Pre Test 1
Pre Test 1
IEBA
IOT adalah industri yang membuat semua bentuk sediaan obat tradisional.
IEBA adalah industri yang khusus membuat sediaan dalam bentuk ekstrak sebagai produk akhir.
UKOT adalah usaha yang membuat semua bentuk sediaan obat tradisional, kecuali bentuk
sediaan tablet dan efervesen.
UMOT adalah usaha yang hanya membuat sediaan obat tradisional dalam bentuk param, tapel,
pilis, cairan obat luar dan rajangan.
Usaha Jamu Gendong adalah usaha yang dilakukan oleh perorangan dengan menggunakan bahan
obat tradisional dalam bentuk cairan yang dibuat segar dengan tujuan untuk dijajakan langsung
kepada konsumen.
Peraturan BPOM No 32 Th 2019 Tentang Persyaratan Keamanan Dan Mutu Obat Tradisional
Efervesen adalah sediaan padat Obat Tradisional, terbuat dari Ekstrak dan/atau simplisia tertentu,
mengandung natrium bikarbonat dan asam organik yang menghasilkan gelembung gas (karbon
dioksida) saat dimasukkan ke dalam air.
Registrasi Baru adalah Registrasi untuk Obat yang belum mendapatkan Izin Edar di Indonesia.
Registrasi Variasi adalah Registrasi perubahan pada aspek administratif, khasiat, keamanan,
mutu, dan/atau Informasi Produk dan Label Obat yang telah memiliki Izin Edar di Indonesia.
Registrasi Variasi Major adalah Registrasi Variasi yang berpengaruh bermakna terhadap aspek
khasiat, keamanan dan/atau mutu Obat.
Registrasi Variasi Minor adalah Registrasi Variasi yang tidak termasuk kategori Registrasi
Variasi Major maupun Registrasi Variasi Notifikasi.
Registrasi Variasi Notifikasi adalah Registrasi Variasi yang berpengaruh minimal atau tidak
berpengaruh sama sekali terhadap aspek khasiat, keamanan, dan/atau mutu Obat, serta tidak
mengubah informasi pada Izin Edar.
Peraturan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor 34 Tahun 2018 Tentang Pedoman Cara
Pembuatan Obat Yang Baik
Kelas A: Zona untuk kegiatan yang berisiko tinggi, misal zona pengisian, wadah tutup karet,
ampul dan vial terbuka, penyambungan secara aseptis.
Kelas B: Untuk pembuatan dan pengisian secara aseptis, Kelas ini adalah lingkungan latar
belakang untuk zona Kelas A.
Kelas C dan D: Area bersih untuk melakukan tahap proses pembuatan yang mengandung risiko
lebih rendah.
12.
Pengukuran Kadar Glukomanan pada Konjak – Widjanarko, dkk Jurnal Pangan dan Agroindustri
Vol. 3 No 4 p.1584-1588, September 2015
1. Sampel dan garam aluminium sulfat (0.10 kali massa sampel) dilarutkan dalam air hangat
suhu 75oC dengan perbandingan 1:10 (b/v) sambil diaduk selama 35 menit.
2. Endapan sampel dipisahkan menggunakan sentrifuse 2000 rpm selama 30 menit dan diambil
supernatan.
3. Supernatan ditambahkan isopropil alkohol dengan perbandingan 1:1 (v/v) sambil diaduk
hingga terbentuk gumpalan.
4. Gumpalan disaring dengan kertas saring dan dikeringkan pada suhu 60oC selama 24 jam lalu
ditimbang.
Presisi : menguji keterulangan metode apaah memperoleh hasil yang sama atau tidak.
Linieritas : melihat nilai regresi apakah metode bisa digunakan atau tidak