Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu : Nelfa Sari. M.Pd


Disusun Oleh Kelompok 3 :
1. Della Putri Utami (21531030)
2. Dena Nopriza (21531031)
3. Enggita Pratistha (21531047)
4. Ely Mulyasaroh (21531046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 5B


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP
2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas petunjuk dan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah tentang Strategi Pembelajaran. Kami
ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu ibu Nelfa Sari, M.Pd yang terlah
membimbing dalam pembuatan makalah ini. Dari makalah yang kami buat semoga
bisa menambah pengetahuan dan wawasan bagi kita semua.
Selama pembuatan makalah ini kami mendapat bimbingan, masukan, dan
dorongan dari berbagai pihak, untuk itu kami menyampaikan terima kasih. Kami
menyakini bahwa makalah yang kami buat ini masih terdapat banyak kekurangan,
oleh karena itu, saya sangat berterima kasih kepada bapak/ibu guru dan teman-
teman yang telah memberikan kritik dan saran kepada kami. Karena dapat kami
gunakan untuk membangun rasa tanggung jawab dalam usaha perbaikan berikutnya.
Demikian kata pengantar dari kami, semoga Allah SWT. Senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya dan semoga makalah yang kami buat ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua, amiin.

Curup, 12 September 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Masalah..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................1
A. Pengertian Strategi Pembelajaran.......................................................................2
B. Pengertian Pembelajaran Inquiry........................................................................2
C. Tujuan pembelajaran Inquri................................................................................3
D. Implementasi Pembelajaran Inquiry Pada Kegiatan Pembelajaran PAI............4
E. Langkah-Langkah Pembelajaran Inquiry...........................................................6
BAB III PENUTUP.....................................................................................................8
A. Kesimpulan.........................................................................................................9
B. Saran...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Strategi pengajaran adalah segala cara dan proses yang memusatkan
perhatian pada aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar untuk mencapai
tujuan tertentu. Dalam konteks strategi pengajaran, kendala-kendala yang
ditemui, tujuan yang ingin dicapai, topik yang akan dipelajari, pengalaman
belajar dan tata cara penilaian semuanya diatur.
Strategi pembelajaran berbasis inkuiri sangat dipengaruhi oleh aliran
pembelajaran kognitif. Menurut aliran ini, belajar pada hakikatnya adalah proses
mental dan berpikir yang memanfaatkan semaksimal mungkin seluruh potensi
yang dimiliki setiap individu. Belajar bukan sekedar proses menghafal dan
mengumpulkan pengetahuan, tetapi menjadikan pengetahuan yang diperoleh
bermakna bagi siswa melalui keterampilan berpikir.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian strategi pembelajaran ?
2. Apa pengertian pembelajaran Inquiry ?
3. Apa tujuan pembelajaran Inquri ?
4. Bagaimana aplikasi pembelajaran Inquiry pada kegiatan pembelajaran PAI ?
5. Apa saja langkah-langkah Pembelajaran Inquiry ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian strategi pembelajaran
2. Mengetahui pengertian pembelajaran Inquiry
3. Mengetahui tujuan pembelajaran Inqury
4. Mengetahui aplikasi pembelajaran Inquiry pada kegiatan pembelajaran PAI
5. Mengertui langkah-langkah pembelajaran inquiry

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah metode yang dipilih dan digunakan oleh guru
untuk menyampaikan materi pembelajaran guna menciptakan kondisi yang
menguntungkan bagi siswa untuk menyerap dan memahami materi pembelajaran
yang sedang berlangsung. Artinya metode, proses dan teknik pembelajaran
merupakan bagian dari strategi pembelajaran.
Strategi pembelajaran berbasis inkuiri sangat dipengaruhi oleh aliran
pembelajaran kognitif. Menurut aliran ini, belajar pada hakikatnya adalah proses
mental dan berpikir yang memanfaatkan semaksimal mungkin seluruh potensi
yang dimiliki setiap individu. Belajar bukan sekedar proses menghafal dan
mengumpulkan pengetahuan, tetapi menjadikan pengetahuan yang diperoleh
bermakna bagi siswa melalui keterampilan berpikir.
B. Pengertian Pembelajaran Inquiry
Belajar adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan untuk siswa.
Pembelajaran menyangkut bagaimana (how) mendidik siswa atau membantu
siswa belajar dengan mudah dan sesuai dengan dorongan kemauannya sendiri,
mempelajari apa (apa) yang diwujudkan dalam kurikulum pada saat diperlukan
(kebutuhan) siswa.
Menurut Slamento, metode inkuiri adalah suatu cara pemberian materi
pendidikan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar
bagaimana mengembangkan potensi intelektualnya dalam suatu jaringan kegiatan
yang mereka atur sendiri untuk menemukan jawaban-jawaban yang meyakinkan
atas permasalahan yang mereka temui melalui penelusuran data. proses. dan
informasi serta berpikir logis, kritis dan sistematis.
Sedangkan menurut Roestiyah, cara penyidikannya adalah sebagai berikut:
Teknik atau metode yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas.
Implementasinya adalah sebagai berikut: Guru memberikan tugas untuk
menemukan masalah matematika di kelas, siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok dan setiap kelompok diberi tugas tertentu untuk diselesaikan.

