Anda di halaman 1dari 12

PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG

DETEKSI DINI KANKER RAHIM DAN AKSES LAYANAN


PEMERIKSAAN IVA/ PAPSMEAR

Nurul Soimah
Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
Email: nurul_soimah@unisayogya.ac.id

Abstract: Research using qualitative design of with focus group discution


approach focused on fertile couples in the study group ‘Aisyiyah Ranting
Gonggong, Bangunkerto, Turi, Sleman, March 2017 period. Informants
were selected with purposive sampling technique, fertile couples aged
between 16-40 years, FGD of 7 women of childbearing age and 1 male
until saturated data obtained. Instrument guide FGD adopted from the
“Mampu” program of ‘Aisyiyah Head of ‘Asyiyah Research Institute. Data
analysis using Spradely Model, namely to verify for the meaning from data
with domain analysis, record regularity, sort into the pattern, simplifying to
the form of transcript, according to categories in te taxonomy, determine
the theme of the findings (Sugiyono, 2008). The result of knowledge
Knowledge of fertile couples is still lacking has not been information
Suggestions of the leader of Aisyiyah Branch to add the material of
‘pengajian’ with reproductive health theme.

Keyword: knowledge, early detection of cancer IVA test

Abstrak: Penelitian menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan


Focus Gruop Discution (FGD) terarah pada PUS di kelompok pengajian
‘Aisyiyah Ranting Ganggong Bangunkerto, Turi, Sleman, periode februari
2017. Informan dipilih dengan teknik purposive sampling, PUS berusia
antara 16-40 tahun sejumlah 8 informan, kelompok FGD terdiri dari 7
Wanita Usia Subur, 1 suami WUS sampai didapatkan data jenuh. Instrumen
panduan FGD mengadopsi dari program “Mampu” Lembaga Penelitian
Pengembangan ‘Aisyiyah Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Analisa data meng-
gunakan model Spradley, yaitu melakukan verifikasi, mencari makna dari
FGD dengan analisa domain, mencatat keteraturan, mengurutkan kedalam
pola, menyederhanakan jawaban kebentuk transkip sesuai kategori dalam
taksonomi, menentukan tema temuan (Sugiyono, 2008). Hasil didapatkan
bahwa pengetahuan tentang deteksi dini kanker rahim dan akses layanan
pemeriksaan IVA/papsmear masih kurang karena belum tersosialisasi. Saran
Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah menambah materi pengajian dengan tema
kesehatan reproduksi.

Kata Kunci: pengetahuan, deteksi dini kanker tes IVA


Nurul Soimah, Pengetahuan Pasangan Usia Subur... 151

PENDAHULUAN Kanker serviks merupakan kasus ter-


Salah satu dari lima isu utama yang banyak dan hampir 70%-nya ditemukan
perlu penyelesaian yaitu pemahaman dan dalam kondisi stadium lanjut (>stadium IIB).
perilaku pada akses layanan terhadap Hal ini karena masih rendahnya pelaksanaan
pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat skrining, yaitu <5%. Padahal, pelaksanaan
(IVA) dan Pap Smear untuk mencegah skrining yang ideal adalah 80%. Sebenarnya
kanker serviks, dan Informasi pemanfaatan kanker serviks stadium awal bisa didiagnosa
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk dengan melakukan pemeriksaan citologi
mengakses layanan kesehatan reproduksi, melalui Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
khususnya test IVA (Mampu, 2015). Kanker (Samadi, 2010).
servik sebagai penyebab kematian terba- Kurangnya pengetahuan wanita ten-
nyak terjadi di negara berkembang. tang kanker serviks sebagai salah satu sebab
Diperkirakan di tingkat dunia angkanya keterlambatan diagnosis sehingga pasien
mencapai 500 ribu, salah satu penyebabnya datang dalam kondisi kanker sudah stadium
adalah karena infeksi Human Papilloma lanjut, keadaan umum yang lemah, juga sta-
Virsu (HPV), virus ini sebagai salah satu tus sosial ekonomi yang rendah, keterbatasan
penyebab terjadinya kanker serviks, Data sumber daya, sarana, dan prasarana (Ma-
organisasi kesehatan dunia WHO diketahui nuaba, 2010). Pendapat tersebut didukung
terdapat sebanyak 490 ribu wanita terdiag- hasil penelitian Lestari (2016), dengan judul
nosa kanker serviks. Dari angka itu, 240 “Hubungan Pengetahuan dan Sikap WUS
ribu, atau setengahnya, meninggal dunia. dengan Perilaku Melakukan Pemeriksaan
Hampir 80 persen di antaranya berasal dari IVA di Kelurahan Kotabaru Wilayah Kerja
negara-negara berkembang seperti Indone- Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta”.
sia (Republika, 2015). Didapatkan hasil dari 42 responden seba-
Di Indonesia, setiap tahun terdeteksi gian besar memiliki pengetahuan cukup
lebih dari 15.000 kasus kanker serviks dan sebesar 21 responden (50,0%), sikap baik
sekitar 8000 kasus diantaranya berakhir sebesar 33 responden (78,6%) dan sebagi-
dengan kematian. Angka kejadian kanker an besar tidak pernah melakukan pemerik-
serviks di Indonesia tahun 2011 mencapai saan IVA sebesar 32 responden (76,2%).
angka 100 per 100.000 penduduk pertahun, Program pemeriksaan IVA ini meru-
dan penyebarannya terakumulasi di Jawa pakan pemeriksaan atau skrining yang ideal
dan Bali (Rasjidi, 2012). Jumlah kasus kan- dan optimal untuk kanker serviks, sangat
ker di wilayah DIY tertinggi dibandingkan dianjurkan pada setiap wanita dan dilakukan
provinsi lain di seluruh Indonesia. Jumlah setiap 3 tahun pada usia 25-60 tahun. Meto-
kasus baru penderita kanker serviks untuk de ini sudah banyak digunakan di Puskes-
daerah Sleman 59% (Riskesdas, 2013). mas, BPS, ataupun di Rumah Sakit. Metode
Selama periode Januari sampai dengan inspeksi lebih mudah, lebih sederhana, se-
April 2015, angka kesakitan karena kanker hingga skrining dapat dilakukan dengan ca-
terdapat 29 kasus payudara dan lima kasus kupan lebih luas dan diharapkan temuan
kanker serviks yang baru. Data Dinkes DIY kanker servik dini akan bisa lebih banyak,
menunjukkan, penderita kanker terbanyak mendidik dan meyakinkan seseorang agar
berasal dari kalangan usia 25 hingga 64 dapat melakukan detksi dini tidak mudah,
tahun, ditemukan juga di kalangan usia sekali pun gratis.
remaja 15 hingga 24 tahun (Republika, Kurangnya tingkat kepercayaan wa-
2015) nita terhadap kesehatan yang meliputi
152 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 13, No. 2, Desember 2017: 150-161

