Anda di halaman 1dari 6

ANALISA JURNAL KEPERAWATAN MATERNITAS

PENGARUH PIJAT OSKITOSIN TERHADAP PENGELUARAN ASI PADA IBU POST


PARTUM

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Aminnullah, S.Kep : 231232028


Erikc Arvendica, S.Kep : 231232034
Febrian Valentino, S.Kep : 231232045
Heri Hari Sandi, S.Kep : 231232028
Usman Ali, S.Kep : 231232046

INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI AL INSYIRAH


PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN
PEKANBARU
2023
PENGARUH PIJAT OSKITOSIN TERHADAP PENGELUARAN ASI
PADA IBU POST PARTUM
A. PENDAHULUAN
Penurunan produksi dan pengeluaran ASI pada hari-hari pertama setelah
melahirkan dapat disebabkan oleh kurangnya rangsangan hormon prolaktin dan oksitosin
yang sangat berperan dalam kelancaran produksi dan pengeluaran ASI. Ada beberapa
factor yang dapat mempengaruhi kelancaran produksi dan pengeluaran ASI yaitu
perawatan payudara frekuensi penyusuan, paritas, stress, penyakit atau kesehatan ibu,
konsumsi rokok atau alkohol, pil kontrasepsi, asupan nutrisi (Bobak, 2005). Perawatan
payudara sebaiknya dilakukan segera setelah persalinan (1-2 hari), dan harus dilakukan
ibu secara rutin. Dengan pemberian rangsangan pada otot-otot payudara akan membantu
merangsang hormon prolaktin untuk membantu produksi air susu (Bobak, 2005).
Pijat oksitosin juga merupakan stimulasi yang dapat diberikan untuk merangsang
pengeluaran ASI. Pijatan ini memberikan rasa nyaman pada ibu setelah mengalami
proses persalinan.(Depkes, 2007). Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi yang tepat
untuk mempercepat dan memperlancar produksi dan pengeluaran ASI yaitu dengan
pemijatan sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima atau
keenam. Pijat ini akan memberikan rasa nyaman dan rileks pada ibu setelah mengalami
proses persalinan sehingga tidak menghambat sekresi hormon prolaktin dan oksitosin.
(Roesli, 2009)
Ada beberapa cara meningkatkan produksi ASI, salah satunya adalah pijat
oksitosin (Yuliantika, 2012). Hormon oksitosin akan keluar melalui rangsangan ke puting
susu melalui isapan mulut bayi atau melalui pijatan pada tulang belakang ibu bayi,
dengan dilakukan pijatan pada tulang belakang ibu akan merasa tenang, rileks,
meningkatkan ambang rasa nyeri dan mencintai bayinya, sehingga dengan begitu hormon
oksitosin keluar dan ASI pun cepat keluar (Marmi, 2012). Pijatan ini berfungsi untuk
merangsang refleks oksitosin atau reflex let down, selain itu untuk meningkatkan hormon
oksitosin yang dapat menenangkan ibu, sehingga ASI dapat keluar dengan sendirinya
(Rusdiarti, 2014).
Kompres hangat merupakan salah satu metode rangsangan pada otot payudara
yang dapat meningkatkan produksi ASI. Kompres hangat ialah metode dalam
penggunaan suhu hangat setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis pada
pembuluh darah dan duktus laktiferus yang berada di payudara. Vasodilatasi dari
pembuluh yang memperdarahi payudara akibat sensasi hangat yang diberikan pada saat
kompres mampu membawa prolaktin dalam jumlah banyak di darah untuk proses
produksi ASI, serta pelebaran dari duktus laktiferus mampu mempermudah pengeluaran
ASI sehingga pada saat bayi menghisap pengeluarannya akan lebih lancar (Saleha, 2009).
(Mas’adah, 2015), menyatakan bahwa kompres hangat mampu meningkatkan dan
memperlancar produksi ASI pada ibu postpartum. (Intan, 2015) juga menyatakan bahwa
rangkaian perawatan payudara yg terdiri dari pemijatan dan kompres payudara
menggunakan air hangat dan dingin secara bergantian telah terbukti meningkatkan
kelancaran ASI. (Nurhanifah, 2013).
Pada penelitiannya pada ibu menyusui 1-3 bulan, penggunaan teknik kompres
hangat untuk meningkatkan produksi ASI selain memperlancar pengeluaran oksitosin
juga mencegah terjadinya bendungan ASI yang dapat meyebabkan pembengkakan.
Secara fisiologi kompres hangat dapat mentimulasi refleks let down mencegah
bendungan pada payudara yang bisa menyebabkan payudara bengkak, memperlancar
peredaran darah pada daerah payudara (Susanti, 2019). (Murtiningsih dkk, 2020),

B. SKENARIO

Seorang ibu post partum anak pertama Di rawat di rawat inap kebidanan, Pengkajian di
lakukan pada pukul 09.45 pasien baru melahirkan 3 jam yang lalu, pasien mengeluhkan
sampai sekarang belum ada keluar ASI dan mengeluh bayinya belum mendapatkan
asupan asi. Hasil pemeriksaan didapatkan BB 45 Kg,TD =120/80 , Nadi :98 x/menit,
Nafas: 24x/menit, suhu: 36 °c.

C. RUMUSAN MASALAH
PROBLEM ( P ) INTERVENSI ( I ) COMPARASION ( C ) OUTCOME ( O )
Asi Tidak Pijat Oskitosin kompres hangat pengeluaran asi
keluar pada ibu post
partum
Rumusan masalah : “Apakah melakukan Pijat Oksitoksin lebih efektif memproduksi asi
pada ibu post partum dibandingkan dengan melakukan Kompres hangat?

