Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


Alat
- Spuit injeksi 1 ml
- Sonde
- Timbangan hewan
- Accu-Check
- Strip test glukosa

Bahan
- Larutan glukosa 5% 1g/kg BB manusia
- CMC Na 1%
- Glibenklamid 5 mg/70 kg BB manusia
- Metformin 500 mg/70 kg BB manusia

Hewan coba
- Mencit putih jantan bobot tubuh 20-30 g

3.2 Prosedur
1) Puasakan mencit selama 12-16 jam, tetapi tetap berikan air minum
2) Cek kadar glukosa darah mencit sebelum pemberian glukosa pada menit ke-0 dengan
cara bagian ujung ekor dipotong, kemudian darah diteteskan ke bagian ujung strip test
dan setelah 5 detik kadar glukosa darah akan terlihat pada monitor glukometer. Kadar
glukosa darah ini dicatat sebagai kadar glukosa darah puasa (GDP)
3) Berikan larutan glukosa 1g/kg BB mencit
4) Cek kadar glukosa darah mencit setelah pemberian glukosa pada menit ke-5 dengan cara
bagian ujung ekor dipotong, kemudian darah diteteskan ke bagian ujung strip test dan
setelah 5 detik kadar glukosa darah akan terlihat pada monitor glukometer. Kadar glukosa
darah ini dicatat sebagai kadar glukosa setelah pembebanan
5) Mencit dibagi menjadi 3 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 2 ekor
mencit dengan perbedaan dosis obat yang diberikan :
- Kelompok I : CMC Na 1% secara PO
- Kelompok II : Glibenklamid 5 mg/70 kg BB manusia secara PO
- Kelompok III : Metformin 500 mg/70 kg BB manusia secara PO
6) Hitung dosis dan volume pemberian obat dengan tepat untuk masing-masing mencit
7) Berikan larutan obat sesuai kelompok masing-masing pada menit ke-10
8) Cek kadar glukosa darah mencit setelah pemberian glukosa pada menit 20, 40, 60, 80,
100, dan 120
9) Catat dan tabelkan pengamatan
10) Data yang diperoleh dianalisis secara statistic berdasarkan analisis variansi dan bermakna
perbedaan kadar glukosa darah antara kelompok control negative, positif dan kelompok
uji kemudian dianalisis dengan Student’s t-test. Data disajikan dalam bentuk table dan
grafik
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perhitungan

Perhitungan Glukosa

40
Mencit I= = 0,04
100

0 , 04
Volume = x 100 = 0,8 ml
5

32
Mencit II= = 0,03
100

0 , 03
Volume = x 100 = 0,64 ml
5

41
Mencit III= = 0,04
100

0 , 04
Volume = x 100 = 0,82 ml
5

Perhitungan sediaan metformin 500 mg/50 ml

40
Mencit I = x 500 x 0,0026 = 2,6
20

2 ,6
Volume = x 50 ml = 0,26 ∞ 0,3 ml
500

32
Mencit II = x 500 x 0,0026 = 2,08
20

2 ,08
Volume = x 50 ml = 0,20 ml
500

41
Mencit III = x 500 x 0,0026 = 2,66
20
2 ,66
Volume = x 50 ml = 0,26 ∞ 0,3 ml
500

4.2 Hasil Pengamatan

Kadar glukosa darah g/dL (menit ke-)


Bahan Obat No
0 ( puasa ) 5 ( glukosa ) 60 ( diabetic )
1 134 mg/dL 156 mg/dL 154 mg/dL
CMC Na 1%
2 149 mg/dL 167 mg/dL 163 mg/dL
secara PO
3 175 mg/dL X X
1 185 mg/dL 208 mg/dL 143 mg/dL 65
Glibenklamid 2 180 mg/dL 186 mg/dL 110 mg/dL 76 70,5
5 mg/70 kg 3 142 mg/dL X X
BB manusia 1 124 mg/dL 175 mg/dL 107 mg/dL 68
Mencit secara PO 2 139 mg/dL 187 mg/dL 128 mg/dL 59 50
3 105 mg/dL 145 mg/dL 123 mg/dL 22
1 X 195 mg/dL 115 mg/dL 80
Metformin 2 149 mg/dL 182 mg/dL 120 mg/dL 62 71
500 mg/70 kg 3 156 mg/dL 190 mg/dL 119 mg/dL 71
BB manusia 1 138 mg/dL 151 mg/dL 130 mg/dL 21
secara PO 2 132 mg/dL 149 mg/dL 98 mg/dL 19 32
3 148 mg/dL 191 mg/dL 139 mg/dL 55

4.3 Pembahasan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan tentang uji kadar glukosa dan antidiabetes dengan
menggunakan obat antidiabetes glibenklamid dan metformin serta CMC Na yang digunakan
sebagai pembanding. Pada mencit sebelum diberikan larutan glukosa, masing-masing mencit
diukur kadar glukosanya terlebih dahulu dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas kerja
obat antidiabetes yang digunakan. Setelah pengecekan kadar gulanya masing-masing mencit
diberikan larutan glukosa secara per oral kemudian diamkan selama 5 menit, selanjutnya
mencit kelompok 1 diberikan CMC Na, kelompok 2 dan 3 diberikan glibenklamid, dan pada
kelompok 4 dan 5 diberikan metformin.

