B11116074 - Skripsi 1-2
B11116074 - Skripsi 1-2
OLEH:
MUNIRAHAYU
B11116074
OLEH :
MUNIRAHAYU
B111 16 074
SKRIPSI
i
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
MUNIRAHAYU (B11116074) “Pengaduan Konstitusi Oleh Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia”.Skripsi. (Dibawah bimbingan Hamzah
Halim selaku Pembimbing Utama, dan Anshori Ilyas selaku
Pembimbing Pendamping).
vi
ABSTRACT
MUNIRAHAYU (B11116074) "Constitutional Complaint by the
Constitutional Court of the Republic of Indonesia". Thesis. (Under the
guidance of Hamzah Halim as the Main Advisor, and Anshori Ilyas as
the Companion Advisor).
vii
KATA PENGANTAR
viii
penulis mendapat arahan. Serta Ibunda tercinta Rusnah yang tiada
hentinya memberikan semangat, kasih sayang serta doa yang senantiasa
beliau panjatkan demi keberhasilan penulis dalam meraih gelar sarjana.
Tak lupa pula kepada saudara-saudari, yaitu Sahrul, Fatma, Rahma, Ikhsan
dan Viyo, mereka adalah salah satu alasan terbesar untuk mencapai
kesuksesan kelak dan sepupu yang senangtiasa selalu memotivasi penulis
yaitu Fikki, Finni, Hendri, Uni dan Anna serta seluruh keluarga besar penulis
yang telah memberikan dukungan moril selama penulis menyelesaikan
tugas akhir ini.
1. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina Palubuhu, MA. Selaku Rektor
Universitas Hasanuddin beserta jajaran dan staffnya.
2. Ibu Prof. Dr. Farida Patittingi, SH.,M.Hum. selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Hasanuddin, Bapak Prof. Dr. Hamzah Halim,
SH.,M.H. Selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum Universitas
Hasanuddin, Bapak Dr. Syamsuddin Muchtar, SH.,MH. Selaku
Wakil Dekan II Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Bapak
Dr. Muh. Hasrul, SH.,MH. Selaku Wakil Dekan III fakultas Hukum
Universitas Hasanuddin.
3. Bapak Prof. Dr. Hamzah Halim,SH.,MH. Selaku Pembimbing I
dan Bapak Dr.Anshori Iiyas,SH.,MH. Selaku Pembimbing II,
Terima kasih atas bimbingan dan arahan yang diberikan kepada
penulis selama penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yunus,SH.,M.Si. Selaku Penguji I
dan Ibu Eka Merdekawati Djafar,SH.,MH. Selaku Penguji II,
terima kasih atas segala saran yang telah diberikan.
ix
5. Bapak Prof. Dr. Aminuddin Ilmar, SH.,M.Hum. Selaku Ketua
Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas
Hasanuddin dan Ibu Eka Merdekawati Djafar, SH.,MH. selaku
Sekretaris Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum
Universitas Hasanuddin.
6. Segenap Dosen dan seluruh Staff Bagian Fakultas Hukum
Universitas Hasanuddin terima kasih telah mengajarkan banyak
ilmu dan membantu melayani urusan administrasi selama penulis
menimbah ilmu.
7. Terima kasih kepada ibu Nurhidayah S.Hum. M. M dan Ibu Ipa
Salwah telah meminjakan Perpustakaan Fakultas Hukum
Universitas Hasanuddin sebagai tempat penelitian dan
pengerjaan skripsi penulis.
8. Sahabat - sahabat terbaik penulis yang menemani kisah penulis
dari putih abu-abu hingga hitam putih dan Insya Allah selamanya
terutama Sri lestari dan Rizka rahmadhani, Dian Arma Saputra,
Iin Fatmalasari, Andi Musdalifah Amanah.
9. Wanita-wanita terkasihku Fakultas Hukum yang menjadi sahabat
seperjuangan, dari Maba Hingga sekarang Insyaallah
seterusnya, Rahma Sri Reski Jamaluddin, Musfirah Yuniar,
Nurjaya Burhan, Nurlyla Fitria Ningtyas, dan Ilmi Amaliah. Terima
kasih sudah memberi banyak warna pada masa kuliah penulis.
10. Teman seangkatan Diktum 2016, tempat penulis berbagi tugas
dan catatan perkuliahan.