manfaat yang akan diperoleh, kerugian yang pelayanan kesehatan berupa promotif,
didapatkan, hambatan yang akan ditemui preventif, kuratif dan rehabilitatif dititik-
bahwa dirinya dapat diserang penyakit serta beratkan pada deteksi dini dan pencegahan
motivasi diri dan dukungan dari suami atau penyakit menular seksual”.
keluarga yang masih kurang sangat berpe- Upaya pencegahan penyakit menjadi
ngaruh terhadap sikap wanita dalam pelak- sangat penting dan dapat diimplementasikan
sanaan pemeriksaan IVA (Samadi, 2010), jika pengetahuan tentang pentingnya periksa
Hasil penelitian LPPA Pimpinan Pusat dapat diketahui oleh masyarakat, informasi
‘Aisyiyah yang dilakukan di Sambas tahun menjadi sangat bermakna dalam proses
2015 dengan metode kualitatif studi feno- perubahan perilaku. Penlitian telah dilakukan
menologi, Didapatkan dari 3 kelompok Fo- oleh Lestari (2016), dengan judul “Hu-
cus Group Discution (FGD) dengan total bungan Pengetahuan dan Sikap WUS
Informan sejumlah 20 Wanita Usia Subur dengan Perilaku Melakukan Pemeriksaan
(WUS) dan 10 suami WUS, bahwa penge- IVA di Kelurahan Kotabaru Wilayah Kerja
tahuan PUS tentang deteksi dini kanker Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta”.
rahim masih kurang, tahun 2015 di Kabu- Hasil penelitian ini menunjukkan dari 42
paten Magelang dengan metode yang sama, responden sebagian besar memiliki pengeta-
FGD dilakukan terhadap 20 WUS dan 10 huan cukup sebesar 21 responden (50,0%),
Suami WUS, didapatkan bahwa pengeta- sikap baik sebesar 33 responden (78,6%)
huan PUS tentang kanker masih kurang. dan sebagian besar tidak pernah melakukan
Adanya pengetahuan yang baik tentang pemeriksaan IVA sebesar 32 responden
kanker serviks dan permasalahannya, diha- (76,2%)
rapkan wanita dapat berpartisipasi aktif da- Studi pendahuluan didapatkan infor-
lam program skrining kanker serviks. Hal masi dari Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Ba-
ini didukung oleh hasil penelitian yang dila- ngunkerto, Turi, Sleman, Yogyakarta dijelas-
kukan oleh Lorna BL (2013) bahwa, dari kan bahwa Upaya pemeriksaan Kesehatan
jumlah sampel 60 orang didapatkan hasil Reproduksi anggota pengajian belum semua
sebagian besar WUS mempunyai pengeta- melaksanakan pemeriksaan deteksi dini
huan kurang 30 orang (50%), pendidikan kanker rahim, karena pengetahuan tentang
dasar 39 orang (65%) dan yang tidak tentang deteksi dini penyakit kanker rahim
melaksanakan IVA 50 orang (83,3%). belum diketahui.
Strategi dalam pencegahan kanker ser-
viks yang terbaik adalah pap smear, namun METODE PENELITIAN
ada metode alternatif yang dapat dilakukan Penelitian menggunakan desain kuali-
dengan mudah, praktis dan sangat mampu tatif studi fenomenologi, dengan pendekatan
dilakukan oleh tenaga kesehatan, yaitu FGD terarah pada PUS di kelompok penga-
Metode Inspeksi VisualAsam Asetat (IVA), jian ‘Aisyiyah Ranting. Total populasi dida-
Pap smear merupakan suatu skrining untuk patkan 38 WUS peserta pengajian rutin,
mencari abnormalitas dari wanita yang tidak Informan dipilih dengan teknik purposive
mempunyai keluhan kanker stadium dini sampling, (Sugiyono, 2015), Penentuan
(Samadi, 2010). Kebijakan mengenai informan ini didasarkan pada pendapat
pengendalian kanker serviks di Indonesia Spradley dalam Sugiyono, (2009) yang
diatur dalam UU No. 36 Tahun 2009 ten- menyatakan bahwa informan adalah mereka
tang Kesehatan khususnya Pasal 161 ayat yang terlibat langsung dalam aktivitas yang
3 yang menyebutkan bahwa “manejemen menjadi objek perhatian.
Nurul Soimah, Pengetahuan Pasangan Usia Subur... 153

