Pipit Dwi Cahya Kirana
Pipit Dwi Cahya Kirana
SKRIPSI
Ditulis Oleh
NIM. 181011200225
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Akuntansi
Ditulis Oleh
NIM. 181011200225
(Pipitdwck)
(Elkizar)
“Kepanikan adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran
(Ibnu Sinu)
“Tuhan melihat apa yang engkau sembunyikan, dan mendengar apa yang engkau
bisikan.”
(Imam Ali)
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
MANAJEMAN LABA
(Studi Empiris pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang
Oleh
PIPIT DWI CAHYA KIRANA
NIM. 181011200225
Skripsi telah disetujui untuk diajukan kepada majelis penguji skripsi, Program Studi
Akuntansi, Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pamulang, pada tanggal 30 November 2022
Menyetujui Mengetahui
Pembimbing Skripsi, Ketua Program Studi Akuntansi
iii
LEMBAR PENGESAHAN
MANAJEMAN LABA
(Studi Empiris pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang
Oleh
PIPIT DWI CAHYA KIRANA
NIM. 181011200225
Pembimbing Skripsi
iv
LEMBAR PERNYATAAN
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkah dan ridho-Nya, skripsi ini
1. Kedua orang tua yang sudah menjadi support system terbaik selama melakukan
perkuliahan ini. Terimakasih sudah mendukung saya sejauh ini tanpa rasa bosan.
2. Ibu Endah Finatariani, S.E., M.M selalu dosen pembimbing, terimakasih atas
3. Tidak lupa untuk berterimakasih kepada diri saya sendiri yang sudah melawan
rasa malas dari rebahan walaupun hati sedang tidak baik-baik saja diri ini masih
4. Teman-teman yang selalu mendukung saya. Rakel Rizki Gunanjar yang maunya
Terimakasih juga karna bastian ini waktu rebahan saya berkurang dan lebih sedikit
Lia, Ka Tia, Ka Qori terimakasih sudah sabar menghadapi saya yang ngangenin
jingga membuat saya ingat kalau saya ini masih mahasiwi yang harus
vii
6. Teman-teman Kelas SAKE005 terimakasih atas support dan doanya. Senang bisa
melewati 8 semester bersama kalian. Semoga cita-cita kita semua bisa tercapai.
Aamiin YRA.
dan tidak lupa pula kepada seluruh teman saya yang sudah mensupport sate
padang dikala saya tidak mood hehe. Ika dan Nisa yang kadang suka mensupport
saya untuk mengerjakan skripsi ini dengan jajan jajan dan jajan ☺. Semoga dosa
8. Dan kepada seluruh teman-teman saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Good Corporate Governance,
Asimetri Informasi dan Struktur Modal terhadap Manajemen Laba pada perusahaan
Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode
penelitian yang digunakan yaitu periode 2017-2021. Penentuan sampel penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling dan berdasarkan kriteria yang ada
didapatkan 50 data perusahaan dan dianalisis menggunakan teknik regresi data panel
dengan model fixed effect untuk menguji hipotesis dengan menggunakan Eviews versi
10. Dengan mengumpulkan data-data yang terkait kemudian menganaslisis statistic
deskriptif. Hasil penelitian ini secara simultan menunjukan bahwa Good Corporate
Governance yang diproksikan dengan Kepemilikan Institusional, Kepemilikan
Manajerial, Asimetri Informasi, dan Struktur Modal secara bersama-sama
berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
secara parsial Kepemilikan Institusional dan asimetri informasi tidak berpengaruh
terhadap manajemen laba. Sedangkan kepemilikan manajerial dan struktur modal
secara parsial berpengaruh terhadap manajemen laba.
ix
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of good corporate governance, information
asymmetry and capital structure on earnings management in food and beverage sub-
sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The research period used is
the 2017-2021 period. Determination of the research sample using a purposive
sampling method and based on existing criteria obtained 50 company data and
analyzed using panel data regression techniques with a fixed effect model to test the
hypothesis using Eviews version 10. By collecting related data then analyzing
descriptive statistics. The results of this study simultaneously show that Good
Corporate Governance is proxied by Institutional Ownership, Managerial Ownership,
Information Asymmetry, and Capital Structure which together influence earnings
management. The results of this study indicate that partially institutional ownership
and information asymmetry have no effect on earnings management. Meanwhile,
managerial ownership and capital structure partially affect earnings management.
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang
Struktur Modal terhadap Manajemen Laba” (Studi Empiris pada Perusahaan Sub
Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017 –
2021). Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada
dan Bisnis, Universitas Pamulang. Pada kesempatan ini saya ingin menghaturkan rasa
1. Bapak Dr. (H.C) H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang telah
mewujudkan mimpi-mimpi anak bangsa dengan mempelopori adanya pendidikan
dengan biaya terjangkau dan berkualitas.
2. Bapak Dr. E. Nurzaman AM, M.M., M.Si. selaku Rektor Universitas Pamulang
yang telah berupaya keras menjadikan Universitas Pamulang semakin berkualitas
dan banyak peminatnya.
3. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., CSRA, CMA., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang yang telah memajukan Fakultas
Ekonomi menjadi semakin baik.
4. Ibu Effriyanti, S.E., Akt., M.Si., CA. selaku Ketua Program Studi Akuntansi S1
yang senantiasa sabar memberikan pengarahan.
5. Ibu Endah Finatariani, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing yang telah sabar dan
bijak membimbing, memberi dukungan, dan membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Akuntansi S1 Universitas Pamulang yang telah
memberikan ilmu bagi kami.
xi
7. Bapak dan Ibu Jajaran Staf Universitas Pamulang terkhusus staf akuntansi,
karyawan dan perpustakaan, yang telah melayani dan membantu memperlancar
upaya penulis dalam proses menyelesaikan skripsi dan studi di Universitas
Pamulang.
8. Keluarga dan teman-teman khususnya orangtua tercinta yang selalu support dalam
kondisi apapun.
9. Semua pihak yang telah membantu kelancaran skripsi ini yang tidak bisa
disebutkan satu per satu. Terima kasih atas dorongan, motivasi, bantuan, dan doa
yang telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari yang
diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca dan dunia
ilmu pengetahuan.
