Pengetahuan Pasangan Usia Subur Tentang
Pengetahuan Pasangan Usia Subur Tentang
Nurul Soimah
Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
Email: nurul_soimah@unisayogya.ac.id
manfaat yang akan diperoleh, kerugian yang pelayanan kesehatan berupa promotif,
didapatkan, hambatan yang akan ditemui preventif, kuratif dan rehabilitatif dititik-
bahwa dirinya dapat diserang penyakit serta beratkan pada deteksi dini dan pencegahan
motivasi diri dan dukungan dari suami atau penyakit menular seksual”.
keluarga yang masih kurang sangat berpe- Upaya pencegahan penyakit menjadi
ngaruh terhadap sikap wanita dalam pelak- sangat penting dan dapat diimplementasikan
sanaan pemeriksaan IVA (Samadi, 2010), jika pengetahuan tentang pentingnya periksa
Hasil penelitian LPPA Pimpinan Pusat dapat diketahui oleh masyarakat, informasi
‘Aisyiyah yang dilakukan di Sambas tahun menjadi sangat bermakna dalam proses
2015 dengan metode kualitatif studi feno- perubahan perilaku. Penlitian telah dilakukan
menologi, Didapatkan dari 3 kelompok Fo- oleh Lestari (2016), dengan judul “Hu-
cus Group Discution (FGD) dengan total bungan Pengetahuan dan Sikap WUS
Informan sejumlah 20 Wanita Usia Subur dengan Perilaku Melakukan Pemeriksaan
(WUS) dan 10 suami WUS, bahwa penge- IVA di Kelurahan Kotabaru Wilayah Kerja
tahuan PUS tentang deteksi dini kanker Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta”.
rahim masih kurang, tahun 2015 di Kabu- Hasil penelitian ini menunjukkan dari 42
paten Magelang dengan metode yang sama, responden sebagian besar memiliki pengeta-
FGD dilakukan terhadap 20 WUS dan 10 huan cukup sebesar 21 responden (50,0%),
Suami WUS, didapatkan bahwa pengeta- sikap baik sebesar 33 responden (78,6%)
huan PUS tentang kanker masih kurang. dan sebagian besar tidak pernah melakukan
Adanya pengetahuan yang baik tentang pemeriksaan IVA sebesar 32 responden
kanker serviks dan permasalahannya, diha- (76,2%)
rapkan wanita dapat berpartisipasi aktif da- Studi pendahuluan didapatkan infor-
lam program skrining kanker serviks. Hal masi dari Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Ba-
ini didukung oleh hasil penelitian yang dila- ngunkerto, Turi, Sleman, Yogyakarta dijelas-
kukan oleh Lorna BL (2013) bahwa, dari kan bahwa Upaya pemeriksaan Kesehatan
jumlah sampel 60 orang didapatkan hasil Reproduksi anggota pengajian belum semua
sebagian besar WUS mempunyai pengeta- melaksanakan pemeriksaan deteksi dini
huan kurang 30 orang (50%), pendidikan kanker rahim, karena pengetahuan tentang
dasar 39 orang (65%) dan yang tidak tentang deteksi dini penyakit kanker rahim
melaksanakan IVA 50 orang (83,3%). belum diketahui.
Strategi dalam pencegahan kanker ser-
viks yang terbaik adalah pap smear, namun METODE PENELITIAN
ada metode alternatif yang dapat dilakukan Penelitian menggunakan desain kuali-
dengan mudah, praktis dan sangat mampu tatif studi fenomenologi, dengan pendekatan
dilakukan oleh tenaga kesehatan, yaitu FGD terarah pada PUS di kelompok penga-
Metode Inspeksi VisualAsam Asetat (IVA), jian ‘Aisyiyah Ranting. Total populasi dida-
Pap smear merupakan suatu skrining untuk patkan 38 WUS peserta pengajian rutin,
mencari abnormalitas dari wanita yang tidak Informan dipilih dengan teknik purposive
mempunyai keluhan kanker stadium dini sampling, (Sugiyono, 2015), Penentuan
(Samadi, 2010). Kebijakan mengenai informan ini didasarkan pada pendapat
pengendalian kanker serviks di Indonesia Spradley dalam Sugiyono, (2009) yang
diatur dalam UU No. 36 Tahun 2009 ten- menyatakan bahwa informan adalah mereka
tang Kesehatan khususnya Pasal 161 ayat yang terlibat langsung dalam aktivitas yang
3 yang menyebutkan bahwa “manejemen menjadi objek perhatian.
