Anda di halaman 1dari 7

ANALISA JURNAL

PENGARUH TEKNIK
PENURUNAN INTENSITAS SKALA NYERI PASIEN APPENDIKS
POST APPENDIKTOMI MENGGUNAKAN TEKNIK RELAKSASI
BENSON
dan
RELAKSASI NAFAS DALAM DAN MASASE
TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PASIEN PASCA
APENDIKTOMI DI RUANG BEDAH RSUD DR. M. ZEIN PAINAN

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Aminnullah, S.Kep : 231232028


Erikc Arvendica, S.Kep : 231232034
Febrian Valentino, S.Kep : 231232045
Heri Hari Sandi, S.Kep : 231232028
Usman Ali, S.Kep : 231232046

INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI AL INSYIRAH


PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN
PEKANBARU
2023
ANALISA JURNAL PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS
DALAM DAN MASASE TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI
PASIEN PASCA APENDIKTOMI DI RUANG BEDAH RSUD DR. M.
ZEIN PAINAN
PENURUNAN INTENSITAS SKALA NYERI PASIEN APPENDIKS
POST APPENDIKTOMI MENGGUNAKAN TEKNIK RELAKSASI
BENSON

A. PENDAHULUAN

Apendiktomi adalah pembedahan atau operasi pengangkatan apendiks (Haryono,


2012). Apendiktomi merupakan pengobatan melalui prosedur tindakan operasi hanya
untuk penyakit apendisitis atau penyingkiran/pengangkatan usus buntu yang terinfeksi.
Apendiktomi dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan risiko perforasi lebih lanjut
seperti peritonitis atau abses (Marijata dalam Pristahayuningtyas, 2015).
Saat ini banyak dilakukan teknik untuk mengurangi nyeri pada post operasi
apendectomy. Tindakan dalam mengurangi nyeri adalah dengan terapi farmakologis
maupun non farmakologis , salah satunya terapi non farmakologis dengan teknik
relaksasi nafas dalam dan Relaksasi benson.
Teknik relaksasi nafas dalam dan masase merupakan tindakan yang mudah
dilakukan secara mandiri oleh pasien karena dapat dilakukan kapan saja saat mengalami
nyeri dan tidak memerlukan alat bantu apapun. Melalui jurnal yang berjudul “Teknik
Relaksasi Nafas Dalam untuk Menurunkan Intensitas Nyeri Post Pengaruh Teknik
Relaksasi Nafas Dalam dan Masase Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pasien Pasca
Apendiktomi di Ruang Bedah RSUD Dr. M. Zein Painan diharapkan bisa
mengimplementasikan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri saat
melakukan asuhan keperawatan pada pasien Apendictomi di RSUD Indrasari Rengat.
Relaksasi Benson adalah metode relaksasi yang diciptakan oleh Herbert Benson
seorang ahli peneliti medis dari Fakultas Kedokteran Harvard yang mengkaji beberapa
manfaat doa dan meditasi bagi kesehatan, dengan mengabungkan antara respon relaksasi
dan system keyakinan individu/faith factor (difokuskan pada ungkapan tertentu berupa
nama-nama Tuhan atau kata yang memiliki makna menyenangkan bagi pasien itu sendiri)
yang diucapkan berulang-ulang dengan ritme teratur sikap pasrah dan diimbangi dengan
nafas dalam, relaksasi ini menggunakan teknik pernapasan yang biasa digunakan di
rumah sakit pada pasien yang sedang mengalami nyeri atau mengalami kecemasan.
Tetapi, pada Relaksasi Benson terdapat penambahan unsur keyakinan dalam bentuk kata-
kata yang mengungkapkan sugesti bagi pasien yang diyakini dapat mengurangi nyeri
yang sedang pasien alami, Teknik Relaksasi Benson dilakukan setelah kesadaran pasien
pulih, serta efek anastesi hilang

B. SKENARIO

Seorang laki-laki bernam Tn.A umur 45 tahun datang ke IGD RSUD Indrasari Rengat
dengan diagnosa medis Apendicitis pada pukul 09.45 Keadaan umum pasien lemah,
kesadaran kompos mentis, keluhan utama pasien : Nyeri Perut kanan bawah sudah 3 hari
yang lalu, pasien mengatakan nyeri di sertai demam , badan terasa lemas, skala neyri 7,
mual (+), muntah (+) BAB dan BAK tidak ada, Demam (+). Hasil pemeriksaan
didapatkan TD : 133/63, Nadi :98 x/menit, Nafas: 28x/menit, suhu: 36,5 °c, pasien
operasi cito pukul 11: 00 wib.

C. RUMUSAN MASALAH
PROBLEM ( P ) INTERVENSI ( I ) COMPARASION ( C ) OUTCOME ( O )
Post Relaksasi nafas Penurunan Intensitas Nyeri berkurang
Apendectomy dalam dan masase Skala Nyeri
Menggunakan Teknik
Relaksasi Benson

Rumusan masalah : “Apakah melakukan Relaksasi nafas dalam dan masase lebih efektif
menurunkan nyeri dibandingkan dengan Menggunakan Teknik Relaksasi Benson?
Key word : apendectomy, Relaksasi nafas dalam dan masase , relaksasi Menggunakan Teknik
Relaksasi Benson
D. METODE PENELUSURAN BUKTI
- Vol XIII, No 02, Desember 2019

