Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGEMBANGAN KURIKULUM
Prinsip pengembangan kurikulum PAI

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Muhammad Idris, S.Pd.I., MA

Disusun oleh kelompok : 05


Nama :
1. Een Saputra (21531043)
2. Depi Tangsi (21531032)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang atas izin dan kuasanya
penyusun dapat menyusun makalah tentang “Pengembangan kurikulum PAI” dengan
tepat waktu penulis rencanakan dengan sebaik mungkin.

Makalah ini disususn dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai


Pengembangan kurikulum PAI serta dalam rangka memenuhi tugas dari matakuliah
Bahasa Indonesia di institut Agama Islam Negeri Curup

Dalam penyusunan makalah ini,penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada


semua pihak yang telah membantu dan menyelesaikan makalah ini dengan baik

Akhir kata penulis mohon maaf apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam
penulisan ini,kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan agar makalah
ini dapat bermanfaat untuk para pembaca umun dan khususnya untuk penulis sendiri.

Wassalamualaikumussalam warahmatulallahi wabarakatuh.

Curup,26 september 2022

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar belakang masalah..................................................................................................1
B. Rumusan masalah..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Pengertian pengembangan kurikulum PAI....................................................................2
B. Macam-macam prinsip pengembangan kurikulum PAI................................................2
BAB III PENUTUP..................................................................................................................7
A. Kesimpulan....................................................................................................................7
B. Saran...............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................I

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Kurikulum merupakan kunci dalam pendidikan, karena di dalam kurikulum


berkaitan dengan penentuan arah, isi dan proses pendidikan, yang akhirnya nanti akan
macam dan kualifikasi lulusan dari suatu lembaga pendidikan, yang mana kurikulum
merupakan cara unruk mengembangkan pengetahuan peserta didik. Dalam kurikulum
terdapat rencana, tatacara, dan pelaksanaan pendidikan baik dalam lingkup sekolah,
daerah, wilayah maupun nasional. Semua orang membutuhkan kurikulum untuk
acuan pendidikan yang sangat diperlukan oleh pendidik, anak didik dan orang tua dan
masyarakat pada umumnya untuk mendidik anak dan warga masyarakat sekitar
lingkungannya. Karena dengan adanya kurikulum diharapkan nantinya dalam proses
pembelajaran dan pendidikan mampu menghasilkan generasi mudah yang lebih baik,
lebih cerdas secara emosional, intelektual, maupun spiritual.

Untuk mewujudkan semua itu perlu pengembangan dalam kurikulum PAI,


oleh karena itu dalam makalah ini penulis mengemukakan prinsip-prinsip
pengembangan kurkulum PAI. Untuk membantu kita semua sebagai peserta didik
untuk meningkatkan kemampuan diri dalam pembelajaran serta berusaha menjadi
gerasi berakhlak Qur’ani.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian pengembangan kurikulum PAI ?

2. Apa saja macam-macam prinsip pengembangan kurikulum PAI ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pengembangan kurikulum PAI

Kurikulum dikembangkan berdasarkan pada prinsip-prinsip yang dianutnya.


Prinsip itu pada dasarnya merupakan kaidah yang menjiwai kurikulum tersebut.
Prinsip-prinsip yang dapat diangkat dalam pengembangan kurikulum itu berasal dari
prinsip-prinsip yang berkembang dalam kehidupan sehari-hari maupun hasil ciptaan
sendiri. Oleh sebab itu mungkin terjadi suatu kurikulum1

B. Macam-macam prinsip pengembangan kurikulum PAI

1. Prinsip berorientasi pada tujuan

Implikasi prinsip ini mengusahakan agar seluruh kegiatan kurikuler terarah dan
diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan sebelumnya.

2. Prinsip Relevansi

Secara umum istilah relevansi diartikan sebagai kesesuaian atau keserasian


pendidikan dengan tuntutan kehidupan masyarakat. Artinya pendidikan di pandang
relevan jika hasil perolehan pendidikan itu bersifat fungsional. 2 Masalah relevansi ini
dapat dikaji sekurang-kurangnya lewat tiga segi. Relevansi dengan lingkungan hidup
para murid, relevansi dengan perkembangan kehidupan masa kini dan masa yang
akan datang dan relevansi dengan tuntutan dalam dunia pekerjaan.

1
Agus and Ramli Yusuf, Buku Ajar Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam (CV. Mitra
Cendekia Media, 2022).
2
Chusnul Chotimah, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam: Telaah Teoritis dan
Filosofis (Garudhawaca, 2022).