Nurul Soimah, Pengetahuan Pasangan Usia Subur... 153
Dipilih PUS berusia antara 16- 40 tahun,1 Informan usia 30 tahun,1 informan
tahun, warga biasa, non aktivis belum atau usia 34 tahun, 1 informan usia 36 tahun, 1
sudah pernah periksa IVA dan Paps smear, informan usia 38 tahun, 2 Informan tertua
peserta JKN kelompok FGD sejumlah 7 usia 40 tahun.
wanita usia subur 1 laki-laki sampai dida-
patkan data jenuh, triangulasi sumber dila- Pengetahuan PUS tentang Kanker dan
kukan pada 1 Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah. Layanan Pemeriksaan Dini Kanker
Instrumen panduan FGD mengadopsi dari Leher Rahim & Payudara
program “Mampu” LPPA Pimpinan Pusat
‘Aisyiyah, peneliti sendiri sebagai salah satu Pengertian Kanker
nstrumen pembantu dilengkapi dengan alat Informan 1 kanker adalah penyakit
tulis, alat perekam berupa handpone, proses berbahaya yang bisa membunuh nyawa
penelitian dilaksanakan selama 1 jam 30 orang sehingga menakutkan.
menit. Analisa data menggunakan model Informan 2,4,6 kanker bisa terjadi pada
Spradley, yaitu melakuakan verifikasi, men- semua orang, pada perempuan biasanya
cari makna informasi dari FGD dengan ana- adalah seperti kista dan penyakitnya sulit
lisa domain, mencatat keteraturan, meng- diobati dan belum ada obatnya dan kalau
urutkan kedalam pola, menyederhanakan sudah kena biasanya akan mati karena
jawaban kebentuk transkip sesuai kategori penyakitnya.
dalam taksonomi, menentukan tema temuan Informan 3 kanker penyakit yang menye-
(Sugiyono, 2009). babkan adanya benjolan pada tubuh
gejala kanker Informan 4,6 menyebutkan
HASIL PENELITIAN gejala kanker adanya benjolan ditubuh,
orangnya lemah, kesakitan.
Karakteristik Informan/Partisipan Informan 2 menyatakan “gejala kena
Berdasarkan Usia, Usia Menikah, kanker kesakitan dan kalau diobati ma-
Riwayat Periksa IVA/Papsmear lah tambah sakit, ini dialami oleh tetang-
Informan yang didapatkan Sejumlah 8, ganya yang terkena kanker kesakitan
terdiri dari 6 WUS dan 1 Suami WUS.1 hebat.