2
Sedangkan menurut Joyce dan Weil, prinsip dan norma yang terkandung
dalam metode investigasi adalah kerja sama, kebebasan intelektual, dan
kesetaraan. Lebih lanjut disebutkan bahwa dalam proses inkuiri, siswa
berinteraksi satu sama lain dan juga dengan guru.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama Inquiri learning, menurut Sanjaya,
yaitu:
1. Inquiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan.
2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri.
3. Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental, akibatnya dalam
pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar menguasai pelajaran, akan
tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.
Inquiri learning merupakan bentuk pendekatan pembelajaran yang berorientasi
kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian sebab dalam
strategi ini siswa dapat memegang peran yang sangat dominan dalam proses
pembelajaran. Strategi Pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan anilitis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah.
C. Tujuan pembelajaran Inquri
Inquiri merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat
menemukan sendiri pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai wujud adanya
perubahan prilaku.
Menurut Hamzah pembelajaran inquiry bertujuan untuk melatih kemampuan
siswa dalam meneliti, menjelaskan fenomena, dan memecahkan masalah secara
ilmiah. Karena secara intuitif setiap individu cenderung malakukan kegiatan
ilmiah (mencari tahu dan memecahkan masalah). Kemampuan tersebut akan

3
dilatih sehingga setiap individu kelak dapat melakukan kegiatan ilmiahnya secara
sadar (tidak intuitif lagi) dan dengan prosedur yang benar.
Tujuan inquiri learning adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara
sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai
bagian dari proses mental. Berdasarkan pelaksanaan metode Inquiry yaitu dengan
pembagian kelompok yang mana pada setiap kelompok mendapat tugas masing-
masing yang kemudian didiskusikan dan membuat kesimpulan yang berupa
laporan. Pelaksanaan tersebut tentulah memiliki tujuan tertentu, yaitu bertujuan:
Agar siswa terangsang oleh tugas, dan aktif mencari serta meneliti sendiri
pemecahan masalah itu. Mencari sumber sendiri, dan mereka belajar bersama
dalam kelompok.
D. Implementasi Pembelajaran Inquiry Pada Kegiatan Pembelajaran PAI
Awalnya pembelajaran ini digunakan untuk mengajarkan ilmu pengetahuan
alam, namun selanjutnya dapat digunakan untuk semua mata pelajaran. Semua
topik mata pelajaran dapat digunakan sebagai suatu situasi masalah yang dapat
dilontarkan oleh guru untuk melatih siswa cara berfikir ilmiah. Kunci utamanya
terletak pada upaya memformulasikan suatu masalah yang menarik, misterius, dan
menantang bagi siswa agar mampu berfikir ilmiah, seperti :
1. Keterampilan melakukan pengamatan, pengumpulan, dan pengorganisasian
data termasuk merumuskan dan menguji hipotesis serta menjelaskan
fenomena
2. Kemandirian belajar
3. Keterampilan mengekspresikan secara verbal
4. Kemampuan berpikir logis
5. Kesadaran bahwa ilmu bersifat dinamis dan tentative
Menurut Oemar Hamalik pelaksanaan Inquiry kelompok di dalam kelas
dilaksanakan oleh kelompok-kelompok yang terdiri dari enam kelompok, masing-
masing terdiri dari lima orang siswa, dan tiap anggota melakukan peran tertentu,
yakni sebagai berikut:
1. Pemimpin kelompok, bertanggung jawab memulai diskusi, menyiapkan
kelompok untuk mengerjakan tugas dan melengkapi tugas-tugas,
menyampaikan informasi kepada kelas atau kepada kelompok lainnya.