2
a. Relevansi pendidikan dengan lingkungan para murid. Dalam penetapan bahan
pendidikan yang akan disajikan kepada murid hendaknya bahan itu disesuaikan
dengan apa yang ada dalam lingkungan murid.3

b. Relevansi dengan pengembangan kehidupan masa kini dan masa yang akan
datang. Disanmping dipertimbangkan lingkungan para murid dalam upaya
penetapan bahan sajian dalam upaya penetapan bahan sajian juga harus
diperhatikan perkembangan kehidupan masa kini dan masa yang akan datang.
Misalnya topik sajian “pengembangan kipas dari bambu” untuk penduduk kota,
kiranya kurang tepat sebab dikota sekarang ini memasak mengunakan kompor
minyak atau kompor gas yang tidak menggunakan kipas dari bambu.

c. Relevansi dengan tuntutan dalam dunia pekerjaan. Dalam menetapkan kegiatan


belajar dan pengalaman belajar siswa hendaknya diorientasikan dengan tuntutan
dalam dunia pekerjaan atau konsumen pemakai lulusan. Misalnya para murid
SMEA harus diajarkan surat menyurat, mengetik, computer, dan lain-lain sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh pemakai lulusan atau konsumennya nanti.

3. Prinsip efektifitas

Dalam sajian bidang pendidikan prinsif efektifitas ini dikaitkan dengan


efektifitas guru mengajar dan efektifitas para murid belajar. Implikasi prinsip ini
dalam pengembangan kurikulum ialah mengusahakan agar setiap kegitan kurikuler
membuahkan hasil tanpa ada kegiatan yang mubazir yang terbuang percuma.4

4. Prinsip Efisiensi
3
Ahmad Taufik, “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam,” El-Ghiroh : Jurnal Studi
Keislaman 17, no. 02 (September 30, 2019): 81–102, https://doi.org/10.37092/el-ghiroh.v17i02.106.
4
Rosichin Mansur, “PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MULTIKULTURAL (Suatu Prinsip-Prinsip Pengembangan),” Vicratina : Jurnal Ilmiah Keagamaan
1, no. 2 (November 18, 2016), https://jim.unisma.ac.id/index.php/fai/article/view/165.

3
Implikasi prinsip ini mengusahakan agar kegiatan kurikuler mendayagunakan waktu,
tenaga, biaya dan sumber-sumber lain secara cermat dan tepat sehingga hasil kegiatan
kurikuler itu mewadahi dan memenuhi harapan.

5. Prinsip kontinuitas (kesinambungan)

Implikasi prinsip ini mengusahakan agar antara berbagai tingkat dari jenis program
pendidikan saling berhubungan. Dalam tatanan bahan kurikulum yang dikaitkan atau
saling menjalin

a. Kesinambungan antar berbagai tingkat sekolah dalam menyusun kurikulum


sekolah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1) Bahan-bahan pelajaran yang diajarkan hendaknya sambung menyambung


antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain yang lebih tinggi;

2) Bahan pelajaran yang sudah disajikan pada tingkat sekolah yang lebih
rendah tidak perlu lagi disajikan pada tingkat sekolah yang lebih tinggi.5

b. Kesinambungan antara berbagai tingkat bidang studi. Sering kali bahan sajian
dalam berbagai bidang studi mempunyai hubungan yang satu dengan yang lain.
Sehubungan dengan kenyataan itu, urutan dalam penyajian berbagai bidang
studi hendaknya diusahakan agar hubungannya dapat terjalin dengan baik.

6. Prinsip Fleksibilitas

Fleksibiitas ini artinya lentur/tidak kaku dalam memberikan kebebasan


bertindak. Dalam kurikulum pengertian itu dimaksudkan dalam kebebasan memilih
program-program pendidikan bagi murid dan kebebasan dalam mengembangkan
program pendidikan bagi para guru.6 Misalnya pengadaan program pilihan yang
sesuai dengan kemampuan dan minat murid; pemberian kebebasan kesempatan bagi
5
Umar dkk, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Transformatif (Deepublish,
2016).
6
Dr Hj Sutiah M.Pd, PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI TEORI DAN APLIKASINYA
(NLC, 2020).

4
para guru untuk mengembangkan program-program pendidikan dengan berdasar pada
tujuan dan bahan yang ada dalam kurikulum yang bersifat umum; begitu juga dalam
pelaksanaan pengajarannya, guru diberi kesempatan untuk menjabarkan bahan yang
ada dalam kurikulum menjadi satuan-satuan bahan yang nantinya dapat
dikembangkan dalam benntuk program pengajaran. Dengan kata lain, prinsip ini
mengusahakan agar setiap kegiatan kurikuler bersifat luwes/lentur dan mampu
disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat serta waktu yang selalu berkembang
tanpa merombak tujuan pendidikan yang harus dicapainya.

7. Prinsip sinkronisasi.

Implikasi prinsip ini mengusahakan agar seluruh kegiatan kurikuler seirama,


searah dan satu tujuan. Jangan sampai terjadi suatu kegiatan kurikuler menghambat
berlawanan atau mematikan kegiatan kegiatan-kegiatan kurikuler lainnya. 7

8. Prinsip demokrasi

Implikasi prinsip ini ialah mengusahakan agar dalam penyelenggaraan pendidikan


dikelola dan dilaksanakan secara demokrasi.8

9. Prinsip integritas

Implikasi prinsip ini mengusahakan agar pendidikan dalam suatu kurikulum


menghasilkan manusia seutuhnya walaupun kegiatan kurikuler terjabar dalam
komponen kurikulum.