Pamulang, 26 November 2022
xii
DAFTAR ISI
MOTTO .................................................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi
LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................................... ix
ABSTRACT ............................................................................................................... x
KATA PENGANTAR ............................................................................................. xi
DAFTAR ISI.......................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 10
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 11
1.4.1 Manfaat Teoritis ..................................................................................... 11
1.4.2 Manfaat Praktisi ..................................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 11
2.1. Landasan Teori.............................................................................................. 11
2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) ........................................................... 11
2.1.2 Teori Signaliing ...................................................................................... 13
2.1.3. Manajemen Laba.................................................................................... 15
2.1.4 Good Corporate Governance ................................................................ 17
2.1.5 Kepemilikan Institusional ...................................................................... 20
2.1.6 Kepemilikan Manajerial......................................................................... 22
2.1.7 Asimetri Informasi ................................................................................. 23
2.1.8 Struktur Modal ....................................................................................... 26
xiii
2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 29
2.3 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 33
2.4 Pengembangan Hipotesis ............................................................................... 34
2.4.1 Pengaruh Kepemilikan Institusional,Kepemilikan Manajerial, Asimetri
Informasi, dan Struktur Modal Terhadap Manajemen Laba ............................ 34
2.4.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba .......... 36
2.4.3 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Manajemen Laba............. 37
2.4.4 Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Manajemen Laba ..................... 38
2.4.5 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Manajemen Laba ........................... 40
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 42
3.1 Jenis Penelitian .............................................................................................. 42
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 42
3.3 Operasional Variabel Penelitian .................................................................... 43
3.3.1 Variabel Dependen................................................................................. 43
3.3.2 Variabel Independen .............................................................................. 45
3.4 Populasi dan Sampel...................................................................................... 49
3.4.1 Populasi .................................................................................................. 49
3.4.2 Sampel.................................................................................................... 51
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 52
3.6 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 53
3.6.1 Analisis Statistik deskriptif .................................................................... 53
3.6.2 Analisis Regresi Data Panel ................................................................... 53
3.6.3 Metode Estimasi Model Regresi Panel .................................................. 54
3.6.4 Pemilihan Model Regresi Panel ............................................................. 56
3.6.5 Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 59
3.6.6 Uji Hipotesis .......................................................................................... 61
3.6.7 Uji Koefisien Determinan ...................................................................... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 62
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian............................................................... 62
4.2 Deskripsi Sempel........................................................................................... 62
4.3 Hasil Analisis Penelitian................................................................................ 64
4.3.1 Uji Statistik Deskriptif .......................................................................... 65
xiv
4.3.2 Uji Regresi Data Panel ........................................................................... 68
4.4 Uji Pemilihan Regresi Data Panel (Uji Model) ............................................ 70
4.4.1 Uji Chow ................................................................................................ 70
4.4.2 Uji Hausman .......................................................................................... 71
4.5 Uji Asumsi Klasik ......................................................................................... 74
4.5.1 Uji Normalitas........................................................................................ 75
4.5.2 Uji Multikolinearitas .............................................................................. 76
4.5.3 Uji Heteroskedastisitas........................................................................... 77
4.5.4 Uji Autokorelasi ..................................................................................... 78
4.6 Uji Hipotesis .................................................................................................. 79
4.6.1 Uji Simultan (Uji f) ................................................................................ 79
4.6.2. Uji Parsial (Uji T) .................................................................................. 81
4.7 Uji Regresi Data Panel ................................................................................... 83
4.8 Uji Koefisien Determinasi (R2)..................................................................... 85
4.9 Hasil dan Pembahasan ................................................................................... 87
4.9.1 Pengaruh Kepemilikan Institusional,Kepemilikan Manajerial, Asimetri
Informasi, dan Struktur Modal Terhadap Manajemen Laba............................ 87
4.9.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba .......... 88
4.9.3 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Laba ............. 88
4.9.4 Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Manajemen Laba ..................... 90
4.9.5 Pengaruh Struktur Modal terhadap Manajemen Laba ........................... 91
BAB V PENUTUP.................................................................................................. 92
5.1 Kesimpulan.................................................................................................... 92
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 92
5.3 Saran .............................................................................................................. 93
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 95
LAMPIRAN............................................................................................................ 98
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Data Panel Fixed Effect Model ...........................72
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
permasalahan yang muncul itu bukan hanya dari konsep manajemen yang lemah
diselewengkan menjadi suatu yang negatif dan merugihan banyak publik yang
memakai sumber informasi tersebut. Salah satu elemen penting dalam laporan
laba ini memberi dampak negatif bagi para investor dan kreditor maupun pihak-
1
Manajemen laba merupakan pilihan yang dilakukan oleh manajemen
pelaporan laba untuk mencapai beberapa tujuan tertentu (Scott, 2015:445). Saat
saham (principal) dengan manajemen (agen) yang disebut Teori Agensi dimana
manajemen.
laba sering kali menjadi target manajemen untuk mencapai tujuan tertentu
karena laba sering digunakan oleh para pemegang saham sebagai indikator untuk
menilai kinerja perusahaan. Oleh karena itu, manajemen akan termotivasi untuk
laba dalam laporan keuangan yang sering disebut sebagai tindakan manajemen
laba. Dengan tingkat laba yang besar pemegang saham akan menilai baik kinerja
2
berfokus pada mengoptimalkan alokasi atau sumber daya perusahaan yang
2017).
662 miliar dan penggelembungan lain senilai Rp.329 miliar pada pos EBITDA
3
Laba. Hal ini berarti bahwa dengan semakin tingginya tingkat Kepemilikan
penelitian Utami et al. (2021) dan Lim & Siregar (2021) bahwa Kepemilikan
antara pemegang saham luar dengan manajemen (Astari & Saputra, 2019).
4
adalah laba. Oleh karena itu, adalah penting bagi perusahaan untuk menjaga
kreditur dan pemegang saham. Fokus para pengguna laporan keuangan pada
informasi laba terkadang mengabaikan proses teciptanya laba itu sendiri. Hal ini
hubungan agensi karena adanya kontrak diantara dua pihak (Jensen dan
Meckling, 1976).
informasi ini. Tindakan manajemen untuk memanipulasi laba ini di picu oleh
karena kelemahan yang terdapat dalam metode akuntansi yaitu dimana metode
akuntansi memberikan peluang untuk mencatat suatu fakta yang sama yaitu
dengan cara yang berbeda dan metode akuntansi ini juga memungkinkan bagi
Kelemahan inilah yang merupakan salah satu hal yang memberikan peluang atau
5
Asimetri informasi dapat terjadi karena manajer lebih mengetahui
sebagai agen dan pemilik (dalam hal ini adalah pemegang saham) sebagai
internal dan prospek di masa yang akan datang dibandingkan dengan pemegang
saham atau stakeholder lainnya, maka asimetri informasi dapat muncul. Berbeda
bahwa Asimetri Informasi tidak berpengaruh terhadap Manajemen Laba. Hal ini
6
dikarenakan stakeholder tidak mengetahui informasi yang lebih banyak tentang
perusahaan.
optimal bagi perusahaan. Pengelolaan ini penting karena berkaitan erat dengan
digunakan, serta perimbangan pembe lanjaan yang sesuai dengan struktur modal
hutang dan ekuitas secara strategis. Jika tingkat pinjaman dengan modal atau
surat hutang seperti wesel atau obligasi Pahmi (2018). Tingginya tingkat hutang
kondisi ekonomi yang menurun. Seperti pada saat yang terjadi krisis ekonomi
perekonomian.
7
Perusahaan yang sumber dananya berasal dari hutang mengalami banyak
dapat memiliki hutang yang lebih tinggi daripada perusahaan tidak berkaitan.
menggunakan hutang yang besar sebagai sumber pendanaan, hal ini konsisten
Laba. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan DER yang tinggi dimana besarnya
total hutang terhadap total ekuitas akan menghadapi resiko tinggi yaitu
manajemen laba tidak dapat menjadi acuan untuk menghindari resiko tersebut.
semakin besar Struktur Modal, manajemen laba yang dilakukan semakin kecil.
Sementara bila Struktur modal semakin kecil, maka manajemen laba yang
sektor makanan dan minuman, hal ini dikarekan adanya masalah manajemen
8
laba yang pernah dilakukan PT Pilar Sejahtera Food (AISA) Jika manajemen
Modal, selain itu peneliti juga mengembangkan tahun penelitian dan sektor
dan Struktur Modal karena peneliti ingin mencari tahu seberapa besar pengaruh
ketiga variable tersebut terhadap manajemen laba. Maka peneliti berminat untuk
9
1. Apakah Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Asimetri
Manajemen Laba?
Laba?
Laba?
10
1.4 Manfaat Penelitian
masalah layak di teliti, serta untuk menunjukan signifikasi masalah yang akan
Manajemen Laba pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang
terdsaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2021 ini adalah sebagai berikut:
ini diharapkan dapat dijadikan sebagai literature dan memunculkan ide dan
1. Bagi Perusahaan
acuan oleh beberapa pihak terkait dengan keputusan atau kebijakan yang
11
2. Bagi Investor
Laba.
3. Bagi Akademisi
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Sugiono (2018) teori adalah sebuah alur logika atau penalaran
bentuk melalui proses penyimpulan umum dari suatu peristiwa berdasarkan hasil
penting suatu hal dan biasanya lebih kompleks dari arti, makna atau pengertian
kontrak di bawah satu atau lebih yang melibatkan agent untuk melaksanakan
atau agent.
11
ada alasan untuk percaya bahwa manajer sebagai agen akan selalu bertindak
kekayaan pemilik dan investor, yaitu tujuan untuk mensejahterakan diri sendiri.
Perilaku para manajemen inilah yang memicu terjadinya agency conflict dan
menimbulkan agency cost. Menurut Jensen dan Meckling (1976) biaya agensi
(agency cost) adalah biaya yang dikeluarkan oleh pemilik perusahaan untuk
mengatakan bahwa para ahli agency theory berpendapat antara pemegang saham
dengan manajer selaku agent memiliki kepentingan masing – masing dan sering
12
perusahaan berupa cicilan pokok dan bunga, akan membuat aliran cash flow
bahwa sinyal atau isyarat merupakan suatu tindakan yang diambil manajemen
perusahaan yang memiliki nilai rendah. Teori sinyal dikembangkan dalam ilmu
(insiders) perusahaan pada umumnya memiliki informasi yang lebih baik dan
lebih cepat dibandingkan dengan investor luar. Oleh karena itu sebagai
13
eksternal (diluar manajemen). Para pengguna internal (para manajemen)
2019). Hal ini disebabkan karena adanya asimetri informasi tersebut. informasi
karena kelompok itu berada dalam kondisi yang paling tidak tinggi tingkat
perusahaan pada saat tertentu. Kualitas informasi dalam laporan keuangan dapat
informasi dan ketepatan waktu (Connely et al., 2011) Dalam (Ricky, 2018).
news) atau sebaiknya sinyal buruk (bad news) di masa mendatang. Dorongan
14
memiliki informasi yang berbeda mengenai kondisi perusahaan dan dinilai
bahwa manajer memiliki informasi yang lebih baik disebut dengan asimetri.
atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu maupun masa yang akan datang.
Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat menjadi
yang mengandung nilai positif agar waktu pengumuman pasar bereaksi baik
praktik manajemen laba adalah teori agensi, yang menjelaskan mengenai adanya
jawabnya, ataupun antara pihak mayoritas dengan minoritas, hingga antara pihak
15
internal perusahaan dan eksternal perusahaan. (Devina dkk, 2019). Ada 4 pola
sangat tinggi dengan maksud agar tidak mendapat perhatian secara politis.
Kebijakan yang diambil dapat berupa penghapusan (write offs) atas barang
modal dan asset tak berwujud, pembebanan pengeluaran iklan, riset dan
bonus yang lebih besar, dimana laba yang dilaporkan tetap dibawah cap.
4. Taking A Bath. Teknik ini mengakui adanya biaya-biaya pada periode yang
akan datang dan kerugian periode berjalan ketika keadaan buruk yang tidak
16
mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan
(Benarda, 2021)
yang timbul ketika setiap pihak berusaha untuk mencapai dan mempertahankan
pemisahan antara principal dan agent dalam sebuah korporasi modern, yaitu
dapat berjalan dengan baik, efisien, serta memperoleh ouput yang memuaskan.
Apabila semua mekanisme yang ada dapat berjalan dengan baik mulai dari top
praktik yang sehat atau tata kelola yang baik (Sudarmanto, 2021).
17
lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata
lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan. Pengertian lain
Governansi (KNKG) adalah salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar.
antara pihak manajemen perusahaan, pemegang saham, dan pihak lain yang
perseroan dalam kaitan dengan sifat baik (good) dalam sebuah konsep Good
Corporate Governance sebagai suatu pola hubungan, system dan proses yang di
gunakan oleh organ perseroan guna memberikan nilai tambah kepada pemegang
Corporate Governance diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran
18
2. Accountability (Akuntabilitas) perusahaan harus dapat mempertanggung
jawabkan kinerja secara transparan dan wajar meyakini bahwa semua organ
Manajerial sebagai suatu instrument atau alat yang digunakan untuk mengurangi
sebuah manajemen laba yang baik pada perusahaan. (Wiryadi & Sebrina, 2013)
19
Cadbury Commmittee of United Kingdom dalam Agoes dan Ardana
stakeholders yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban atau suatu sistem
dan Meckling dalam Asward (2015) Dalam Abduh dan Rusliati (2018)
keuangan, pemerintah, intitusi berbadan hukum, institusi luar negara dan dana
yang diambil oleh pihak manajemen. Hal ini dikarenakan para investor
insentif bagi pemegang saham dengan membuat keputusan yang berpihak pada
20
Kepemilikan saham oleh investor institusional akan mendorong
2008 dalam Sintyawati dan Dewi, 2018). Monitoring tersebut tentunya akan
cukup besar dalam pasar modal. Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi
akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor
investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal. Para investor
21
Kepemilikan institusional adalah alat yang dapat digunakan untuk mengurangi
institusional maka akan adanya dorongan tingkat pengawasan yang lebih baik.
menjadi pihak pengawas ditekankan dalam investasi yang cukup besar dalam
pasar modal.
jumlah saham yang beredar (Farida dan Kusumaningtyas. 2017) dalam Cantikan
22
perusahaan sehingga dapat menaikkan nilai perusahaan. Peningkatan
kesulitan keuangan dan manajemen laba (Jensen et al., 2008) dalam (Asward &
Lina, 2015).
akan ditinjau oleh pihak-pihak yang terkait dalam kontrak seperti pemilihan
ini akan mencerminkan kondisi kontrak yang lebih baik. (Nirmalasari 2022).
saham perusahaan akan ditinjau langsung oleh komite audit yang biasanya
berkualitas hal ini akan menekan pemanfaatan manajemen laba oleh pihak
manajemen.
23
dari pada yang dimiliki pihak luar perusahaan. Asimetri muncul ketika manajer
depan dibanding dengan pemegang saham oleh karena itu manajer wajib
informasi yang akan memicu munculnya suatu kondisi yang disebut sebagi
lebih banyak mengenai prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak
akses informasi yang lebih banyak mengenai prospek perusahaan yang tidak
dimana satu pihak atau lebih yang melang-sungkan atau akan melangsungkan
24
pihak–pihak lainnya tidak. Moral hazard dapat terjadi karena adanya pemisahan
suatu transaksi usaha, atau transaksi usaha potensial memiliki informasi lebih
atas pihak – pihak lain. Adverse selection terjadi dikarenakan oleh beberapa
orang seperti manajer perusahaan dan para pihak dalam (insiders) lainnya lebih
mengetahui kondisi kini dan prospek ke depan suatu perusahaan daripada para
memiliki lebih banyak informasi tentang kinerja dan prospek perusahaan daripada
accruals”. Dalam teori sinyal, manajemen laba merupakan sinyal buruk. Oleh
25
Penggunaan bid-ask spread sebagai proksi dari asimetri informasi
dikarenakan dalam mekanisme pasar modal, pelaku pasar modal juga menghadapi
aktivitas yang mereka lakukan dipengaruhi oleh informasi yang diterima baik
persepsi masa depan dan menghadapi potensi kerugian ketika berhadapan dengan
asimetri informasi yang terjadi antara dealer dan pedagang terinformasi tercermin
pada spread yang ditentukannya (Komalasari, 2001) dalam (Yando dan Lubis,
2018) .
Struktur modal merupakan pendanaan yang terdiri dari utang dan modal.
besarnya biaya tetap yang muncul dari hutang berupa bunga yang akan
didalam penelitian ini diwakili oleh debt to equity ratio. Debt equity ratio adalah
26
rasio yang merupakan perbandingan antara total utang dengan modal sendiri
tinggi. Terutama dalam kondisi ekonomi yang menurun. Seperti pada saat yang
terjadi krisis ekonomi pada tahun 1997-1998. Krisis tersebut berdampak pada
utang dalam struktur modal dapat mencegah pengeluaran perusahaan yang tidak
perilaku manajer. Jika keadaan baik, manajer akan menggunakan aliran kas
untuk bonus atau pengeluaran- pengeluaran tidak perlu yang disebut agency
cost. Tetapi ancaman kebangkrutan karena utang yang tinggi dapat mengurangi
27
pengeluaran yang tidak penting sehingga akan meningkatkan free cash flow
penting bagi manajer, pemegang saham, dan akademisi tertarik pada bagaimana
atau aset perusahaan sebagai cara meminimalkan agency cost dengan tujuan
berkurangnya beban pajak perusahaan dari bunga pinjaman yang termasuk tax
dirasakan manfaatnya hanya sampai suatu titik, yang disebut dengan titik
utang yakni adanya pengurangan biaya pajak terbatas sehingga manfaat tersebut
dapat mengimbangi biaya yang timbul dari penggunaan utang ( Devina dkk,
2019).
dalam neraca suatu perusahaan, atau bauran sumber pendanaan yang digunakan
pembiayaan permanen terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan
28
Penggunaan struktur modal di titik optimal menghasilkan WACC yang
juga optimal bagi perusahaan. Penggunaan modal dari utang yang berlebih dapat
pemegang saham justru menjadi lebih tinggi sehingga (cost of debt) membuat
aktivanya. Perusahaan memerlukan dana yang berasal dari modal sendiri dan
2022)
29
terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dari
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Nama Jurnal,
Volume dan
Nama Peneliti dan Nomor,
No. Hasil Penelitian Perbedaan Penelitian
Judul Penelitian Halaman Artikel
30
Terhadap discretionary Informasi dan Struktur
Manajemen Laba accruals (manajemen Modal. Sampel yang
laba) digunakan perusahaan
kepemilkan
institusional,
Kepemilikan
Independen dan
Komite audit tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
besar kecilnya
discretionary
accruals (manajemen
laba)
Munthe (2019) Jurnal Ilmiah Struktur Modal Pada penelitian terdahulu
Pengaruh Ukuran Akuntansi dan berpengaruh terhadap menggunakan variable
Perusahaan Finansial Manajemen Laba Ukuran perusahaan
Terhadap IndonesiaVol. 2, sedangkan pada
Manajemen Laba No.2, April 2019 penelitian saat ini
Dengan Struktur 53 – 60 Struktur Modal dapat menambahkan variabel
Modal Sebagai memperkuat Asimetri Informasi dan
5 Variable Moderasi. pengaruh Ukuran Good Corporate
Perusahaan terhadap Governance.