Dipilih PUS berusia antara 16- 40 tahun,1 Informan usia 30 tahun,1 informan
tahun, warga biasa, non aktivis belum atau usia 34 tahun, 1 informan usia 36 tahun, 1
sudah pernah periksa IVA dan Paps smear, informan usia 38 tahun, 2 Informan tertua
peserta JKN kelompok FGD sejumlah 7 usia 40 tahun.
wanita usia subur 1 laki-laki sampai dida-
patkan data jenuh, triangulasi sumber dila- Pengetahuan PUS tentang Kanker dan
kukan pada 1 Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah. Layanan Pemeriksaan Dini Kanker
Instrumen panduan FGD mengadopsi dari Leher Rahim & Payudara
program “Mampu” LPPA Pimpinan Pusat
‘Aisyiyah, peneliti sendiri sebagai salah satu Pengertian Kanker
nstrumen pembantu dilengkapi dengan alat Informan 1 kanker adalah penyakit
tulis, alat perekam berupa handpone, proses berbahaya yang bisa membunuh nyawa
penelitian dilaksanakan selama 1 jam 30 orang sehingga menakutkan.
menit. Analisa data menggunakan model Informan 2,4,6 kanker bisa terjadi pada
Spradley, yaitu melakuakan verifikasi, men- semua orang, pada perempuan biasanya
cari makna informasi dari FGD dengan ana- adalah seperti kista dan penyakitnya sulit
lisa domain, mencatat keteraturan, meng- diobati dan belum ada obatnya dan kalau
urutkan kedalam pola, menyederhanakan sudah kena biasanya akan mati karena
jawaban kebentuk transkip sesuai kategori penyakitnya.
dalam taksonomi, menentukan tema temuan Informan 3 kanker penyakit yang menye-
(Sugiyono, 2009). babkan adanya benjolan pada tubuh
gejala kanker Informan 4,6 menyebutkan
HASIL PENELITIAN gejala kanker adanya benjolan ditubuh,
orangnya lemah, kesakitan.
Karakteristik Informan/Partisipan Informan 2 menyatakan “gejala kena
Berdasarkan Usia, Usia Menikah, kanker kesakitan dan kalau diobati ma-
Riwayat Periksa IVA/Papsmear lah tambah sakit, ini dialami oleh tetang-
Informan yang didapatkan Sejumlah 8, ganya yang terkena kanker kesakitan
terdiri dari 6 WUS dan 1 Suami WUS.1 hebat.
triangulasi sumber Usia Informan didapatkan Informan 5 kanker itu gejalanya ada
bervariasi dari yang termuda 23 tahun benjolan di leher dan yang sakit kese-
didapatkan 1 informan,1 informan usia 28 luruh badan terutama yang sebelahnya
Tabel 1 Informan

No Usia Pendidikan Usia Riwayat Pengguna Riwayat Paps Keterangan


1 28 SMA 23 1x BPJS Belum pernah WUS
2 38 SMA 21 1x BPJS Papsmear 3 WUS
3 36 SMA 22 1x BPJS Belum pernah WUS
4 40 SMA 20 X BPJS Belum pernah WUS
5 40 SMA 20 2x BPJS Papsmear 3 WUS
6 23 SMA 24 1x BPJS Blm pernah WUS
7 34 SMA 28 1x BPJS - Suami
8 62 SMP 20 1x BPJS Blm pernah Pimpinan
Ranting
‘Aisyiyah
154 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 13, No. 2, Desember 2017: 150-161