10. Prinsip Objektifitas.

Implikasi prinsip ini mengusahakan agar semua kegitan kurikuler dilakukan


dengan kegiatan catatan kebenaran ilmiah dengan mengenyampingkan pengaruh-
pengaruh emosional dan irasional.
7
Dr HM Saekan Muchith M.Pd S. Ag, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam
(PAI) Berbasis Moderasi Beragama (Nas Media Pustaka, 2023).
8
Maslu’in, Pengembangan kurikulum pendidIkan agama Islam di Sekolah Dasar Islam Al
Azhar (Publica Indonesia Utama, n.d.).

5
Jika, dikaji secara seksama prinsip-prinsip pengembangan kurikulum diatas ternyata
berasal dan bertolak pada beberapa pengembangan pandangan: psikologi, pendidikan,
filsafat ekonommi, manajemen dan sebagainya. Setiap negara mempunyai sumber
pandangan yang berbeda-beda dalam mengembangkan kurikulum pendidikan
sekolah, negara-negara berkembang yang sedang membangun prinsip pembangunan
dan kesejahteraan mewarnai pengembangan kurikulumnya.

Negara-negara yang telah mapan kehidupan ekonominya, prinsip-prinsip


psikologi yang mendukung pengembangan individu secara optimal menjiwai
komponen-komponen kurikulumnya dan lain sebagainya. Namun dalam negara
manapun dalam kehidupan modern ini para pengembang kurikulum tidak melepaskan
prinsip modernisasi. Implikasi prinsip ini berupaya upaya agar materi kurikulum
bersumber dari ilmu pengetahuan dan teknologi modern dan agar materi kurikulum
tersebut selalu berada dalam proses pembahasan yang disesuaikan dengan
perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

6
Pengembangan kurikulum PAI yang baik, berdasarkan prinsip-prinsip yang
telah dibahas, adalah kunci untuk menciptakan generasi yang lebih berwawasan
islam, memiliki karakter yang kuat, dan dapat berkontribusi secara positif pada
masyarakat. Pengembangan kurikulum pendidikan agama islam (PAI) adalah bahwa
kurikulum PAI dirancang dengan memperhatikan nilai-nilai dan ajaran slam sebagai
dasar utama. Prinsip-prinsip ini mencangkup pemilihan materi ajar yang relevan
dengan islam, integrase antara aspek akademik, dan nilai-nilai agama, serta
penyesuaian dengan kebutuhan individual siswa. Guru juga memainkan peran penting
dalam pengembangan dan implementasi kurikulum PAI. Selain itu, penggunaan
teknologi modern dan media dapat diintegrasikan untuk memperkuat pengajaran PAI
tanpa mengorbankan nilai-nilai tradisional.

B. Saran

Memprioritaskan kerangka kurikulum yang inklusif dan seimbang.


Pengembangan kurikulum PAI sebaiknya mencangkup berbagai aliran dan
pandangan dalam islam, sehingga siswa memiliki pemahaman yang lebih holistic
tentang agam ini. Ini juga penting untuk mengindari potensi polarisme atau
ketidaksetujuan antara siswa yang mungkin berasal dari latar belakang agama yang
berbeda. Kurikulum yang inklusif akan membantumenciptakan lingkungan
pendidikan yang toleran dan mempromosikan pemahaman antar agama.

7
DAFTAR PUSTAKA

Agus, and Ramli Yusuf. Buku Ajar Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam. CV. Mitra
Cendekia Media, 2022.
Chotimah, Chusnul. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam: Telaah Teoritis dan
Filosofis. Garudhawaca, 2022.
dkk, Umar. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Transformatif. Deepublish,
2016.
Mansur, Rosichin. “PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MULTIKULTURAL (Suatu Prinsip-Prinsip Pengembangan).” Vicratina : Jurnal
Ilmiah Keagamaan 1, no. 2 (November 18, 2016).
https://jim.unisma.ac.id/index.php/fai/article/view/165.
Maslu’in. Pengembangan kurikulum pendidIkan agama Islam di Sekolah Dasar Islam Al
Azhar. Publica Indonesia Utama, n.d.
M.Pd, Dr Hj Sutiah. PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI TEORI DAN APLIKASINYA.
NLC, 2020.
M.Pd, Dr HM Saekan Muchith, S. Ag. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam
(PAI) Berbasis Moderasi Beragama. Nas Media Pustaka, 2023.
Taufik, Ahmad. “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam.” El-Ghiroh : Jurnal Studi
Keislaman 17, no. 02 (September 30, 2019): 81–102. https://doi.org/10.37092/el-
ghiroh.v17i02.106.

Anda mungkin juga menyukai