Anda di halaman 1dari 6

ANALISA JURNAL KEPERAWATAN ANAK

EFEKTIFITAS KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU


TUBUH PADA ANAK DENGAN TYPHOID

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Aminnullah, S.Kep : 231232028


Erikc Arvendica, S.Kep : 231232034
Febrian Valentino, S.Kep : 231232045
Heri Hari Sandi, S.Kep : 231232028
Usman Ali, S.Kep : 231232046

INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI AL INSYIRAH


PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN
PEKANBARU
2023
EFEKTIFITAS KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU
TUBUH PADA ANAK DENGAN TYPHOID

A. PENDAHULUAN

Typhoid merupakan penyakit yang sering terjadi di negara berkembang, namun


pemeriksaan diagnostik yang adekuat belum selalu tersedia. Demam enterik merupakan
penyakit yang disebabkan beberapa serovar Salmonella enterica termasuk S. typhi dan
S.paratyphi A, (Hadinegoro, 2013). Manifestasi gejala klinis typhoid dan derajat beratnya
penyakit bervariasi pada populasi yang berbeda. Sebagian besar pasien yang dirawat di
rumah sakit (RS) dengan typhoid berusia 5-25 tahun. Namun, beberapa penelitian di
komunitas menunjukkan bahwa typhoid dapat terjadi pada usia kurang dari 5 tahun
dengan gejala non-spesifik yang secara klinis tidak tampak seperti typhoid, setelah
seorang terinfeksi S. typhi, periode asimtomatik berlangsung 7 sampai 14 (kisaran 3-60)
hari.
Salah satu masalah keperawatan yang dapat muncul berdasarkan tanda dan gejala
diatas adalah hipertermia. Demam (hipertermi) adalah keadaan dimana suhu tubuh lebih
tinggi dari biasanya, dimana suhu tubuh normal adalah 36,5°C - 37,5°C. Demam dapat
membahayakan apabila timbul dalam suhu yang tinggi, demam atau suhu tubuh yang
tinggi dapat di turunkan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan cara kompres
air hangat untuk menurunkan suhu tubuh (Pujiarto, 2018). Suhu tubuh mencerminkan
keseimbangan antara produksi dan pengeluaran panas dari tubuh, yang diukur dalam unit
panas yang disebut derajat. Ada dua jenis suhu tubuh yaitu suhu inti dan suhu permukaan.
Suhu inti merupakan suhu tubuh jaringan bagian dalam seperti rongga abdomen dan suhu
permukaan merupakan suhu pada kulit, jaringan subkutan, dan lemak. Tubuh akan terus
menerus menghasilkan panas sebagai produk hasil metabolisme. Panas akan keluar dari
tubuh melalui proses radiasi, konduksi, konveksi, dan evaporasi (Kozier, Barbara, dkk,
2010).
Kompres hangat adalah bahan yang dipakai untuk mengompres biasanya kain
yang dapat menyerap air dengan baik, seperti kain handuk. Kain kompres ini dicelupkan
ke dalam air hangat. kompres hangat dipakai untuk menurunkan suhu tubuh. Ada
beberapa macam kompres hangat yang bisa diberikan untuk menurunkan suhu tubuh bila
seseorang mengalami hipertermia, salah satunya yaitu kompres air hangat.Kompres air
hangat dapat menurunkan suhu tubuh melalui proses evaporasi. Pengukuran suhu tubuh
diberbagai tubuh memiliki batasan nilai atau derajat demam yaitu axilla/ketiak >37,2oC,
suhu oral/mulut >37,8oC, suhu rektal/anus >38oC, suhu dahi dan suhu di membran
telinga diatas 38oC. Sedangkan demam tinggi bila suhu tubuh >39,5oC dan hiperpireksia
bila suhu > 41,1oC (Nurdiansyah, 2011)

B. SKENARIO

Seorang anak laki laki bernama An B umur 3 tahun Di rawat di rawat inap sudah 1 hari
dengan diagnosa medis demam typoid, Pengkajian di lakukan pada pukul 09.45 Keadaan
umum pasien lemah, kesadaran kompos mentis, keluhan utama pasien : lemas tidak mau
makan, pusing, Demam (-) demam naik turun terurtama pada malam hari . Hasil
pemeriksaan didapatkan BB 8 Kg, Nadi :98 x/menit, Nafas: 24x/menit, suhu: 38 °c.

C. RUMUSAN MASALAH
PROBLEM ( P ) INTERVENSI ( I ) COMPARASION ( C ) OUTCOME ( O )
Demam Typoid Kompres Hangat Kompres dingin Penurunan Suhu
tubuh pasien
hipertermi

Rumusan masalah : “Apakah melakukan Kompres hangat lebih efektif menurunkan suhu
Tubuh pada pasien anak demam typoid dibandingkan dengan melakukan Kompres
dingin?

