapat secara efektif memantau situasi di sekitar Laut Hitam.
Pasukan Rusia tidak akan dapat bereaksi tepat waktu atau
merencanakan sesuatu di wilayah perairan Ukraina, Pletenchuk menjelaskan, seraya menambahkan bahwa hal ini sangat penting untuk keamanan laut di sekitar Odessa.
Menurut Pletenchuk, Ukraina akan mampu mempertahankan
pesisirnya dengan lebih baik, namun kendali penuh atas perairannya hanya akan tercapai jika Ukraina memiliki superioritas udara. Dia berharap masalah ini bisa diselesaikan dengan pengiriman senjata seperti jet F-16.