Anda di halaman 1dari 5

PEMBERIAN ANESTESI

LOKAL DI PUSKESMAS
No. :
Dokumen
No. :
Revisi
SOP Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/2

UPTD
PUSKESMAS Desti Emma Bernauli Purba,
KUNDI SKM
NIP. 198312112010012020

1. Pengertian Pemberian anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan


rasa sakit atau nyeri secara lokal tanpa disertai hilangnya
kesadaran.
Pemberian anestesi lokal dapat dengan tekhnik:
 Anestesi permukaan adalah pengolesan atau
penyemprotan analgetik lokal diatas selaput mukosa
seperti mata, hidung, faring.
 Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan
analgetik lokal langsung diarahkan disekitar tempat
lesi,luka atau insisi.cara infiltrasi yang serng
digunakan adalah blokade lingkar dan larutan obat
disuntikan intradermal atau subcutan.
 Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal
langsung ke saraf utama atau pleksus saraf.
 Anestesi regional intravena adalah penyuntikan
larutan analgetik lokal intravena.
Obat anestesi lokal/regional adalah obat yang menghambat
hantaran saraf bila dikenakan secara lokal. Anestesi lokal
idealnya adalah yang tidak mengiritasi atau merusak jaringan
secara permanen, batas keamanan lebar, mula kerja singkat,
masa kerja cukup lama, larut dalam air, stabil dalam larutan,
dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan dan efeknya
reversibel.
Contoh obat anestesi lokal
 Lidokain (liqnikaon,xylocain) adalah anestesi lokal
kuat yang digunakan secara topikal dan suntikan.
Efek anestesi lebih kuat, cepat, ekstensif dibanding
prokain
 Bupivakain adalah anestetik golongan amida dengan
mula kerja lambat dan masa kerja panjang
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk
menghilangkan rasa sakit sementara ketika melakukan
tindakan bedah minor dan berbagai prosedur lainnya yang
menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. ..... tentang pemberian anestesi
4. Referensi Kepmenkes nomor 313 tahun 2013 tentang DOEN 2013
5. Prosedur 1. Petugas mengidentifikasi pasien , mencocokkan identitas
pasien dengan rekam medis.
2. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
3. Petugas mencatat anamnesa pasien ke rekam medis
4. Petugas menidurkan pasien di ruang tindakan,
memposisikan luka yang akan dilakukan anestesi terlihat
kasat mata
5. Petugas memberikan informed consent pada pasien dan
keluarga tentang tindakan anestesi yang akan dilakukan
6. Pasien menandatangani lembar informed consent setelah
diberi informed consent oleh petugas
7. Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk
melakukan tindakan anestesi
8. Petugas mencuci tangan dengan 7 langkah mencuci
tangan
9. Petugas menggunakan sarung tangan steril
10. Petugas mengambil obat anestesi dengan menggunakan
spuit dibantu dengan petugas lain yang membukakan
obat anestesi
11. Petugas memberikan informasi kalau akan segera
dilakukan penyuntikan pembiusan untuk menghilangkan
rasa sakit
12. Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke
lesi, luka dan sekitarnya secara blokade lingkar dan obat
disuntikan intradermal atau subcutan
13. Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi
bereaksi dan pasien sudah tdak merasakan sakit pada
luka dan sekitarnya
14. Petugas menanyakan pada pasien dengan memberikan
rangsangan nyeri pada sekitar luka apakah masih nyeri
atau tidak dan sudah merasa baal/kesemutan pada kulit
sekitar luka.
15. Setelah pasien tidak merasa nyeri petugas
membersihkan luka yang terkena kotoran dengan larutan
NaCl 0,9 %
16. Petugas melakukan tindakan bedah minor.
6. Diagram Alir
7.Unit Terkait - UGD
- RUANG PERAWATAN
- RUANG KEBIDANAN
- RUANG POLI GIGI

8. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PEMBERIAN ANESTESI LOKAL DI Disahkan oleh
PUSKESMAS Kepala Puskesmas
No Kode :
Terbitan :
No.
Revisi :
DAFTAR
Tgl.
UPTD TILIK Mulai : Desti Emma Bernauli
PUSKESMAS Berlaku : Purba, SKM
Halaman : 2 Halaman
KUNDI NIP.19831211201001202
0

Unit : ……………………………………………………………………
Nama Petugas : ……………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan :
……………………………………………………………………

No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB


1 Apakah Petugas mengidentifikasi
pasien ,mencocokkan identitas pasien dengan
rekam medis
2 Apakah Petugas menganamnesa pasien
3 Apakah Petugas mencatat anamnesa pasien ke
rekam medis
4 Apakah Petugas menidurkan pasien di ruang
tindakan,memposisikan luka yang akan dilakukan
anestesi terlihat kasat mata
5 Apakah Petugas memberikan informed consent
pada pasien dan keluarga tentang tindakan anestesi
yang akan dilakukan
6 Apakah Pasien menandatangani lembar informed
consent setelah diberi informed consent oleh
petugas
7 Apakah Petugas mempersiapkan alat dan bahan
steril untuk melakukan tindakan anestesi
8 Apakah Petugas mencuci tangan dengan 6 langkah
mencuci tangan
9 Apakah Petugas menggunakan sarung tangan steril
10 Apakah Petugas mengambil obat anestesi dengan
menggunakan spuit dibantu dengan petugas lain
yang membukakan obat anestesi
11 Apakah Petugas memberikan informasi kalau akan
segera dilakukan penyuntikan pembiusan untuk
menghilangkan rasa sakit
12 Apakah Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal
langsung ke lesi,luka dan sekitarnya secara blokade
lingkar dan obat disuntikan intradermal atau
subcutan
13 Apakah Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat
anestesi bereaksi dan pasien sudah tdak merasakan
sakit pada luka dan sekitarnya
14 Apakah Petugas menanyakan pada pasien dengan
memberikan rangsangan nyeri pada sekitar luka
apakah masih nyeri atau tidak dan sudah merasa
baal/kesemutan pada kulit sekitar luka
15 Apakah Setelah pasien tidak merasa nyeri petugas
membersihkan luka yang terkena kotoran dengan
larutan NaCl 0,9 %
16 Apakah Petugas melakukan tindakan bedah minor
Jumlah

Compliance rate (CR) : ……………..%


………………………………..,
…………..
Pelaksana / auditor

……………………………………….
NIP: ………………..........................

Anda mungkin juga menyukai