triangulasi sumber Usia Informan didapatkan Informan 5 kanker itu gejalanya ada
bervariasi dari yang termuda 23 tahun benjolan di leher dan yang sakit kese-
didapatkan 1 informan,1 informan usia 28 luruh badan terutama yang sebelahnya
Tabel 1 Informan
yang ikut acara ini sudah punya kartu jadi kuatir kalau mau periksa
BPJS tapi pemhamannya belum jelas Informan sebagai peserta JKN/ BPJS,
tentang biaya periksa alau tidak dalam Informan 7 sebagai kadus, pembiayaan
kondisi sakit kepesertaan BPJS ditanggung oleh kelu-
Bidan yang ada di desanya maupun dari rahan seperti yang disampaikan ‘karena
puskesmas belum memberikan informasi saya sebagai aparat desa dana ditang-
yang jelas, Puskesmas seharusnya bisa gung oleh desa tetapi belum pernah
melayani tetapi bagaimana masyarakat mau menggunakan BPJS untuk periksa de-
datang periksa kalau tidak tahu pentingnya teksi dini kanker, BPJS digunakan ya
untuk kesehatan”, kalau periksa dalam kondisi sakit”
Informasi tentang penggunaan JKN/BPJS
Triangulasi Informan suami WUS “ sudah tahu dari kepala desa bisa untuk
Pengetahuan suami tentang kanker periksa gangguan kandungan tetapi
“Kanker merupakan penyakit prostat, belum pernah menggunakan karena
kanker paru, kista, miom. belum tahu pentingnya periksa IVA/
“Gejalanya belum tahu karena tahunya Papsmear
kalau di desa sini yang terkena kanker
ya sudah stadium 4 dan sudah parah. Kesediaan Bapak menggunakan JKN/
Yang dirasakan penderita Kesakitan, BPJS untuk test IVA
lemah, tidak lagi bisa bekerja, bahkan “Untuk penggunaan BPJS bersedia
di kasih obat juga tetep sakit, Akibatnya karena memang biaya periksa papsmear
biasanya karena sudah stadium parah ya lumayan mahal, tetapi karena belum pa-
meninggal”. ham keperluannya periksa maka belum
Pengetahuan suami “ untuk mencgah digunakan kalau tidak sakit.
kanker pada perempuan yang dapat Setelah tahu pentingnya periksa ya akan
dilakukan Ibu periksa ke dokter” mengusahakan menyarankan istri untuk
Pengetahuan suami “ tentang kanker leher periksa,
rahim atau serviks, Kista dan Miom
Gejalanya ya orangnya kesakitan, per-
PEMBAHASAN
darahan, lemah.
Pengetahuan Informan tentang Kanker
Cara mencegahnya, belum tahu karena
Kondisi kesehatan dari penyakit
biasanya tahunya kalau orangnya sudah
kanker yang mematikan ini masih belum
parah.
diketahui secara detail tentang tanda gejala
Tentang TEST IVA belum pernah tahu.
dan cara deteksi dini untuk bisa diupayakan
Tentang Papsmear sudah pernah tahu
melalui upaya pencegahan. Hasil penelitian
karena ibu ibu pernah mengikuti
tentang pengetahuan Pasangan Usia Subur
pemeriksaan gratis dipuskesman tetapi
Ibu yang didapatkan dari FGD 6 ibu
istrinya belum pernah”.
didapatkan bahwa secara pengertian dasar
Pentinya tes Iva dan papsmear Informan 6
tentang apa itu penyakit kanker belum dapat
menjawab “periksa ya penting diperlukan
menjelaskan secara benar.
karena supaya tidak terlambat kalau
Mengacu pada hasil tentang penge-
tahu ada gejala kena kanker, tapi kalau
tahuan informan/responden dari faktor
mau periksa sebenarnya juga takut kalau
karakteristik pendidikan informan berbasis
hasilnya jelek, karena yang diketahui
pendidikan minimal Sekolah menengah
bahwa obat kanker belum ada, sehingga
Nurul Soimah, Pengetahuan Pasangan Usia Subur... 157
pertama (SMP) sampai sekolah menengah adanya penyempitan pada aluran kencing
atas (SMA). pemahaman yang benar (obstruksi ureter).