daerah yang sakit kanker”, “disini memang belum ada sosialisasi


Gejala yang dirasakan penderita Infor- langsung ke masyarakat, tapi saya sendiri
man 4 mengatakan bahwa “gejalanya kesa- juga belum tahu apakah hanya di wila-
kitan, dan menjadi tidak bisa apa2, le- yah sini saja atau di dusun lain mungkin
mes, sulit makan karena sering muntah pernah dapat informasi atau belum
dan tidak ada nafsu makan, apalagi ka-
lau sudah kesakitan menjadi tidak Pencegahan agar perempuan tidak
berdaya, terkena kanker Informan 3 menjawab
Informan 6 mengatakan “Gejalanya yang “Untuk mengetahui dengan periksa teta-
diketahui bahwa diketahuinya kalau pi karena biasanya ibu ibu masih malu
sudah stadium lanjut (4) dan dokter yang untuk periksa karena dibuka buka seperti
mengatakan sehingga gejala pastinya orang mau melahirkan, kan di kalangan
belum tahu...” kita masih kuat dirasakan tentang bu-
daya malu, Informan 1 menyampaikan
Jenis kanker “Cara mencegahnya dengan pola makan
Informan 7 menyampaikan “jenis seperti yang sehat, berolah raga, hidup sehat,
Kanker rahim, kanker payudara, kanker makan makanan bergizi, menjaga keber-
darah, penyakit prostat, kanker paru, sihan, Informan 2 menjawab bisa periksa
kista, miom” papsmear,
Kanker yang paling sering terjadi pada
perempuan Pengetahuan ibu tentang kanker rahim
Informan 6 menjawab “Pada perempuan Informan 3 dan 4 “Kanker rahim ya kanker
ya kanker rahim dan payudara yang yang menyerang rahim wanita”,
membenjol,kista, miom, angkat rahim. informan balik bertanya “rahim itu apa
Informan 4 dan 5 menjawab “ belum tahu sih Bu? apa sama dengan kista “
bu....” Pertanyaan informan tersebut dijawab oleh
Informasi yang didapatkan tentang informan 1 dengan menjawab bahwa “
kenker: Informan 7 menyampaikan kanker rahim sama dengan kanker
“tentang kanker didapat dari berita TV, kandungan yo....”.
Pernah juga dari sales obat menyam-
paikan dipertemuan PKK sambil menje- Gejala Informan 6 menjawab “Gejalanya
laskan obat imunisasi untuk mencegah yang diketahuinya kalau sudah stadium
kanker tetapi belum jelas dan paham lanjut (4) dan dokter yang mengatakan
tentang kanker karena tahunya hanya sehingga gejala pastinya belum tahu.
sedikit2, Informan 2 menjawab “Kalau dari
Informan 1 “ menyampaikan bahwa dari pemeriksaan papasmear akan kelihatan
puskesmas pernah melatih kader kese- mulut rahimnya ada sariawan”.
hatan tentang bahaya kanker dan peme-
riksaan kanker tetapi sudah lama dan Akibat Kanker rahim Semua peserta
tidak dijelaskan langsung kemasyarakat, FGD “menjawab akan segera meninggal
sedangkan kader kesehatan senidri karena belum ada obatnya. Informan 5
pemahamannya belum begitu jelas se- menyatakan “ bahaya kena kanker
hingga masyarakat belum paham.. kalau diopersi malah jadi tambah parah
Penjelasan Informan 1 dijelaskan juga karena bagian yang kena kanker di otak
oleh Informan 8 sebagai triangulsi sumber atik sehingga meluas kankernya”
Nurul Soimah, Pengetahuan Pasangan Usia Subur... 155

Akses Layanan tahun yang lalu sewaktu ada arahan


Akses layanan yang diketahui tentang kader karena Puskesmas mengadakan
Kemana bisa periksa untuk mengetahui pemerikasan gratis, tetapi hasilnya tidak
tanda gejala terkena kanker rahim semua tahu karena tidak mendapat penjelasan
Informan sepakat menjawab “Bisa ke lagi setelah periksa”.
Puskesmas atau bidan, RS”.....
Tentang test IVA seluruh Informan “Belum Pembiayaan Papsmear Informan 2,5,7
faham apa itu IVA, Informan 5 “menjawab menjawab “yang diketahui bahwa biaya
Tentang papsmear pernah disampaikan mahal tetapi tidak tahu yang persisnya
oleh kader sewaktu Puskesmas menga- berapa karena tidak pernah ada
dakan pemeriksaan gratis, tetapi sudah sosialisasi..
lama dan belum pernah dapat penjelasan
resmi dari puskesmas tentang penya- Saran/Anjuran Bidan wilayah untuk
kitnya. periksa IVA atau Papsmear belum
Informan 2 menjawab “Pemeriksaan pernah menyarankan. Informan 6 menja-
papsmear ya pemeriksaan yang dilaku- wab, Periksa ke bu bidan biasanya hanya
kan seperti orang mau KB dilihat ke kalau sakit dan bidan juga belum pernah
daerah kemaluannya sehingga ya malu memberikan informasi kemana bisa
kalau mau periksa karena dilihat dengan periksa IVAatau papsmear
kaki di buka seperti itu.
Pemeriksaan Papsmear Informan 1,4,5, Triangulasi Sumber
menjawab “Pemeriksaan pap smear Penjelasan dari pimpinan Ranting ‘Aisyiyah
pemeriksaan untuk mengetahui tentang yaitu “Kalau kader pernah mendapat
penyakit kanker rahim dan sariawan penyuluhan dari puskesmas tapi hanya
kelamin/rahim kalangan tertentu ya kader, ibu-ibu
hanya tahu sekilas dari orang karena
Manfaat deteksi dini: Informan 2 belum pernah mendapatkan informasi
menjawab”Manfaatnya untuk pasti ya tadi dari peretmuan PKK ada
mengetahui penyakit pada rahim sales obat imunisasi yang menyampaikan
tetapi kurang jelas karena banyak
Penggunaan Asuransi kesehatan menerangkan tentang obatnya bukan
(BPJS, JAMKESDA) untuk periksa penyakit kankernya.
Papsmear atau IVA diketahu bahwa bisa
digunakan, Tetapi tidak bisa setiap saat Tentang Penggunaan BPJS
karena biayanya mahal. Seluruh Informan Masyarakat masih hanya terbatas untuk
belum “pernah menggunakan BPJS periksa kalau memang sudah sakit, dan
untuk periksa IVA Papsmear” Bu.... untuk biaya periksa IVA papsmear juga
Informan 4 menyampaikan “takut Bu kalau karena katanya mahal sehingga masya-
ternyata bayar mahal” rakat juga belum mau periksa kalau be-
lum diketahui sakit atau ada keluhan,
Alasan belum periksa Informan 7 kalaupun ada keluhan juga biasanya me-
menjawab “ belum pernah memeriksakan rasa malu kalau sudah tahu sedikit ten-
karena belum tahu perlunya periksa dan tang pemeriksaannya yang katanya di
kapan boleh periksa bu”.... Informan 5 buka seperti orang melahirkan.
mengatakan “sudah pernah Papsmear 2 Informan 7 menjawab “kami Semua
156 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 13, No. 2, Desember 2017: 150-161