4
2. Pencatat (recorder), membuat dan memelihara catatan, dan materi catatan
kelompok baik yang dibuat pada waktu berdiskusi maupun
membagikannya kepada anggota kelompok.
3. Pemantau diskusi (discussion monitor, beupaya memastikan bahwa diskusi
berlangsung lancar dan semua pendapat disampaikan dan dibahas dalam
diskusi.
4. Pendorong (prompter), mendorong tiap anggota agar memberi konstribusi
dan mencoba menggambarkan penjelasan yang lebih rinci dari para
anggota kelompok.
5. Pembuat rangkuman (summarizer), selama berlangsungnya diskusi dan
pada waktu menarik kesimpulan pada setiap pertemuan inquiri,
merangkum butir-butir pokok yang muncul.
6. Pengacara (advocate), bertugas melakukan dan memberikan pendapat
bandingan terhadap argumen yang disampaikan dalam diskusi terhadap
pendapat yang diajukan oleh kelompok lainnya.
Dengan adanya enam kelompok yang memiliki tugas masing-masing
tersebut diharapkan mampu mengefektifkan kelompok dan melatih siswa untuk
bertanggungjawab dengan tugas kelompok masing-masing sehingga pelaksanaan
diskusi berjalan dengan lancar.
Siswa benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru
dalam pembelajaran PAI dengan metode inquiry adalah sebagai pembimbing
dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan
kepada siswa untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah
yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah
menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah.
Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap
kegiatan siswa dalam pemecahan masalah harus dikurangi.
E. Langkah-Langkah Pembelajaran Inquiry
Dalam penerapan metode Inquiry tidak lepas dari langkah-langkah yang
harus ditempuh oleh guru, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai
dengan tujuan. Secara umum menurut Wina Sanjaya, proses pembelajaran dengan

5
menggunakan strategi pembelajaran Inquiry dapat mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:

1. Orientasi
Pada tahap ini guru melakukan langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang kondusif. Hal yang dilakukan dalam tahap orientasi ini
adalah:
a. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai
oleh siswa
b. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk
mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta
tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan merumuskan
masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan
c. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam
rangka memberikan motivasi belajar siswa
2. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah
persoalan yang menantang siswa untuk memecahkan teka-teki itu. Teka-teki
dalam rumusan masalah tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk
mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat
penting dalam pembelajaran inkuiri, oleh karena itu melalui proses tersebut
siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya
mengembangkan mental melalui proses berpikir.
3. Mengajukan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang dikaji.
Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara
yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak
(berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan
yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau
dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu
permasalahan yang dikaji.
4. Mengumpulkan data

6
Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran
inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting
dalam pengembangan intelektual. Proses pemgumpulan data bukan hanya
memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan
ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikir.
5. Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima
sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan
data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir
rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan
argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
6. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan
yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang
relevan.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi Pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan anilitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah. Tujuaan inquiri learning adalah
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Awalnya pembelajaran ini digunakan untuk mengajarkan ilmu pengetahuan
alam, namun selanjutnya dapat digunakan untuk semua mata pelajaran termasuk
Pendidikan Agama Islam (PAI). Semua topik mata pelajaran dapat digunakan
sebagai suatu situasi masalah yang dapat dilontarkan oleh guru untuk melatih
siswa cara berfikir ilmiah.
Dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) seorang
guru harus menggunakan model desain yang dianggap cocok untuk
dikembangkan. Desain pembelajaran sangat berpangaruh terhadap pembentukan
karakter peserta didik. Oleh karena itu, guru harus berhati-hati dalam merancang
sebuah pembelajaran.
B. Saran
Demikianlah tugas penyusunan karya tulis ini kami buat dengan teliti dan
penuh kesabaran kami persembahkan kepada yang membaca. Harapan kami
dengan adanya makalah ini bisa menjadikan kami untuk lebih menambah
wawasan dan pengetahuan. Apabila ada tutur kata atau kalimat yang kurang baik
dan sopan kami mohon maaf sebesar-besarnya.

8
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetyo, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka
Setia,2005), hal.46
Hamruni, Strategi Pembelajaran , ( Yogyakarta: Insan Madani, 2012), hlm. 1
Hamzah B.Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efektif, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hal. 14-15
Isjoni, Cooperative Learning; Efektifitas Pembelajaran Kelompok, cet. ke-II,
(Bandung: Alfabeta,2009), hal.11
Joyce and Weil,Models of Teaching,Prentice , Hall International,1986, hlm. 57.
Muhaimin, et.all, Paradigma Pendidikan Islam; Upaya Mengefektifkan Pendidikan
Agama Islam di Sekolah,cet.ke-III, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2004),
hal. 145
M. Faqih Seknun, “STRATEGI PEMBELAJARAN,” BIOSEL (Biology Science and
Education): Jurnal Penelitian Science Dan Pendidikan 2, no. 2 (December 27,
2013): 120–28, https://doi.org/10.33477/bs.v2i2.376.
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara,2001), hal. 201
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta: Rineka Cipta,1991), hlm. 75.
Slamento, Proses Balajar Mengajar Dalam Kredit Semester SKS, (Jakarta: Bumi
Aksara,1993), hlm. 116
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung : Alfabeta 2010),
hlm.13.
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana, 2006) hal.194-196
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2008), hal189-194.

Anda mungkin juga menyukai