ANALISA JURNAL Anak Demam Typoid
ANALISA JURNAL Anak Demam Typoid
Disusun Oleh :
Kelompok 1
A. PENDAHULUAN
B. SKENARIO
Seorang anak laki laki bernama An B umur 3 tahun Di rawat di rawat inap sudah 1 hari
dengan diagnosa medis demam typoid, Pengkajian di lakukan pada pukul 09.45 Keadaan
umum pasien lemah, kesadaran kompos mentis, keluhan utama pasien : lemas tidak mau
makan, pusing, Demam (-) demam naik turun terurtama pada malam hari . Hasil
pemeriksaan didapatkan BB 8 Kg, Nadi :98 x/menit, Nafas: 24x/menit, suhu: 38 °c.
C. RUMUSAN MASALAH
PROBLEM ( P ) INTERVENSI ( I ) COMPARASION ( C ) OUTCOME ( O )
Demam Typoid Kompres Hangat Kompres dingin Penurunan Suhu
tubuh pasien
hipertermi
Rumusan masalah : “Apakah melakukan Kompres hangat lebih efektif menurunkan suhu
Tubuh pada pasien anak demam typoid dibandingkan dengan melakukan Kompres
dingin?
E. DISKUSI
Hasil dari 5 artikel literatur riview diperoleh bahwa pemberian kompres hangat
pada daerah tubuh tertentu dalam upaya menurunkan suhu tubuh akan memberikan efek
terhadap mekanisme tubuh dimana memberikan sinyal ke hipotalamus melalui sumsum
tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas di hipotalamus dirangsang,
sistem efektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer.
Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata
dari tangkai otak, di bawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi
vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/ kehilangan energi/
panas melalui kulit meningkat (berkeringat), tubuh memiliki pusat pengaturan suhu
(thermoregulator) di hipotalamus.
Pemakaian kompres dingin pada terapi hipertermia tidak bertentangan dengan
proses yang ditimbulkan oleh pemakaian terapi yang lain. Sejalan dengan penelitian
Kurniawan (2018) menyatakan bahwa kompres dingin dan aliran udara dingin
menurunkan suhu tubuh pada pasien sepsis dengan hipertermi di Ruang ICU RSUP Dr
Kariadi Semarang.
Hal ini menunjukan bahwa kompres air hangat dapat digunakan untuk
menurunkan suhu tubuh pada anak demam karena sinyal hangat akan menyebabkan
vasodilatasi pembuluh darah dan terjadinya pengeluaran panas tubuh yang lebih banyak
melalui dua mekanisme yaitu dilatasi pembuluh darah perifer dan berkeringat.
F. KESIMPULAN
Pemberian kompres hangat dan dingin secara signifikan efektif dapat menurunkan
suhu tubuh pada anak, akan tetapi kompres hangat lebih efektif untuk menurunkan suhu
tubuh. Diharapkan kepada perawat untuk dapat berperan aktif dengan memberikan
advokasi yang lebih baik lagi kepada keluarga pasien tentang cara melakukan tindakan
kompres yang benar dengan metode demonstrasi secara langsung sehingga keluarga lebih
memahami cara kompres hangt dan dingin yang benar sehingga dapat membantu dalam
menurunkan suhu tubuh anak dengan demam.