yang ikut acara ini sudah punya kartu jadi kuatir kalau mau periksa
BPJS tapi pemhamannya belum jelas Informan sebagai peserta JKN/ BPJS,
tentang biaya periksa alau tidak dalam Informan 7 sebagai kadus, pembiayaan
kondisi sakit kepesertaan BPJS ditanggung oleh kelu-
Bidan yang ada di desanya maupun dari rahan seperti yang disampaikan ‘karena
puskesmas belum memberikan informasi saya sebagai aparat desa dana ditang-
yang jelas, Puskesmas seharusnya bisa gung oleh desa tetapi belum pernah
melayani tetapi bagaimana masyarakat mau menggunakan BPJS untuk periksa de-
datang periksa kalau tidak tahu pentingnya teksi dini kanker, BPJS digunakan ya
untuk kesehatan”, kalau periksa dalam kondisi sakit”
Informasi tentang penggunaan JKN/BPJS
Triangulasi Informan suami WUS “ sudah tahu dari kepala desa bisa untuk
Pengetahuan suami tentang kanker periksa gangguan kandungan tetapi
“Kanker merupakan penyakit prostat, belum pernah menggunakan karena
kanker paru, kista, miom. belum tahu pentingnya periksa IVA/
“Gejalanya belum tahu karena tahunya Papsmear
kalau di desa sini yang terkena kanker
ya sudah stadium 4 dan sudah parah. Kesediaan Bapak menggunakan JKN/
Yang dirasakan penderita Kesakitan, BPJS untuk test IVA
lemah, tidak lagi bisa bekerja, bahkan “Untuk penggunaan BPJS bersedia
di kasih obat juga tetep sakit, Akibatnya karena memang biaya periksa papsmear
biasanya karena sudah stadium parah ya lumayan mahal, tetapi karena belum pa-
meninggal”. ham keperluannya periksa maka belum
Pengetahuan suami “ untuk mencgah digunakan kalau tidak sakit.
kanker pada perempuan yang dapat Setelah tahu pentingnya periksa ya akan
dilakukan Ibu periksa ke dokter” mengusahakan menyarankan istri untuk
Pengetahuan suami “ tentang kanker leher periksa,
rahim atau serviks, Kista dan Miom
Gejalanya ya orangnya kesakitan, per-
PEMBAHASAN
darahan, lemah.
Pengetahuan Informan tentang Kanker
Cara mencegahnya, belum tahu karena
Kondisi kesehatan dari penyakit
biasanya tahunya kalau orangnya sudah
kanker yang mematikan ini masih belum
parah.
diketahui secara detail tentang tanda gejala
Tentang TEST IVA belum pernah tahu.
dan cara deteksi dini untuk bisa diupayakan
Tentang Papsmear sudah pernah tahu
melalui upaya pencegahan. Hasil penelitian
karena ibu ibu pernah mengikuti
tentang pengetahuan Pasangan Usia Subur
pemeriksaan gratis dipuskesman tetapi
Ibu yang didapatkan dari FGD 6 ibu
istrinya belum pernah”.
didapatkan bahwa secara pengertian dasar
Pentinya tes Iva dan papsmear Informan 6
tentang apa itu penyakit kanker belum dapat
menjawab “periksa ya penting diperlukan
menjelaskan secara benar.
karena supaya tidak terlambat kalau
Mengacu pada hasil tentang penge-
tahu ada gejala kena kanker, tapi kalau
tahuan informan/responden dari faktor
mau periksa sebenarnya juga takut kalau
karakteristik pendidikan informan berbasis
hasilnya jelek, karena yang diketahui
pendidikan minimal Sekolah menengah
bahwa obat kanker belum ada, sehingga
Nurul Soimah, Pengetahuan Pasangan Usia Subur... 157