Manajemen Laba
Ukuran Perusahaan
berpengaruh terhadap
Manajemen Laba
31
signifikan terhadap
manajemen laba
32
2.3 Kerangka Berpikir
dan penelitian terdahulu yang telah diuraikan diatas maka terbentuklah kerangka
penelitian ini adalah Manajemen Laba. Maka kerangka berpikir dalam penelitian
Kepemilikan H1
Institusional (X1)
- H1
Kepemilikan
H2 H2
Manajerial (X2)
Manajemen
H3 Laba
Asimetri Informasi
(X3)
H4
Struktur Modal
(X4)
H5
Gambar 2. 1
Kerangka Pemikiran
33
2.4 Pengembangan Hipotesis
sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
dan berdasarkan uraian latar belakang dan tinjauan pustaka, maka dalam
Laba
perusahaan oleh lembaga keuangan non bank atau institusi, yang mengelola dana
atas orang lain. Semakin tinggi tingkat kepemilikan institusional maka semakin
sehingga agency cost yang terjadi di dalam perusahaan semakin berkurang dan
adanya proporsi saham yang dipegang oleh perusahaan maka akan mendorong
perusahaan untuk berkinerja baik dengan melaporkan laba secara tepat dan
akurat.
34
Kepemilikan manajerial merupakan presentase kepemilikan saham yang
dimiliki oleh direksi, manajer, dan dewan komisaris, yang dapat dilihat dalam
manajemen laba.
prospek di masa yang akan datang dibandingkan dengan pemegang saham atau
stakeholder lainnya, maka asimetri informasi dapat muncul. Begitu juga Struktur
Semakin tinggi DER maka semakin tinggi juga hutang di suatu perusahaan dan
akan berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak kreditur dan
dapat menyebabkan risiko keuangan seperti gagal bayar. Jika tingkat struktur
35
H5 : Diduga Kepemilikan Institusional ,Kepemilikan Manajerial, Asimetri
periode sekarang dalam memprediksi laba masa depan dibanding investor non
intens.
manajemen laba atau membuat laporan keuangan sesuai dengan keadaan yang
perusahaan. Hal ini dikarenakan dengan adanya proporsi saham yang dipegang
dengan melaporkan laba secara tepat dan akurat. Berdasarkan uraian diatas,
36
H1 : Diduga Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap Manajemen Laba
agent dan principle diasumsikan akan hilang apabila seorang manajer juga
37
Teori agency hal tersebut dikarenakan pihak yang menjalankan
manajemen juga sebagai pemegang saham yang dimana pemegang saham akan
menanggung hasil kerja dari manajemen yang berarti adalah dirinya sendiri. Hal
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Mangkusuryo dan Jati (2017) dan
earning management.
38
manajemen mengotak-atik besarnya laba perusahan demi tujuan untuk
laba merupakan praktik yang digunakan perusahaan untuk mencapai laba sesuai
keinginan dari perusahaan agar terlihat baik. Kualitas laba yang baik merupakan
cerminan dari kondisi dari suatu perusahaan (Dai et al., 2013 dalam Mustikawati
yang baik untuk investor dimasa yang akan datang dengan mempertimbangkan
perusahaan harus sama dengan jumlah informasi yang dimiliki pihak diluar
perusahaan. Hubungan kerja antara satu pihak yang disebut agen yaitu
manajemen perusahaan dan pihak lain yang disebut prinsipal yaitu pihak diluar
39
H3 :Diduga Asimetri Informasi berpengaruh terhadap Manajemen Laba
Delima dan Herawaty (2020) Struktur Modal yaitu pertimbangan dari jumlah
hutang dengan modal perusahaan. Semakin tinggi DER maka semakin tinggi
juga hutang di suatu perusahaan dan akan berdampak semakin besar beban
seperti gagal bayar. Jika tingkat struktur modal perusahaan tinggi maka akan ada
dikarenakan adanya bunga pinjaman yang ditetapkan oleh kreditur. Biaya utang
yang besar tersebut merupakan bonding cost bagi manajer, karena mendorong
para manajer untuk menggunakan dana tersebut untuk investasi dengan benar
40
meningkatkan tindakan oppurtunistic seperti praktik manajemen laba.
41
BAB III
METODE PENELITIAN
metode penelitian yang berbasis pada filsafat positivisme, yang mana digunakan
asosiatif karena bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Manajemen Laba dan
Penelitian ini mengambil lokasi pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Bursa
Efek Indonesia dijadikan sebagai tempat penelitian karena Bursa Efek Indonesia
www.idnfinancials.com.
42
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
Bulan Ke :
No Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Seminar Proposal
2 Bab 1 -
3 Bab 2-3
4 Tabulasi Data
5 Bab 4-5
6 Bimbingan Akhir
7 Sidang
pada penelitian ini terdapat 3 jenis variabel yaitu dependen dan independen.
Variabel dependen pada penelitian ini adalah Manajemen Laba dan variabel
Struktur Modal.
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Manajemen Laba.
diukur dengan menggunakan hubungan antara total akrual dan arus kas operasi
43
manajemen untuk memaksimumkan atau meminimumkan laba termasuk
manajemen laba sangat sukar dihindari karena dampak dari penggunaan dasar
akrual dalam penyusunan laporan keuangan (Janrosl dan Lim, 2019). Dampak
digunakan untuk menilai adanya tindakan manajemen laba yang hanya memihak
pada kepentingan manajemen sendiri. Laba yang bebas dari tindakan rekayasa
disebut dengan model Jones (Abdillah & Susilawati, 2014 dalam Janrosl dan
Lim, 2019).
labadalam penelitian ini merupakan modifikasi cross sectional dari model Jones,
Susilawati, 2014 dalam Janrosl dan Lim, 2019). Rumus yang digunakan untuk
menentukan nilai total accruals untuk sampel perusahaan yang terpilih dengan
44
Keterangan:
Ait-1: Total aset untuk sampel perusahaan i pada akhir periode t-1
OCFt: Aliran kas dari aktivitas operasi (operating cash flow) pada periode t.
dependen (terikat). Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen
adalah:
hukum, institusi luar negara dan dana perwalian serta institusi yang lain.
pengawasan terhadap setiap keputusan yang diambil oleh pihak manajemen. Hal
45
keputusan yang berpihak pada kemakmuran pemegang saham (Dwihartanti dkk,
2008 dalam Sintyawati dan Dewi, 2018). Monitoring tersebut tentunya akan
cukup besar dalam pasar modal. Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi
akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor
Adanya pengawasan yang optimal terhadap kinerja manajer, maka manajer tentu
Kepemilikan Institusional
sebagai pemilik perusahaan akan menanggung segala risiko yang terjadi baik itu
46
berupa keuntungan ataupun kerugian sebagai akibat dari mengambil keputusan
sebagai berikut:
Kepemilikan Manajerial
diukur dengan menggunakan relatif bid-ask spread yang telah digunakan oleh
(𝑎𝑠𝑘, 𝑡 − 𝑏𝑖𝑑𝑖, 𝑡)
𝐵𝐼𝐷𝐴𝑆𝐾𝑖, 𝑡 = 𝑥 100%
{(𝑎𝑠𝑘𝑖, 𝑡 + 𝑏𝑖𝑑𝑖, 𝑡)/ 2
Keterangan :
aski,t = closing ask price tiap akhir tahun pada perusahaan Sub Sektor Makanan
dan Minuman
bidi,t = closing bid price tiap akhir tahun pada perusahaan Sub Sektor Makanan
dan Minuman
47
3.3.2.4 Struktur Modal
perimbangan dari jumlah hutang dengan modal perusahaan. Oleh karena itu
struktur modal menggunakan rasio DER. Semakin tinggi DER maka semakin
tinggi juga hutang di suatu perusahaan dan akan berdampak semakin besar beban
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝐸𝑅 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
Tabel. 3.2
Operasional Variabel
Asitalia dan
Kepemilikan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐼𝑛𝑠𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
1 𝐼𝑁𝑆 = Rasio Trisnawati
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Institusional
(2017)
Mustikawati
(2015).
