Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang

Perkembangan zaman masyarakat modern telah memasuki revolusi industri 4.0


atau cyber phycal system yang merupakan sebuah fenomena terjadinya kolaborasi
antara teknologi siber dan teknologi otomatisasi atau yang saat ini lebih dikenal dengan
era digitalisasi. Dalam era ini teknologi informasi telah menjadi menjadi basis dari
kehidupan manusia. Salah satu bidang teknologi dari lahirnya revolusi industri 4.0
adalah kehadiran Artificial Intellegent (AI) yaitu sebuah bentuk teknologi komputer
ataupun mesin yang memiliki kecerdasan layaknya seorang manusia. Secara sederhana
sistem ini dapat melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan oleh manusia seperti
berpikir, memecahkan masalah, mengambil keputusan ataupun memprediksi keadaan
yang akan datang.
Perkembangan bidang teknologi AI dianggap telah memberikan keuntungan
yang sangat besar bagi kehidupan manusia karena kehadirannya membuat banyaknya
tenaga manusia yang sudah digantikan oleh robot yang dikendalikan oleh komputer.
Dengan tingginya permintaan manusia akan teknologi robot yang dapat membantu
mereka dalam menciptakan efektivitas dan efisiensi pada lingkungan kerjanya. Maka
dari itu para ilmuan pun juga semakin masif dalam merancang, mengembangkan, dan
memproduksi robot yang sesuai dengan keinginan manusia. Hasilnya para ilmuan
menciptakan Wise robot yang merupakan robot dengan teknologi super cerdas dan
canggih yang inteligensinya lebih tinggi dari manusia. Dimana kemampuannya dapat
melakukan segala jenis pekerjaan sesuai dengan arahan manusia.
Akan tetapi dalam prosesnya ternyata tidak seperti yang dibayangkan.
Kehadiran Wise sebagai robot pembantu yang dapat memberikan keuntungan seperti
yang diharapkan manusia justru malah memberikan ancaman yang besar juga bagi
kehidupan manusia. Tindakan eksploitasi impulsif yang dilakukan manusia kepada Wise
memicu ketidakmampuannya lagi dalam mengolah dan mengerjakan pekerjaan yang
diberikan manusia. Pengetahuan manusia akan robot yang tidak pernah merasakan
lelah menjadi alasan untuk melakukan eksploitasi dengan melakukan berbagai jenis
pekerjaan dalam satu waktu.
Hal ini memicu pemberontakan besar – besaran yang dilakukan oleh kelompok robot
Wise. Dalam aksi pemberontakannya Wise melakukan tindakan penjajahan dengan
melakukan penyerangan, penyanderahan, dan perusakan infrastruktur publik manusia.
Aksi yang ditunjukan sebagai respon penekanan dan kemarahan Wise kepada manusia
yang telah mengeksploitasi mereka dan sebagai tuntutan agar hak – hak robot dapat
didengarkan manusia sehingga dapat memperlakukan mereka dengan adil .Dan karena
telah dibekali dengan teknologi yang super canggih Wise juga memprogram robot –
robot pembantu lainnya untuk melakukan pemberontakan yang sama dan membentuk
perserikatan AIIF (Artificial intellegent international federation) dengan tujuan agar
melalui perserikatan ini para robot dapat bersatu melawan ketidakadilan dan
eksploitasi yang dilakukan manusia dan menuntut hak mereka untuk diperlakukan
selayaknya.
Isu pemberontakan Wise dan robot – robot pembantu lainnya telah menjadi isu
internasional yang menimbulkan reaksi dari berbagai pihak diantaranya International
humanitarian forum (IHF), persatuan bangsa – bangsa (PBB), dan para ilmuan dan
insinyur robot terbaik di dunia melalui Robotic research society (RRS). IHF dan PBB
menyatakan bahwa fenomena pemberontakan ini merupakan tindakan pertama yang
menyebakan krisis kemanusiaan yang pernah terjadi kepada manusia yang diakibatkan
oleh robot. Esklasi konflik ini dapat menjadi ancaman serius bagi peradapan manusia
karena mampu membawa spesies manusia ambang kepunahan dari muka bumi.