pertama (SMP) sampai sekolah menengah adanya penyempitan pada aluran kencing
atas (SMA). pemahaman yang benar (obstruksi ureter).
tentang penyakit kanker perempuan masih Mengacu pada paparan hasil dan pen-
terbatas pada tahapan tahu bahwa pada dapat Roestam M yang menjelaskan bahwa
perempuan bisa terkena kanker rahim, pengetahuan tentang tanda gejala penyakit
pengetahuan yang dipahami yaitu bahwa kanker rahim yang diketahui oleh informan
jenis kanker perempuan yaitu kanker rahim, masih terbatas pada faktor intuisi yang
kanker payudara, miom, kista, hasil penge- diperoeh dari pengalaman kejadian di
tahuan ini bukan karena faktor pendidikan masyarakat dan lingkungan, seperti yang
tetapi karena faktor informasi oleh tenaga diperoleh dari kutipan informan “gejala
kesehatan yang belum terpapar dengan jelas kanker hanya tahu kalau sudah stadium
di masyarakat. lanjut yang sudah parah. jawaban ini
Pengetahuan informan tentang bahaya menunjukkan kesesuaian dengan pendapat
kanker didapatkan hasil bahwa seluruh PUS yang menyebutkan tanda gejala kanker
menyatakan bahwa akibat kanker dapat rahim pada seseorang yang terkena dapat
menyebabkan kematian, jawaban tersebut menyebabkan badan lemah, BB turun,
diperkuat dengan keterangan dari informan jawaban ini melengkapi sebagaian dari
3 yang menyatakan bahwa “semua tetang- tanda gejala kanker rahim yang lain, namun
ga, saudara yang terkena kanker ber- jawaban inipun didapatkan masih berdasar
akhir meninggal dunia dan yang diketa- pengalaman pada insiden kasus orang
hui bahwa obat kanker memang belum dengan penyakit kanker yang pernah terjadi
ada sehingga orang sakit kanker bera- di masyarakat.
kibat meninggal”. Mengacu pada hasil pengetahuan
Pengetahuan tentang akibat kanker informan tentang tanda gejala kanker rahim,
tersebut yang menyebabkan rasa ketakutan menunjukkan bahwa pemahaman yang
pada informan untuk periksa. Hasil ini me- diketahui belum sesuai dengan pendapat
nunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat Roestam Mukhtar tentang tanda gejala kan-
tentang bahaya kanker sudah sejalan de- ker rahim. Ketidakpahaman ini dikarenakan
ngan paparan Hanifa Wikgnyosastro, 2011. memang pengetahuan yang ada hanya se-
Kanker rahim merupakan penyakit dengan batas pengetahuan yang didapatkan dari
resiko kematian yang tinggi urutan nomor 2 informasi televisi dan rumor yang berkem-
di dunia setelah kanker payudara. bang di masyarakat. Menurut Notoatmojo
Berdasarkan pada hasil pengetahuan (2010), dijabarkan bahwa pengetahuan se-
tentang gejala kanker, informan memberikan seorang terhadap obyek mempunyai inten-
jawaban yang bervariasi Informan menye- sitas atau tingkat yang berbeda. tingkat
butkan gejala kanker ya adanya benjolan pengetahuan yang diperoleh informan men-
di tubuh, orangnya lemah, kesakitan. capai pada tahapan tahu (know), Proses
kalau operasi malah tambah parah sakit- tahu merupakan tingkat pengetahuan yang
nya karena melebar, Hasil ini sejalan paling rendah.
dengan pendapat Roestam Muhktar (2010) Terkait dengan pengetahuan respon-
yang memaparkan bahwa pada kondisi den/informan secara keseluruhan tentang
penyakit kanker sudah menyebar ke organ tanda gejala kanker rahim masih sangat ter-
lain, keluhan pasien akan merasakan adanya batas, pengetahuan tentang tanda gejala
rasa nyeri pinggang bahkan diikuti dengan kanker servik belum sejalan dengan pen-
adanya kegagalan fungsi ginjal karena dapat Roestam M (2010) dan Manuaba
158 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 13, No. 2, Desember 2017: 150-161

(2010) yang memaparkan bahwa gejala Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61


yang dapat dideteksi dari data subyektif Tahun 2014, tentang Kesehatan Repro-
adalah berupa keluhan yang dirasakan ada- duksi. Pasal 1, ayat (2) disebutkan bahwa
lah perdarahan pasca senggama (post coital “Kesehatan reproduksi adalah kea-
bleeding), perdarahan pasca menopause daan sehat secara fisik, mental, dan soaial
(post menopausal bleeding, metrorhagia secara utuh, tidak semata-mata bebas dari
(perdarahan di luar siklus haid), keputihan penyakit atau kecacatan yang berkaitan
banyak bercampur darah, bau busuk, nyeri dengan sistem, fungsi, dan proses reproduk-
pinggang, badan lemah, berat basan turun. si”. Peraturan ini memberi ketegasan bagai-
Hasil penelitian tentang pengetahuan mana pemerintah secara fokus mengupaya-
Infprman tentang cara pencegahan didapat- kan agar pembangunan kesehatan perem-
kan dari Informan 1 menyampaikan “Cara puan terlindungi dan terpenuhi hak-haknya.
mencegahnya dengan pola makan yang Ketersediaan pelayanan kesehatan
sehat, berolah raga, hidup sehat, ma- reproduksi perempuan terkait isu Pap
kanan bergizi, berolah raga, menjaga Smear dan IVA di tingkat desa/Kecamatan
kebersihan, Informan 2 menjawab bisa Akses layanan yang diketahui masya-
periksa papsmear. Hasil ini sejalan dengan rakat untuk memperoleh layanan kesehatan
pendapat Sinclair (2010) yang menyebut- reproduksi adalah di bidan desa dan Pus-
kan bahwa menghindari faktor resiko dengan kesmas, terkait dengan layanan pemerik-
menerapkan pola hidup sehat, higiene, gizi saan reproduksi untuk penyakit kanker
baik diperoleh dari vitamin, melakukan rahim seluruh responden tahu kalau Pap-
pemeriksaan dan pap smear. smear gratis di Puskesmas, salah satu alasan
Mengacu pada jawaban informan dan informan belum melakukan periksa pap-
pendapat pakar obstetri dan ginekologi smear adalah karena memang belum tahu
masih terdapat beberapa faktor risiko kepentingan dan manfaatnya, informan 5
sebagai penyebab kanker rahim dapat menyatakan kalau belum pernah periksa
terjadi sebagai akibat dari faktor resiko karena belum tahu apakah bisa meng-
yang belum diketahui seperti tidak berganti- gunakan BPJS setiap saat, tahunya bia-
ganti pasangan, menghindari PMS, tidak yanya periksa papsmear adalah mahal.”
merokok, menunda hubungan seksual Menurut Manuaba (2010), problem
(menikah) hingga usia 20 tahun atau lebih. yang sering terjadi di layanan kesehatan dan
Keseluruhan hasil tentang pengetahuan menjadi penyebab kematian adalah faktor
PUS tentang kanker servik secara mendasar keterlambatan deteksi penyakit. Pasien da-
belum terpapar dengan jelas, Hasil penelitian tang ke layanan kesehatan sudah terlambat
ini sejalan dengan hasil dari penelitian Dewi dengan deteksi kanker sudah stadium lanjut.
L, Suryani, dkk (2013) tentang pengetahuan Realita hasil penelitian tentang akses layanan
dan sikap WUS berpengaruh terhadap dan pendapat Manuaba tersebut berkontri-
perilaku pemeriksaan IVA di Puskesmas busi pada kondisi riil yang terjadi bahwa
Buleleng I, Kecamatan Buleleng, sebesar karena akses layanan deteksi dini kanker
72,7%.dan dinyatakan ada hubungan memang belum tercapai, sehingga pada
bermakna positif antara tingkat pengetahuan deteksi penyakit baru terpapar di masya-
dan sikap WUS dengan pemeriksaan IVA, rakat setelah insiden kasus terjadi. Hal ini
mengacu pada dasar pengertian tentang karena realitanya bahwa implementasi
Kesehatan Reproduksi secara harfiah deteksi dini belum tercapai karena adanya
seperti yang tercantum dalam Peraturan persepsi bahwa biaya periksa mahal.
Nurul Soimah, Pengetahuan Pasangan Usia Subur... 159