Mustikawati
Asimetri (𝑎𝑠𝑘,𝑡−𝑏𝑖𝑑𝑖,𝑡)
dan
3 𝐵𝐼𝐷𝐴𝑆𝐾𝑖, 𝑡 = (𝑎𝑠𝑘𝑖,𝑡+𝑏𝑖𝑑𝑖,𝑡)/ 2 × 100% Rasio
informasi Cahyonowati
(2015).
48
Delima dan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
Struktur 𝐷𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
4 Rasio Herawaty
Modal
(2020)
data bagi peneliti dalam menjawab suatu masalah. Karena populasi adalah
populasi tersebut. Untuk itu penulis memaparkan uraian yang berkenaan dengan
3.4.1 Populasi
penelitian ini berupa perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang
untuk membandingkan status perusahaan selama lima tahun dan menerima data
baru untuk mendapatkan hasil untuk menjelaskan masalah pada penelitian ini.
49
pertimbangan bahwa skala perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman
dianggap cukup besar dan mampu mencerminkan respon pasar modal global
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Sub Sektor Makanan dan
periode 2017-2021.
Tabel 3.2
Tabel Populasi
Kode
No Nama Perusahaan
Saham
50
24 ALTO PT. TRI BANYAN TIRTA TBK
25 BOBA PT. FORMOSA INGREDIENT FACTORY TBK
26 TAYS PT. JAYA SWARASA AGUNG TBK
27 NASI PT. WAHANA INTI MAKMUR TBK
28 PSDN PT. PRASIDHA ANEKA NIAGA TBK
29 COCO PT. WAHANA INTERFOOD NUSANTARA TBK
30 PCAR PT. PRIMA CAKRAWALA ABADI TBK
31 ENZO PT. MORENZO ABADI PERKASA TBK
32 FOOD PT. SENTRA FOOD INDONESIA TBK
33 IKAN PT. ERA MANDIRI CEMERLANG TBK
34 IIKP PT. INTI AGRI RESOURCES TBK
35 SKBM PT. SEKAR BUMI TBK
36 MLBI PT. MULTI BINTANG INDONESIA TBK
37 HOKI PT. BUYUNG POETRA SEMBADA TBK
38 MGNA PT. MAGNA INVESTAMA MANDIRI TBK
39 STTP PT. SIANTAR TOP TBK
40 SKLT PT. SEKAR LAUT TBK
3.4.2 Sampel
dari populasi yang dipilih mengikuti prosedur tertentu sehingga dapat mewakili
1. Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang listing atau terdaftar di
51
2. Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang menggunakan mata
akhir tahun
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
“Sumber Sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara membaca,
mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur,
www.idx.co.id, www.idnfinancials.com.
52
3.6 Teknik Analisis Data
untuk gambaran data yang kita punyai secara deskriptif. Nilai-nilai umum dalam
gambaran umum mengenai variabel-variabel yang kita teliti sehingga kita dapat
tersebut.
gabungan dari data runtun waktu (time series data) dan data silang (cross-section
yang diteliti dengan kurun waktu tertentu. Karena data panel mempunyai
dimensi ruang dan waktu. Menurut Baltagi dalam Jonathan Sarwono (2016:3)
keuntungan menggunakan data panel adalah dapat mendeteksi dengan lebih baik
runtun waktu ataupun data silang. Dengan menyediakan data untuk beberapa
unit ribuan, maka data panel dapat meminimalisasi bias yang mungkin
53
dihasilkan saat kita mengumpulkan data individual atau perusahaan dalam
kumpulan yang luas. Berdasarkan dengan data panel yang merupakan gabungan
antara data time series dan cross section maka model yang dapat disimpulkan
sebagai berikut:
𝑌 = 𝛼 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 X2 + 𝛽3 X3 + 𝑒
Keterangan:
Y = Manajemen Laba
α = Konstanta
X2 = Asimetri Informasi
X3 = Struktur Modal
e = Error term
Menurut Amaliah dkk (2020) pada model regresi data panel terdapat 3
macam estimasi yakni Common Effect Model (CEM), Fixed Effect Model
sehingga hanya mempunyai satu data yang terdiri dari variabel dependen dan
54
variabel-variabel independen. Sehingga model ini sama seperti model regresi
Dimana :
𝑌𝑖𝑡 = nilai variabel dependen unit cross section ke-i untuk periode ke-t
independen berukuran (k x 1)
𝟐
𝜀𝑖𝑡 = galat regresi unit cross section ke-i untuk periode ke-t ; 𝜺𝒊𝒕 ~𝑵(𝟎, 𝝈 𝟑)
heterogenitas unit cross-section pada model regresi data panel adalah dengan
Dimana :
𝑌𝑖𝑡 = nilai variabel dependen unit cross section ke-i untuk periode ke-t
independen berukuran (k x 1)
55
𝟐
𝜀𝑖𝑡 = galat regresi unit cross section ke-i untuk periode ke-t ; 𝜺𝒊𝒕 ~𝑵(𝟎, 𝝈 𝟑)
(REM) diasumsikan 𝛽0𝑖 merupakan variabel random dengan mean 𝛽̅0 dan
2
variansi 𝛽 𝜀 . Sehingga intersep ditunjukkan pada persamaan.
2
𝛽0𝑖 = 𝛽̅0 +𝜀𝑖 ; 𝜀𝑖 ~𝑁𝑖𝑖𝑑 (0, 𝜎 3)
Least Square (GLS) sebab jika diestimasi dengan OLS hasil estimasi tidak
efisien. Secara umum persamaan model efek acak ditunjukkan pada persamaan.
2
𝑊𝑖𝑡= 𝜀𝑖 + 𝑈𝑖𝑡 ; 𝑊𝑖𝑡 ~ 𝑁𝑖𝑖𝑑 (0, 𝜎 )
𝑤
Nilai 𝑊𝑖𝑡 mengandung galat untuk data cross section (𝜀𝑖 ) dan untuk data
Penentuan model terbaik antara common effect, fixed effect, dan random
effect menggunakan dua teknik estimasi model. Dua teknik ini digunakan dalam
regresi data panel untuk memperoleh model yang tepat dalam mengestimasi
regresi data panel. Dua uji yang digunakan, pertama Chow test digunakan untuk
56
memilih antara model common effect atau fixed effect. Kedua, Hausman test
digunakan untuk memilih antara model fixed effect atau random effect yang
tersebut dalam pemilihan model terbaik regresi data panel ditunjukkan oleh
gambar berikut:
effects atau fixed effects. H0 ditolak jika nilai dari probabilitas F lebih kecil dari
alpha, yaitu lebih kecil dari 0.05, dimana H0 merupakan model pooled least
Hipotesa :
Uji hausman adalah uji yang digunakan untuk melihat apakah fixed
Hipotesa :
57
H0 : maka digunakan model random effect
a. Jika nilai Probability Cross-section Random < 0,05, maka H0 ditolak, berarti
tujuan untuk menentukan metode yang terbaik dalam regresi data panel, apakah
Hipotesa :
a. Jika nilai Cross-section Breusch-Pagan < 0,05, maka H0 ditolak, yang berarti
b. Jika nilai Cross-section Breusch-Pagan > 0,05, maka H0 diterima, yang berarti
58
3.6.5 Uji Asumsi Klasik
ini layak atau tidak untuk digunakan maka perlu dilakukan uji asumsi klasik. Uji
asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji Multikolinearitas, uji
Pengujian normalitas yang sering digunakan adalah uji Jarque-Bera (JB). Uji
JB adalah salah satu metode pengujian yang digunakan untuk sampel besar
(asymptotic).
Rumus Uji JB :
𝑆 2 (𝐾 − 3)2
𝐽𝐵 = 𝑛( + )
6 24
Keterangan :
n= besarnya sampel
S= koefisien skewness
K= koefisien kurtosisi
Hipotesa :
59
Persyaratan Normalitas (www.dimaschannel.com) :
a. Jika nilai probability < 0.05, maka data tidak berdistribusi normal.
