Analisa Jurnal Combustio
Analisa Jurnal Combustio
Disusun Oleh :
Kelompok 1
c. Model penelitian,
Berdasarkan tempat penelitian model penelitian ini merupakan
eksperimental laboratoris (true experimental) dengan menggunakan desain
post-test only control design dengan tujuan untuk mengetahui keefektifan
penyembuan luka bakar derajat II dalam memperpendek waktu
penyembuhan luka bersih.
d. Metode analisis.
Karena penelitian ini memakai metode eksperiment maka metode analisis
yang dipakai adalah dengan memakai tabulasi data,tabelling dan table
analisis.
b. Analisis.
Kelebihan jurnal Penelitian ini adalah penelitian mengungkapkan berbagai
teori tentang pengertian dan cara perawatan untuk luka bakar derajat II
baik di Indonesia maupun di Negara lain.. Hipotesis dari penelitian juga
dicantumkan dengan jelas. Hasil perhitungan persentase frekuensi
perawatan pada luka bakar derajat II ada pada jurnal ini dan proses
penghitungan statistiknya juga disajikan secara jelas.
c. Metode penelitian;
Jenis penelitian termasuk dalam eksperimental laboratoris (true
experimental) dengan menggunakan desain post-test only control design
dengan tujuan untuk mengetahui keefektifan penyembuan luka bakar
derajat II dalam memperpendek waktu penyembuhan luka bersih. Prosedur
penelitian ini dilakukan pada perawatan luka dengan menggunakan madu
nectar flora dengan frekuensi perawatan yang berbeda-beda dan normal
saline setelah dilakukan insisi. Penilaian kesembuhan luka bersih
dilakukan dengan cara observasi sampai luka bakar sembuh yang ditandai
dengan menutupnya kembali luka. Analisis data dilakukan dengan uji
komparasi one way anova (MIPA Unibraw, 2001; Sugiyono, 2003).
d. Kontribusi dan manfaat penelitian
Jurnal ini berkonstribusi dengan mengingatkan pemerintah negara
berkembang untuk lebih memperhatikan bidang kesehatan terutama dalam
penanganan perawatan luka bakar yang sering terjadi belakangan ini..
Karna perspektif untuk kebutuhan pengobatan di masa mendatang
tergantung pada sudut pandang negara atau wilayah. Dengan menggunakan
madu perawatan luka menjadi lebih ekonomis.
7. Kesimpulan
Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1) perawatan
luka bakar derajat II dengan menggunakan madu nektar flora yang dilakukan
2 hari sekali memiliki rata-rata lama penyembuhan luka yang hampir sama
dengan kelompok kontrol. Sedangkan perawatan yang dilakukan 1 kali per
hari lebih efektif dibandingkan dengan perawatan 2 hari sekali secara
klinis;2) perawatan luka yang dilakukan 2 kali per hari memiliki pengaruh
yang hampir sama dengan kelompok perawatan 3 kali per hari. Dengan
demikian perawatan luka bakar derajat II dengan menggunakan madu nektar
flora yang dilakukan 2-3 kali per hari terbukti paling efektif (secara klinis)
dalam mempercepat penyembuhan luka bakar derajat II dibandingkan dengan
perawatan luka yang dilakukan 1 kali per hari dan 2 hari sekali, serta
perawatan luka dengan tidak menggunakan bahan apapun.
Resume Jurnal
Madu telah digunakan untuk mengobati luka bakar dan ulcer untuk
mengurangi infeksi dan mempercepat penyembuhan luka (Subrahmanyam,
1996). Dalam sebuah penelitian di India disebutkan bahwa madu memiliki
kemampuan yang lebih cepat dalam menyembuhkan luka bakar derajat II
dibandingkan dengan cara konvensional. Hal ini terutama karena madu
memiliki osmolaritas yang tinggi, mengandung hidrogen peroksida, kadar
glukosa yang tinggi dan beberapa komponen organik lain. Selain itu kandungan
madu juga memiliki komposisi yang sesuai dengan zat yang dibutuhkan oleh
manusia sehingga madu tidak dianggap sebagai benda asing.
Pada perawatan luka bakar 1 kali per hari, kelembaban luka lebih terjaga
sehingga resikoresiko balutan yang bersifat kering juga berkurang. Rata-rata
penyembuhan luka pada perawatan ini adalah 11,75 hari (lebih cepat jika
dibandingkan dengan perawatan 2 hari sekali).