Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Membaca Al-Quran merupakan sebuah kewajiban untuk selutuh kaum
Muslimin dimanapun mereka berada. Salah satu yang diajarkan oleh Al-Qur’an
adalah agar manusia memiliki kemampuan membaca dan menulis untuk kemajuan
sebuah peradaban yang sejalan dengan jati diri manusia. Ini tercermin bahwa ayat
yang pertama yang diturunkan Allah kepada Rasullullah adalah perintah membaca
dan perintah membaca tentunya harus dipahami juga dengan seruan untuk
menulis. Belajar membaca Al-quran itu tujuannya satu yaitu agar bisa membaca
Al-Quran dengan Tartil dan Fasih. Kehadiran internet salah satunya menjadi
sebuah jawaban terhadap permasalahan media informasi yang menuntut untuk
bisa serba cepat dalam pengelolaan dan penyampaian informasi diberbagai
penjuru dunia. Dengan adanya internet, manusia mampu mendapatkan informasi
secara cepat bahkan dari belahan dunia manapun, namun, selain sebagai jawaban,
kehadiran teknologi internet ini juga menjadi tantangan untuk orang tua yang
sudah sangat lama berperan dalam mendidik anak-anak untuk bisa
mempertahankan budi pekerti luhur yang telah di dapatkan sejak dahulu,
membentuk serta mempertahankan bangsa yang memiliki karakter baik yang
masih eksis di Tengah gempuran globalisasi. Sebagai jaringan komunikasi global
yang menghubungkan komputer dan jaringan komputer di seluruh dunia, internet
memungkinkan kita berbagi informasi dan berkomunikasi dari mana saja dan
dengan siapa saja.
Berdasarkan pada hasil penelitian mereka ini dapat disimpulkan bahwa
memang pada era sekarang, media sosial (internet) lebih menjadi acuan utama
masyarakat dalam memperoleh segala infomasi, hiburan serta gaya hidup
dibanding dengan Al-Quran. Anak-anak juga sangat mudah mengakses media-
media baru ini mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa bahkan lansia
sekalipun. Anak-anak lebih suka membaca informasi yang beredar melalui
facebook dan instagram atau mendengar lagu-lagu kesukaan melalui youtube
dibanding mendengar tausiyah atau membaca Al-Quran Digital. Kehadiran media-
media baru ini tentunya menjadi ancaman besar bagi keberlangsungan
pemahaman ajaran Alquran dalam diri mereka.1

Pesatnya perkembangan internet inilah menjadi sebuah tantangan berat


untuk para orang tua dan guru ngaji. Orang tua dan guru ngaji dituntut untuk
mampu berpikir keras dan kreatif serta inovatif dalam mengajari anak-anak
tentang makna Al-Quran demi membentuk Karakter masyarakat madani. Oleh
karenanya, manajemen yang baik dan kreatif perlu diterapkan pada pengelolaan
jaringan internet agar anak-anak bisa berhati nurani. Intinya, sebuah manajemen
perlu diterapkan oleh berbagai instansi dan organisasi untuk meminimalisir segala
kesulitan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Perkembangan dan persaingan konten kreator di Provinsi Gorontalo
ataupun di Indonesia cukup ketat, sehingga dibutuhkan keahlian khusus dalam
mengelola konten internet demi mempertahankan pendengar lama dan menarik
minat pendengar yang baru. Selain itu, pengguna internet yang semakin
meningkat jumlahnya di Gorontalo dan kekuatan media sosial seperti facebook,
instagram, tiktok, serta youtube juga telah mencuri perhatian khalayak
masyarakat. Olehnya kreativitas para dai untuk mengajak masyarakat untuk
belajar Al-Quran perlu ditingkatkan untuk bisa menarik dan mempertahankan
pemahaman Al-Quran di dalam sanubari anak-anak.2
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik dan memilih Akibat
Internet sebagai penghambat laju pembelajaran Al-Quran di tengah anak-anak,
karena Al-Quran ini terbilang sudah cukup lama menjadi pedoman di Provinsi
Gorontalo. Meski begitu masyarakat Gorontalo yang memiliki keberagaman, tetap
di bumi Gorontalo ini nilai-nilai Al-Quran di jadikan sebagai patokan untuk
bermasyarakat secara umum.3 Selain itu, keunikan dari Al-Quran ini sehingga
penulis memilihnya adalah masyarakat menggunakan slogan/tagline “Adati Hula-
hula'a to syara'a, syara'a hula hula'a to kitabullah” di mana masyarakat selalu

1
Abdul Majid Khon, Praktikum Qiro’at: Keanehan Bacaan Al-Qur’an Qiro’at Ashim dari Hafash
(Jakarta: Amzah, 2011), 1.
2
Said Agil Husain Al-Munawar, Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki (Jakarta:
Ciputat Press, 2002), 5.
3
Teungku Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah & Pengantar Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (Semarang:
Pustaka Rizki Putra, 2000), 5.
menerapkan pedoman-pedoman syariat di Kota Gorontalo. Selain itu juga
masyarakat memiliki budaya yang tidak bertentangan dengan Al-Quran.
Dalam penelitian ini, penulis memilih dan menggunakan strategi
komunikasi karena penulis ingin mengetahui secara mendalam bagaimana strategi
yang dipakai oleh orang tua serta guru ngaji dalam mengajarkan Al-Quran di bumi
Gorontalo. Berdasarkan penjelasan di atas tersebut, penulis tertarik untuk
mengkaji penelitian ini dengan judul: “PENGARUH INTERNET PADA
PEMBELAJARAN ALQURAN ANAK-ANAK.”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan deskripsi di atas, maka penulis merumuskan pokok permasalahan
yaitu:
1. Bagaimana strategi pemerintah dalam mengelola kurikulum pembelajaran
Al-Quran?
2. Bagaimana hambatan yang didapatkan pemerintah dalam menerapkan
pembelajaran Al-Quran?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui strategi apa yang akan di terapkan pemerintah untuk
pembelajaran Al-Quran bagi anak-anak.
2. Untuk mengetahui bagaimana hambatan yang didapatkan dalam menerapkan
strategi pembelajaran Al-Quran bagi anak-anak.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
a) Memberikan kontribusi pemikiran mengenai ilmu pengetahuan pada
umumnya serta ilmu pendidikan agama islam pada umumnya;
b) Sebagai referensi pembelajaran bagi peneliti dan mahasiswa dalam melakukan
penelitian-penelitian sehingga mampu memberikan pemahaman khususnya
mengenai strategi pemerintah dalam menjaga nilai-nilai Qurani.
2. Manfaat Praktis
a) Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan kepada khalayak mengenai strategi pemerintah dalam menjaga
nilai-nilai Qurani;
b) Hasil dari penilitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan evaluasi bagi
tenaga pendidik Islami;

Anda mungkin juga menyukai