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika
a. Jika nilai Centered CIF < 9, maka data tidak ada masalah multikolinearitas.
b. Jika nilai Centered CIF > 9, maka data ada masalah multikolinearitas.
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang
heteroskedastisitas.
60
a. Jika Nilai Probabilitas chi square (2) pada Obs*R-Squared <0,05 maka data
b. Jika Nilai Probabilitas chi square (2) pada Obs*R-Squared >0,05 maka data
antara lain metode grafik, durbin-watson, run dan lagrange multiplier. Uji
Untuk data time series autokorelasi sering terjadi. Tapi, untuk data sampelnya
cross section, jarang terjadi karena variabel pengganggu satu berbeda dengan
61
3.6.7.1 Uji Simultan (Uji F)
Menurut Ghazali (2013:105) dalam Siregar (2019) pengujian
a. Apabila nilai t dari hasil regresi (t hitung) diatas nilai t yang tertera di
b. Apabila nilai t dari hasil regresi (t hitung) dibawah nilai t yang tertera di
Analisis ini digunakan untuk mengukur kekuatan dua variabel atau lebih
dan juga menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel
Y= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
62
Analisis regresi linier digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan
menerangkan variasi variabel dependen. Terdapat dua cara untuk melihat hal
tersebut:
Catatan:
63
3.6.7 Uji Koefisien Determinan
Menurut Siregar (2019) tujuan dari uji ini yakni mengetahui persentase
pengaruh dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai maksimal
dari koefisian ini adalah 1 dan terendah adalah 0. Apabila nilai adjusted R2
nilai adjusted R2 yang lebih rendah dibandingkan dengan data time series
(Ghozali, 2013:105). Jika nilai adjusted R2 dibawah 0,5 ini menandakan bahwa
variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel bebas pada taraf yang sangat
rendah dan apabila nilai koefisiannya negatif itu akan dianggap 0 (Ghazali,
2013:105).
61
BAB IV
tahunan (annual report) dengan objek perusahaan Sub Sektor Makanan dan
lima tahun dan menerima data baru untuk mendapatkan hasil untuk menjelaskan
Minuman dianggap cukup besar dan mampu mencerminkan respon pasar modal
62
Tabel 4.1
Kriteria Pemilihan Sampel
Pelanggaran Jumlah
No Kriteria
Kriteria Sampel
Tabel 4.1 total perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang
perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman sektor makanan dan minuman
63
yang dijadikan sampel sebanyak 10 perusahaan. Penelitian ini menggunakan 5
tahun, yaitu 2017, 2018, 2019, 2020 dan 2021. Adapun daftar perusahaan Sub
Sektor Makanan dan Minuman sektor makanan dan minuman yang dijadikan
Tabel 4.2
Daftar Nama Perusahaan
No Kode Nama Perusahaan
64
4.3.1 Uji Statistik Deskriptif
dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum.
Untuk itu akan disajikan gambaran statistik dari hasil uji statistik deskriptif yang
menggunakan Eviews versi 10.0 for windows dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Date: 11/09/22 Time: 22:25
Sample: 2017 2021
MLB KI KM AIF SM
Observations 50 50 50 50 50
Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa total sampel (n) adalah 50 data sampel
yang didapatkan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk tahun 2019, nilai
maksimum
65
-4.430000 yang didapatkan dari Pt. Buyung Poetra Sembada Tbk. tahun
2017, nilai rata-rata 0.912800 dan standar deviasi 0.891392. Hasil ini
Laba yang terjadi rendah, karena penyebaran datanya merata, hal ini
normal dan tidak menyebabkan bias, maka dapat dikatan data bersifat
homogen.
2017, nilai maksimum 0.920000 yang didapatkan dari PT. Akasha Wira
deviasi 0.143472. Hasil ini menunjukan bahwa nilai rata-rata lebih besar
2017, nilai maksimum 0.250000 yang didapatkan dari Pt. Mayora Indah
Tbk tahun 2017 , nilai rata-rata 0.034800 dan standar deviasi 0.073851.
Hal ini menunjukan bahwa nilai rata-rata lebih kecil dari standar deviasi
66
0,034800 < 0,073851 artinya penyebaran datanya bias dan sifat data
Manajerial.
yang didapatkan dari PT. PT Akasha Wira International Tbk .tahun 2017,
Makmur Tbk. tahun 2019, nilai rata-rata 2.524800 dan standar deviasi
2.634909. Hal ini menunjukan bahwa nilai rata-rata lebih kecil dari
Asimetri Informasi.
didapatkan dari Pt. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. tahun 2018, nilai
Tbk. tahun 2021, nilai rata-rata 0.677200 dan standar deviasi 0.375277.
Hasil ini menunjukan bahwa nilai rata-rata lebih besar dari standar
hal ini mengindikasikan hasil yang lebih baik sehingga menunjukan hasil
yang normal dan tidak menyebabkan bias, maka dapat dikatan data
bersifat homogen.
67
4.3.2 Uji Regresi Data Panel
Tabel 4.4
Common Effect Model
Tabel 4.5
Fixed Effect Model
68
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
Tabel 4.5 menunjukan Fixed Effect Model memiliki koefisien konstanta sebesar
Tabel 4.6
Random Effect Model
69
SM 0.466117 0.268076 1.738747 0.0889
Uji regresi data panel dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
digunakan layak dianalisis, karena tidak semua data dapat dianalisis dengan
masing. Pemilihan model tergantung pada asumsi yang dipakai peneliti dan
regresi yaitu model common effect, model fixed effect dan model random effect:
70
Tabel 4.7
Uji Chow
Equation: Untitled
Tabel 4.7 menunjukan bahwa nilai probability cross section chi square
sebesar 0,0000 yang nilainya < 0,05 maka menerima H1 dengan hipotesis:
H0 : Probability > 0,05, maka model menikuti CEM (Common Effect Model)
H1 : Probability < 0,05, maka model menikuti FEM (Fixed Effect Model)
fixed effect atau random effect yang paling tepat digunakan. Hausman test
71
H1: Fixed Effect Model
Tabel 4.8
Uji Hausman
Equation: Untitled
Chi-Sq.
Tabel 4.8 menunjukan bahwa nilai probability cross section random sebesar
H0 : Probability > 0,05, maka model menikuti REM (Random Effect Model)
H1 : Probability < 0,05, maka model menikuti FEM (Fixed Effect Model)
Tabel 4.9
Hasil Uji Regresi Data Panel
Nama Uji Rumusan Uji Hasil Model
72
Uji Hausman Prob. 0.0000 < 0.05 Fixed Effect Model
disimpulkan bahwa Fixed Effect Model dalam regresi data panel digunakan
perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman sektor makanan dan minuman
tahun 2017-2021.
Tabel 4.10
Hasil Uji Regresi Data Panel Fixed Effect Model
Periods included: 5
Cross-sections included: 10
73
Effects Specification
Prob(F-statistic) 0.000000
data yang digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik juga digunakan untuk
74
4.5.1 Uji Normalitas
untuk melihat nilai residual terdistribusi normal atau tidak”. Nilai residual
residual berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan analisis grafik dan
uji statistik (Ghozali & Ratmono, 2017). Pada penelitian ini pengujian
normalitas menggunakan uji Jarque-Bera (JB). Hasil uji Jarque-Bera dilihat dari
nilai probabilitas dengan tingkat signifikan α = 5%, jika probabilitas > 0,05 maka
model regresi dinyatakan normal, sedangkan jika probabilitas < 0,05 maka
Gambar 4.2
Uji Normalitas
12
Series: Standardized Residuals
Sample 2017 2021
10
Observations 50
8 Mean -7.77e-17
Median 0.000503
Maximum 0.831558
6
Minimum -0.565496
Std. Dev. 0.298795
4 Skewness 0.339306
Kurtosis 3.441947
2
Jarque-Bera 1.366314
Probability 0.505020
0
-0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8
probability sebesar 0.505020 yang mana nilai probability >0,05. Sehingga dapat
75
4.5.2 Uji Multikolinearitas
didapat dari corr command di aplikasi Eviews. Alat statistik untuk menguji
suatu model regresi yang bebas masalah multikolinearitas dengan nilai koefisien
independen > 0.9 maka model regresi terjadi gejala multikolinearitas (Ghozali
Tabel 4.11
Uji Multikolinearitas
MLB KI KM AIF SM
dalam penelitian ini < 0.9, maka dapat disimpulkan data yang digunakan pada
76
4.5.3 Uji Heteroskedastisitas
Kriteria suatu model regresi yang bebas masalah heteroskedastisitas dapat dilihat
dari probabilitas dengan tingkat signifikan α = 5%. Jika probabilitas X2 > 0,05
sedangkan jika probabilitas X2 < 0,05 maka model regresi menunjukan adanya
masalah heteroskedastisitas.