Ketegasan sikap pemerintah dalam hal faktor risiko tinggi Pap smear dilakukan seti-
akses layanan kesehatan reproduksi telah ap tahun. Mencermati dari hasil triangulasi
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor sumber dari Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah
61 Tahun 2014 tentang Kesehatan disampaikan bahwa “Masyarakat masih
Reproduksi. Pasal 3 ayat (1) menyebutkan hanya terbatas untuk periksa kalau me-
tentang tujuan yaitu “menjamin hak peme- mang sudah sakit, dan untuk biaya perik-
nuhan kesehtan reproduksi setiap orang sa IVA papsmear juga karena katanya
yang diperoleh melalui pelayan kesehatan mahal sehingga masyarakat juga belum
yang bermutu, aman, dan dapat dipertang- mau periksa kalau belum diketahui sakit
gungjawabkan”, Pasal 7, ayat (1) menyebut- atau ada keluhan, kalaupun ada keluhan
kan bahwa “ penyelenggaraan dan fasilitasi juga biasanya merasa malu kalau sudah
pelayanan kesehatan reproduksi difasilitas tahu sedikit tentang pemeriksaannya.
pelayanan dasar dan rujukan lingkup kabu-
paten/kota”, Pasal 30, ayat (1) setiap pe- Masalah penggunaan kartu BPJS
rempuan berhak atas Pelayanan Kesehatan Sepertinya bisa tapi yang apakah
Reproduksi”. kalau hanya periksa biasa juga bisa gra-
Ketersediaan akses layanan Peme- tis atau hanya kalau sudah harus dirujuk
rintah adalah diimplementasikan melalui dengan kondisi ibu yang sudah diketahui
bantuan fasilitas dan pembiayaan yaitu sakit kanker stadium lanjut. Masyarakat
melalui layanan JKN BPJS Kesehatan memang masih gamang atau belum jelas
pemeriksaan IVA dan papsmear. Hasil kemana dan bagaimana biayanya untuk
penelitian bahwa seluruh informan adalah bisa periksa IVA papsmear karena me-
peserta BPJS Kesehatan mandiri, sedang- mang belum jelas informasinya, sebagai-
kan informan suami adalah peserta BPJS mana sudah punya artu BPJS tapi pema-
Kesehatan Gratis karena sebagai aparat hamannya belum jelas tentang biaya
desa. Berkaitan dengan penggunaan BPJS periksa alau tidak dalam kondisi sakit.
Kesehatan, informan suami menyampaikan Hasil tersebut di atas menunjukkan
bahwa belum pernah menggunakannya kalau bahwa akses layanan pemeriksaan deteksi
tidak karena periksa sakit. Kesediaan suami dini kanker serviks belum terjangkau oleh
bersedia menggunakan JKN/ BPJS untuk masyarakat karena keterbatasan pengeta-
test IVA. huan dan informasi pembiayaan secara
“Untuk penggunaan BPJS ya ber- signifikan terurai dengan jelas walaupun telah
sedia karena kan memang biaya periksa jelas diatur oleh pemerintah seperti yang ter-
papsmear lumayan mahal, tetapi karena cantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor
belum paham keperluannya periksa 61 Tahun 2015 tentang Kesehatan Repro-
maka belum di guanakan kalau tidak duksi. Pasal 3, 7, 30.
sakit, Setelah tahu pentingnya periksa ya Hasil penelitian LPPA PPA tahun 2014
akan mengusahakan menyarankan istri di Kabupaten Sambas didapatkan temuan
untuk periksa. bahwa hanya 7 Puskesmas yang melakukan
Sinclair (2010) memaparkan bahwa layanan IVA dari “beberapa” fasilitas kese-
Pemeriksaan IVA atau pap smear dapat hatan. Namun, tiap Puskesmas tidak memiliki
dilakukan oleh perempuan secara berkala peralatan khusus untuk pemeriksaa.Selain
yaitu sejak aktivitas seksual, ulang tiap tahun itu, tidak semua tenaga kesehatan memiliki
hingga tiga kali. Bila hasilnya normal maka kemampuan untuk melakukan pemeriksaan.
interval 3 tahun, pada perempuan dengan Masih banyak masyarakat yang belum
160 Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 13, No. 2, Desember 2017: 150-161