11. Bengkel Seni Dewi keadilan Fakultas Hukum Universitas
Hasanuddin terkhususnya, teman-teman diksarku, Agus Mansur,
Andi Laila Fitria, Riki Reski Handoko, Jiva devi, Haerunnisa,
Clara, dila iksani, Ninis, aza, serta kakak-kakak dan adik-adik
terima kasih sudah memberi banyak pengalaman.
12. Lembaga Kajian Mahasiswa Pidana Fakultas Hukum Universitas
Hasanuddin, terkhususnya, Laila, Mutya, Elis, Dila, Fira, Rizka,
x
Anwar, Azizah, Arma, Iman Serta kakak-kakak LKMP FH-UH
terima kasih atas segala pengalaman yang akan selalu dijadikan
sebagai pelajaran hidup.
13. Pusat kajian dan Penelitian Mahasiswa Hukum Tata Negara
fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Reski, Wira, Riska, Ayu,
Aswin, Ikhsan, Riki, Agus, Amel dan teman-teman pusaka lainnya
terima kasih atas pengalaman singkatnya.
14. Kuliah Kerja Nyata Gelombang 102 Kabupaten Bantaeng
terkhususnya posko kecamatan Gantarangkeke, Muthmainna,
Andriani, Fatur Fardian, Arifatul Amri, Yusran Jaya Negara, Arung
Dwi dan Fadhel Rajib. Terima kasih sudah memberikan
pengalaman cerita KKN yang tak terlupakan kepada penulis.
15. Teman liburan, yang juga sangat mengsuport penulis
terkhususnya Adhi sabriadi, Mulyadi Lukman, Aul, Devis, Unna,
Darul, Bang Bill, dan Ahmad terima kasih selalu ada untuk penulis
dalam segala situasi tak terduga.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pihak yang membutuhkan. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga
Allah SWT, senantiasa melimpahkan rahmat.Nya kepada kita semua.
Terimah Kasih.
Wasalamualaikum Waramatullahi Wabarakatu.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………..……………………………............i
PENGESAHAN SKRIPSI………………………………………………………ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………………...iii
ABSTRAK………………………………………………………………………..v
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….vii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..1
A. Latar Belakang……………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah………………………………………...……….9
C. Tujuan Penelitian…………………………………………….……..9
D. Kegunaan Penelitian……………………………………………….9
E. Keaslian Penelitian……………………………….……………….10
F. Metode Penelitian……………………………………….………...11
KONSTITUSI
A. Konstitusi…………………………………………..……………..15
1. Pengertian Konstitusi………………………………………...15
xii
B. Mahkamah Konstitusi……………….………..………………...24
C. Pengaduan Konstitusi………………………….…………….…28
D. Teori Kewenangan.......………………………………………....39
Konstitusi ………………………..………………………….……42
A. Kesimpulan………………………………………………………...75
B. Saran……………………………………………………………….76
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..77
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tahun 1945). Dimana dalam Pasal 28 UUD NRI Tahun 1945 yaitu Pasal
28A – Pasal 28J telah diatur secara khusus mengenai jaminan hak-hak
1
negara. Selain diatur dalam UUD NRI Tahun 1945 didalam pasal 51 ayat
(konstitusi).
hukum agar hak konstitusional warga negara dijamin tidak dilanggar oleh
1
Achamd Edi Subiyanto, “Perlindungan Hak Konstitusional Melalui Pengaduan Konstitusional,”
Jurnal Konstitusi, Vol. 8 No. 5, 2011 : Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, hlm. 716.
2
https://www.researchgate.net/publication/333703462_penyelesaian_pengaduan_konstitusiona
l_constitutional_complaint_sebagai_kewenangan_tambahan_mahkamah_konstitusi_republik_in
donesia, Diakses pada tanggal 18 April 2020, pukul 10.36 Wita.
2
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 8 tahun 2011
perkara constitutional complaint. Akan tetapi jika dilihat dari tugas yang
3
Undang-undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor 8 tahun 2011 tentang Mahkamah
Konstitusi.
4
I Dewa Gede Palguna, 2013, Pengaduan Konstitusional ( Constitutional Complaint) : Upaya
Hukum Terhadap Pelanggaran Hak-Hak Konstitusional Warga Negara, Sinar Grafika, Jakarta, hlm.