Tabel 4.12
Uji Heteroskedastisitas
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 11/09/22 Time: 22:33
Sample: 1 50
Included observations: 50
0.7084, nilai probabilitas Asimetri Informasi (AIF) sebesar 0.2129 dan nilai
probabilitas Struktur Modal (SM) sebesar 0.4049 yang artinya lebih besar dari
77
nilai probabilitas 0.05. maka dapat disimpulkan bahwa data terbebas dari
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
Tabel 4.13
Uji Autokorelasi
Hasil uji Autokorelasi pada tabel 4.13 hasil D-W menunjukan nilai
1.911193. diketahui nilai n = 50, k = 4 dan a = 0.05, jadi nilai dL yang di peroleh
1,3779 dan dU yang diperoleh 1,7214. Jadi dari hasil uji Durbin-Watson adalah
(dU < dL < dW < 4 – dU < 4 – dL) maka dapat disimpulkan pada peneltian ini
78
4.6 Uji Hipotesis
dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun dari observasi
(tidak terkontrol). Dalam statistik sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara
statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor
sebelumnya.
variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan uji siultan yang dilihat dari
1. Jika probabilitas < 0,05 atau f-hitung > f-tabel maka variabel independen
2. jika probabilitas > 0,05 atau f-hitung < f-tabel maka variabel independen
Tabel 4.17
Uji Simultan (Uji F)
79
Sum squared resid 4.374656 Schwarz criterion 1.497048
Prob(F-statistic) 0.000000
0.000000 yang mana nilai probability < 0,05. Sehingga dapat di simpulkan
n (jumlah sampel) = 50
k (jumlah variabel) =5
α (tingkat signifikasi) = 0,05
f-tabel df1 =k–1=5–1=4
f-tabel df2 = n – k = 50 – 5 = 45
Perhitungn tersebut dapat di peroleh nilai f-tabel sebesar 2.58.
berdasarkan hasil uji simultan pada table 4.17 menunjukan nilai f statistic
sebesar 21.87691 maka diperoleh f-hitung > f-tabel yaitu 21.87691 > 2.58.
80
perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman sektor makanan dan
minuman.
terikat apakah bermakna atau tidak”. Kriteria pengambilan keputusan uji parsial
tabel yaitu.
2. Jika probabilitas < 0,05 atau t-hitung > t-tabel maka variabel independen
3. jika probabilitas > 0,05 atau t-hitung < t-tabel maka variabel independen
Tabel 4.16
Uji Parsial (Uji t)
Periods included: 5
Cross-sections included: 10
81
C -3.030909 1.524707 -1.987863 0.0545
n (jumlah sampel) = 50
k (jumlah variabel) =5
α (tingkat signifikasi) = 0,05:2 = 0,025
t-tabel df = n – k = 50 – 5 = 45
berdasarkan perhitungan terebut diperoleh nilai t-tabel sebesar 2.01410
0.3069 > 0,05 dan hasil t-hitung < t-tabel yaitu 1.036429 < 2.01410. sehingga
0.0000 < 0,05 dan hasil t-hitung < t-tabel yaitu 5.472518 > 2.01410. sehingga
82
3. Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Manajemen Laba
0.05 dan hasil t-hitung < t-tabel yaitu 0.913402 < 2.01410. sehingga dapat
Variabel Struktur Modal mempunya nilai pobabilitas sebesar 0.0089 < 0.05
dan hasil t-hitung < t-tabel yaitu 2.764140 > 2.01410. sehingga dapat
Manajemen Laba.
berganda data panel, yaitu metode yang mengukur kekuatan hubungan antara
dua variabel atau lebih serta menunjukkan arah hubungan antara variabel
dependen dan variabel independen. Hasil regresi linear berganda data panel
Tabel 4.14
Uji Regresi Data Panel
83
Sample: 2017 2021
Periods included: 5
Cross-sections included: 10
Asimetri Informasi dan Struktur Modal adalah konstan, maka nilai yang
84
dalam satuan maka Manajemen Laba akan mengalami peningkatan sebesar
jika variable independen lainnya tetao dan AIF mengalami kenaikan 1 dalam
koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara AIF dengan
Manajemen Laba.
5. Nilai koefisien dari variable Struktur Modal sebesar 0.804247 artinya jika
Manajemen Laba.
kemampuan variabel bebas dapat menjelaskan variasi variabel terikat. Jika nilai
85
Adjusted R-Square besar berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam
determinasi:
Tabel 4.15
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Prob(F-statistic) 0.000000
(R2), Adjusted R-Square adalah 0.847066 (84,7%) yang mengandung arti bahwa
86
4.9 Hasil dan Pembahasan
Hasil dari analisa dan olah data pada penelitian ini akan dideskripsikan
sesuai dengan rumusan masalah yang ada untuk menjawab dari apa yang sudah
Laba
Hasil dari analisis data pada uji F (simultan) yang dapat dilihat pada tabel
4.17 diperoleh nilai F hitung lebih besar dari F tabel yaitu sebesar 21.87691 >
2.58 dan diperoleh nilai signifikan sebesar 0.000000 yang mana nilai probability
pembagian tugas yang berbeda. Dimana hal tersebut berkaitan dengan kebijakan
yang akan diambil oleh manajemen dalam suatu perusahaan dan memungkinkan
87
4.9.2 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba
Hipotesis pertama (H1) dari hasil pengujian parsial (uji t) pada table 4.16
memperoleh nilai probabilitas sebesar 0.3069 > 0,05 dan hasil t-hitung < t-tabel
Laba. Hal ini dikarenakan tata kelola perusahaan yang baik belum mampu
Penelitian ini tidak sejalan dengan teori asumsi keagenan yang mana
meyatakan bahwa agen memiliki informasi yang lebih banyak daripada principal
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Delima dan
Hipotesis kedua (H2) dari hasil pengujian parsial (uji t) pada table 4.16
sebesar 0.0000 < 0,05 dan hasil t-hitung < t-tabel yaitu 5.472518 > 2.01410.
88
sehingga dapat disimpulan pada penelitian ini bahwa Kepemilikan Manajerial
akan merasakan dampak langsung atas setiap keputusan yang mereka ambil
karena mereka menjadi pemilik perusahaan. Hal ini di sebabkan bahwa semakin
umumnya dan tidak akan melakukan manajemen laba agar dapat mengetahui
89
4.9.4 Pengaruh Asimetri Informasi terhadap Manajemen Laba
Hipotesis ketiga (H3) dari hasil pengujian parsial (uji t) pada table 4.16
0.3671 > 0.05 dan hasil t-hitung < t-tabel yaitu 0.913402 < 2.01410. sehingga
nilai agar kondisi perusahaan terlihat baik. Namun, asimetri informasi bukanlah
Penelitian ini tidak sejalan dengan teori sinyal yang menyatakan bahwa
news) atau sebaiknya sinyal buruk (bad news) di masa mendatang. Dorongan
90
Informasi tidak berpengaruh terhadap Manajemen Laba. Hal ini dikarenakan
Hipotesis keempat (H4) dari hasil pengujian parsial (uji t) pada table 4.16
0.0089 < 0.05 dan hasil t-hitung < t-tabel yaitu 2.764140 > 2.01410. sehingga
Hal ini disebabkan semakin besar Struktur Modal, manajemen laba yang
dilakukan semakin kecil. Sementara bila Struktur modal semakin kecil, maka
manajemen laba yang dilakukan semakin besar juga. Dengan laba yang semakin
utangnya tepat waktu. Tapi bila laba dari tahun ke tahun semakin kecil, maka
kreditur juga tidak bisa memberikan pinjaman. Hal ini karena ketakutan kreditur
lebih besar dikarenakan adanya bunga pinjaman yang ditetapkan oleh kreditur.