Key word : ASI , Pijat oksitoksin, Kompres hangat


METODE PENELUSURAN BUKTI
- Jurnal Keperawatan: Vol 4, Volume 6, Nomor 3, Desember 2022
- Journal of Empowerment Community and Education, Volume 1 Nomor 2 Tahun 2021 e-
ISSN : 2774-8308

D. HASIL PENELUSURAN / TELAAH JURNAL

NO JURNAL VALIDITY IMPORTANCE APPLICABILITY


1 Pengaruh Pijat Penelitian ini Pengeluaran ASI Ada pengaruh pijat
Oskitosin Terhadap menggunakan sebelum dilakukan oksitosin dengan

Pengeluaran Asi metode eksperimen pijat oksitosin yang Pengeluaran ASI pada
semu (Quasi paling banyak ASI Ibu Post Partum di
Pada Ibu Post
Eksperimen) dengan tidak lacar sebanyak PMB Lia Astarie,
Partum Di Pmb Lia
rancangan one group 25 responden A.Md.Keb.
Astarie, A.Md.Keb
pre and post test (83,3%), setelah Kesimpulan Pijat
Desa Mancilan Kec.
design suatu dilakukan pijat oksitosin berpengaruh
Mojoagung Kab. pengukuran pengeluaran ASI terhadap pengeluaran
Jomban dilakukan sebelum lancar sebanyak 28 ASI pada ibu post
dan sesudah responden (93,3%). partum dan
intervensi penelitian. Hasil uji statistik diharapkan sebagai
Pengukuran menggunakan masukan ilmu untuk
menggunakan Mcnemar Test dapat diterapkan
lembar observasi diperoleh nilai p menjadi bagian dari
(pengeluaran ASI) value = 0,000atau p < intervensi pijat
kemudian diberikan α=0,05. oksitosin bagi petugas
intervensi (pijat kesehatan maupun
oksitosin) yang masyarakat.
diikuti dengan
evaluasi hari ke 3
menggunakan
lembar observasi.
2 Pengaruh Pemberian Penelitian bertujuan Analisa data ini ada pengaruh yang
Teknik Kompres Hangat untuk mengetahui menggunakan uji bermakna antara
Terhadap Kelancaran pengaruh pemberian Wilcoxson. Hasil pemberian teknik
Pengeluaran Asi Pada Ibu teknik kompres hangat penelitian diperoleh kompres hangat
Post Partum terhadap kelancaran dari 22 ibu post terhadap kelancaran
pengeluaran ASI pada partum pada pengeluaran ASI pada
ibu post partum di kelompok eksperimen ibu post partum.
wilayah kerja hampir seluruhnya
puskesmas gunung yaitu 10 orang
medan. Penelitian ini (90,9%) dengan
menggunakan metode kelancaran
True Experimental pengeluaran ASI dan
Design desain yang sebagian kecil yaitu 1
digunakan adalah orang (9,1%) dengan
Posttest-Only control ketidaklancaran
Design pengeluaran ASI
sedangkan pada
kelompok kontrol
sebagian kecil yaitu 2
orang (18,2%) dengan
kelancaran
pengeluaran ASI dan
hampir seluruhnya
yaitu 9 orang (81,8%)
dengan
ketidaklancaran
pengeluaran ASI.
Hasil uji statistic
menggunakan uji
Wilcoxson di peroleh
nilai pvalue 0,005
E. DISKUSI
Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mempercepat dan
memperlancar produksi dan pengeluaran ASI yaitu dengan pemijatan sepanjang tulang
belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima atau keenam. Pijat ini akan
memberikan rasa nyaman dan rileks pada ibu setelah mengalami proses persalinan
sehingga tidak menghambat sekresi hormon prolaktin dan oksitosin.(Roesli, 2009)
Secara fisiologis pijat oksitosin merangsang refleks oksitosin atau letdown untuk
mensekresi hormon oksitosin ke dalam darah. Oksitosin ini menyebabkan sel- sel
miopitelium disekitar alveoli berkontraksi dan membuat ASI mengalir dari alveoli ke
duktuli menuju sinus dan putting kemudian dihisap oleh bayi.Semakin lancar
pengeluaran ASI semakin banyak pula produksi ASI (Wijayanti, 2017). Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Mardiyaningsih (2010) bahwa produksi ASI sangat dipengaruhi
oleh hormon prolaktin yang akan memproduksi ASI, dan hormon oksitosin yang
berpengaruh pada kelancaran pengeluaran ASI, karena semakin ASI keluar produksi ASI
akan semakin meningkat.
Kompres hangat merupakan salah satu metode rangsangan pada otot payudara
yang dapat meningkatkan produksi ASI. Kompres hangat ialah metode dalam
penggunaan suhu hangat setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis pada
pembuluh darah dan duktus laktiferus yang berada di payudara. Vasodilatasi dari
pembuluh yang memperdarahi payudara akibat sensasi hangat yang diberikan pada saat
kompres mampu membawa prolaktin dalam jumlah banyak di darah untuk proses
produksi ASI, serta pelebaran dari duktus laktiferus mampu mempermudah pengeluaran
ASI sehingga pada saat bayi menghisap pengeluarannya akan lebih lancar (Saleha, 2009).

F. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, setelah dilakukan tindakan pijat oksitosin ibu
dapat mengeluarkan ASI untuk bayinya. Tindakan pijat oksitosin ini sangat membantu
dalam proses pengeluaran ASI. Pijatan tersebut dapat memberikan kenyamanan pada ibu
dan merangsang hormon oksitosin.

Anda mungkin juga menyukai