614.
3
mempertahankan hak konstitusionalnya penting dan mendesak. Prof. Dr.
complaint, yaitu :
1945;
memiliki kekuatan hukum tetap dan tidak dapat dilawan lagi dengan
5
Achmad Edi Subiyanto, Op.Cit, hlm. 721.
4
Indonesia yaitu penanganan constitutional complaint, dengan cara
Secara yuridis, produk hukum berupa SKB sulit untuk diperkarakan. Kasus
Undang Dasar Negara Repubik Indonesia Tahun 1945 Pasal 29 Ayat (2)
6
Ibid. hlm. 722.
7
Solidaman Bertho Plaituka, “Constitutional Complaint Dalam Rangka Penegakan Hak Asasi
Manusia di Republik Indonesia”, Jurnal Hukum, Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana, Vol.
23. No.1. 2016, hlm. 113.
5
diajukan ke Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia karena kewenangan
Makhamah Konstitusi.8
tersebut:
8
https://dasepgontor.wordpress.com/2016/08/14/constitutional-complaint-sebagai-upaya-
perlindungan-hak-konstitusi-warga-negara-melalui-mahkamah-konstitusi/, Diakses pada tanggal
14 April 2020, pukul 11.25 Wita
9
Solidaman Bertho Plaituka, Op.Cit. hlm. 113.
6
Kasus tersebut berkaitan dengan hak konstitusional warga negara
10
Rike Yolanda Sari, 2009, Pemeriksaan Constitutional Complaint, Fakultas Hukum Universitas
Indonesia.
11
Ibid.
12
https://riyants.wordpress.com/2008/06/18/perlindungan-hak-hak-konstitusional/ Diakses
Pada Tanggal 12 Juni 2020, Pukul 04.09 Wita.
7
pengadilan. Dengan demikian, constitutional complaint memiliki makna
yakni segala kekuasaan negara berasal dari rakyat. Dalam sebuah negara
pilihan yang tepat.14 Dengan demikian, warga negara yang merasa hak
13
Ibid.
14
http://www.gresnews.com/berita/the_conversation/118044-negara-rentan-salah-gunakan-
kewenangan-selama-pandemi-pentingnya-mk-adopsi-sistem-pengaduan-konstitusional/ Diakses
Pada Tanggal 15 Juni 2020, Pukul 5.22 Wita.
8
langsung mengajukan pengaduan ke Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
9
tata negara serta dapat dijadikan sebagai referensi bagi para
E. Keaslian Penelitian
sendiri. Semua sumber, baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah
berasal dari internet maupun hasil penelitian lain dalam bentuk jurnal,
10
memiliki relevansi dengan permasalahan yang dikembangkan dalam
F. Metode Penelitian
penelitian, yaitu:
1. Jenis penelitian
11
dilakukan atau ditujukan hanya pada peraturan-peraturan yang
pustaka atau data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer,
2. Pendekatan Penelitian
3. Bahan Hukum
hukum yaitu :
12
adalah Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
15
Ibid, Hlm. 142.
13
Dalam penelitian penulis melakukan analisis dengan
14
BAB II
A. Konstitusii
1. Pengertian Konstitusi
yang dinamakan negara. Pondasi itu harus kuat dan tidak mudah
suatu negara.17
16
Jimly Asshiddiqie, 2015, Gagasan Konstitusi Sosial, LP3ES, Jakarta, hlm. 27.
17
Ibid. hlm. 45.
15
aturan yang bersifat pokok yang dimuat dalam suatu dokumen resmi.
18
Zulkarnaen,Beni Ahmad Saebani, 2012, Hukum Konstitusi, Pustaka Setia , Bandung , hlm. 34.
19
Jimly Asshiddiqie, 2015, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Rajawali Pers, Jakarta, hlm. 99.
20
Zulkarnaen,Beni Ahmad Saebani, Op.Cit, hlm. 35.
16
politik). Dengan demikian konstitusi sebagai aturan hukum dasar
serta hubungan antara keduanya itu diatur. Melalui definisi itu C.F.
dan di pihak lain mengatur pula hak-hak rakyat yang dikenal sebagai
21
I Dewa Gede Atmadja, 2012, Hukum Konstitusi, Setara Press, Malang, hlm. 27.