mengetahui tentang BPJS, hasil ini senada DAFTAR RUJUKAN


dengan hasil yang didapatkan pada pene- Dewi L. Suryani, dkk. 2013. Hubungan
litian ini bahwa penggunaan BPJS belum Tingkat Pengetahuan dan Sikap
digunakan sebagai akses layanan pilihan Wanita Usia Subur dengan Peme-
masyarakat disebabkan karena pengetahuan riksaan Inspeksi Visual AsamAsetat
dan informasi yang belum dipahami oleh (IVA) di Puskesmas Buleleng Bali.
masyarakat. http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/
JKMat/article/view/933. Jurnal
SIMPULAN DAN SARAN Keperawatan Maternitas| ISSN:
2338-2066, FIKK Universitas
Simpulan Muhammadiyah Semarang,
Pengetahuan informan tentang deteksi Diakses 12 April 2017.
dini kanker rahim masih kurang paham, ten- Hanifa Wiknjosastro. 2011. edisi Ketiga,
tang tanda gejala, penyebab, dan cara Ilmu Kandungan, Yayasan Bina
deteksi dini untuk bisa diupayakan melalui Pustaka Sarwono Prawirohardjo :
upaya pencegahan kanker serviks, keselu- Jakarta.
ruhan informan memberikan jawaban yang
hampir sama bahwa kanker sebagai penya- Lestari. 2016. Hubungan Pengetahuan dan
kit mematikan. Sikap WUS dengan Perilaku
Pengetahuan PUS tentang akses Melakukan Pemeriksaan IVA Di
layanan deteksi dini kanker serviks, seluruh Kelurahan Kotabaru Wilayah Kerja
informan mengetahui tentang akses tempat Puskesmas Gondokusuman II
layanan pemeriksaan papsmear, akses Yogyakarta. Naskah publikasi.
tempat layanan periksa, di Bidan Praktik Jurnal Midpro, edisi 2 /2013.
Mandiri dan Puskesmas, sedangkan untuk Diakses 20 Februari 2016.
penggunaan JKN/BPJS Kesehatan bisa Lorna. 2013. Hubungan Antara Penge-
digunakan untuk periksa umum, sedangkan tahuan dan Pendidikan dengan
untuk periksa IVAdan Papsmear belum tahu Pelaksanaan Deteksi Dini Kanker
secara pasti. Servik Melalui IVA. Jurnal
Midpro, edisi 2 /2013. Diakses 20
Saran Februari 2016.
Pengajian Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Manuaba IBG. 2010. Kesehatan Repro-
agar bisa menambahkan materi pengajian duksi Wanita. EGC: Jakarta.
tentang kesehatan reproduksi perempuan Manuaba.I.G.B. 2010. Mengenal Kese-
khususnya bagi informan segera ada hatan Wanita. EGC: Jakarta.
perubahan perilaku memahami secara lebih Mampu. 2015. Asessment Lima Isu Ke-
mendalam situasi terkini terkait dengan sehatan Reproduksi Perempuan.
pengetahuan, keluarga, dan masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengem-
khususnya agar mau melakukan pemerik- bangan ‘Aisyiyah, Pimpinan Pusat
saan deteksi dini kanker rahim melalui ‘Aisyiyah. Yogyakarta.
pemeriksaan IVA atau Pap Smear.
Notoatmojo S. 2010. Etika dan Hukum
Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.
Nurul Soimah, Pengetahuan Pasangan Usia Subur... 161

Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehat-


an dan Ilmu Perilaku. Rineka
Cipta: Jakarta.
Notoatmojo. 2010. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun
2014 tentang Kesehatan Repro-
duksi.
Roestam Muhktar. 2010. Obstetri dan
ginekologi. EGC: Jakarta.
Rasjidi, Imam. 2012. Kanker serviks dan
penanganannya. Nuha Medika:
Yogyakarta.
Republika. 2015. diakses 15 Agustus 2016
Riskesdas. 2013. Diakses 15 Agustus,
2016
Sugiyono. 2015. Statistik Non Parame-
tritis. Alfabeta: Bandung.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif -Kualitatif dan R&D.
Alfabeta: Bandung.
Samadi Priyanto .H. 2010. Yes, I Know
Everything abaut Kanker Servik.
Tiga Kelana: Yogyakarta.
Sinclair C. 2010, Buku Saku Bidan. EGC:
Jakarta.
Undang-Undang Nomor 36, Tahun 2009,
tentang Kesehatan.
Undang-Undang No 24 Tahun 2011 tentang
Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial.

Anda mungkin juga menyukai