tentang penyakit kanker perempuan masih Mengacu pada paparan hasil dan pen-
terbatas pada tahapan tahu bahwa pada dapat Roestam M yang menjelaskan bahwa
perempuan bisa terkena kanker rahim, pengetahuan tentang tanda gejala penyakit
pengetahuan yang dipahami yaitu bahwa kanker rahim yang diketahui oleh informan
jenis kanker perempuan yaitu kanker rahim, masih terbatas pada faktor intuisi yang
kanker payudara, miom, kista, hasil penge- diperoeh dari pengalaman kejadian di
tahuan ini bukan karena faktor pendidikan masyarakat dan lingkungan, seperti yang
tetapi karena faktor informasi oleh tenaga diperoleh dari kutipan informan “gejala
kesehatan yang belum terpapar dengan jelas kanker hanya tahu kalau sudah stadium
di masyarakat. lanjut yang sudah parah. jawaban ini
Pengetahuan informan tentang bahaya menunjukkan kesesuaian dengan pendapat
kanker didapatkan hasil bahwa seluruh PUS yang menyebutkan tanda gejala kanker
menyatakan bahwa akibat kanker dapat rahim pada seseorang yang terkena dapat
menyebabkan kematian, jawaban tersebut menyebabkan badan lemah, BB turun,
diperkuat dengan keterangan dari informan jawaban ini melengkapi sebagaian dari
3 yang menyatakan bahwa “semua tetang- tanda gejala kanker rahim yang lain, namun
ga, saudara yang terkena kanker ber- jawaban inipun didapatkan masih berdasar
akhir meninggal dunia dan yang diketa- pengalaman pada insiden kasus orang
hui bahwa obat kanker memang belum dengan penyakit kanker yang pernah terjadi
ada sehingga orang sakit kanker bera- di masyarakat.
kibat meninggal”. Mengacu pada hasil pengetahuan
Pengetahuan tentang akibat kanker informan tentang tanda gejala kanker rahim,
tersebut yang menyebabkan rasa ketakutan menunjukkan bahwa pemahaman yang
pada informan untuk periksa. Hasil ini me- diketahui belum sesuai dengan pendapat
nunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat Roestam Mukhtar tentang tanda gejala kan-
tentang bahaya kanker sudah sejalan de- ker rahim. Ketidakpahaman ini dikarenakan
ngan paparan Hanifa Wikgnyosastro, 2011. memang pengetahuan yang ada hanya se-
Kanker rahim merupakan penyakit dengan batas pengetahuan yang didapatkan dari
resiko kematian yang tinggi urutan nomor 2 informasi televisi dan rumor yang berkem-
di dunia setelah kanker payudara. bang di masyarakat. Menurut Notoatmojo
Berdasarkan pada hasil pengetahuan (2010), dijabarkan bahwa pengetahuan se-
tentang gejala kanker, informan memberikan seorang terhadap obyek mempunyai inten-
jawaban yang bervariasi Informan menye- sitas atau tingkat yang berbeda. tingkat
butkan gejala kanker ya adanya benjolan pengetahuan yang diperoleh informan men-
di tubuh, orangnya lemah, kesakitan. capai pada tahapan tahu (know), Proses
kalau operasi malah tambah parah sakit- tahu merupakan tingkat pengetahuan yang
nya karena melebar, Hasil ini sejalan paling rendah.
dengan pendapat Roestam Muhktar (2010) Terkait dengan pengetahuan respon-
yang memaparkan bahwa pada kondisi den/informan secara keseluruhan tentang
penyakit kanker sudah menyebar ke organ tanda gejala kanker rahim masih sangat ter-
lain, keluhan pasien akan merasakan adanya batas, pengetahuan tentang tanda gejala
rasa nyeri pinggang bahkan diikuti dengan kanker servik belum sejalan dengan pen-
adanya kegagalan fungsi ginjal karena dapat Roestam M (2010) dan Manuaba
158 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 13, No. 2, Desember 2017: 150-161
Ketegasan sikap pemerintah dalam hal faktor risiko tinggi Pap smear dilakukan seti-
akses layanan kesehatan reproduksi telah ap tahun. Mencermati dari hasil triangulasi
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor sumber dari Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah
61 Tahun 2014 tentang Kesehatan disampaikan bahwa “Masyarakat masih
Reproduksi. Pasal 3 ayat (1) menyebutkan hanya terbatas untuk periksa kalau me-
tentang tujuan yaitu “menjamin hak peme- mang sudah sakit, dan untuk biaya perik-
nuhan kesehtan reproduksi setiap orang sa IVA papsmear juga karena katanya
yang diperoleh melalui pelayan kesehatan mahal sehingga masyarakat juga belum
yang bermutu, aman, dan dapat dipertang- mau periksa kalau belum diketahui sakit
gungjawabkan”, Pasal 7, ayat (1) menyebut- atau ada keluhan, kalaupun ada keluhan
kan bahwa “ penyelenggaraan dan fasilitasi juga biasanya merasa malu kalau sudah
pelayanan kesehatan reproduksi difasilitas tahu sedikit tentang pemeriksaannya.