22
Ibid.hlm. 28.
17
untuk mencegah terjadinya penyalagunaan kekuasaan. Akibat hukum
Perundang-undangan :
1945;
undang;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
23
Ibid. hlm. 38.
18
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
hukum positif.24
24
Ibid. hlm. 40.
25
Ibid.
19
(b) memberikan legitimasi terhadap kekuasaan pemerintahan, dan (c)
berfungsi (d) sebagai kepala negara simbolik; dan (e) sebagai kitab
suci dari suatu agama civil atau syari’at negara (civil religion).
26
Jimly Asshiddiqie, 2015, Konstitusi Bernegara, Setara Press, Malang, hlm. 74.
27
Ibid. hlm. 75.
20
Amerika (1967)” berpendapat bahwa Konstitualisme adalah gagasan
(a)” keadilan (justice), (b) kepastian (ceryainty atau zekerheid), dan (c)
28
Muhammad Junaidi, 2016, Ilmu Negara Sebuah Kontruksi Ideal Negara Hukum, Setara Press,
Malang, hlm. 97.
29
Idoddy Ilhanuddin Firdaus, 2018, Skripsi: Makna konstitusional Frasa Perubahan Lain Yang
Dapat Memecah Belah NKRI, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar, hlm. 17.
21
keadilan, (ii) ketertiban, dan (iii) perwujudan nilai-nilai ideal seperti
yang mana juga tertuang dalam alenia IV pembukaan UUD NRI tahun
30
Ibid.
31
Ibid. hlm. 18.
22
Yang dimaksud dengan nilai konstitusi adalah hasil penilaian
constitution, yaitu (i) normative value; (ii) nominal value; dan (iii)
semantical value.
sifat idealnya sebagai teori dan sifat nyatanya sebagai praktik. Artinya,
tertinggi. dimana das sollen tidak selalu identik dengan das sein atau
kenyataanya di lapangan.
secara keseluruhan isi yang ada dalam konstitusi tapi setidaknya apa
normatif.
23
kemudian, ketika materi muatan yang terkandung dalam konstitusi
bernilai nominal.32
B. Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Agung.34 Diatur dalam Pasal 24 ayat (2) UUD NRI Tahun
1945 bahwa”:
32
Ibid.
33
Romi Librayanto, 2010, Ilmu Negara Suatu Pengantar, Pustaka Refleksi, Makassar, hlm. 227.
34
Zulkarnaen,Beni Ahmad Saebani, Op.Cit, hlm. 369.
24
Indonesia berdasarkan Undang-undang Dasar Negara Republik
bahwa:
35
Jimly Asshiddiqie, Op.Cit, hlm. 49.
36
Mahkamah Konstitusi, “Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
Undang-undang Tentang Mahkamah Konstitusi”, Kepanitraan dan sekretariat Jenderal
Mahkamah Konstitusi RI, Jakarta, hlm.125.
37
Marwan Mas, 2017, Hukum Acara Mahkamah Konstitusi, Ghaliah Indonesia, Bogor, hlm. 36.
25
Pasal 3 UU MK juga menjelaskan bahwa puncak peradilan konstitusi
38
Marwan Mas, 2017, Hukum Acara Mahkamah Konstitusi, Ghalia Indonesia, Bogor, hlm. 4.
39
Zulkarnaen,Beni Ahmad Saebani, Op.Cit, hlm. 372.
26
undang No. 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi menyatakan
bahwa :40
40
Mahkamah Konstitusi, “Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
Undang-undang Tentang Mahkamah Konstitusi, Op.Cit, hlm.130.
27
demokrasi, yang melindungi hak konstitusional warga negara serta
C. Pengaduan Konstitusi
41
Ni’matul Huda dan R.Nazriyah, 2011, Teori Dan Pengujian Peraturan Perundang-undangan,
Nusa Media, Bandung, hlm. 145.
42
Ibid., hlm. 243.
28
Beberapa ahli mengartikan constitutional complaint adalah
oleh perbuatan atau kelalaian yang dilakukan oleh suatu lembaga atau
(admissible).43
hak-hak konstitusional;
43
Qurrata Ayuni, Op.Cit. hlm. 92.
44
Ibid.