Berdasarkan table hasil pengamatan yang diperoleh, pada kelompok 1 setelah pemberian
CMC Na, tidak mengalami penurunan kadar gula yang signifikan. Hal ini dapat terjadi
karena CMC Na bukanlah obat antidiabetes melainkan hanya sebagai pembanding. Pada
kelompok 2 setelah pemberian glibenklamid 5 mg/70kg BB manusia, mencit satu
mengalami penurunan kadar glukosa sebesar 65 mg/dL. Pada mencit kedua mengalami
penurunan kadar glukosa sebesar 76 mg/dL. Pada mencit ketiga tidak dilakukan pengukuran
kadar glukosa karena strip test yang digunakan rusak, sehingga total penurunan kadar
glukosa sebesar 70,5 mg/dL. Pada kelompok 3 juga diberikan glibenklamid 5 mg/70kg BB
manusia. Mencit pertama mengalami penurunan glukosa sebesar 68 mg/dL. Mencit kedua
mengalami penurunan glukosa sebesar 59 mg/dL. Mencit ketiga mengalami penurunan
glukosa sebesar 22 mg/dL. Sehingga total penurunan kadar glukosa sebesar 50 mg/dL. Pada
kelompok 4 setelah pemberian metformin 500 mg/70 kg BB manusia. Mencit pertama
mengalami penurunan glukosa sebesar 80 mg/dL. Mencit kedua mengalami penurunan
glukosa sebesar 62 mg/dL. Mencit ketiga mengalami penurunan glukosa sebesar 71 mg/dL.
Sehingga total penurunan glukosa sebesar 71 mg/dL. Kelompok 5 dengan pemberian
metformin 500 mg/70 kg BB manusia. Mencit pertama mengalami penurunan glukosa
sebesar 21 mg/dL. Mencit kedua mengalami penurunan glukosa sebesar 19 mg/dL. Mencit
ketiga mengalami penurunan glukosa sebesar 55 mg/dL. Sehingga total penurunan kadar
glukosa sebesar 32 mg/dL.

Dari data hasil penurunan kadar glukosa darah dari masing-masing kelompok tidak sesuai
dengan teori yang ada, dimana secara teori glibenklamid 5 mg/70 kg BB manusia penurunan
kadar glukosa darahnya lebih besar dibandingkan dengan metformin 500 mg/ kg BB
manusia. Hal ini dikarenakan glibenklamid bekerja merangsang insulin sehingga penurunan
kadar glukosa darah lebih cepat, sedangkan metformin bekerja merangsang atau
meningkatkan sensitifitas jaringan terhadap insulin sehingga penurunan kadar glukosa tidak
sebanyak jika menggunakan glibenklamid.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
- Dari hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh obat glibenklamid dan metformin
mampu menurunkan kadar glukosa darah meskipun tidak sesuai dengan teori yang
seharusnya glibenklamid memberikan penurunan glukosa lebih banyak dibandingkan
metformin.
- Glibenklamid merupakan obat golongan antidiabetes yang bekerja merangsang pelepasa
insulin dari pancreas. Sekresi insulin tersebut tidak bergantung pada gula darah, sehingga
dapat menyebabkan hipoglikemia.
- Metformin merupakan obat golongan antidiabetes yang bekerja dengan cara menurunkan
produksi gula hepatic, menurunkan absorbsi glukosa pada intestinal dan memperbaiki
sensitifitas insulin, dengan meningkatkan pengembalian dan penggunaan glukosa
sehingga menyebabkan hipoglikemia.

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal 3
    Soal 3
    Dokumen46 halaman
    Soal 3
    Wahyu Sri Widiowati
    Belum ada peringkat
  • Pre Test 1
    Pre Test 1
    Dokumen3 halaman
    Pre Test 1
    Wahyu Sri Widiowati
    Belum ada peringkat
  • Soal Manfar
    Soal Manfar
    Dokumen1 halaman
    Soal Manfar
    Wahyu Sri Widiowati
    Belum ada peringkat
  • Soal 1
    Soal 1
    Dokumen17 halaman
    Soal 1
    Wahyu Sri Widiowati
    Belum ada peringkat
  • Soal
    Soal
    Dokumen2 halaman
    Soal
    Wahyu Sri Widiowati
    Belum ada peringkat
  • Makalah Transplantasi
    Makalah Transplantasi
    Dokumen15 halaman
    Makalah Transplantasi
    Wahyu Sri Widiowati
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Wahyu Sri Widiowati
    Belum ada peringkat
  • Efek Lokal Membran Kulit LL
    Efek Lokal Membran Kulit LL
    Dokumen10 halaman
    Efek Lokal Membran Kulit LL
    Wahyu Sri Widiowati
    Belum ada peringkat
  • Imunologi Transplantasi
    Imunologi Transplantasi
    Dokumen23 halaman
    Imunologi Transplantasi
    Wahyu Sri Widiowati
    Belum ada peringkat
  • LATIHAN KInetik
    LATIHAN KInetik
    Dokumen3 halaman
    LATIHAN KInetik
    Wahyu Sri Widiowati
    Belum ada peringkat
  • Far. Kinetik.
    Far. Kinetik.
    Dokumen47 halaman
    Far. Kinetik.
    Ata Rahma Kumala
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman Farmakoterapi
    Rangkuman Farmakoterapi
    Dokumen1 halaman
    Rangkuman Farmakoterapi
    Wahyu Sri Widiowati
    Belum ada peringkat
  • Bab I-Iv Anfar
    Bab I-Iv Anfar
    Dokumen21 halaman
    Bab I-Iv Anfar
    Wahyu Sri Widiowati
    Belum ada peringkat
  • Bab I Dan II Kri Klindamisin
    Bab I Dan II Kri Klindamisin
    Dokumen5 halaman
    Bab I Dan II Kri Klindamisin
    Wahyu Sri Widiowati
    Belum ada peringkat