KAK P2TBdoc
KAK P2TBdoc
A. PENDAHULUAN
Komitmen global dalam mengakhiri Tuberkulosis dituangkan dalam End TB
Strategy yang menargetkan penurunan kematian akibat tuberkulosis hingga 90 %
pada tahun 2030 dibandingkan tahun 2015, pengurangan insiden Tuberkulosis
sebesar 80 % pada tahun 2035 dibandingkan dengan tahun 2015, dan tidak ada
rumah tangga yang mengalami biaya katastropik akibat TB pada tahun 2030. Dalam
End TB Strategy ditegaskan bahwa target tersebut diharapkan tercapai dengan
adanya inovasi, seperti pengembangan vaksin dan obat TB dengan rejimen jangka
pendek (WHO, 2019e).
Komitmen global yang ditunjukkan perumusan End TB Strategy kemudian
ditindaklanjuti dengan pertemuan WHO Global Ministerial Conference di Moskow
pada bulan November 2017. Sejumlah 117 delegasi dari berbagai negara
menghadiri pertemuan tersebut. Setiap negara diharapkan untuk melakukan
penilaian setiap komponen, melibatkan semua pemangku kepentingan, mengadopsi
menerapkan dan memantau implementasi Multisectoral Accountability Framework
(MAF-TB) (WHO, 2019b).
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia telah menyususn Peta Jalan
Eliminasi Tuberkulosis di Indonesia 2020-2030. Dalam dokumen tersebut,
disebutkan target penurunan insidensi tuberkulosis mendekati 65 kasus per 10.000
penduduk pada tahun 2030.
Target capaian tuberkulosis semua kasus tahun 2022 adalah 95 % per
100.000 jumlah penduduk tahun 2022, di mana target capaian untuk UPTD
Puskesmas Ngemplak Simongan adalah 85 kasus tuberkulosis.
Sejalan dengan visi dan misi dan tata nilai UPTD Puskesmas Ngemplak
Simongan, diharapkan mampu mewujudkan masyarakat yang mandiri, aktif, dan
sejahtera. Melibatkan lintas profesi dan lintas sektoral untuk menjaring penemuan
kasus tuberkulosis guna menurunkan kejadian dan kematian akibat tuberkulosis.
B. LATAR BELAKANG
Puskesmas Ngemplak Simongan mempunyai wilayah kerja 2 kelurahan,
dengan jumlah penduduk 28.695 jiwa. Pencapaian penemuan kasus TB masih
sangat rendah dari target yg ditentukan.
Diperlukan upaya meningkatkan cakupan kasus dengan peran serta masyarakat. Cakupan kasus T
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB dalam rangka pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
2. TujuanKhusus
a. Menemukan penderita TB sedini mungkin agar dapat segera diobati
b. Mengobati penderita TB sampai sembuh agar tidak terjadi TB MDR .
2
Pengawasan minum obat dilakukan agar pasien tertib dalam meminum obat TB
agar tidak terjadi resistensi obat TB
5. Peningkatan kapasitas kader kesehatan
Peningkatan kader kesehatan guna peningkatan pengetahuan kader kesehatan
tentang penyakit TB
6. Penyuluhan TB
Penyuluhan TB dilakukan di dalam gedung dengan penyuluhan langsung kepada
suspek dan pasien TB beserta keluarganya yang mengantar dan penyuluhan
tidak langsung dengan pemasangan poster serta penyediaan laflet. Penyuluhan
juga dilakukan di luar gedung yaitu di posyandu, posbindu dan perkesmas.
7. Inovasi Geprek Teri (Gerakan Penemuan Kasus Tuberculosis Secara Aktif dan
Terintegrasi)
Inovasi ini dilakukan agar meningkatkan penemuan kasus dengan cara
penjemputan dahak ke rumah oleh kader
8. Terapi Pencegahan Tuberculosis
Terapi pencegah dilakukan pada kontak serumah pasien TB yang memenuhi
persyaratan untuk diberi TPT
9. Kunjungan Jejaring TB
Kunjungan dilakukan untuk peningkatan penemuan kasus TB di jejaring wilayah
kerja Puskesmas
F. SASARAN
1. Suspek TB
2. Pasien TB
3. Kontak TB dengan TCM positif
4. Masyarakat di wilayah kerja
5. Kader kesehatan
4
Volume Rincian Lokasi Jadwal
No Kegiatan Sasaran Target Tenaga Pelaksana Sumber dana
kegiatan Kegiatan Kegiatan Pelaksanaan
Investigasi
kasus/ kontak Pasien dan
Kunjungan Terintegrasi dengan
3 serumah/ kontak Insidental Insidental Masyarakat Epidemiolog Insidental
rumah kegiatan lain
mangkir/ putus serumah
obat
4 Pemberdayaan Kader 36 1x/th Pertemuan Puskesmas Pelaksana program tb, Maret BOK
kader kader kesehatan, bidan,
masyarakat perawat, dokter
dalam
pencegahan
5
Penyakit
Menular
Pasien TB
Pengawasan Kunjungan Pelaksana progam TB, Terintegrasi dengan
5 RO dan TB Insidental Insidental Masyarakat Insidental
Minum Obat rumah epidemiolog, kader kegiatan lain
SO
Masyarakat
2x/th/ Terintegrasi dengan
6 Penyuluhan TB wilker 6 Pertemuan Puskesmas Promkes Jan-des
kelurahan kegiatan lain
Puskesmas
Inovasi Geprek
Teri (Gerakan
Penemuan Masyarakat
Kunjungan Terintegrasi dengan
7 Kasus wilker Insidental Insidental Masyarakat Kader Jan-des
rumah kegiatan lain
Tuberculosis Puskesmas
Secara Aktif dan
Terintegrasi)
9 Kunjungan Klinik/ DPM 7 1x/th/per Kunjungan Klinik/ DPM Pelaksana program tb Jan-des Terintegrasi dengan
Jejaring TB wilker
6
Puskesmas klinik/DPM kegiatan lain
7
8
H. EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi kegiatan P2TB di puskesmas Ngemplak Simongan dilakukan setiap bulan
dengan cara petugas TB melaporkan hasil pencapaian suspek TB, jumlah pasien TB
yang ditemukan, diobati dan dilakukan pemeriksaan HIV dan pasien TB yang sembuh
atau pengobatan lengkap, yaitu saat minilokarya puskesmas. Evaluasi ke Dinas
kesehatan dilakukan setiap sebulan sekali dengan cara melaporkan hasil pencapaian
lewat laporan SITB, semar betul dan sipejabat.
Mengetahui,