29
d) Pembatalan keberlakuan kebijakan atau peraturan yang dianggap
(karena itu) tidak boleh bertentangan dengan konstitusi. Oleh karena itu
45
I Dewa Gede Palguna, Op.Cit. hlm. 312.
30
menjamin bahwa konstitusi benar-benar ditaati dan dilaksanakan dalam
dengan kata lain berarti mencegah perebutan kekuasan oleh salah satu
pribadi warga negara dari pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu
terhadap demokrasi dan hak-hak dasar warga negara. Dilihat dari perspektif
46
Ari Asmono, “Gagasan Pengaduan Konstitusional Dan Penerapannya Dalam Sistem
Ketatanegaraan Indonesia” jurnal Yuridika, Vol. 26, No.3, 2011, hlm. 206
47
Ibid. hlm. 206.
31
constitutional review, yang tujuannya adalah bukan hanya memberikan
memang pada dasarnya telah berfungsi dengan baik, sesuai dengan dasar
dalam beberapa hal, hak dari warga negara masih belum tercover.49
a) Jerman
permohonan yang masuk hanya 2,5% dari sekitar 3.699 permohonan yang
48
Ibid.
49
Ibid. hlm. 207.
32
berhasil dikabulkan. Jerman memang negara yang terkenal dengan praktik
besar oleh basic law Jerman Tahun 1945. Kewenangan tersebut diatur
Didalam Basic law tahun 1949 juga mengatur syarat yang mampu
konstitusional yang telah dijamin oleh Konstitusi atau dengan kata lain”
yang berlaku. Seperti yang diatur Article 23(1) Bagian II dari Basic Law
50
Qurrata Ayuni, Op.Cit, hlm. 94.
33
Jerman, setidaknya gugatan atau permohonan constitutional complaint
tersebut;
bertentangan dengan konstitusi Article 16.2 huruf 1 dari Basic Law Jerman
51
Ibid. hlm. 95.
34
dalam memberikan izin ekstradisi sehingga melanggar hak asasi orang
tersebut.52
tersebut merupakan konsekuensi dari salah satu ciri negara hukum, dimana
salah satu ciri dari negara hukum ini adalah constitutionalism. Kedua,
gagasan tersebut juga merupakan konsekuensi dari salah satu ciri negara
yang lainnya, yaitu perlindungan terhadap hak dasar warga negara. Ketiga,
secara garis besar bisa dilihat dalam GG, BVerfGG, dan BVerfGE.
pada dasarnya adalah perorangan, yang diatur dalam Pasal 20IV atau
Pasal 33, 38, 101, 103, atau 104 GG. Mengenai subjek pengaduan dari
disetarakan dengannya.
52
Ibid. hlm. 95.
35
b) Korea Selatan
Pada awal abad ke-20 yang dibawa oleh jepang yang menduduki
negeri ini selama puluhan tahun (1910-1945) Praktik di Korea Selatan baru
akhir tahun 1980-an, sebagai bagian dari proses reformasi korea selatan
jerman) itu.54
unsur-unsur tradisi civil law Eropa, Anglo-Amerika, dan filosofi cina klasik.
negeri (distict court), pengadilan tinggi (high court), dan Mahkamah Agung
53
Ibid. hlm. 95.
54
I Dewa Gede Palguna, Op.Cit., hlm. 448.
36
kedudukannya sama dengan pengadilan negeri (district court). Adapun
pemerintahan.56
dilakukan oleh setiap warga negara apabila UU dan juga tindakan langsung
batasan waktu yang telah ditentukan yaitu harus diajukan dalam jangka
55
Ibid.
56
Ibid. hlm. 450.
37
upaya hukum biasa guna memperoleh haknya (remedies) maka MK Korea
diterima.57
peradilan militer juga dapat diuji melalui MK hal inilah yang membuat
c) Amerika Serikat
satu dan yang lain mengenai masalah konstitusional yang sama. Dalam
57
Qurrata Ayuni, Op.Cit. hlm. 95.
58
Ibid.
38
dua cara, yaitu melalui mekanisme certiorari dan penerapan prinsip stare
mendasar pada akhirnya akan sampai dan ditentukan oleh MA. Sementara
tersebut.59
ini, sebagaimana tampak pada akibat yang ditimbulkan oleh putusan dalam
59
I Dewa Gede Palguna, Op.Cit. hlm. 398.
39
bahkan telah memerankan dirinya sebagai agen perubahan sosial penting
di AS.60
D. Teori Kewenangan
perundang-undangan.61
60
Ibid.
61
Ateng Syafrudin, “Menuju Penyelenggaraan Pemerintahan Negara yang Bersih dan
Bertanggungjawab”, Jurnal Pro Justisia Edisi IV, Universitas Parahyangan, Bandung, 2000,hlm.22.
40
dan kekuasaan untuk melakukan tindakan, berwenang artinya mendapat
bahasa Jerman “theorie der autoriat”. Seperti yang dikutip oleh Ridwan HR,
yakni:64
62
Siti Ulfa lailatulsyaifa, 2018. Pelaksanaan Kewenangan Pengaduan Konstitusional Di Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia Sebagai Kebutuhan teoritik Dan emperik. Skripsi. Fakultas Syari’ah
dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, hlm. 15.
63
Ibid. hlm. 16.
64
Ibid. hlm. 17.
41
terikat terhadap pemangku jabatan yang dituju atas wewenang yang
65
http://www.damang.web.id/2012/11/teori-kewenangan.html, Diakses Pada Tanggal 27 April
2020, Pukul 20.39 Wita.
42
diperoleh MK secara atribusi (langsung dari Undang-Undang Dasar Negara
yang dijamin oleh konstitusi baru bisa dikatakan menikmati atau menempati
untuk mengadili kasus-kasus nyata lahir dalam praktik seperti itu.66 Sudah
dan penegakan. Hal itu harus dilaksanakan, baik dalam bentuk peraturan
negara.67
66
I Dewa Gede Palguna, Op.Cit. hlm. 311.
67
Janedjri M Gaffar, 2012, Demokrasi Konstitusional, Konstitusi Press, Jakarta, hlm. 197.
68
Ibid. hlm 309.
43
spesifik dari pengaduan konstitusional sebagai suatu bentuk pengawasan
69
Ibid, hlm. 312.
70
http://www.gresnews.com/berita/the_conversation/118044-negara-rentan-salah-gunakan-
kewenangan-selama-pandemi-pentingnya-mk-adopsi-sistem-pengaduan-konstitusional/ Diakses
Pada Tanggal 15 Juni 2020, Pukul 5.22 Wita.
44
Mantan hakim ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia,
tidak memiliki kewenangan dalam hal itu maka permohonan tidak dapat
penting untuk diatur terkhusus Pada negara yang menganut paham negara
71
Ibid.
45
menjamin hak-hak konstitusional warga negara sebagaimana yang
1945 Pasal 28A sampai Pasal 28J. Mekanisme ini diperlukan karena hak
Republik Indonesia Tahun 1945 pada Pasal 24C ayat (1) dengan
dan menjadi lima huruf dimana huruf e nya berbunyi, memutus perkara
tentang original inten atau kandungan asli dari Pasal 10 ayat (1) Undang-
72
Galuh Candra Purnamasari, “Upaya Hukum Terhadap Pelanggaran Hak-Hak Konstitusional
Warga Negara Melalui Pengaduan Konstitusional” Jurnal , Vol. 3, No. 2, 2017, hlm. 254.
46
Undang Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Perubahan atas Undang-Undang
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam hal ini DPR dapat
73
Heru Setiawan, “Mempertimbangkan Constitutional Complaint Sebagai Kewenangan
Mahkamah Konstitusi”, Jurnal Ilmiah, Vol. 14. No. 1, 2017, hlm. 22.
74
Mahkamah Konstitusi, “Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
Undang-undang Tentang Mahkamah Konstitusi, Op.Cit, hlm.130.
47
b. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
Konstitusi.
UUD NRI Tahun 1945, bersumber dari tindakan konkrit aparatur birokrasi
48
pelanggaran hak-hak konstitusional warga negara, baik oleh tindakan dari
75
Galuh Candra Purnamasari, Op.Cit. hlm. 246.
76
I Dewa Gede Palguna. Op.Cit. hlm. 604.
49
permohonan/gugatan (produk hukum) yang dianggap melanggar hak
complaint.77
warga itu tidak akan tercapai. Maksud itu baru akan tercapai secara
77
Ibid. hlm. 257.
78
I Dewa Gede Palguna, Op.Cit. hlm. 630.
50