pelayanan dasar dan rujukan lingkup kabu-
paten/kota”, Pasal 30, ayat (1) setiap pe- Masalah penggunaan kartu BPJS
rempuan berhak atas Pelayanan Kesehatan Sepertinya bisa tapi yang apakah
Reproduksi”. kalau hanya periksa biasa juga bisa gra-
Ketersediaan akses layanan Peme- tis atau hanya kalau sudah harus dirujuk
rintah adalah diimplementasikan melalui dengan kondisi ibu yang sudah diketahui
bantuan fasilitas dan pembiayaan yaitu sakit kanker stadium lanjut. Masyarakat
melalui layanan JKN BPJS Kesehatan memang masih gamang atau belum jelas
pemeriksaan IVA dan papsmear. Hasil kemana dan bagaimana biayanya untuk
penelitian bahwa seluruh informan adalah bisa periksa IVA papsmear karena me-
peserta BPJS Kesehatan mandiri, sedang- mang belum jelas informasinya, sebagai-
kan informan suami adalah peserta BPJS mana sudah punya artu BPJS tapi pema-
Kesehatan Gratis karena sebagai aparat hamannya belum jelas tentang biaya
desa. Berkaitan dengan penggunaan BPJS periksa alau tidak dalam kondisi sakit.
Kesehatan, informan suami menyampaikan Hasil tersebut di atas menunjukkan
bahwa belum pernah menggunakannya kalau bahwa akses layanan pemeriksaan deteksi
tidak karena periksa sakit. Kesediaan suami dini kanker serviks belum terjangkau oleh
bersedia menggunakan JKN/ BPJS untuk masyarakat karena keterbatasan pengeta-
test IVA. huan dan informasi pembiayaan secara
“Untuk penggunaan BPJS ya ber- signifikan terurai dengan jelas walaupun telah
sedia karena kan memang biaya periksa jelas diatur oleh pemerintah seperti yang ter-
papsmear lumayan mahal, tetapi karena cantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor
belum paham keperluannya periksa 61 Tahun 2015 tentang Kesehatan Repro-
maka belum di guanakan kalau tidak duksi. Pasal 3, 7, 30.
sakit, Setelah tahu pentingnya periksa ya Hasil penelitian LPPA PPA tahun 2014
akan mengusahakan menyarankan istri di Kabupaten Sambas didapatkan temuan
untuk periksa. bahwa hanya 7 Puskesmas yang melakukan
Sinclair (2010) memaparkan bahwa layanan IVA dari “beberapa” fasilitas kese-
Pemeriksaan IVA atau pap smear dapat hatan. Namun, tiap Puskesmas tidak memiliki
dilakukan oleh perempuan secara berkala peralatan khusus untuk pemeriksaa.Selain
yaitu sejak aktivitas seksual, ulang tiap tahun itu, tidak semua tenaga kesehatan memiliki
hingga tiga kali. Bila hasilnya normal maka kemampuan untuk melakukan pemeriksaan.
interval 3 tahun, pada perempuan dengan Masih banyak masyarakat yang belum
160 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 13, No. 2, Desember 2017: 150-161