- Ners Muda, Vol 1 No 1, April 2020

E. HASIL PENELUSURAN / TELAAH JURNAL

NO JURNAL VALIDITY IMPORTANCE APPLICABILITY


1 Pengaruh Teknik Penelitian ini Analisa data di Hasil uji statistik
Relaksasi Nafas menggunakan desain lakukan dengan uji t kelompok eksperimen
Dalam dan Masase quasi-eksperimen berpasangan untuk dan kontrol di
Terhadap Penurunan dengan rancangan menilai perbedaan dapatkan nilai p =
Skala Nyeri Pasien pretest-posttest with sebelum dan sesudah 0,000 (p<0,05). Di
Pasca Apendiktomi di control group. intervensi pada simpulkan bahwa
Ruang Bedah RSUD Teknik pengambilan masing-masing teknik relaksasi nafas
Dr. M. Zein Painan sampel adalah kelompok dan uji dalam dan masase
purposive sampling mann whitney untuk dapat menurunkan
dengan sampel 20 menilai perbedaan skala nyeri pada klien
orang. antar kelompok. Hasil pasca apendiktomi.
penelitian ini
menunjukkan
perbedaan rata-rata
skala nyeri kelompok
kontrol pretest–
posttest adalah 2,30
dan
perbedaan rata-rata
skala nyeri kelompok
eksperimen sebelum
dan sesudah
pemberian teknik
relaksasi nafas dalam
dan masase adalah
3.50.
2 penerapan teknik Teknik relaksasi Rancangan karya tulis Hasil penerapan
relaksasi benson terhadap benson merupakan ini menggunakan menunjukkan, setelah
penurunan skala nyeri teknik pernapasan yang desain studi kasus. pemberian relaksasi
pada pasien post operasi biasa digunakan di Subyek yang benson 2 kali sehari
appendiktomi di kota rumah sakit pada digunakan 1 (satu) selama 3 hari
metro pasien yang sedang orang pasien post intensitas nyeri pasien
mengalami nyeri dan operasi appendiktomi post operasi
pada relaksasi benson di Kota Metro. appendiktomi yang
ada penambahan unsur Analisa data dilakukan menjadi subyek
keyakinan dalam menggunakan analisis mengalami penurunan
bentuk kata-kata. T deskriptif. sesuai yang diharapkan
dimana sebelum
penerapan skor nyeri
pasien adalah 6 dan
setelah penerapan
menurun menjadi 2.

F. DISKUSI
Apendisitis adalah penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran kanan

bawah rongga abdomen, penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat (Smeltzer,

2001). Apendisitis adalah peradangan dari apendiks vermiformis, dan merupakan

penyebab abdomen akut yang paling sering (Mansjoer, 2000).

Selain penanganan secara farmakologi, cara lain adalah dengan manajemen nyeri

non farmakologi dengan melakukan teknik relaksasi, yang merupakan tindakan eksternal

yang mempengaruhi respon internal individu terhadap nyeri. Manajemen nyeri dengan

tindakan relaksasi mencakup relaksasi otot, nafas dalam, masase, meditasi dan perilaku.

Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam

hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas
lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas

secara perlahan. Selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi nafas dalam

juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenisasi darah (Smeltzer

& Bare, 2002). Massase didefinisikan sebagai tindakan penekanan oleh tangan pada

jaringan lunak, biasanya otot tendon atau ligamen tanpa menyebabkan pergeseran atau

perubahan posisi sendi guna menurunkan nyeri, menghasilkan relaksasi, dan atau

meningkatkan sirkulasi (Henderson, 2006 Dikutip dari Yunita,2010).

Relaksasi Benson adalah metode relaksasi yang diciptakan oleh Herbert Benson

seorang ahli peneliti medis dari Fakultas Kedokteran Harvard yang mengkaji beberapa

manfaat doa dan meditasi bagi kesehatan, dengan mengabungkan antara respon relaksasi

dan system keyakinan individu/faith factor (difokuskan pada ungkapan tertentu berupa

nama-nama Tuhan atau kata yang memiliki makna menyenangkan bagi pasien itu sendiri)

yang diucapkan berulang-ulang dengan ritme teratur sikap pasrah dan diimbangi dengan

nafas dalam, relaksasi ini menggunakan teknik pernapasan yang biasa digunakan di

rumah sakit pada pasien yang sedang mengalami nyeri atau mengalami kecemasan.

Tetapi, pada Relaksasi Benson terdapat penambahan unsur keyakinan dalam bentuk kata-

kata yang mengungkapkan sugesti bagi pasien yang diyakini dapat mengurangi nyeri

yang sedang pasien alami, Teknik Relaksasi Benson dilakukan setelah kesadaran pasien

pulih, serta efek anastesi hilang.

Penelitian yang dilakukan oleh Rasubala, Kumaat & Mulyadi, (2017) tentang

Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Terhadap Skala Nyeri Pada Pasien Post Operasi

Apendisitis di RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou dan RS Tk. III R.W. Mongonsidi Teling

Manado, didapatkan hasil ada pengaruh setelah dilakukan teknik relaksasi benson
terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi apendisitis7 . Penelitian lain

yang dilakukan oleh Manurung, Tumpal Manurung & Siagian, (2019) tentang pengaruh

teknik relaksasi benson terhadap penurunan skala nyeri post appendiktomidi RSUD

Porsea Sumatra Utara, didapatkan hasil bahwa ada perbedaan skala nyeri dan terdapat

penurunan skala nyeri pada pasien post operasi appendiktomi setelah dilakukan teknik

relaksasi benson

G. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelusuran jurnal tentang teknik menurunkan nyeri Post

Apendectomy dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi Benson lebih efektif di

bandingkan Teknik relaksasi nafas dalam untuk menurunkan skala nyeri pada pasien nyeri

Apendictomy.

Anda mungkin juga menyukai