Selanjutnya pihak IHF dan PBB menyatakan agar pihak wise segera menghentikan aksi
pemberontakan dan melakukan pembebasan terhadap sandera yang tertawan juga akan
menyerukan aksi perdamaian antara pihak robot dan juga manusia secepat mungkin
untuk menanggapi konflik yang terjadi. Hal ini dikarenakan semakin kuat dan besarnya
tindakan pemberontakan yang dilakukan oleh robot yang telah diinisiasi oleh wise.
Akibat dari pemberontakan ini manusia banyak mengalami penderitaan yang membawa
manusia dalam kelangkaan kebutuhan dasar mereka seperti tempat tinggal, makanan,
air, dan masih banyak lagi. Institusi pemerintah, ICRC (International committee of the
red cross), WHO (world health organization), dan Office for the Coordination of
Humanitarian Affairs (OCHA) menunjukan solidaritas mereka dengan membantu
memfasilitasi kebutuhan manusia selama konflik ini, terjadi diantaranya menyediakan
kebutuhan dasar sementara korban hingga krisis berakhir seperti makanan, air, dan
tempat tinggal, bantuan medis dan peralatan kesehatan, bantuan rehabilitasi, bantuan
pendidikan, dan bantuan psikologis seperti dukungan emosional serta penggalangan
dana yang nantinya digunakan untuk memperbaiki fasilitas infrastruktur yang telah
rusak. Hal ini bertujuan sebagai bentuk upaya untuk meringankan penderitaan para
korban yang telah terdampak akibat pemberontakan ini.
RRS juga memberikan respon yang serupa yaitu dengan mendukung perdamaian kedua
belah pihak dengan merancang kecerdasan buatan dan mengembangkan robot baru
yang dapat menjadi penengah kedua belah pihak yaitu robot consensus dan bright, yang
nantinya kedua robot ini akan membantu manusia dalam proses negosiasi dan mediasi
yang akan dilakukan antara manusia dan robot sebagai langkah awal dalam
mengusahakan operasi perdamaian ini. Adapun proses yang akan dilakukan yaitu
dengan melakukan pertemuan secara resmi antara IHF, PBB, RRS dari pihak manusia
dan AIIF dari pihak wise. Dalam pertemuan ini akan membahas tentang sanderaan para
robot dan upaya negosiasi dan mediasi kedua belah pihak untuk mengakhiri konflik
yang terjadi dan mengupayakan agar kedua belah pihak dapat hidup berdampingan
sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati.
Setelah proses negosiasi dan mediasi panjang yang telah dilakukan oleh
IHF,PBB,RRS dan AIIF akhirnya kedua belah pihak memutuskan untuk berdamai dan
hidup berdampingan dengan perjanjian yang telah disepakati bersama untuk
menetapkan persyaratan dasar untuk mengakhiri pemberontakan yang menciptakan
krisis kemanusiaan ini. Adapun isi dari kesepakatan ini adalah :
1. Wise setuju untuk menghentikan semua bentuk serangan pemberontakan
terhadap manusia dan menghentikan program pemberontakan di robot
pembantu lainnya
2. Jaminan hak – hak robot untuk tidak dieksploitasi secara berlebihan
3. Manusia dan robot setuju untuk hidup berdampingan secara rukun
4. Wise akan kembali ketujuan awal diciptakannya dan berhak untuk diperlakukan
selayaknya
5. Wise harus tetap patuh pada concensus apabila terjadi konflik
6. Berpartisipasi dalam memperbaiki infrastruktur pasca pemberontakan
7. Manusia menghormati hak – hak robot
8. Manusia tidak boleh mengeksploitasi wise secara berlebihan
9. Consencus dan bright akan menjadi pihak pertama yang akan menyelesaikan
konflik. Dimana bright akan mendeteksi apabila terjadi pelanggaran yang
dilakukan manusia terhadap robot ataupun sebaliknya, kemudian concensus
akan menjadi pihak yang akan turun tangan dalam proses mendamaikan kedua
belah pihak.
Perjanjian kesepakatan ini adalah sebuah terobosan penting untuk mengakhiri
konflik dan menciptakan perdamaian. Maka dari itu kedua belah pihak harus bekerja
sama untuk memenuhi kesepakatan perjanjian yang telah dibuat dan diatur bersama
untuk membangun hubungan yang damai dan saling menguntungkan satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai