Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kharisma Tampang Tonapa

NIM : 4521023045

Mata kuliah : Politik Lingkungan Global

Fenomena Climate Change

Fenomena perubahan iklim adalah fenomena yang bersifat universal yang sudah
terjadi selama beberapa dekade. Fenomena ini menyebabkan dampak yang sangat besar
bagi seluruh aspek-aspek kehidupan makhluk hidup yang di ada muka bumi tanpa terkecuali.
Salah satu penyebab utama fenomena ini terjadi ialah karena pemanasan global yang
dampaknya mengakibatkan gunung es di kutub mulai mencair dan berdampak juga pada
naiknya permukaan air laut. Meningkatnya volume permukaan air laut dapat mengakibatkan
serta mengancam keberadaan kehidupan masyarakat di negara-negara pantai, negara
kepulauan bahkan negara-negara yang memiliki kepentingan politik terkait laut.

Perubahan suhu bumi atau naiknya suhu bumi tidak terlepas dari campur tangan
manusia karena manusia harus memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks. Aktivitas
seperti pertambangan, polusi yang ditimbulkan dari bahan bakar fosil, gas metana, serta
masih banyak lagi merupakan salah satu faktor berubahnya suhu permukaan bumi. Jika
sudah demikian nantinya akan menimbulkan banyak masalah seperti kemarau panjang,
kebakaran hutan, cuaca ekstrim, banjir, kenaikan permukaan air dan masih banyak lagi.
Contohnya seperti yang terjadi di Jakarta yang mengalami hampir semua dampak dari
perubahan iklim. Polusi udara yang semakin memburuk seperti kabut asap, banjir dimana-
mana, cuaca ekstrem, naiknya permukaan air laut bahkan beberapa ahli memprediksi bahwa
beberapa tahun ke depan Jakarta akan tenggelam karena debit air disekitar pesisir Jakarta
mulai hampir melampaui tanggul yang dibangun. Kemudian contoh lainnya ialah
tenggelamnya pulau Carti Sugdub yaitu salah satu pulau yang terletak di Kepulauan Panama.

Perubahan iklim tidaklah menjadi masalah pada kelompok tertentu atau negara
tertentu saja tetapi menjadi masalah semua penduduk bumi. Kesadaran diri tiap orang dan
Kerjasama sangat dibutuhkan untuk menghadapi dan menangani masalah ini. Konvensi
Perserikatan Bangasa-Bangsa (PBB) mengenai Kerangka Kerja Perubahan Iklim, dalam hal ini
UNFCCC menerangkan juga bahwa fenomena perubahan iklim yang terjadi baik yang terjadi
secara langsung maupun tidak langsung oleh aktivitas manusia, bisa mengubah komposisi
atmosfer global. Contoh komposisi material atmosfer bumi seperti karbon dioksida,
nitrogen, gas metana dan sebagainya. (Utina, 2021)

Pada masa sekarang ini, fokus dari penelitian serta diskusi dalam dunia internasional
ialah berfokus pada bagaimana cara agar dapat menangani dan mengatasi tentang
perubahan iklim serta dampak yang ditimbulkannya. US EPA ( United State Environment
Protection Agency ) atau Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, mengatakan
bahwa perubahan iklim disebabkan oleh dua faktor, ialah faktor alam dan faktor manusia.
Faktor alam yang menyebabkan perubahan iklim di bumi terjadi ialah akibat perubahan orbit
bumi, perubahan aktivitas matahari dan juga akibat dari erupsinya gunung-gunung berapi.
Kemudian faktor perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia, yaitu aktivitas dari revolusi
industri dengan memproduksi barang dengan mesin dengan jumlah yang banyak dan juga
makin meningkat atau bertambahnya jutaan bahkan milliaran ton gas rumah kaca yang
terkurung di dalam atmosfer bumi.

Hal ini menyebabkan peningkatan suhu bumi secara signifikan yang menjadi tidak
menentu. Pemanasan global yang sedang terjadi sekarang ini menyebabkan kenaikan
permukaan air laut yang disebabkan oleh mencairnya es di kutub. Akibatnya negara-negara
pantai serta negara-negara kepulauan sangat merasakan dampak dari naiknya permukaan air
laut. Naiknya permukaan air laut yang dialami oleh negara kepulauan atau negara pantai
membawa dampak yang buruk bagi negara-negara tersebut, yaitu makin menyempitnya
wilayah daratan serta juga berpotensi tenggelamnya suatu pulau atau negara terlebih
khusus pulau-pulau yang kecil dari negara pantai atau negara kepulauan tersebut.

Ada banyak contoh kasus yang terjadi, salah satu contohnya seperti tenggelamnya
pulau kecil di Kepulauan Panama. Kemudian hal ini juga telah terjadi di kawasan kepulauan
Pasifik seperti Vanuatu, Marshall Island, Tuvalu serta sebagaian wilayah di Papua Niugini.
Data menunjukkan setidaknya sekitar 18 pulau telah hilang tenggelam dan juga hilang dari
peta dunia, yaitu diantaranya sebanyak 7 buah pulau di Papua Niugini dan 3 pulau di Kiribati.
Kemudian data juga memaparkan bahwa negara Indonesia setidaknya telah kehilangan 29
ribu hektar daratan yang diakibatkan oleh kenaikan permukaan air laut di kawasan Jawa
bagian utara dan kawasan lainnya. (Karlina & Viana, 2020)
References
Karlina, W. R., & Viana, A. S. (2020). Pengaruh Naiknya Permukaan Air Laut Terhadap Perubahan Garis
Pangkal Pantai Akibat Perubahan Iklim. Lingkungan, VI(2), 575-577.

Utina, R. (2021). Pemanasan GLobal : Dampak dan Upaya Meminimalisasinya. Lingkungan, 2-4.

Anda mungkin juga menyukai