Biaya utang yang besar tersebut merupakan bonding cost bagi manajer, karena
91
mendorong para manajer untuk menggunakan dana tersebut untuk investasi
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Munthe (2019) dan Devina Dkk,
Laba. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan pinjaman yang lebih besar, maka
perusahaan melakukan manajemen laba yang besar juga agar dapat menjadi
92
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
regresi data panel. Penelitian ini meneliti perusahaan Sub Sektor Makanan dan
Minuman sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2017-2021 dengan data sampel yang sesuai dengan kriteria sebanyak 10
Manajemen Laba
keterbatasan yang dialami dan dapat menjadi beberapa faktor yang agar dapat
untuk lebih diperhatikan bagi peneliti-peneliti yang akan datang dalam lebih
92
menyempurnakan penelitiannya karna penelitian ini sendiri tentu memiliki
5.3 Saran
perusahaan lain selain Sub Sektor Makanan dan Minuman, sehingga dapat
93
manipulasi sehingga dapat mengembalikan kepercayaan publik terhadap
perusahaan.
94
DAFTAR PUSTAKA
95
Cantika dan Jin (2020). Pengaruh komite audit, struktur perusahaan,
ukuran perusahaan, dan ukuran dewan direksi terhadap
manajemen laba. Trisakti School of Management (2020).
Delima dan Herawaty (2020). Pengaruh Kepemilikan Publik, Dewan Komisaris
Independen dan Struktur Modal Terhadap Manajemen Laba dengan
Profitabiltas sebagai Variable Moderasi. KOCENIN Serial Konferensi
No. 1 (2020).
Dwihartanti dkk. (2021). Pengaruh kepemilikan institusional, intensitas modal
dan intensitas persaingan terhadap agresivitas pajak. Prosiding seminar
ilmiah akuntansi, 540-553.
Devina, Harianto, Dkk (2019) Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap
Praktik Manajemen Laba. Studi Akuntansi dan Keuangan Indonesia.
Vol. 2, No. 1 | 2019.
Muhammad (2019). Analisis Kinerja Keuangan Dan Kapitalisasi Pasar Sebelum
Dan Sesudah Perubahan Komposisi (Screening) Saham Syariah.
Universitas Islam Indonesia
Munthe (2019). Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba
dengan Struktur Modal sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Ilmiah
Akuntansi dan Finansial Indonesia. Volume 2, No.2, April 2019.
Mulyani dan Agustinus (2022). Analisa Pengaruh Ukuran Perusahaan, Sturktur
aset, dan Struktur Modal terhadap profitabiitas. Jurnal ARASTIRMA
Universitas Pamulang Vol.2, No.1 Februari 2022: 19 - 26 P-ISSN 2775–
9695 E-ISSN 2775-9687
Monika, 2021. Pengaruh Good Corporate Governance dan Asimetri Informasi
Terhadap Manajemen Laba Vol. 1 • No. 2 Pege (Hal.) : 333 – 341
Universitas Pamulang,Indonesia.
Marlinda dan Titisari 2021. Pengaruh Gcg, Profitabilitas, Capital Intensity, dan
Ukuran Perusahaan terhadap Tax Avoidance. Journal of Economics and
Business, 4(1), Maret 2020: 39-47
Nurwardana, Ibrahim (2022) Pengaruh Asimetri Informasi Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Praktek Manajemen Laba Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Universias
Hasanudin makassar.
Pramesti dan Budiasih (2017). Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage, dan
Kepemilikan Manajerial pada Manajemen Laba. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. Vol.21.1. Oktober (2017): 200-226
Pahmi (2018). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Struktur Modal, Ukuran
Perusahaan, dan Earning Power Terhadap Manajemen Laba.
96
Pravitrie (2017). Pengaruh Good Corporate Governance, Asimetri Infomasi dan
Leverage Terhadap Manajemen Laba.
Pura, Dkk (2018). Analisis Pengaruh Good Corporate Governance terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2014-2017, Universitas Trisakti
Pasarribu, Dkk (2016) Pengaaruh Struktur Modal, Struktur Kepemilikan dan
Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB)|Vol. 35 No. 1 Juni 2016
Rendy, (2020). Pengaruh Manajemen Laba, Kepemilikan Manajerial, Dan Free
Cash flow Terhadap Nilai Perusahaan Sub Sektor Makanan dan
Minuman Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI 2016-2018.
Sahbandi (2019). Pengaruh Coorporate Social Responsibility terhadap Kinerja.
Keuangan Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Mercubuana
Sintyawati dan Dewi (2018) Pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan
institusional dan leverage terhadap biaya keagenan pada perusahaan Sub
Sektor Makanan dan Minuman E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
Shaleh dan A. Basalamah, (2022). Pengaruh Asimetri Informasi dan Leverage
Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Sub Sektor Makanan dan
Minuman yang Listing Di Bursa Efek Indonesia. Journal of Management
& Business. Universitas Muslim Indonesia
97
LAMPIRAN
98
2019 0.48 0.82 0.00 0.33 1.53
2020 0.38 0.82 0.00 1.38 1.03
2021 0.32 0.82 0.00 1.92 1.66
2017 0.44 0.70 0.00 1.66 0.62
2018 0.29 0.73 0.01 1.23 0.51
4 ROTI 2019 0.27 0.73 0.01 0.78 0.51
2020 0.26 0.83 0.00 2.18 0.38
2021 0.26 0.83 0.00 0.76 0.47
2017 3.09 0.80 0.00 1.09 1.22
2018 2.08 0.81 0.00 2.15 0.31
5 CLEO 2019 1.64 0.81 0.00 4.61 0.62
2020 1.13 0.81 0.00 1.26 0.47
2021 1.02 0.81 0.00 1.42 0.35
2017 1.87 0.92 0.00 0.00 0.99
2018 1.64 0.92 0.00 3.90 0.83
6 ADES 2019 1.56 0.92 0.00 6.10 0.45
2020 1.68 0.92 0.00 1.19 0.37
2021 1.32 0.92 0.00 0.54 0.34
2017 0.95 0.92 0.01 0.00 0.54
2018 0.97 0.92 0.01 2.23 0.20
7 CEKA 2019 1.11 0.92 0.00 0.67 0.23
2020 1.01 0.92 0.00 0.52 0.24
2021 0.89 0.92 0.00 1.83 0.22
2017 1.36 0.81 0.04 4.08 0.59
2018 0.88 0.83 0.02 10.11 0.70
8 SKBM 2019 0.85 0.83 0.02 0.00 0.76
2020 0.72 0.83 0.02 0.55 0.84
2021 0.74 0.67 0.02 3.05 0.99
2017 0.59 0.57 0.03 0.00 0.69
2018 0.64 0.57 0.03 0.00 0.60
9 STTP 2019 0.52 0.57 0.03 0.00 0.34
2020 0.40 0.57 0.03 1.18 0.29
2021 0.42 0.57 0.03 5.54 0.19
2017 4.43 0.67 0.06 6.64 0.21
2018 2.64 0.66 0.03 2.53 0.35
10 HOKI 2019 1.85 0.66 0.03 6.90 0.32
2020 1.81 0.65 0.03 1.68 0.37
2021 1.67 0.65 0.03 1.30 0.48
99
Lampiran 3 : Hasil Pengelolahan Data Eviews
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
MLB KI KM AIF SM
Observations 50 50 50 50 50
100
Fixed Effect Model
101
Uji Chow
Equation: Untitled
Uji Hausman
Equation: Untitled
Chi-Sq.
102
Hasil Uji Normalitas
Uji Normalitas
12
Series: Standardized Residuals
Sample 2017 2021
10
Observations 50
8 Mean -7.77e-17
Median 0.000503
Maximum 0.831558
6
Minimum -0.565496
Std. Dev. 0.298795
4 Skewness 0.339306
Kurtosis 3.441947
2
Jarque-Bera 1.366314
Probability 0.505020
0
-0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8
Uji Multikolinearitas
MLB KI KM AIF SM
Uji Heteroskedastisitas
103
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 11/09/22 Time: 22:33
Sample: 1 50
Included observations: 50
Uji Autokorelasi
104
C -3.030909 1.524707 -1.987863 0.0545
KI 1.989497 1.919569 1.036429 0.3069
KM 54.18247 9.900830 5.472518 0.0000
AIF 0.020769 0.022738 0.913402 0.3671
SM 0.804247 0.290957 2.764140 0.0089
Prob(F-statistic) 0.000000
105