Key word : Demam Typoid, Kompres Hnagat, Kompres dingin


METODE PENELUSURAN BUKTI
- Jurnal Keperawatan Bunda Delima: Vol 4, No. 2 Agustus 2022 Hal. 44 – 54
- Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .8, No.2, 2020, hal 246-255
D. HASIL PENELUSURAN / TELAAH JURNAL

NO JURNAL VALIDITY IMPORTANCE APPLICABILITY


1 Efektifitas Kompres Desain penelitian Penerapan kompres Tujuan penelitian ini
Hangat Terhadap menggunakan quasi hangat efektif untuk adalah
Penurunan Suhu eksperimen dengan menurunkan suhu mengindentifikasi
Tubuh Pada Anak rancangan pre and tubuh pada anak keefektifan kompres
Dengan Typhoid post test design. dengan typhoid hangat terhadap
Hasil literatur riview dengan nilai p-value penurunan suhu tubuh
yang dilakukan pada < 0,05. pada anak dengan
5 artikel didapatkan typhoid.
hasil yaitu bahwa
nilai rata-rata suhu Penerapan kompres
tubuh sebelum hangat terhadap
dilakukan penerapan penurunan suhu tubuh
kompres hangat pada anak dengan
berkisar antara typhoid sangat efektif,
37,8°C - 39°C. Rata- dapat diterapkan jiga
rata suhu tubuh anak mengalami
sesudah dilakukan demam, perlu
penerapan kompres dilakukan penelitian
hangat berkisar lanjutan
antara 36°C - 37,27 membandingkan
°C. kompores hangat dan
water tepid sponge di
area axilla dan frontal
2 Efektifitas Perbedaan Desain penelitian Teknik pengambilan Hasil penelitian
Kompres Hangat Dan menggunakan quasi- sampel menggunakan menunjukan terdapat
Dingin Terhadap eksperimental dengan accidental sampling. efektifitas pemberian
Perubahan Suhu Tubuh rancangan two group Jumlah sampel kompres hangat dan
Pada Anak Di Rsud Dr. pretest postest design. didapatkan 30 orang. dingin terhadap suhu
M. Yunus Bengkulu Seluruh pasien anak Uji normalitas tubuh pada anak di
yang mengalami menggunakan uji ruang edelweis RSUD
peningkatan suhu shapiro-wilk. Uji Dr. M. Yunus
tubuh di Ruang statstik menggunakan Bengkulu, dengan
Edelweis RSUD Dr. uji independent t-test. kompres hangat lebih
M. Yunus Bengkulu Uji normalitas efektif untuk
merupakan populasi kompres hangat menurunkan suhu
dalam penelitian ini. didapatkan nilai P= tubuh.
0,052 > 0,05. Uji
normalitas kompres
dingin didapatkan
nilai P = 0,050 = 0,05
yang artinya semua
data berdistribusi
normal. Hasil uji t dua
sampel didapatkan
nilai t = -2,030
dihargamutlakan
menjadi t = 2,030
dengan P-Value =
0,029 < 0,05 yang
berarti signifikan.

E. DISKUSI
Hasil dari 5 artikel literatur riview diperoleh bahwa pemberian kompres hangat
pada daerah tubuh tertentu dalam upaya menurunkan suhu tubuh akan memberikan efek
terhadap mekanisme tubuh dimana memberikan sinyal ke hipotalamus melalui sumsum
tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas di hipotalamus dirangsang,
sistem efektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer.
Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata
dari tangkai otak, di bawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi
vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/ kehilangan energi/
panas melalui kulit meningkat (berkeringat), tubuh memiliki pusat pengaturan suhu
(thermoregulator) di hipotalamus.
Pemakaian kompres dingin pada terapi hipertermia tidak bertentangan dengan
proses yang ditimbulkan oleh pemakaian terapi yang lain. Sejalan dengan penelitian
Kurniawan (2018) menyatakan bahwa kompres dingin dan aliran udara dingin
menurunkan suhu tubuh pada pasien sepsis dengan hipertermi di Ruang ICU RSUP Dr
Kariadi Semarang.
Hal ini menunjukan bahwa kompres air hangat dapat digunakan untuk
menurunkan suhu tubuh pada anak demam karena sinyal hangat akan menyebabkan
vasodilatasi pembuluh darah dan terjadinya pengeluaran panas tubuh yang lebih banyak
melalui dua mekanisme yaitu dilatasi pembuluh darah perifer dan berkeringat.
F. KESIMPULAN

Pemberian kompres hangat dan dingin secara signifikan efektif dapat menurunkan
suhu tubuh pada anak, akan tetapi kompres hangat lebih efektif untuk menurunkan suhu
tubuh. Diharapkan kepada perawat untuk dapat berperan aktif dengan memberikan
advokasi yang lebih baik lagi kepada keluarga pasien tentang cara melakukan tindakan
kompres yang benar dengan metode demonstrasi secara langsung sehingga keluarga lebih
memahami cara kompres hangt dan dingin yang benar sehingga dapat membantu dalam
menurunkan suhu tubuh anak dengan demam.

Anda mungkin juga menyukai